08 March 2009

Ujian Ketangguhan Pembalap Muda

M. Arief, Surabaya

Mengawali UCI race pertamanya, Polygon Sweet Nice tidak terbebani dengan target. Mengikuti Tour of Taiwan 8-14, Polygon Sweet Nice berharap bisa menambah pengalaman dan kekuatan. Hal ini didasari pada kekuatan yang mereka bawa cukup minim. Hanya empat pembalap yang dibawa dari Indonesia dan semuanya adalah putra daerah. Tak satupun pembalap asing yang disertakan dalam race calendar pertamanya di Taiwan. Terlebih dua dari empat pembalap itu tergolong baru, Christopher Antonius dan Jimmy Pranata.


Direktur PSN Harijanto Tjondrokusumo tidak ragu dengan kekuatan yang dibawa hari ini. "Seperti pengalaman tour sebelumnya, kami membawa satu pembalap baru dan minim pengalaman. Nyatanya pembalap kami malah bisa bersaing," terangnya sehari menjelang balapan dimulai. Pembalap yang dimaksud adalah Christopher "Pikachu" Antonius. Ini merupakan pengalaman keduanya setelah Tour of Hainan 2008.

Selain Christopher, Polygon Sweet Nice juga menyertakan satu pembalap baru Jimmy Pranata. Pembalap Mojokerto itu malah belum pernah sama sekali turun di ajang internasional. Namun persiapannya sudah dimulai sejak mengikuti Piala Wali Kota Mojokerto dan Piala Bupati Sidoarjo sebual yang lalu.

Dua ajang itu diakui berbeda dengan ajang yang akan diikutinya. "Memang. Tetapi bila melihat hasil latihan maupun catatan waktu yang dibukukan, sudah waktunya terjun diajang internasional," beber pengusaha makanan itu. Kedua pembalap muda itu akan menopang dua pembalap senior lainnya, Hari Fitrianto dan Herwin Jaya.

Pembalap asingnya diakui belum bisa diturunkan pada Tour of Taiwan ini. Selain faktor minimnya persiapan, pembalap asing yang dimiliki Polygon Sweet Nice berasal dari pecahan Uni Soviet. Sementara belahan Eropa Utara saat ini dilanda musim dingin. Praktis Polygon Sweet Nice hanya membawa pembalap yang memiliki kesiapan yang disertakan.

Pada etape pertama hari ini, akan menempuh nomor kriterium 88 km, 40 lap di seputar love river. "Seperti tahun-tahun sebelumnya, pertarungan di Tour of Taiwan selalu tersuguh mulai start sampai finish, karena semua etape sepenuhnya flat. Jadi pada etape pertama ini kami harus bisa menghemat tenaga, dan berusaha memasukkan semua pembalap di rombongan depan," tandasnya.

04 March 2009

Terus Berlatih Di Bunker Pasir Basah

TERUS BERLATIH. Musim hujan, hendaknya tidak menghentikan golfer untuk berlatih. Itu juga yang dilakukan Nyoman Sarjana, Golf Pro The Taman Dayu Club. Sembari menunggu turname, Nyoman selalu menyempatkan diri berlatih di driving The Taman Dayu Club. "Dalam musim hujan ini, sepertinya yang perlu dilatih adalah bagaimana menaklukkan bunker pasir," kata Nyoman.




12 February 2009

PSN Berjuang di Tour od Taiwan

M. Arief, Surabaya

Hampir dua bulan berlalu, nyaris tidak ada kompetisi yang diikuti Polygon Sweet Nice. Dalam kurun waktu itu, klub asal kota pahlawan itu sibuk menata diri sebelum mendaftar sebagai Asia Continental Team. Mulai bulan Maret, PSN sudah memulai jadwal kompetisi di Asia. Jadwal race calendar adalah mengikuti Tour of Taiwan, 8-14 Maret. Jadwal ini menandai dimulainya kegiatan balapan tim yang sudah empat musim berkiprah di level continental itu.


