17 November 2015

AKSI PARA MAKELAR YANG MEMBUAT GEGER DUNIA PERSILATAN

Betul, tulisan ini membahas soal hadirnya makelar, yang belakangan ini ramai dibicarakan.

Dugaan adanya makelar muncul usai pertemuan antara Presiden Indonesia Joko Widodo dan Presiden AS Barack Obama. Lalu, makelar lain muncul lagi dalam kasus Freeport.

Makelar, memang tak ada matinya.

APA ITU MAKELAR?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Makelar/ma·ke·lar/ memiliki dua arti.

Pertama, makelar adalah perantara perdagangan. Posisinya berada di antara pembeli dan penjual.

Kedua, makelar berarti orang atau badan hukum yang berjual beli sekuritas atau barang untuk orang lain atas dasar komisi.

Dalam kasus pertama, pertemuan Jokowi-Obama, makelar disebut-sebut mengambil peran.

Artinya, sebelum pertemuan itu berlangsung, makelar melakukan lobby, agar Presiden Obama mau menerima Presiden Jokowi (tempo.co).

Adalah Michael Buehler, pengajar ilmu politik Asia Tenggara di School of Oriental and African Studies, University of London, yang mengatakan itu.

Ia mengunggah tulisannya di situs New Mandala dengan judul Waiting in the White House Lobby.

Tuduhan ini dibantah keras oleh pihak Indonesia, melalui Menteri Koordinator Politik Hukum dan  Keamanan, Luhut Pandjaitan.

Kasus makelar selanjutnya mencuat dalam kasus perpanjangan kontrak PT Freeport di Indonesia.

Adalah Menteri ESDM Sudirman Said yang mengungkapkannya.

Menurut Sudirman, ada anggota DPR yang menggunakan nama Presiden dan Wakil Presiden terkait perpanjangan kontrak PT Freeport ke MKD (detik.com)

Aksi makelar ini, menurut Sudirman salah satunya terjadi di suatu hotel di kawasan Pacific Place SCBD, Jakarta Pusat.

Makelar ini menjanjikan cara penyelesaian kelanjutan kontrak PT Freeport.

Sudirman Said sudah melaporkan kasus ini ke Badan Kehormatan DPR.

MAKELAR TIDAK SALAH

Dalam dunia ekonomi, makelar/penghubung/broker adalah profesi yang sah.

Mereka, diakui atau tidak, menjadi salah satu pihak yang membuat proses jual beli berjalan.

Tentu saja, hal itu dilakukan bukan tanpa pamrih.

Lazimnya, makelar mendapatkan komisi (yang jumlahnya disepakati sebelumnya), atas transaksi yang dilakukan.

Lalu, definisi tentang makelar berkembang.

Ada istilah makelar politik, makelar kasus (biasanya di pengadilan), dan lain sebagainya.

Perkembangan itu juga yang membuat makelar terdegradasi arti.

Profesi penghubung (dalam dunia ekonomi), berkonotasi buruk.

Tapi, makelar tetap makelar. Dibutuhkan di satu sisi, tapi ditolak untuk diakui, di sisi yang lain.

Seorang kawan di Jawa Timur berkelakar:

Konon, istilah 1001 Malam itu, awalnya hanya  1000 Malam. Angka 1 (dalam 1001 Malam), untuk makelar-nya.”

No comments:

Post a Comment