Iddaily Mobile | Dari Anda Untuk Publik
Youtube Pilihan Iddaily: Pramoedya Ananta Toer
       

14 Februari 2011

Disiksa dan tidak digaji Majikannya di Rembiga

Kamrah, 32, PRT asal Dasan Bagek, Desa Aikmel Kec. Aikmel, Lombok Timur kabur dari rumah majikannya di BTN Panorama Alam Kelurahan Rembiga Utara, Kec.Selaparang, Kota Mataram. Kamrah kabur karena tidak tahan disiksa dan tidak pernah diberikan gaji selama 10 bulan.


Suami istri tempatnya bekerja itu bernama Bimo dan Risa Gumilang. Bimo berasal dari Bali yang bekerja sebagai penyalur TKI, sedangkan istrinya Risa Gumilang berasal dari Sumbawa yang bekerja sebagai penjual obat keliling.

“Kalau salah sedikit saya langsung dipukul pakai ember sampai pecah dan pakai hp. Pernah juga saya diancam akan dibunuh kalau berani melawan” tuturnya dihadapan keluarga, usai berhasil melarikan diri.

Kamrah berhasil kabur dari rumah majikannya pada Minggu, 6 Februari 2011 lalu atas bantuan salah seorang keluarga majikannya yang merasa kasihan kepadanya. Ia berhasil lolos dengan melompat tembok ketika majikannya masih tidur lelap. Ia juga diberikan uang Rp. 50 ribu sebagai ongkos pulang ke Lombok Timur.

Ketika sampai di rumah kondisinya cukup memprihatinkan. Badannya kurus dan ada bekas pukulan warna biru di wajahnya. Setelah sampai di rumah puluhan keluarga datang melihat kondisi. “Saya juga sering tidak dikasih makan. Kadang kalau makan saya diberikan nasi sisa yang sudah basi," kenangnya.

Human Trafficking

Kamrah mulai bekerja sebagai PRT pada 17 Maret 2010 atas rekomendasikan Hur, asal Lombok Timur. Sejak mulai bekerja ia tidak bisa berkomunikasi dengan keluarganya, termasuk pulang kampung.

Menurut Kamrah, pasangan suami istri ini tidak pernah bergaul dengan warga sekitar. Sikapnya tertutup. Pintu gerbang rumahnya selalu digembok. Pintu rumahnya baru terbuka ketika anaknya berangkat ke sekolah. “Waktu orang rumah datang mencari, saya dengar suaranya dari dalam. Tapi saya disekap dan diancam agar tidak bersuara” ceritanya lagi.

Ketika itu ia dijanjikan akan mendapat gaji Rp. 500 ribu setiap bulan. Jadi kalau dikalkulasikan, selama 10 bulan itu, seharusnya Kamrah berhak mendapatkan gaji sebesar Rp. 5 juta rupiah.

Ada kemungkinan, Kamrah adalah korban trafficking yang dijual oleh Hur sehingga tidak pernah mendapatkan gajinya. Indikasinya Bimo seorang penyalur tenaga kerja keluar negeri. Selain itu tiga hari setelah Kamrah diserahkan kepada keluarga Bimo, Hur berangkat menjadi TKI ke Malaysia.

Bisa jadi ongkos yang dipakai berangkat itu hasil dari menjual Kamrah dari Bimo-Risa Gumilang sehingga suami istri ini tidak pernah memberikan gaji kepada Kamrah. | press release

foto: ilustrasi

10 Februari 2011

Laporkan kasus "Jarum Suntik Rame-Rame" ke Menkes

Iman D. Nugroho

Kasus jarum suntik rame-rame untuk anak SD, memunculkan kepedulian dari berbagai pihak. Salah satu masukannya adalah melaporkan kejadian itu ke polisi, Dinas Kesehatan Daerah, Departemen Kesehatan dan Departemen Pendidikan Nasional.


Masukan yang tertuang pada comment link berita Jarum Suntik Rame-rame | klik di sini | di status Facebook penulis itu kebanyakan dari jurnalis dan public relation yang peduli dengan persoalan kesehatan. "Harus diteruskan kepada Departemen Kesehatan, Dinas Kesehatan Daerah, dan Departemen Pendidikan Nasional!," tulis LIZ, salah satu kawan penulis.

