Iddaily Mobile | Dari Anda Untuk Publik
Youtube Pilihan Iddaily: Pati berani!
       

05 Januari 2011

Menyerah, berserah, pasrah

Senja Madinah | Aku akan menikmatimu bosan. Sampai kau sendiri merasa bosan kenapa aku tak segera bosan. Aku akan melebur denganmu, sepi. Sampai kau sendiri merasa sunyi, kenapa aku tak kunjung kesepian.


Aku akan akan melumatmu, diam. Sampai kau sendiri mengira tamat karena aku tak segera bersuara. Aku tak 'kan lagi berkeluh bosan, mendesah sepi. Biarpun aku terbakar bosan, terkikis sepi dan dilumat diam.

Saat tak ada lagi jalan selain menyerah, berserah, pasrah. Kadang kebenaran harus mengalah pada kebaikan.

Untuk Bu Ani yang (katanya) Nyapres

Iman D. Nugroho | Bu Ani, penting rasanya bagi saya untuk berkirim surat secara terbuka, untuk berbicara tentang kabar yang menyebutkan sampeyan akan dicalonpresidenkan. Surat ini tidak penting, tapi mungkin sampeyan perlukan, bila benar-benar setuju dengan usulan pencalonan itu. Monggo dibaca, bu,..


Bu Kristiani Herrawati atau Bu Ani, kita beberapa kali sempat "berdekatan", ketika kebetulan saya ada di lokasi saat sampeyan ada di samping Pak SBY, atau sendirian melakukan kunjungan. Yang terakhir, waktu di Stadion Maguwoharjo, saat sampeyan mengunjungi pengungsi Gunung Merapi.

Jauh ke belakang, ketika suami sampeyan akan kampanye Partai Demokrat pertama kali di Banyuwangi, Jawa Timur, saya juga ada di sana. Juga ketika sampeyan mengunjungi rumah Ibu Tiri SBY di Blitar, Jawa Timur. Saya terhimpit-himpit ribuan orang di pintu masuk. Ingat? Jelas tidak. Memang saya tidak segitu penting untuk diingat.

Calon Presiden

Tapi its fine (meniru suami sampeyan yang suka mengutip bahasa Inggris). Langsung soal usulan pencalonan sampeyan jadi presiden. Sampeyan jelas tahu soal itu. Kalau tidak salah, salah satu fungsionaris Partai Demokrat Ruhut Sitompul yang mengatakan itu pertama kali. Memang, usulan itu hak, dan hak sampeyan juga kalau menyetujuinya.

Tapi, nggak tahu ya bu, sepertinya usulan itu kok gimanaaa,.. gitu. Ada yang tidak pas. Kalau orang Jawa Timur bilang, seperti menggung-gung. Sulit untuk mencari padanan kata dalam bahasa Indonesia atau Cinglish (Cikeas English)-nya. Saya yakin, sampeyan tahu apa yang saya maksud.

Ini bukan meremehkan, atau menghina. Untuk perempuan dewasa yang lahir di Yogyakarta,
6 Juli 1952 lalu, sampeyan pasti bisa merasakannya. Apalagi, sampeyan juga cukup mendapatkan pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia (UKI), meski nggak lulus. Dan lanjut ke Universitas Merdeka dan jadi sarjana ilmu politik. Pasti paham apa yang saya katakan.

Nah, karena digung-gung itu, saya khawatir sampeyan justru akan menemukan kesulitan- kesulitan baru bila benar-benar maju sebagai calon Presiden RI. Apakah sampeyan pernah berpikir, usulan pencalonan itu justru upaya pembunuhan karakter?

Usul

Nah, usul saja. Pertama, bilang sama orang yang mengusulkan sampeyan jadi calon presiden itu agar tidak melanjutkan berkoar-koar. Karena efek ke depannya, bisa sangat menyakitkan. Bayangkan, bila sampeyan maju, habis uang banyak (meski bukan uang sendiri), bangun jaringan, dll, tapi akhirnya gagal! Sampeyan akan kehilangan kesempatan lagi.