Direktur PSN Harijanto Tjondrokusumo mengungkapkan jumlah peserta Tour of Taiwan ini sudah terjaring 23 tim continental termasuk lima tim nasional. "Kami sudah mendapat undangan dari pihak penyelenggara bersama 22 tim lainnya," terang Harijanto, Rabu (11/2) sore. Diantara tim yang mengikuti ajang ini, mayoritas mengikuti ajang serupa setiap tahunnya.

Selain PSN, tuan rumah Giant Asia Racing Team, Merida Europe Team, Drapac Porsche, Aisan Racing, Seoul Cycling, Team Skil Shimano, timnas Jepang, dan timnas Malaysia. Sementara peserta baru seperti timnas Mongolia, Kazakhstan, dan Cosmote Castro Yunani.

Bagi Polygon Sweet Nice, diantara tim lama itu sudah terbiasa dijumpai di berbagai event. Demikian jgua dengan timnas Mongolia, Kazakhstan, dan Cosmote Castro sudah pernah dijumpai, meski tidak terlalu sering.. "Tahun lalu kita berjumpa dengan Kazakhstan di Tour of East Java dan Cosmote Castro di Tour of Hainan. Jadi materi dan pengalaman kita hampir berimbang," imbuh pengusaha makanan itu.

Dengan kekuatan lawan yang saat ini terdaftar dalam Tour of Taiwan, PSN belum menerbitkan pembalap yang akan diturunkan. Tim yang ditopang perusahaan makanan dna sepeda itu perlu memelajari medan yang akan dilalui. Umumnya Tour of Taiwan rata-rata menempuh medan flat. Sehingga tidak terlalu membutuhkan climber dan sepenuhnya membawa sprinter.

"Hampir pasti lima pembalap yang saat ini di Indonesia. Sedangkan pembalap baru seperti Sergey Koudentsov, Artyom Golovachshenko, Roman Krasilnikov, dan Kiril Kazantsev, akan kami lihat kondisinya," urainya. Lima pembalap yang dipersiapkan adalah Herwin Jaya, Hari Fitrianto, Alexander Dyadichkin, Jimmy Pranata, dan Antonius Christopher.

Khusus untuk Dyadichkin akan diuji dahulu melalui Bupati Sidoarjo Cup pertengahan bulan ini. Bila lulus uji akan kami bawa ke Taiwan. Cadangannya, kemungkinan Yevgeniy Yakovlev atau Timofeev Artemiy," tandasnya.

27 December 2008

Polygon Sweet Nice "Kebanjiran"

Arief, Surabaya

Prestasi klub balap sepeda Polygon Sweet Nice (PSN) Surabaya di penghujung tahun ini belum menggembirakan. Namun daya tarik yang dimilikinya membuat banyak pembalap memiliki hasrat untuk bergabung.


Dua pentolan Trek Marcopolo Sergei Kudentsov (Russia) dan Jai Crawford (Australia) sudah menyatakan keinginannya untuk bergabung. Demikian juga dengan sejumlah pembalap dari Kanada, dan negara-negara pecahan Russia lainnya juga menyatakan minatnya.

Seperti yang disampaikan Direktur PSN, Harijanto Tjondrokusumo bila timnya mulai memiliki daya tarik. Cukup banyak pembalap yang ingin bergabung. "Tidak sebatas Jai Crawford dan Sergei Kudentsof saja. Ada pembalap dari Belanda yang juga mengirim data untuk bergabung," terangnya, Kamis (24/12) malam.

Dari imel yang diterima manajemen PSN, menyebutkan setidaknya dipenhujung kompetisi 2007-2008 lalu cukup banyak imel yang masuk. Pembalap yang melamar ini memiliki alasan yang berbeda. Ada pembalap yang sudah tidak diperpanjang klubnya, dan ada pula yang ingin mencari suasana baru. Namun rata-rata pembalap ingin menacri suasana baru.

