Youtube Pilihan Iddaily: CNN Indonesia
Iddaily Mobile | Dari Anda Untuk Publik
 

03 April 2010

Dari Sejarah, untuk Sejarah

Press Release

"Jangan sekali-kali melupakan sejarah." Itulah kalimat yang paling pas untuk menunjukkan semangat komunitas Kamera Lubang Jarum Indonesia (KLJI) Malang yang akan menggelar pameran di Pusat Kebudayaan Prancis (CCCL), Surabaya 8 – 17 April 2010 ini. Sebagai mana namanya, pameran yang di dalamnya menampilkan foto peninggalan sejarah berupa candi-candi di Malang dan sekitarnya itu diabadikan dengan kamera lubang jarum.

Di Indonesia, kamera lubang jarum dipelopori oleh Ray Bachtiar yang mulai giat melakukan berbagai eksperimennya pada 2002. Ray juga yang mendirikan Komunitas Lubang Jarum Indonesia. Di mancanegara, terdapat banyak komunitas pecinta kamera lubang jarum yang lebih dikenal dengan pinholic camera.Kamera ini bukanlah alat yang sempurna dengan teknik yang terukur, namun mampu menggiring penikmatnya untuk memasuki dimensi lain.

Karena itulah, kamera lubang jarum saat ini tak dapat dipisahkan dari sejarah fotografi di Indonesia, yang mana ia menjadi dasar pengajaran di Institut Seni Indonesia di Jogjakarta, yang melahirkan instruktur-instruktur tangguh dan banyak pengikut.

Dalam pameran kali ini, seluruh karya mengandalkan cahaya alami untuk merekam kekuatan gambar hitam putih di dalam kamera sederhana nan unik. Semuanya bisa dilihat dalam dua belas karya fotografer lubang jaruh. Yolanda Ayu M., Syarifuddin Siswanto (Wawan), Prima Satya N., rahmat basuki, Fiarfan, Dwi Noor (Dimas), agata Pritasari, Fitra Ardiansyah, Didik “Jefri” Hermanto, Mokhammad Rifay, Arif Yudhi S. dan Nur Hasan.

| republish | Please Send Email to: [email protected] |

02 April 2010

Mengenal si belang dari Sumatera

Frannoto | Story and Photo Harimau Sumatra, atau dalam bahasa latin disebut Panthera Tigris Sumatrae, adalah satu dari lima sub-spesies harimau (Panthera tigris) yang belum dinyatakan punah di dunia. Sebenarnya, ada delapan sub-spesies harimau. Tiga di antaranya telah dinyatakan punah. Yakni harimau Caspian (terdapat di Afganistan, Mongolia dan Rusia) yang dinyatakan punah tahun 1950. Juga Harimau Jawa terdapat di pulau Jawa, yang punah sekitar tahun 1972 dan Harimau Bali yang punah sejak tahun 1937. 

31 Maret 2010

Anak-anak Adalah Cermin

Iman D. Nugroho | Youtube

Anak-anak adalah cerminan bagaimana orang dewasa di sekitarnya. Bila kebaikan yang diajarkan, maka baik pula "bayangan" yang tampak pada anak-anak itu. Begitu pula sebaiknya. Apa yang tampak dalam video ini hampir pasti adalah ceminan orang-orang dewasa di sekitarnya.



| republish | Please Send Email to: [email protected] |

30 Maret 2010

[ Atmosphere ] Binar Kesepian

Syarief Wadja Bae

Kesepian tumpah berserakan
bahkan becek dan memecah arah.
Pada relung pagi daun-daun berbisik
tentang kabut yang beranjak menutupi
tikungan tempat lahir aksara
yang membakar menit jika saja
sedikit gesekan terjadi
dan perang akan jadi akibat

Kunang-kunang menutup diri
dengan payung hitam
mengibar niat untuk menembus pagi
karena belum usai membekali kupu-kupu
pembawa tinta yang dikirim
untuk kertas-kertas dalam bilik abu-abu

Tak mau hanya dengan mengalir saja
tanpa memahami lubang-lubang
yang menjadi tempat menampung
dan mengendapkan segala aku
yang bisa mengakar lagi,
membuat isi kepala berjamur taring
hingga mata buta karena gagal
merekam mekar mawar yang dibungkus
binar kejujuran

