12 March 2010

Shutter Island, Tegang, Rumit, tapi Asyik

Jojo Raharjo

Leonardo di Caprio is back. Itulah topik rubrik film ID Daily kali ini membahas lakon aktor ganteng itu yang kembali berduet dengan sutradara Martin Scorsese. Saat ini, Shutter Island” masih tayang di gedung-gedung bioskop di Jakarta maupun kota besar lainnya.

Shutter Island mengambil setting seorang pria yang diduga menghabisi isteri dan ketiga anaknya, diadaptasi dari novel tahun 2003 dengan judul sama karangan Dennis Lehane. Film ini menampilkan kisah Teddy Daniels yang diperankan oleh Leo Di Caprio dan partnernya Chuck Aule yang dimainkan Mark Ruffalo. Dua anggota U.S. Marshal itu menyelidiki hilangnya seorang pembunuh, Pada 1954, setelah kabur dari rumah sakit dan diduga bersembunyi di sebuah pulau terpencil. Mereka mengalami masalah ketika angin topan menghantam tempat itu dan kemudian terjebak dalam kerusuhan yang dilakukan oleh para narapidana.

Film ini cukup menegangkan dan bisa membuat kamu tidak berkedip dari awal sampai akhir. Hanya saja, memang butuh ketelitian dan kecermatan untuk memahami alur ceritanya yang berliku. Sebagaimana duet Leo dan sutradara Martin Scorsese sebelumnya, Shutter Island juga diharapkan meraup sukses.

Shutter Island merupakan film keempat hasil kolaborasi sutradara Martin Scorsese dan artis Leonardo Di Caprio yang sukses meluncur mulus ke puncak box office Maret ini. Sebelumnya, Martin dan Leo sudah merilis Gangs of New York, The Aviator , dan The Departed. Film-film itu pun sukses secara prestasi maupun komersil. “Shutter Island", film yang dirilis Paramount untuk musim gugur sampai musim dingin ini, memuncaki tangga film Amerika Serikat dengan meraih keuntungan 40,2 juta dollar AS.

Setelah pemutaran perdana Shutter Island di Djakarta Theater beberapa waktu lalu, saya berbincang dengan Muti Siahaan, pengamat film yang juga wartawati majalah Kawanku Muti mengakui, butuh konsentrasi tersendiri untuk mengikuti alur cerita film Shutter Island. “Ceritanya seperti main game ya. Tergantung otak kita menginterpretasikannya seperti apa, ya itulah yang terjadi. Seperti tokoh utama yang diperankan Leo ini, sebenarnya dia punya pikiran dan dunia sendiri yang berbeda dengan dunia yang dilihat orang lain,” kata Muti.

Muti Siahaan mengakui, kekompakan antara sutradara dan seorang aktor utama memegang kunci sukses film ini. ”Mungkin karena mereka pernah bekerjasama beberapa kali jadi klik nya ketemu. Leo pun jadi tahu bagaimana karakter yang diinginkan Martin Scorsese, yang memang terkenal kuat kalau bikin karakter,” ungkapnya.

Itulah, kisah film “Shutter Island”.yang menyadarkan kita betapa pentingnya keluarga dan kasih sayang di antara hidup yang kadang terasa begitu keras. Masih penasaran? Tonton saja langsung filmnya di bioskop kesayangan kamu.

| republish | Please Send Email to: [email protected] |

No comments:

Post a Comment