Hanya saja manajemen PSN terbentur dengan permintaan gaji yang cukup tinggi. Meski tidak menyebut angka, namun gaji yang disodorkan ke manajemen cukup besar. "Rata-rata gaji yang diminta sama dengan klub sebelumnya, terus terang kami tidak mampu. Tetapi kalau disamakan dengan pembalap PSN lainnya, mungkin masih masuk akal," urainya.

Banyaknya permintaan ini tidak membuat PSN terburu-burur merekrut. Sekalipun pembalap yang melamar itu banyak yang sudah memiliki nama besar, namun PSN masih memertahankan skuad yang ada. Sebut saja Sergei dan Jai merupakan figur yang sudah teruji ketangguhannya. Sergei saat ini bergabung Team Sports Macau dan baru saja menyelesaikan balapan Tour of South China Sea. Dalam balapan itu dia mengukuhkan diri sebagai sprinter dengan poin tertinggi, 61 angka.

Tim yang ditopang perusahaan makanan dan sepeda itu tetap konsen dengan pembalap mudanya. Bahkan tahun depan, PSN memproyeksikan tiga pembalap muda, Alexander Dyadichkin, Jimmy Pranata, dan Christopher Antonius. "Ketiganya perlu penambahan jam terbang, karena masih minim pengalaman," tandasnya.

22 December 2008

China Mendominasi, Indonesia Buka Peluang


Arief, Surabaya, photo dok

Dua negara bersaing ketat dalam Kejuaraan Asia BMX Cross 20-21 Desember 2008. Indonesia menempatkan empat pembalap senior putra dan empat junior putra. Sedangkan China menempatkan semua pembalap, baik kelompok senior putri maupun senior putra.


Posisi ini menguntungkan China merebut gelar juara karena, keenam pembalapnya masuk final. Sedangkan tuan rumah tidak menempatkan satu pembalap putri-pun ke partai puncak. Hanya kelompok junior putra yang menyusul seniornya melangkah babak final Minggu (21/12/2008) pagi.

Pelatih timnas Indonesia Dadang Haris Purnomo menegaskan keberhasilan ini sudah maksimal. Masalahnya PB ISSI hanya menargetkan memertahankan kejuaraan Asia tahun lalu di Thailand, dengan merebut perunggu atas nama Nur Warsito. “Kalau sekarang sudah tidak lagi berbicara perunggu. Dengan tidak mendahului kehendak Yang Kuasa, mudah-mudahan kami bisa melewati perunggu, bila melihat hasil kualifikasi,” terang Dadang Sabtu siang.

Strategi yang dijalankan anak didiknya dianggap berjalan baik. Dimana setiap pembalapnya saling bergantian merebut moto, dari tiga moto yang dilombakan. Seperti di grup I, Abuamin dan Toni Syarifudin saling bergantin merebut moto. Sehingga keduanya menduduki peringkat teratas grup I. Abuamin memiliki total tujuh poin, sementara rekannya 8 poin dan berada di urutan ketiga. Peringkat dua dan empat direbut pembalap Hong Kong, Wong Steven (7 poin) dan Alex John Hunter (11).

Di grup II lagi-lagi pembalap Indonesia Nur Warsito mengumpulkan poin 6 dari tiga kali moto. Dua kali dia berhasil merebut heat dan menempatkannya duduk diurutan pertama. Sementara Priyo Susanto berada di urutan ketiga dengan total 8 poin. Sementara peringkat dua dan empat dikuasai China Ren Chao dengan total 6 poin dan peringkat keempat Gong Jianling dengan poin 13.

China cukup dominan dengan menempatkan semua pembalapnya menembus final. Bahkan dikelompok putra, mereka menempatkan strategi, cukup masuk final. “Kita tidak ragu dengan strategi China. Kita juga punya strategi pada partaiu final besok,” aku Dadang.

Pelatih China Niu Hongtao mengaku senang dengan hasil ini. “Balapan ini cukup sulit. Dimana lintasannya berlumpur dan sedikit licin, tapi memberi tantangan bagi pembalap kami,” terangnya. Seperti pembalap Olimpiade-nya, Ma Liyun sedikit kesulitan menaklukkan medan. Padahal dia adalah pembalap terbaik di China saaat ini.

