02 September 2009

Hidup di Sela-sela Empat Musim

Maya Mandley

Tinggal di negara 4 musim seperti Amerika, ada enak dan Nggak enaknya. Enaknya seperti gak bosen. Karena cuaca berganti setiap 3 bulan. Di negeri Pak Obama ini, setiap pergantian musim, biasanya ditandai dengan satu hari libur nasional jatuh satu bulan sebelum pergantian musim. Officially pergantian itu tergantung para weatherman alias pengamat cuaca. Musim panas yang officially nya mulai 21 Juni berakhir 21 September.


Tapi sebelum tanggal resmi itu, setiap hari Senin minggu pertama bulan Juni, diperingati sebagai Memorial Day. Sementara untuk masuk ke musim rontok yang offically nya mulai 21 September, persis di hari libur nasional Labor Day yang jatuh setiap Senin minggu pertama bulan September.

Nggak enaknya, kalo sudah ketemu musim dingin. Pak Weatherman biasanya menentukan pada 21 Desember dan didahului dengan libur nasional Thanksgiving Day yang jatuh setiap hari Kamis minggu terakhir bulan November. Cuacanya dingin minta ampun. Jangan ditanya kalo sudah badai salju. Bisa menghentikan segala aktivitas. Brrrrrrrrr...menggigil deh.

Umumnya warga Amerika sangat senang dengan musim panas. Karena mereka bisa pergi ke pantai dan berjemur. Sebab kulit sawo matang adalah dambaan orang Amerika, terutama wanita. Bahkan mereka rela menghabiskan uang ratusan USD untuk mendapatkan warna kulit sawo matang seperti kita. Kebalikan kaum wanita di Indonesia yang kepingin kulitnya putih seperti orang Amerika.

Buat aku yang kulitnya sudah sawo matang, bahkan teman-teman sering bercanda kulitku sawo busuk, pergi ke pantai bukan untuk berjemur. Tapi hanya untuk berjalan-jalan untuk menghilangkan stress. Melihat aktivitas semua generasi di pantai. Buat kaum pria, mungkin mereka lebih suka pergi ke pantai karena para wanita yang berbikini ria. Sebab semakin coklat kulit mereka, semakin bangga. Meski mereka tak lupa selalu mengoleskan krim untuk mencegah kulit terbakar matahari.

Berakhirnya musim panas, itu artinya musim sekolah dimulai lagi. Seringnya tahun ajaran sekolah dimulai lagi pada awal september setelah Labor Day, tentunya. Sementara mahasiswa sudah mulai masuk dorm (kos-kosan yang disedikan universitas) lebih awal. Bersamaan dengan kegiatan olahraga menjelang akhir musim panas ini. Bagi warga New York dan sekitarnya, saat itu adalah saat turnamen tenis Grand Slam US Open yang digelar di komplek tenis di kawasan Queens NY. Jadwal turnamen ini biasanya berlangsung selama 2 minggu penuh.

Jadi turnamen ini bisa jadi salah satu alternatif tontonan saat hari lliburan. Termasuk gue,..ehem! Sebagai pencinta olahraga ini, aku sempet browsing untuk cari tiketnya sekitar sebulan lalu. Sayang semua tiket sudah berada di tangan resaler, alias calo resmi. Dan tentu saja harganya sudah 2 kali lipat dari harga resmi. Karena memang turnamen ini termasuk yang bergengsi. Jadi karena gak dapat tiket, cuma bisa nonton turnamen ini lewat TV. Capek deh,..

No comments:

Post a Comment