Iddaily Mobile | Dari Anda Untuk Publik
Youtube Pilihan Iddaily: Pati berani!
       

04 Mei 2010

Berita pengeboman NYC dan diskriminasi Jurnalistik

Iman D. Nugroho, Hilversum



*video by iman d. nugroho

Berita pengeboman yang gagal di New York, yang dijadikan contoh dalam pelatihan New Media di Radio Netherlands Training Center (RNTC) Selasa (4/5) ini, sempat menjadi perdebatan. Penyebutan kewarganegaraan tersangka, dinilai sebagian peserta sebagai diskriminasi jurnalistik.

Berita berjudul A Pakistani-American arrested in NYC bomb plot, yang ditampilkan di blog pelatihan beralamat di Rntctraining2.wordpress.com dinilai mengandung diskriminasi pada penduduk keturunan dan berkebangsaan Pakistan. Hal itu akan membuat penduduk keturunan Pakistan lain akan kesulitan.

"Hal itu adalah generalisasi, apa korelasinya? Apakah tidak lebih arif bila hanya disebut sebagai 'seorang tersangka' dari pada disebutkan kewarganegaraannya?" tanya Anton Muhajir, perwakilan dari AJI Denpasar dalam pelatihan itu. Komentar senada juga diberikan Wahyu Dhyatmika dan Dian Yuliastuti.

Peserta lain yang memiliki pendapat berbeda dengan Anton, Wahyu dan Dian adalah Karaniya Dharmasaputra, Anita Rahman dan Anta Kusuma. Mereka menilai penyebutan itu sebagai hal yang wajar. "Semua tergantung dari konteksnya, dan memang penyebutan itu masuk dalam konteksnya," kata Karaniya.

Bagaimana menurut Anda?

republish Please Send Email to: [email protected]

World Press Freedom Day di Amsterdam, Belanda

Iman D. Nugroho Amsterdam

Peringatan hari Kebebasan Pers se-Dunia (World Press Freedom day) di Amsterdam, Belanda, Senin (3/5) ini dihadiri oleh empat jurnalis yang melarikan diri dari negara asalnya. Empat jurnalis dari Simbabwe, Eritria, Bosnia dan Turki menjadi pembicara di acara yang digelar di Compagnietheater Kloveniersburgwal Amsterdam itu.



republish Please Send Email to: [email protected]









































02 Mei 2010

Sex Museum Amsterdam, wow!

Iman D. Nugroho | Amsterdam, Belanda

Museum ini memang hanya salah satu "pelengkap" dalam wisata Red Light District (kawasan sex di Amterdam). Namanya tidak ada di situs resmi Negara Belanda.

Tapi, tempat yang letaknya hanya 200 meter dari Stasiun Amsterdam Centrum ini menjadi jujukan bagi pengunjung Amsterdam, selain mengunjungi lokasi Red Light District di negeri Kincir angin ini tentunya.

Di tempat tiga lantai yang dibangun di ruko (rumah toko) ini pun selalu ramai oleh pengunjung. Dengan membayar tiket masuk sebesar 4 Euro, pengunjung langsung disuguhi dengan tampilan vulgar semua hal tentang seks dari semua jenis orientasi. Hetero seksual, homo seksual dan lesbian. Bahkan, museum ini menampilkan pula masochism yang mencengangkan.

Soal sejarah seks tak kalah heboh. Sebut saja patung dari abad ke 17 yang menunjukkan adegan percintaan perempuan Tibet dan laki-laki China. Juga sebuah patung berbentuk Mr.P, yang dibuat di era Romawi. Patung berukuran setinggi 50 cm dan berbahan batu cadas itu menjadi salah satu penarik perhatian pengunjung.

Dan yang tak kalah menariknya adalah sosok symbol seks legendaris Marilyn Monroe yang ditampilkan dalam sebuah adegan pemotretan telanjang Monroe untuk kalender tahun 1955. Kejadian itu direkonstruksi ulang dengan menggunakan patung manekin.


| republish | Please Send Email to: [email protected] |