26 January 2015

ISI PIDATO JOKOWI YANG DIHARAPKAN PUBLIK


Simaklah timeline media sosial usai Presiden Joko Widodo menggelar konfrensi pers di Istana Kepresidenan Jakarta, Minggu (25/1/2015) malam. Mayoritas merespon dengan ketidakpuasan.

Hal itu sungguh bisa dipahami, lantaran saat ini, di tengah-tengah penyerangan terhadap KPK, “bola” berada di tangan Presiden Jokowi.

Tapi, setelah menunggu-nunggu, eh, Jokowi hanya bicara kurang lebih seperti ini:


Pertama, kita sepakat KPK dan Polri menjaga kewibawaan sebagai institusi hukum. Seperti Kejaksaan dan Mahkamah Agung. Untuk itu jangan ada kriminalisasi. Proses hukum yang terjadi harus dibuat terang benderang dan transparan.

Dan, agar proses hukum bisa berjalan dengan baik, jangan ada intervensi dari siapapun, tetapi saya akan tetap mengawasi dan mengawal. KPK dan Polri harus bahu membahu memberantas korupsi, biarkan KPK dan Polri bekerja, dan semuanya tak boleh sok di atas hukum.

Jelas, hal itu jauh dari yang diinginkan publik. Bahkan, ada yang menyebut, pidato Jokowi “tidak tedjo” (baca: tidak jelas).

Lalu, seperti apa pidato yang diinginkan publik?

Kurang lebih seperti ini di video ini.

ID Nugroho

No comments:

Post a Comment