Semua akan rugi bila yang dibangun
tiba-tiba menjelma fatamorgana.
Bersekutulah dengan musim
agar paham dan bertahan sampai
tujuan tanpa tameng yang disulap otak
untuk membangunkan penyakit lama

Maret 2010

*puisi lain klik di di Atmosphere

| republish | Please Send Email to: [email protected] |

Masyarakat Sipil dan Komunitas Korban Harus Dilibatkan

Press Release

Kami yang tergabung dalam komunitas hak asasi manusia di Indonesia menyambut baik dibukanya sidang pertama the ASEAN Intergovernmental Commission on Human Rights (AICHR). Ini merupakan salah satu tonggak penting utama dalam pemajuan dan perlindungan HAM di kawasan ini. Namun, kami juga mendesak agar para komisioner badan ini untuk segera membuka peluang komunikasi dan berinteraksi dengan komunitas NGO dan korban pelanggaran HAM.

AICHR harus berpusat kepada kepentingan rakyat, khususnya komunitas korban di kawasan ini. Tidak bisa dibantah di kawasan ASEAN ini berbagai persoalan penting hak asasi manusia masih tidak bisa terpecahkan oleh pemerintahan nasionalnya masing-masing. Kekerasan, pengekangan hak-hak sipil-politik, impuitas, tidak terpenuhinya hak-hak dasar ekonomi, sosial, dan budaya serta problem migrasi dan buruh migran terus menjadi fakta yang sulit untuk ditolak.

Kami berharap besar AICHR bisa menjadi suatu otokritik internal terhadap masalah-masalah tersebut. Kami menilai AICHR akan lebih produktif sebagai mekanisme koreksi internal di kawasan ASEAN bila para komisionernya membuka diri terhadap keterlibatan aktif masyarakat sipil (civil society) di kawasan ini, termasuk komunitas korban. Untuk membangun keterlibatan dengan masyarakat sipil ASEAN, para komisioner harus berani berinsiatif dan kreatif membangun terobosan meski ToR AICHR nyaris tidak menyinggungnya sama sekali.

Namun demikian, kami juga sadar bahwa pembentukan AICHR ini justru bisa dimanfaatkan oleh beberapa negara otoriter di kawasan ini sebagai perisai untuk menangkal kritikan dari komunitas internasional. Penolakan untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan masyarakat sipil, khususnya selama sidang AICHR akan memberikan kesan buruk tidak hanya bagi publik di kawasan ini, namun juga komunitas internasional yang selalu memantau. Kami ingin mekanisme AICHR ini bisa berevolusi secara progresif untuk mendekati standar baku suatu mekanisme HAM regional seperti yang ada di kawasan-kawasan lainnya.

Kami tidak pernah pesimis dan tidak akan mengabaikan keberadaan AICHR ini. Justru sebaliknya kami akan terus memonitoring kinerja badan ini agar di masa depan, dengan waktu yang tidak terlalu lama, mandat AICHR akan diperluas hingga bisa menjadi instrumen bagi korban khususnya untuk mendapatkan perlindungan dan pemenuhan hak-hak mereka. Kami berharap negara-negara yang mengklaim dirinya sebagai promotor demokrasi untuk lebih berinsiatif mempercepat evolusi AICHR yang lebih peka dan responsif terhadap kepentingan korban pelanggaran HAM.

Jakarta, 29 Maret 2010

KontraS, HRWG, ELSAM, Imparsial, PBHI, KPI, Peduli Buruh Migran, SBMI, Migran Care, LBH Pers, ISAI, APC dan komunitas korban pelanggaran HAM


| republish | Please Send Email to: [email protected] |

28 Maret 2010

Keyword Dalam Banjir: Hati-hati

Iman D. Nugroho | Youtube.com

Di mana-mana, yang namanya banjir selalu membawa petaka. Itu juga yang tampak dalam gambar ini. Ketika banjir melanda daerah yang tidak disebutkan namanya ini, tiba-tiba sebuah mobil yang dikemudikan perempuan tua terperosok di dalamnya. Bahkan, sang pengemudi pun ikut berbasah-basah ria.



| republish | Please Send Email to: [email protected] |