LIZ bahkan meminta untuk memforward tulisan asli yang dikirim ke penulis untuk diteruskan kepada bagian Hubungan Masyarakat (Humas) Kementrian Kesehatan RI. Sementara rekan lain, HDL, mengusulkan untuk melaporkan peristiwa ini ke polisi. Selain itu, dia juga mengingatkan filter alat cuci darah yang tidak jelas regulasinya.

"Atau layanan opsional untuk darah yang mau ditransfusikan ke pasien? Sekali lagi, isu menyebalkan. Sehat hanya hak yang berekonomi kuat!" tulisnya.

Senada, rekan DA asal Medan memperkirakan, banyak sekolah yang selama ini telah menjalin kerjasama dengan laboratorium dengan alasan memeriksa sample darah anak-anak sekolah, juga perlu dicermati. "Padahal tujuannya belum tentu jelas untuk apa," katanya sekaligus menduga modus serupa terjadi di Medan, Sumatera Utara.

Satu jarum, rame-rame untuk anak SD?

Tulisan kiriman kawan berinisial NO ini pantas untuk disimak. Dengan terbuka, NO menceritakan tentang adanya beberapa laboratorium di Gresik Jawa Timur yang bersikukuh untuk menggunakan satu jarum suntik untuk lima orang. Ironisnya, jarum suntik itu digunakan untuk mengambil darah anak-anak SD dalam sebuah proses kerjasama pemeriksaan golongan darah.


"Ini ada laboratorium di daerah Gresik yang menawarkan kerjasama dengan sekolah, untuk pemeriksaan golongan darah, namun prosedurnya, pengambilan darah menggunakan satu jarum untuk dipakai sampai lima orang," tulisnya.

Info itu, menurut NO diperoleh setelah dirinya menelepon laboratorium yang dimaksud. NO penasaran. Karena sejauh yang dia tahu, satu jarum suntik hanya diperuntukkan bagi satu orang. Secara terbuka NO juga memberikan nama dokter dan laboratorium itu lengkap dengan alamatnya di Gresik, Jawa Timur.

NO sudah berusaha untuk menyampaikan hal tentang 1 jarum suntik perorang pada laboratorium yang dimaksud, namun justru dibalas dengan makian dan olok-olok. "Dia bahkan mengancam akan memperkarakan ini ke polisi," tulisnya.

NO mendorong siapa saja yang peduli dengan dunia kesehatan untuk melakukan investigasi. Juga kepada Dinas Kesehatan setempat untuk kembali menertibkan penggunaan jarum suntik. Bagaimana dengan dokter anda? Apakah menggunakan jarum suntik dengan cara massal?

Berita terkait:
Usulan dilaporkan ke polisi.

09 Februari 2011

Bentrok dan demonstran tertembak tertangkap kamera

Iman D. Nugroho | video Al Jazeera



Revolusi di Mesir masih berlangsung saat ini. Video ini menunjukkan ketika massa pro Presiden Husni Mubarrak menyerang demonstran, dan akhirnya tertangkap sendiri oleh demonstran kontra Mubarrak, dan dipukuli. Juga tampak adanya peluru yang melesat menembak demonstran.

Arak, rokok, perempuan dan tokoh-tokoh China

Ada posting menarik beredar di pesan pendek soal tokoh-tokoh China. Bukan tentang bagaimana para pemimpin itu memerintah negeri "Tirai Bambu", melainkan bagaimana umur para tokoh China itu terkait kebiasaannya minum arak, merokok dan relasinya dengan perempuan. | ps. fokus pada umur dan kebiasaannya.


Lin Biao (5 Desember 1907 - 13 September 1971)
Meninggal pada usia 63 tahun.
Kebiasaan: merokok tapi tidak minum arak

Zhou Enlai (5 Maret 1898 – 8 Januari 1976)
Meninggal pada usia 73 tahun.
Kebiasaan: minum arak tapi tidak merokok

Mao Zhedong (26 Desember 1893 – 9 September 1976)
Meninggal pada usia 83 tahun.
Kebiasaan: merokok dan minum arak

Deng Xiaoping (22 Agustus 1904-19 February 1997)
Meninggal pada usia 94 tahun
Kebiasaan: merokok, minum arak, dan main kartu

Zhang Xue Liang atau Chang Hsüeh-liang (3 Juni 1901 - 4 Oktober 2001)
Meninggal pada usia 103 tahun
Kebiasaan: merokok, minum arak, main kartu, dan punya istri muda.