Kedua, kalau memang benar-benar ingin jadi presiden, dari sekarang, tunjukkan pada rakyat kalau sampeyan bisa. Berkegiatanlah! Bukan cuma ikut suami sampeyan dan memanfaatkan fasilitasnya, namun, bangunlah civil society melalui LSM, NGO atau organisasi-organisasi lain.

Ketiga, sering-seringlah bercermin. Dan melihat kenyataan busuk di sekitar sampeyan. Misalnya soal korupsi Bank Century. Bisakah sampeyan mendorong suami sampeyan untuk serius tangani kasus itu? Atau soal lumpur Lapindo. Dorong dong penyelesaiannya! Bila dua hal itu bisa ditangani, saya yang akan mendeklarasikan diri menjadi pendukung pencapresan sampeyan.

Saya tunggu responnya,..

*foto ibukitakartini.com

04 Januari 2011

Beda SBY-Mbak Sum dalam berbahasa Inggris

Sandy Priyanto | Joke | Membaca Presiden SBY yang sering menggunakan bahasa Inggris dalam berpidato, saya ingat surat Sumiati Singodimejo atau mbak Sum pada pacarnya. Berbeda dengan SBY, mbak Sum lebih polos dan percaya diri dengan kemampuan bahasa Inggrisnya. Tolong dibaca pelan-pelan.


Singkat kata, Mbak Sum bermaksud mutusin pacarnya, Robby, seorang pria bule. Akan tetapi dia tidak berani bertemu muka dengan kekasihnya itu. Mbak Sum pun menulis surat dengan berbekal pengetahuan bahasa Inggrisnya yg pas-pasan. Berikut isi suratnya:

Hi Robby, together this letter ...I want to give know you
(Hai Robby bersama surat ini saya ingin memberi tau kamu)

I want to cut connection we
(Saya bermaksud memutuskan hubungan kita)

I have think very cook cook
(Saya sdh pikirkan masak2)

I know my love only clap half hand
(Saya tau cintaku hanya bertepuk sebelah tangan)

Correctly I have see you go with a women entertainment at town with my eyes head alone
(Sebenarnya saya telah lihat kamu pergi dgn wanita penghibur di kota dgn mata kepala saya

sendiri)

You always ask sorry back back river
(Kamu selalu meminta maaf ber-ulang2 kali)

Your eyes drop tears crocodile
(Matamu mencucurkan air mata buaya)

You correct correct a man crocodile land
(Kamu benar2 lelaki buaya darat)

So, I cut connection and pull body from love triangle this
(Jadi, saya putuskan hubungan ini dan menarik diri dari cinta segitiga ini)

I have been crying night2 until no more eye water thinking about your body
(Saya menangis ber-malam2 sampai tdk ada lagi air mata memikirkan dirimu)

I don't want to sick my liver for 2 river
(Saya tdk mau sakit hatiku utk kedua kali)

Safe walk Robby
(Selamat jalan Robby)

Love of your liver
(Kekasih hatimu)

Sumiati Lion on the table
(Sumiati Singodimejo).

03 Januari 2011

Presiden Indonesia yang paling gemar berbahasa Inggris

Iman D. Nugroho | grafis Inilahcom | Berita Detikcom ini memalukan. Presiden SBY sangat sering menggunakan bahasa asing, bahasa Inggris dalam pidatonya. Senin (3/1) ini misalnya. Entah, apa tujuannya.


Itu jelas tidak konsisten dengan Keputusan Presiden (Keppres) Peraturan Presiden No 16 Tahun 2010 tentang Penggunaan Bahasa Indonesia bagi pejabat negara, yang dibuatnya sendiri (klik di sini).

Berikut ungkapan-ungkapan sok keminggris (baca: sok orang Inggris) SBY yang dimuat Detikcom. Ini hanya di 30 menit pertama! Capek deh.