Hongtao menegaskan Liyun sedikit kesulitan menaklukkan medan ini. Itu sebabnya dia hanya berada di urutan kedua dengan total poin 8, dibawah rekannya Wang Ying yang memiliki 4 poin. Sementara di tempat ketiga dan keempat masih dimiliki China, Xing Yanru (9 poin) dan Jing Jing (10). Pembalap putri Indonesia, Fitriyanti Riyanti hanya menduduki posisi kelima dengan 15 poin.

"Saya sangat senang dengan balapan ini. Tidak hanya hasil yang kami capai, tetapi seleksi yang kami lalui membawa hasil. Hampir semua pembalap kami melaju ke final dan kami berharap bisa merebut gelar juara dan itu terbuka lebar," tandasnya. (*)

Hasil Kualifikasi ACC
Senior Putra
Grup I
1. Abuamin Indonesia 7 poin
2. Steven Wong Hong Kong 7
3. Toni Syarifudin Indonesia 8
4. Alex John Hunter Hong Kong 11

Grup II
1. Nur Warsito Indonesia 6
2. Ren Chao China 6
3. Priyo Susanto Indonesia 8
4. Gong Jianliang China 13

Senior Putri
1. Wang Ying China 4
2. Ma Liyun China 8
3. Xing Yanru China 9
4. Jing Jing China 10

Junior Putra
Grup I
1. Puguh Admandi Indonesia 3
2. Sanpei Masahiro Jepang 6
3. A.Marzuki Indonesia 10
4. Jukrapech Wichina Thailand 11

Grup II
1. Surya Adi Pradana Indonesia 4
2. Khoirul Muchib Indonesia 5
3. Jumari Muhamad Elmi Malaysia 10
4. Narong Klinsurai Thailand 11

26 November 2008

Bila si Cacat Berlaga di Tengah Arena


Iman D. Nugroho, Surabaya

Butiran pasir di bak pasir Lapangan KONI Surabaya terpercik ketika Yusak Immanuel mendarat di atasnya.Siswa Sekolah Luar Biasa (SLB) Siswa Budi Surabaya itu meloncat kegirangan. Tangannya melambai ke udara, seakan merayakan hasil loncatannya yang lebih jauh dari yang dia perkirakan. "Saya senang (berlomba seperti ini), Saya ingin jadi juaranya," kata Yusak Immanuel yang menderita tuna grahita itu pada The Jakarta Post, Rabu (26/11) ini.


Yusak Immanuel adalah salah satu dari 230 atlet cacat yang berlaga dalam Kejuaraan Olah Raga anak cacat, yang diselenggarakan oleh Badan Pembina Olah Raga Cacat (BPOC) Surabaya. Seperti atlet yang lain, Yusak yang menderita Tuna Grahita itu berjuang mendapatkan posisi terbaik dalam sembilan cabang olah raga yang dilombakan. Catur, tenis, lari 100 meter, lari 50 meter, lompat jauh, lompat jauh tanpa awalan, tolak peluru, lempar cakram dan lempar lembing.

Berbeda dengan kejuaraan pada umumnya, lomba yang diikuti oleh anak cacat dari 45 SLB di seluruh Surabaya ini memiliki standarisasi tersendiri. Terutama, mempertimbangkan kondisi fisik peserta lomba yang dalam beberapa hal tidak bisa "sama" dengan orang kebanyakan. "Untuk lomba-lomba yang sifatnya tidak bisa dijangkau oleh kecacatan, jelas tidak bisa diikuti," kata Kasmin, Ketua BPOC pada The Post. Namun, bila jenis lomba itu masih bisa dilakukan, maka tidak ada halangan bagi penderita cacat untuk melakukannya.