Lei Feng (18 Desember 1940 – 15 Agustus 1962)
Meninggal ketika baru jadi kader Partai, pada usia 23 thn
Kabiasaan: tidak merokok, tidak minum arak, tidak merokok, tidak main perempuan

Foto: Zhang Xue Liang (dua dari kiri)

08 Februari 2011

Benarkan massa penyerangan Ahmadiyah dibayar?

Apakah benar Ahmadiyah melakukan provokasi, sebelum diserang? Apa benar massa dibayar? Berikut ini adalah penuturan salah satu saksi mata dan korban berinisial YA. Kesaksian ini banyak beredar di pesan pendek.


Assalamualaikum. Pertama-tama, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada para syuhada. Semoga kalian semua tenang di alam sana. Mohon maaf saya tidak bisa menyelamatkan kalian.

Minggu dini hari, sekitar jam 02.30, kami berangkat dari Serang menuju Pandeglang. Perjalanan cukup jauh, melewati jalanan yang rusak. Saya naik mobil APV, yang disetiri oleh Alm. Chandra, salah satu korban.

Kami tiba di lokasi sekitar pukul 07.00 wib, kami rebahan (di rumah yang diserang) dan disuguhi sarapan. Tiba-tiba sekitar jam 09.30 wib, awalnya banyak polisi yang datang. Setelah itu pergi lagi.

Sekitar pukul 10.00 wib, datanglah massa, entah dari mana. Mereka langsung menyerang. Tidak ada dialog atau mediasi. Mereka mengacungkan senjata tajam dan melempari dengan batu.

Kami coba meredam, tapi serangan dan lemparan terus berlangsung. Kami pun melawan dengan peralatan seadanya. Saya pun ikut. Sampai akhirnya kami mundur. Saya terkena lemparan batu 3 kali lemparan baru. Kepala dan kaki kanan.

Saya bersembunyi di kali, di pinggir semak-semak. Di sana saya mendengar suara saudara kita sedang merintih. Dihajar beberapa orang. Ada salah satu saudara kita yang mencoba menolong, tapi musuh dengan ganasnya terus menghajar dengan kata-kata ,"Modar dia ku aing."

Saudara kita yang lain disuruh berenang, tapi sepertinya tidak bisa berenang. Akhirnya ditarik ke tengah sungai, diselamatkan. Anggota kami yang tidak melawan pun terus jadi amukan.

BAYARAN

Massa yang menyerang dan ternyata bayaran. Penyandang dana nya dari _________ (menyebut pejabat) yang berjanji untuk memberantas Ahmadiyah jika terpilih. Pengumpul massanya adalah _________ (lagi, menyebut pejabat) yang sangat benci pada Ahmadiyah. Menurut warga, selain massa, polisi pun dapat bayaran, supaya mereka tidak menghalangi serangan.

Setelah saya keluar dari persembunyian, saya istirahat di gubuk tengah sawah. Tiba-tiba ada seorang pemuda. Alhamdulillah, ternyata Khudham Cikeusik bernama Mulyadi selamat.

Setelah Mulyadi pergi, saya dibawa oleh seorang athfal bernama Arif ke rumahnya yang terletak di seberang rumah kejadian. Dari rumah itu, saya melihat dengan mata dan kepala sendiri, orang-orang yang menyerang baru pulang dari rumah _________ (menyebut pejabat) sambil membawa amplop cokelat. Mereka salaman dengan polisi sambil tersenyum-senyum.

Pagi-pagi sekali saya pulang ke Serang naik angkutan umum. Di angkutan tersebut, penumpang lain membicarakan tentang penyerangan dan fitnah yang ditujukan pada kita (Ahmadiyah). Kondektur di mobil umum jenis ELF itu mengatakan, kalau dirinya diajak menyerang jemaat, tapi dia nggak ikut.

Penumpang lain menimpali, memukul jemaat akan mendapatkan Rp. 1 juta. Itu juga yang mungkin menjadi pemicu massa untuk membunuh. Sekian dulu, mohon maaf bagi semua anggota jemaat. Mohon do'a juga, masih banyak anggota yang blm diketahui keberadaanya.