20 November 2009

[ Kabar dari Seberang ] Sekali Lagi Tentang Obama

Maya Mandley

Nama Presiden Obama terasa sangat dekat dengan orang Indonesia. Maklum beliau kan pernah tinggal di Menteng Jakarta. Masa lalu itu sering pula disebut reporter saat mereka melaporkan kegiatan Presiden keturunan Kenya tersebut. Sebagai orang Indonesia, aku ikutan bangga setiap kala si reporter menyebut nama Indonesia.

Malah saat masa kampanye dulu, aku pernah menyaksikan sebuah program majalah berita di Fox Channel, yang mengirim seorang reporter ke Jakarta, untuk me-ngecek masa lalu sang Presiden. Lengkap dengan buku raport yang masih ditulis tangan, suasana Jakarta dengan sungai nya yang 'bersih' dan tentu saja bangunan sekolah yang sudah dirombak. Malah saat Obama dinyatakan menang, di salah satu halaman New York Times (salah satu koran nasional), memampang foto dukungan dari SD dimana Obama dulu pernah sekolah.

Sayang aku gak punya hak pilih. Jadi saat masa kampanye berlangsung, aku pun hanya kampanye pada orang-orang Amerika yang punya hak pilih. Salah satunya bosku dan suamiku sekarang (meski dia gak milih Obama, sebel juga sih ! hehehhee). Dan the rest is history.

Aku sendiri tentu saja belum pernah bertemu langsung dengan Obama. Tapi aku sebetulnya punya kesempatan. Saat liburan tahun 2008 lalu di Hawaii. Saat itu The Obamas juga sedang liburan di Honolulu, Pulau Oahu. Pulau yang sangat terkenal di kalangan turis. Obama memang aslinya dari Hawaii. Dia pernah kuliah di University of Hawaii dan nenek yang membesarkan dia pun wafat di Hawaii. Saat natal tahun 2008 itu, aku ikut tour keliling pulau. Dan semua warga Hawaii maupun turis yang saat itu sedang liburan, juga tahu kalo President elect dan keluarga saat itu sedang liburan juga.

Bahkan sang turis guide yang merangkap driver van saat itu, sempat membawa kami ke perumahan Obama. Tentu saja kami tak bisa masuk. Sang driver sempat berhenti sebentar di depan gang rumah Obama. Menurut ukuranku yang pernah menyaksikan bagaimana pengamanann terhadap pejabat Indonesia, menurutku pengamanan saat itu tak seketat pengamanan pejabat Indonesia. Dari jauh aku bisa lihat, rumah yang keliatan sederhana itu dilengkapi dengan parabola besar (mungkin seperti satelit komunikasi), dan tentu saja di depan gang itu dipagar.

Tapi seingatku, pagarnya tidak dilengkapi duri seperti umumnya pagar betis di Indonesia. Di depan rumah, keliatan seperti ada tenda, mungkin tenda untuk para pengawal. Meski begitu, dari foto-foto yang beredar, aku bisa liat kalo The Obamas bisa menikmati pantai Honolulu seperti halnya turis yang ke Hawaii. Sayang aku belum pernah ketemu mereka saat mereka bermain-main di Pantai.

Kalo sekarang di Indonesia, PLN sering mati lampu, di Oahu Island saat itu juga pernah mati lampu. Menurut TV dan koran lokal yang aku baca esok harinya, penyebabnya karena gardu induk utama diserang halilintar. Saat mati lampu terjadi, aku dalam perjalanan cari makan malam. Suasana pulau yang saat itu masih rame turis mendadak ribut meski tak sampai chaos. Semua orang berlari keluar hotel atau toko. Meski begitu, sepertinya mereka sudah siap dengan keadaan darurat seperti ini. Hotel-hotel langsung menyalakan genset dan memberi lampu khusus dari cairan kimia.

Dan pemadam kebakaran dan polisi pun langsung siaga, jaga-jaga siapa tahu ada yang terjebak di lift. Namun dari berita yang aku dengar keesokan harinya, tak ada berita yang terjebak. Sementara dampak terbesar adalah restoran. Karena listrik mati yang terjadi sekitar jam 7 malam itu, terjadi saat masa peak mereka. Jadi bisa dibayangkan berapa kerugian yang mereka tanggung. Belum lagi makanan di kulkas yang harus mereka buang. Karena listrik baru menyala kembali sekitar jam 10 pagi keesokan harinya. Bagaimana dengan The Obamas yang saat itu juga pasti mengalami mati lampu ? Dari siaran TV lokal, aku dengar mereka gak mengalami kesulitan berarti. Karena genset pasti dah tersedia, serta tak kekurangan air bersih tentunya.

Meski citra Presiden Obama belakangan ini agak sedikit menurun karena kebijakan-kebijakannya yang mengundang kontroversi, namun aku tetap bangga pada beliau. Karena beliau berhasil mencetak sejarah sebagai orang minoritas pertama yang berhasil menguasai Air Force 1. Maju terus Pak Obama!!!

No comments:

Post a Comment