02 December 2006

Press Release AJI and UNICEF


Please click the Press Release title to read the story

Press Release
PENGUMUMAN PEMENANG
Lomba Nasional Penulisan Anak Untuk Wartawan 2006, AJI & UNICEF

Berbagai persoalan yang dihadapi anak telah dituliskan oleh para jurnalis. Sekitar 134 artikel telah masuk dalam “Lomba Nasional Penulisan Anak Untuk Wartawan 2006” yang diselenggarakan oleh Aliansi Jurnalis Independen (AJI) dan Unicef.

Lomba ini dibuka selama sebulan yaitu dari tanggal 1 september -1 Oktober 2006. Seleksi awal kemudian dilakukan oleh tim dari AJI, yang kemudian seleksi pada sisi content/ isi tulisan dilakukan oleh tim Juri.

Tim Dewan Juri terdiri dari: Ninuk Mardiana Pambudy (Wartawan Kompas), Atmakusumah Astraatmadja (Pengamat Pers/ Lembaga Pers Dr. Soetomo), Mohammad Farid (Komnas HAM), Magdalena Sitorus (Komisi Perlindungan Anak), Antarini Arna (Yayasan Pemantau Hak Anak), Sumarni Dawam Rahardjo (Deputi Perlindungan Anak Kementrian Pemberdayaan Perempuan), Kendartanti Subroto (Unicef) dan Heru Hendratmoko (AJI).

Salah satu dewan juri, Atmakusumah mencatat bahwa hampir semua tulisan anak yang mengikuti lomba ini, bernada duka, penuh tangis dan hampir tiada keceriaan.

Analisa ini terus membuktikan bahwa anak di Indonesia ternyata punya banyak sisi kelam dari kehidupannya. Tentu saja, hal ini tidak sesuai dengan banyaknya media remaja yang muncul di Indonesia yang lebih banyak menawarkan gaya hidup perkotaan/ gaya hidup masa kini. Banyak media ini muncul dan menuliskan tentang keceriaan. Sangat kontras dengan tulisan para jurnalis ini.

Tulisan dari para jurnalis ini, cukup untuk meneropong sekaligus memetakan kondisi anak di Indonesia saat ini. Mulai dari anak yang harus hidup dengan HIV/AIDS tanpa ia tahu darimana mendapatkannya, anak yang kehilangan identitasnya, hingga anak-anak yang mendapatkan pelecehan dan kekerasan seksual dari orang-orang terdekatnya.

Di satu sisi lontaran maupun kritikan kerap ditujukan untuk media, dimana para jurnalis bekerja. Hingga saat ini, ternyata belum banyak media yang memberikan porsi khusus untuk peliputan dan penulisan anak. Disinilah kerja para jurnalis benar-benar diuji. Untuk menjadi anjing penjaga persoalan anak di masyarakat, sekaligus tetap siaga untuk terus menuliskan persoalan anak di medianya sendiri.

Namun dari tulisan para jurnalis ini selanjutnya membuktikan satu hal. Walaupun sedikit, kecil, namun ia mampu menembus ruang-ruang kecil. Ruang kecil yang biasanya selalu diisi oleh berita atau materi lain yang dianggap lebih penting. Namun yang sedikit dan kecil ini ternyata mampu menuliskan pengalaman kehidupan seorang anak, setiap anak, dengan segala cerita kesedihan sekaligus kepedihan mereka.

Dari beberapa tulisan ini, selanjutnya Dewan Juri memutuskan bahwa pemenang Lomba ini adalah:
1. Yuniarti Tanjung dari Majalah Femina (Jakarta) dengan judul tulisan : Stop! Kekerasan Seksual Pada Anak
2. Zaky Yamani dari Harian Pikiran Rakyat (Bandung) dengan judul tulisan : Pengakuan Anak Yang Berkonflik dengan Hukum
3. Imam Dwianto Nugroho dari Harian The Jakarta Post (Surabaya) dengan judul tulisan : It’s the hard-knock life for juvenile offenders

Kemudian dari artikel ini, AJI dan UNICEF menerbitkan 3 tulisan mereka serta 8 tulisan finalis lain yang terpilih ke dalam bentuk buku yang berjudul : Sebab Ia Dijuluki “Hari Ini”.

Jakarta, 30 November 2006

2 comments:

  1. Anonymous3:19 pm

    Wah satu progress untukmu ID Nugroho, untuk: masa depan suatu bangsa hanya dimiliki oleh yang peduli dengan perlindungan anak-anak yang empunya masa depan. trusss kapan makan-makannya nih....?

    ReplyDelete
  2. Anonymous11:46 am

    Salut pokoknya sama kawan yang satu ini...jadi selebriti neh kayaknya....Ternyata berita bagus itu tidak harus bombastis and serem2 ya...semoga makin banyak yang bisa menulis seperti itu..Sukses sll kawan. Ilmunya ditularin bos!!!

    "Peace from Aceh"

    ReplyDelete