Dalam pertandingan Rabu ini, tampak sekali atlet junior SLB itu piawai melakukan berbagai jenis olah raga yang dipertandingkannya. Seperti lomba lari yang dilombakan untuk anak kelas B atau bisu tuli. Sejak mereka melakukan start hingga finish, seperti layaknya atlet profesional. Begitu juga untuk lomba lompat jauh bagi anak-anak Tuna Grahita dan Sindroma Down. Meski pun hasil lompatannya tidak jauh, namun semuanya dilakukan dengan penuh semangat.

Di sela-sela semuanya, ada juga kelucuan yang diakibatkan keterbatasan fisik yang dimiliki atlet. Dalam lomba lempar lembing untuk atlet Tuna Netra misalnya. Tongkat lempar lembing yang dilemparkan, justru mengarah ke penonton yang ada di belakang pelempar. Dalam lomba lari untuk atlet autis dan sindroma down misalnya, ada salah satu atlet yang terus berlari meskipun sudah menembus garis finish. Lomba lompat jauh pun sama. Panitia dan guru pendamping harus mengingatkan cara perlombaan secara berulang-ulang kepada atlet yang akan berlomba. "Lompat ya,...dengan kedua kaki,..jangan melangkah," kata panitia berulang-ulang.

Nunik Malinda, guru olah raga dari SLB Siswa Budi menjelaskan, ada beberapa trik yang harus dimiliki guru untuk melatih anak-anak cacat menjadi atlet. Salah satunya dengan mengetahui karakteristik "kekurangan" anak dan membiarkan anak-anak itu tetap menjadi anak-anak. "Mereka selalu ingin bermain, setelah itu baru mereka diajari pelan-pelan dan di arahkan," kata Nunik. Yang paling susah berhadapan dengan sindroma down dan tuna grahita atau kombinasi keduanya. "Perlu ekstra kesabaran," jelasnya.

Karena kesulitan itulah, jumlah atlet yang dimiliki SLB tergolong sedikit. Dari 53 anak cacat yang bersekolah di Siswa Budi misalnya, hanya lima atlet yang dikirim dalam kejuaraan anak cacat itu. Kondisi serupa juga dialami oleh SLB Sasanti Wiyata. Di sekolah daerah Simorejo, Surabaya itu, para guru harus menghadapi minimnya fasilitas pendidikan, khususnya olah raga. "Kita harus berhadapan dengan minimnya fasilitas, namun mau tidak mau semua itu harus dijalani," kata Biva Syaria Juned, guru di Sasanti Wijaya pada The Post.

Meskipun penuh keterbatasan, bukan berarti Surabaya tidak pernah menelorkan atlet cacat profesional. Dalam sejarahnya, ada tiga atlet cacat profesional asal Surabaya yang pernah berlaga dalamevent internasional. Yan Subiyanto, Wijanarko dan Soeharto. Tiga atlet cabang atletik ini sempat berlaga di event olahraga internasional seperti Jepang, Belanda, Hong Kong, Canada dan Inggris. "Semua itu tergantung bagaimana sang atlet, kalau sang atlet bisa gigih berjuang, dalam kondisi seperti apapun, pasti bisa berprestasi," kata Wijanarko pada The Post.

Sayangnya, dibanding olah raga pada umumnya, hingga saat ini masih terasa adanya diskriminasi pada penyandang cacat. Kasus atlet pencak silat Imam Kuncoro adalah contohnya. Imam yang cacat bisu tuli terpaksa harus "dikalahkan" dan gagal masuk PON meskipun lolos kualifikasi. "Diskriminasi itu memang masih terasa," kata Kasmin, Ketua BPOC.


08 September 2008

Bidik Lima Besar Tour de Indonesia

Arief Rochman

Araya Cycling Team Sidoarjo betul-betul serius memersiapkan diri jelang Tour de Indonesia. Persiapan yang mereka lakukan dengan menambah endurance seluruh pembalapnya. Maklum tim ini diperkuat mayoritas pembalap muda yang belum banyak pengalaman.


