14 December 2010

Mengapa tetap tidak mendukung PSSI?

Iman D. Nugroho

Ingin rasanya ikut berteriak: In-do-ne-sia! di Gelora Bung Karno. Tapi, bayangan sosok Nurdin Halid, sepertinya tidak bisa hilang. Dan ketika pilihan itu hadir, lebih baik tidak mendukung Indonesia, dari pada melegalisasi "cengkraman" Nurdin Halid di PSSI. Blah!


"Itu tidak fair,.." kata seorang kawan. Lho, apakah yang dilakukan Nurdin Halid dan back up kekuasaan selama ini memangnya fair? Coba baca sosok Nurdin Halid di link ini, akan tampak betapa si Nurdin ini sudah membuat pelanggaran di banyak hal.

Selain menjadi koruptor, mantan anggota DPR dari Golkar ini juga menguasai PSSI dan tidak pernah sedikit pun mau dengan fair melepaskan organisasi sepakbola Indonesia itu. Bahkan, ketika di penjara atas kasus beras impor, Nurdin tetap saja men-drive PSSI dari balik penjara.

"Hebat"-nya, tidak ada satu pun orang yang merasa hal itu sebuah kesalahan. Semua diam. Entah setuju, entah takut atau tidak peduli. Bahkan Menteri Olah Raga sekali pun bergeming. Jadi, jangan pernah omong fairness dalam kasus PSSI dan Nurdin Halid.

Seorang kawan menceritakan, Arifin Panigoro sempat akan melawan. Dari sisi keuangan dan backing politik, Arifin dianggap cukup mampu untuk menggeser Nurdin. Tapi, semua hanya pepesan kosong. Arifin pun melempem. Orang yang dulu pernah dekat dengan Megawati Soekarnoputri dan para jenderal nasionalis itu pun tiba-tiba entah kemana.

Nurdin tetap berjaya! Jadi, masihkan ingin teriak In-do-ne-sia! dan melanggengkan kekuasaan Nurdin? NO!

foto: http://hilmyinfo.wordpress.com dan info suporter

No comments:

Post a Comment