Youtube Pilihan Iddaily: CNN Indonesia
Iddaily Mobile | Dari Anda Untuk Publik
 

05 November 2025

SCIENCE FILM FESTIVAL HADIRKAN GREEN JOBS


Science Film Festival kembali hadir di Indonesia untuk ke-16 kalinya, menjangkau siswa-siswi jenjang SD hingga SMA di 70 kabupaten/kota secara hybrid pada 4–30 November 2025. 

Tahun ini, festival yang diinisiasi oleh Goethe-Institut mengangkat tema “Green Jobs”, menghadirkan film-film internasional dan beragam eksperimen sains interaktif yang menginspirasi generasi muda mencintai sains dan lingkungan.

Di Indonesia, festival ini akan memutar 16 film dari tujuh negara, yakni Jerman, Republik Ceko, Belanda, Uruguay, Afrika Selatan, Argentina, dan Britania Raya diikuti enam eksperimen sains terkait dengan film-filmnya yang akan dipraktikkan setelah penayangan.

Film-film tersebut dijadwalkan diputar bergantian secara luring di sekolah-sekolah, universitas, pusat sains, komunitas, serta secara daring via Zoom. 

Festival ini menjangkau berbagai kota dan kabupaten seperti Arguni, Balige, Bukittinggi, Ende, Gowa, Larantuka, Manokwari, Palangkaraya, Poso, Soe, Tanah Merah Baru, Waingapu, dan masih banyak lagi.

Tema “Green Jobs“ yang menjadi fokus dari Science Film Festival 2025 menyoroti aneka jenis pekerjaan yang perannya penting bagi pelindungan lingkungan hidup dan pencapaian pembangunan berkelanjutan. 

Dengan adanya pekerjaan hijau, generasi muda dapat turut menjawab berbagai tantangan mendesak di dunia. Tidak hanya itu, pekerjaan hijau juga membuka peluang yang berorientasi masa depan dan tangguh.

“Dengan mengangkat pentingnya berbagai bentuk praktik kehidupan yang ramah lingkungan dan keahlian khusus yang diperlukan bagi implementasi teknologi berkelanjutan, Science Film Festival menggarisbawahi posisi Green Jobs yang penting dalam mendukung dunia menuju masa depan yang lebih lestari. Kami juga percaya, sains bisa menyenangkan.

Melalui film dari berbagai negara, kami ingin mendorong generasi muda dan seluruh masyarakat Indonesia untuk ikut dalam penemuan, eksplorasi, dan interaksi dengan sains,” ujar Direktur Goethe-Institut Wilayah Asia Tenggara, Australia, dan Selandia Baru Constanze Michel, saat pembukaan pada Selasa, 4 November 2025 di Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.

Science Film Festival di Indonesia tahun ini didukung oleh sejumlah mitra utama, yakni Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi; Kedutaan Besar Republik Federal Jerman; Rolls-Royce; dan Universitas Negeri Jakarta.

Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Stella Christie, secara terpisah, menyatakan, “Dari laboratorium hingga ladang pertanian, dari pusat riset hingga ruang kelas, Green Jobs adalah bukti bahwa sains dapat menjadi kekuatan yang mengubah arah masa depan. Melalui film, sains menemukan bahasa universalnya, bahasa yang dapat menggugah rasa ingin tahu, empati, dan kesadaran. Melalui gambar dan cerita, sains menemukan emosi, pengetahuan menemukan maknanya.  Saya berharap festival ini tidak hanya menghibur, tetapi juga menyalakan kembali semangat untuk berpikir kritis, menciptakan solusi, dan bertindak bagi bumi.”

Lebih dari 300 siswa-siswi menyaksikan satu film saat pembukaan Science Film Festival
2025 berlangsung di Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Jakarta. 

Mereka menonton film asal Jerman berjudul Nine-and-a-half: Underwater Noise – Why is the Ocean
so Loud? yang berkisah tentang seorang ilmuwan dalam penelitian dampak kebisingan
terhadap anjing laut.

Para siswa selanjutnya berpartisipasi dalam eksperimen sains berjudul “Antigravitasi“. 

Para siswa ditantang mengambil bola dari dalam air dan mengangkatnya hingga keluar dari dalam air tanpa bola terlepas dari botol. 

Eksperimen ini memberi pemahaman kepada murid tentang hubungan antara kedalaman titik dan tekanan fluida, serta murid diharapkan dapat menjelaskan fenomena tegangan permukaan.

Untuk pertama kalinya, Science Film Festival Indonesia menghadirkan penampilan teatrikal Foolish Doom asal Jerman yang bercerita tentang seorang penyihir maha kuasa yang akan menghadapi krisis iklim dan menyelamatkan dunia.

Sejak diluncurkan di Thailand pada tahun 2005, Science Film Festival konsisten mempromosikan literasi sains kepada pemuda di Asia Tenggara, Asia Selatan, Afrika, Amerika Latin, dan Timur Tengah melalui komunikasi berbasis pengetahuan yang menghibur. 

Science Film Festival diperkenalkan dan diadakan di Indonesia pada tahun 2010 seiring dengan upaya ekspansi regional festival pada masa itu. Tahun lalu, Science Film Festival diikuti oleh sekitar 130.000 peserta di Indonesia.

#RilisPers + foto

Tidak ada komentar:

Posting Komentar