01 May 2007

Buruh di Jawa Timur Demo Serentak

MAY DAY. Upah layak, hapus oursourching dan pembelaan kepada buruh dari pemodal menjadi isu sentral peringatan Hari Buruh International atau May Day di Jawa Timur.

Berbagai organisasi buruh di Jawa Timur menggelar demonstrasi menyambut Hari Buruh Internasional atau May Day yang jatuh pada Selasa (1/5) ini. Puluhan ribu buruh tumpah di jalan-jalan kota besar di Jawa Timur. Seperti Surabaya, Gresik, Sidoarjo, Jember dan Kediri. Buruh serentak meneriakkan kembali nasib buruh yang masih terpuruk oleh sistem perusahaan yang kapitalistik dan tidak memihak buruh.

Di Surabaya, demonstrasi berlangsung di beberapa titik. Mulai gedung Negara Grahadi, Kantor Radio Republik Indonesia (RRI), Disnaker Jawa Timur. Sementara di gresik, aksi dipusatkan di alun-alun yang terletak di pusat kota. Sementara di sidoarjo, buruh yang berasal dari beberapa pabrik besar berbaur bersama-sama di Alun-alun kota Sidoarjo depan Gedung DPRD Kabupaten Sidoarjo yang beberapa lalu digetarkan aksi masyarakat korban lumpur.

Di Jember dan Kediri, buruh bersama aktivis Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jember dan AJI Kediri bersama-sama meneriakkan perlunya kembali perjuangan bersama-sama buruh, wartawan dan mahasiswa untuk mendesakkan keadilan di Indonesia. Mereka menilai, selama ini nasib buruh tidak banyak berubah. Bahkan semakin terpuruk dengan naiknya harga-harga barang karena terdorong naiknya harga bahan bakar minyak.

Jamaluddin dari Aliansi Buruh Menggugat (ABM) Jawa Timur menuntut adanya upah layak yang ditetapkan secara nasional. Hanya dengan cara itulah, buruh akan terbebas dari ketidakadilan yang diciptakan pengusaha. "Perlu juga dihilangkan sistem kerja kontrak atau oursourching yang selama ini menjadi salah satu sebab ketidakadilan yang dirasakan buruh," katanya.

Pemerintah juga diminta menciptakan suasana berkeadilan pada Penyelesaian Hubungan Industrial (PHI) dan membatalkan UU Penanaman Modal yang memberi kesempatan modal asing masuk ke Indonesia. "Harus ada perlindungan kepada rakyat miskin, khususnya petani, buruh, nelayan dan kaum miskin kota yang sering dikalahkan oleh keadaan," katanya.

No comments:

Post a Comment