Penambahan endurance ini berkaitan dengan ambisi Araya masuk lima besar kategori nasional. Sedangkan untuk kategori umum, Araya tidak terlalu membebani kepada pembalapnya. Target ini dianggap wajar mengingat cukup banyak pesaing dari dalam negeri sendiri.

Manajer sekaligus pelatih Araya Munaji mengakui target lima besar itu sudah cukup berat. Hasil Seleksi Nasional 28 Agustus di Subang, Jawa Barat menjadi gambaran kekuatan tim asal Sidoarjo itu. Pada seleknas itu Araya finish di peringkat kedelapan dari 20 tim. Sementara dalam seleknas itu hanya delapan tim yang dianggap lolos mengikuti Tour de Indonesia 20 November sampai 3 Desember. Berarti Araya lolos dari posisi paling belakang.

"Kami menargetkan masuk lima besar klasemen nasional," terang Munaji disela-sela latihan Minggu (07/09/08) pagi di jalan raya Juanda. Target ini naik tiga strip dari hasil seleknas. Berdasar hasil seleknas, setidaknya ada empat tim yang dianggap cukup tangguh. Tiga tim asal Jabar, Dodol Picnic, Putra Perjuangan, dan ISSI Jabar. Sementara satu tim lainnya adalah ISSI Kutai Kartanegara (Kukar). Dimana ISSI Kukar diperkuat peraih emas PON XVII nomor road race asal Jogjakarta, Matnur.

Bukan berarti tim sekelas Jakarta Cycling Club (JCC), CCC Solo, dan Benteng Muda Tangerang (BMT) akan mudah ditaklukkan. "Catatan waktu kami tidak terpaut jauh. Terutama denga BMT dan JCC. Sedangkan dengan tiga tim asal Jabar, kami memang kalah pengalaman dan materi," paparnya.

Untuk mendukung ambisi itu, Araya mulai menggenjot latihan ketahanan fisik bagi seluruh pembalapnya. Bahkan sejak bulan lalu klub balap sepeda yang ditopang perusahaan velg itu sudah menempuh jarak 650 km. Kaswanto dkk telah menempuh rute Surabaya-Caruban, Caruban-Solo, Solo-Madiun, dan Madiun-Surabaya.

"Dalam satu minggu kedepan, saya perbanyak latihan di Surabaya dulu. Khususnya untuk nomor kriterium di jalan raya Juanda. Selanjutnya kami memulai program dengan tour ke sejumlah kota, mungkin ke Tulungagung atau kota lain," tambah pelatih berusia 45 itu. Pada bulan Oktober nanti, Araya akan mengikuti kejuaraan tahunan di Banjarnegara mengikuti Bupati Cup.

arief_sport@yahoo.com

Memaksakan Liga Ramadhan

Jojo Raharjo

Kali pertama sejak era Galatama dan Perserikatan digabung dalam Liga Indonesia 1994, tahun ini Badan Liga Indonesia PSSI berniat menggelar terus kompetisi Superliga di tengah berjalannya bulan Ramadhan 1429 Hijiriyah...>>lanjut





23 August 2008

Tour de East Java Digelar April 2009

Arief Rochman

Kejuaraan balap sepeda grade 2.2 UCI Tour de East Java (TdEJ) tahun 2009 bakal telah dirilis. Pihak penyelenggara enyatakan ajang balapan tahunan yang sudah memasuki kalender tahun kelima itu akan dilaksanakan pada bulan April 2009, tanggal 1-5. April dipilih menyusul sukses penyelenggaraan bulan April lalu. Pada tiga edisi sebelumnya Harry Enterprise (HE) selaku penyelenggra selalu melaksanakan TdEJ pada bulan Juli. Sebetulnya pada bulan Juli diakui cukup padat kompetisi balap sepeda baik di Asia maupun Eropa.


