Iddaily Mobile | Dari Anda Untuk Publik
Youtube Pilihan Iddaily: Pati berani!
       

26 Januari 2011

UFO Sleman menurut para tokoh

Oleh: Fauzan

UFO Sleman, Yogyakarta memang menyisakan lambang/crop circle memang menghebohkan. Apa sebenarnya crop circle? Berikut ini pendapat para tokoh tentang fenomena crop circle itu.


"SBY" : Crop circle itu kejadian misterius, sama misteriusnya dengan gaji saya 7 tahun tidak naik-naik.

"Aburizal Bakrie": Itu jelas sekali karena bencana alam, sama seperti kasus lumpur Lapindo.

"Nudirman Munir": Kami tidak bisa menjawab karena tidak ada rujukan. Karena itu kami mau study banding dulu ke Inggris, Amerika, Belanda, dan Pattaya.

"Anis Matta": Apakah itu perbuatan UFO, manusia, atau fenomena alam, tidak bisa kami putuskan sendiri. Kita tunggu keputusan Setgab. Nanti kami kena re-shuffle kalo beda pendapat.

"Gayus": Itu merupakan perbuatan CIA

"Denny Indrayana": Saya minta kamu jujur, kamu itu buatan UFO atau manusia?

"Mu'nim Idris": Ditemukan tanda2 trauma dan kekerasan dalam proses pembuatannya

"Marzuki Alie": Itu merupakan pertanda bahwa gedung baru DPR harus segera dibangun

"Megawati": Proses pembuatan crop circle itu sudah dimulai sejak saat saya menjabat presiden

"Ruhut Sitompul": Itu tandanya UFO sayang kepada partai Demokrat dan pak SBY

"BHD": Kami tahu penyebab crop sircle. Kami punya rekamannya, sudah diserahkan ke Jaksa Agung.

"Hendarman S": Rekaman itu ada, tapi cuma catatan komunikasi dari UFO ke KPK

"Cirrus Sinaga": Mau apa kamu ikut-ikut. Saya sedang sibuk..

"Nurdin Halid": Itu bisa terjadi berkat jasa Golkar

"Foke": Mana crop circle??? inikan cuma becek.
Sent through BlackBerry®

25 Januari 2011

Jam Korupsi Indonesia

Oleh: Jojo Rohi

Di depan gerbang surga, banyak manusia yg mengantri untuk diadili oleh Tuhan. Sambil mengantri, manusia itu takjub melihat di tembok gerbang surga terdapat jam dinding dengan label negara-negara di dunia.


Tapi ada yang aneh dari jam tersebut. Setiap negara mempunyai kecepatan putaran yg berbeda dengan jam negara lainnya. Melihat hal yg unik itu, salah seorang dari Filipina bertanya. "Malaikat, kenapa tuh kok jamnya beda-beda muternya?" tanyanya.

"Oh, kecepatan putaran itu berdasarkan tingkat korupsi negara anda, semakin cepat berarti semakin besar tingkat korupsi di negara anda," jawab malaikat penjaga. Orang Filipina tampak takjub, jam dinding berlogo negaranya berputar cepat. "Estrada korupsinya gila-gilaan. Tuh jam jadi bukti." Bisik yang lain.

"Wah brengsek! Ternyata Somchai Wongsawat juga korupsi! Pantes negara gue miskin!!"Kata warga Thailand. Orang Singapore justru senang, jam negaranya slow banget berputarnya. Yang unik, orang Indonesia tidak menemukan jam berlogo negaranya.

"Malaikat, kenapa jam negara saya ga adaaaa??" tanya warga Indonesia ini. "Sebelumnya saya minta maaf atas ketidaksopanan ini. Coba lihat ke sana. Jam negara anda, kami pakai sebagai kipas angin, mutarnya cepet banget" jawab malaikat.

Sent through BlackBerry®

Mimbar Aksi Keliling Pemuda Revolusi

Agenda

Gerakan Pemuda Untuk Revolusi Indonesia menggelar Mimbar Aksi Keliling, Seruan kepada Pemuda dan Rakyat untuk menempuh Revolusi, Selasa (25/1) siang. Dengan mengusung tema "Turunkan SBY, Turunkan Harga, Tangkap Koruptor" itu mulai berlangsung pukul 14.00, dengan rute Lampu Merah Jl. Pramuka- kampus UI Salemba- kantor YLBHI.