“Pertimbangan saya tidak hanya mengikuti sukses tahun ini. Kami juga memiliki alasan memertahankan kejuaraan ini pada bulan April seperti tahun ini,” ujar Direktur HE, Harijanto Tjondrokusumo, Jumat (22/8). Pelaksanaan tahun ini digeser dari bulan Juli menjadi bulan April. Sebab pda bulan Juli dilaksanakan PON XVII di Kalimantan Timur. Praktis satu-satunya balapan yang masih eksis di Indonesia, dilaksanakan bulan April.

Alasan lain mengikuti alur kompetisi balap sepeda di Asia musim 2008-2009. Dimulai dari Hainan, China (November 2008), Malaysia (Januari-Februari) , Taiwan (Maret), Jawa Timur (April), Iran (Mei), Korea-Jepang (Juni), Tour of Qing Hai Lake, China (Juli), dan Jepang (September-Oktober). Balapan secara berurutan di Asia ini memang berbeda di Eropa yang selalu ada setiap bulan atau bahkan setiap pekan.

Urutan yang sudah terstruktur diharapkan bis terulang kembali pada musim kompetisi tahun depan. Masalahnya tim-tim tidak perlu menyusun jadwal kompetisi yang akan dipilih. “Biasanya mereka memilih sendiri balapan yang sudah menjadi brand di suatu negara karena tingkat kesulitannya atau memang ada kesan lain. Saya berharap TdEJ bisa menjadi bagian dari kesan tim-tim di kawasan Asia,”bebernya.

Sekalipun sudah dirancang dilaksanakan pada bula April, pihak penyelenggara berniat mengundurkan jadwal. Masalahnya pada tanggal 5 April memasuki minggu tenang pasca kampanye pilihan legislatif. Kemungkinan pelaksanaan TdEJ edisi ke-5 dijalankan pada akhir April atau paling lambat awal Mei.

TdEJ tahun 2009 diperkirakan tidak mengubah pakem yang sudah dijalankan selama empat edisi. Panpel masih melombakan lima etape, konsisten seperti sejak awal diselenggarakan. Panpel telah menyurvey lima etape yang sudah direncanakan. Etape pertama melombakan kriterium di Batu, etape kedua Batu-Blitar, etape ketiga start-finish di kota Blitar, etape keempat Blitar-Jombang dan ditutup kriterium di Jombang.

“Lima etape ini sifatnya sementara, kalaupun berubah masih mmungkinkan,” paparnya. Demikian juga dengan rencana penambahan etape seperti yang dijanjikan selepas TdEJ 2008 lalu. Namun Harijanto menyatakan penambahan etape tergantugn kekuatananggaran dan sponsor yang ada. Masalah terakhir ini diakui masih dalam penjajagan.

26 January 2008

Akankah Sriwijaya FC Mengawinkan Piala Copa dan Liga?

Langkah Sriwijaya FC dalam Liga Indonesia ke XII semakin mantap. Tim asal Palembang Sumatera Selatan itu dipastikan masuk dalam semi final Liga Indonesia. Menghadapi Persija, PSMS dan Persipura. Akankah tim yang dijuluki Laskar Wong Kita berhasil mengawinkan piala Liga Indonesia dengan piala Copa Indonesia?

Yang pasti itulah cita-cita besar anak asuh Rahmad Dharmawan dan seluruh pendukung Sriwijaya FC. Meskipun secara terbuka, Rahmad Dharmawan tidak mau berbesar diri untuk menyebut keinginan itu. "Saya masih belum berpikir soal itu, kita selesaikan satu-satu terlebih dahulu, yakni mempersiapkan diri menghadapi Persija Jakarta di Senayan," kata Rahmad usai pertandingan melawan Persiwa Wamena di Surabaya, Sabtu (26/1) ini.

Apalagi, dalam pertandingan nanti, Persija akan bermain di hadapan pendukungnya. Dalam sejarahnya, Sriwijaya FC pernah dihajar Persija 4-2, dalam kompetisi Copa Indonesia Dji Sam Soe lalu. Karena itu, tidak berlebihan bila Rahmad akan melakukan berbagai perbaikan di dalam tim asuhannya. "Yang pertama adalah perbaikan dalam motivasi tim, dan mempertajam penyelesaian akhir, yang terakhir, adalah berdoa," katanya.

Persija dan Sriwijaya FC, menurut Rahmad memiliki bobot tim yang berimbang. Meskipun diakui jumlah pemain nasional di Persija lebih banyak. "Persija punya lima pemain nasional, sementara kami punya tiga, tapi bobot tim tetap sama," katanya. Karena itu, Rahmad yakin, anak-anak asuhannya sudah tahu apa yang harus dilakukan. Sampai akhirnya berhasil mengawinkan piala copa dan liga? Hmmm,...

23 January 2008

Aremania Dijaga Ketat

Pasca kerusuhan dalam pertandingan Liga Indonesia XII di Kediri (16/1) lalu, pendukung kesebelasan Arema, Malang yang dikenal dengan sebutan Aremania, mendapat penjagaan ketat dari polisi. Rabu (23/1) ini, dalam pertandingan antara Arema dengan Sriwijaya FC di Stadion Sidoarjo, pendukung Arema diperiksa ketika akan masuk ke dalam stadion. Polisi bahkan melakukan pemeriksaan KTP kepada penonton yang masuk. Meskipun tidak ada Aremania yang dilarang masuk.

Seperti diberitakan, kerusuhan di Kediri membuat pendukung Tim "Singo Edan" Arema Malang mendapatkan sanksi dari Komisi Disiplin (Komdis) PSSI. Mereka tidak boleh menghadiri laga AREMA selama tiga tahun. Namun, hal itu tidak menghalangi Aremania menghadiri pertandingan Arema. Seperti yang terjadi Rabu ini. Dalam pengamatan The Jakarta Post, Aremania tetap datang dengan mengenakan atribut batik dan baju koko, tanpa membawa atribut suporter khas Aremania.

Langkah Aremania sepertinya tidak membuat polisi lengah. Di GOR Sidoarjo, polisi benar-benar ketat melakukan penjagaan. Puluhan polisi dijaga di hampir semua pintu masuk stadion. Di pojok-pojok stasiun, ratusan polisi bersenjata lengkap plus pentungan berjajar melakukan penjagaan. Bila ada rombongan penonton, polisi yang berjaga di pintu masuk langsung melakukan sweeping dan pemeriksaan secara ketat.

Tidak hanya memeriksa isi tas, seperti pemeriksaan yang biasa dilakukan, tapi penonton juga diminta membuka sepatu dan mengangkat seluruh bajunya. Polisi juga meminta penonton menunjukkan KTP. Bila ada yang beralamat Malang, pemeriksaan dilakukan dengan lebih ketat. "Sampai saat ini tidak ditemukan ada barang-barang berbahaya yang dibawa oleh penonton," kata seorang petugas yang melakukan pemeriksaan di pintu timur GOR Sidoarjo.

Sayangnya, pertandingan Rabu ini juga diwarnai dengan tindakan tidak simpatik Aremania. Ratusan iring-iringan sepeda motor milik Aremania dilaporkan nekad menerobos jalan tol Porong-Sidoarjo. Bahkan, dalam laporan kepada sebuah radio lokal di Surabaya, seorang petugas Jasa Marga mengaku akan dikeroyok suporter, ketika melakukan pelarangan kepada rombongan sepeda motor itu.

04 July 2007

Pembalap Iran Juarai Stage I Tour de East Java


JUARA STAGE I.
Pembalap sepeda Iran, Mehdi Sohrabl menjuarai stage I Tour de East Java 2007 di Criterium Mojokerto, Jawa Timur, Rabu (4/7) ini. Kemenangan itu sekaligus membuat Mehdi Sohrabl berhak mengenakan posisi bergengsi Yellow Jersey. Posisi kedua ditempati Beppu Takumi dari Jepang dan Sung Bae Park dari Korea Selatan di posisi ke tiga. Sung Bae Park sekaligus menyabet Green Jersey.