"Ini prakondisi menuju Rapat Akbar Pemuda pada 28 Januari mendatang di Istana Merdeka,*l tulis Haris Rusly Moti dari Petisi 28 dalam pesan singkatnya.
Sent through BlackBerry®

24 Januari 2011

Jurnalis dan blogger itu akhirnya dibebaskan

Press Release

Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia menyambut gembira pembebasan jurnalis, blogger, dan aktivis HAM yang memperjuangkan kebebasan pers dan hak-hak sipil di Tunisia, menyusul jatuhnya rejim otoriter di negara tersebut.


Presiden Zine El Abidine Ben Ali mengundurkan diri setelah didera gelombang protes rakyat terhadap pengangguran, korupsi, dan represi terhadap kebebasan sipil di Tunisia selama 23 tahun.

Situasi di Tunisia 19 Januari 2011 mengingatkan kita pada perjuangan demokrasi melalui reformasi politik rakyat Indonesia terhadap rejim Orde Baru pada Mei 1998.

Laporan Grup Monitor Untuk Tunisia dari International Freedom of Expression Exchange (IFEX) mengatakan koresponden stasiun televisi Al-Hiwar al-Tunisi yang juga kontributor website Al-Badeel, Fahem Boukadous, telah dibebaskan bersama koresponden Radio Kalima, Nizar Ben Hasan.

Fahem Boukados beberapa ditahan dan sijatuhi hukuman penjara 4 tahun oleh rejim Ben Ali akibat pemberitaan yang kritis.

Sedangkan sejumlah blogger seperti Azyz Amamy dan Slim Amamou, yang sempat ditahan dan website mereka diblokir penguasa juga dibebaskan.

AJI menyampaikan duka cita mendalam atas meninggalnya fotografer European Press Photo Agency (EPA), Lucas Mebrouk Dolega.

Jurnalis foto asal Prancis ini meninggal akibat luka di kepalanya setelah terkena pecahan granat air mata yang ditembakkan aparat keamanan terhadap para pemrotes di kota Tunis, 14 Januari 2011.

Menurut organisasi mitra AJI, Reporters Sans Frontiers (RSF), Lukas Mabruk adalah koresponden asing pertama yang tewas dalam revolusi rakyat Tunisia.

Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia menyampaikan salam reformasi dan salam kebebasan pers bagi jurnalis dari berbagai kantor media di Tunisia dan AJI mendorong terbentuknya organisasi jurnalis yang independen di Tunisia.

Aliansi Jurnalis Independen (AJI) menyerukan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) agar segera membantu pemerintahan baru Tunisia merestorasi keadaan, memulihkan demokrasi dan mengungkap kejahatan HAM terhadap warga sipil dan jurnalis selama 23 tahun.

foto Reuters via Yahoo News

20 Januari 2011

Momen Sekejap Mata CCCL Surabaya

Press Release

Centre Culturel et de Coopération Linguistique atau dikenal sebagai Pusat Kebudayaan Prancis (CCCF) menyajikan acara kedua di tahun 2011. Setelah “Chinatowns of South East Asia” karya Zhuang Wubin dari Singapura, kali ini saatnya fotografer Prancis.


Dalam kesempatan ini, CCCF untuk pertama kali bekerjasama dengan AJBS Gallery. Pameran foto karya Sébastien Prioul (baca: sébastiang priul) yang bertema “Instants volés” (baca : angstang volé) atau “Momen Sekejap Mata,” akan digelar di jalan Ratna, Surabaya. Pameran akan dibuka pada Kamis, 27 Januari 2011 pk. 18.00 dan berlangsung hingga 16 Februari mendatang.

Foto-foto karya Prioul mengangkat tema keseharian, momen-momen sekejap mata yang sering terlewatkan, namun melalui penglihatannya yang jeli, menjadi menarik untuk disimak.

Terdapat sekitar 50 karya foto dari hasil perjalanannya ke sejumlah negara di dunia, antara lain Mesir, Spanyol, Inggris, Amerika dan Portugal. Pameran akan diiringi oleh musik yang ia pilih yang terinspirasi dari masing-masing foto yang ditampilkan.