1. Dalam melakukan evaluasi kita harus merujuk pada parameter dan ukuran yang jelas. Correct measurement.

2. ...jangan mengukur sesuatu yang tidak menjadi rencana yang dijalankan pemerintah pada 2010 kemarin, termasuk means yang kita gunakan.

3. ...bukan hanya ditinjau dari implementasi dari kinerja pemerintah. Tetapi, secara umum, in general, kita harus juga melihat...

4. Pemulihan ekonomi untuk menjaga kesejahteraan rakyat, atau dengan bahasa bebas saya katakan minimizing the impact of the global economic crisis.

5. Kita tetapkan sejumlah kebijakan, policies, dan tindakan nyata, actions.

6. ...dan segala upaya yang intinya adalah economic recovery dan maintaining
people’s welfare.

7. ...mari kita lihat satu persatu, pertumbuhan ekonomi growth...

8. Insya Allah tahun 2010 ini kita bisa mencapai enam persen, close to six percent.

9. ...tujuan untuk sebuah pemulihan ekonomi, economic recovery itu dicapai.

10.Inilah yang mendongkrak perekonomian kita sekarang ini, dan insya Allah growth itu akan menjadi lebih sustain.

11. Unemployment menurun. Banyak negara yang meledak unemployment-nya.

12. Kalau kita bicara pertumbuhan harus disertai dengan pemerataan, growth with equity.

13. ...didukung tata kelola good governance.

14. Sekarang seperti apa structure, magnitude dan sasaran APBN 2011.

15. Supaya saudara tau makna dan arti penting APBN sebagai means sebagai tools untuk mencapai tujuan dan sasaran.

16. APBN dalam arti government expenditure, government spending...

17. ...menuju sebuah anggaran yang berimbang, balance badget.

18. ...yang menyakitkan, yang painful.

19. ...ternyata hanya mencapai 0,62 persen. Why? Bukan karena kita tidak membelanjakan, tetapi revenue itu ternyata lebih tinggi sepanjang 2010.

20. Tapi, kami pemerintah mengatakan, it is achievable, bisa dicapai.

21. ...lebih baik yang realistic, achievable, attainable.

22. Apa faktor yang bisa menggagalkan pencapaian sasaran itu, atau dari perspektif yang lain what kind of assumptions yang bisa kita tetapkan...

23. ...semua proyeksi, semua estimate, di semua negara bagus, global economy will grow.

24. Tidak ada yang meramalkan, semuanya everything is nice.

Sepakbola Indonesia-Malaysia beragam "warna",..

Febe Oktriviana | Permusuhan antara Indonesia dan Malaysia ternyata tidak sekedar pada dunia politik saja. Dalam dunia olahraga, “permusuhan” ini juga terlihat saat pertandingan final kedua kesebelasan dalam Piala AFF.


Memang bukan masalah pertandingannya, tetapi perlakuan para suporter Malaysia terhadap suporter dan pemain Indonesia. Saat di lapangan, para suporter Malaysia dengan sengaja “menembakkan” laser untuk mengganggu konsentrasi para pemain Indonesia. Sehingga tak dapat dihindari, Indonesia kalah telak dari Malaysia dengan skor 3-0.

Tak hanya itu, menurut informasi dari beberapa sumber, para suporter Malaysia ternyata melempari suporter Indonesia, membuat pendukung Indonesia turun dari tribun untuk menghindar. Komentator sebuah stasiun tv menilai turunnya suporter itu sebagai tanda kekecewaan. Padahal tidak!

Kehilangan Mental Juara

Rupanya upaya suporter Malaysia membuahkan hasil. Indonesia mulai kehilangan konsentrasi. Ritme permainan yang sudah mulai tidak terkontrol. Mental juara yang sudah mulai dibangun ketika memenangkan beberapa pertandingan, hilang.

Kekalahan Indonesia saat itu bukan serta merta karena skill timnas, namun juga kondisi fisik para pemain. Kondisi lapangan pun, agaknya kurang kondusif bagi mereka. Sialnya, berbagai peristiwa yang dinilai tidak fair, memperlemah mental.

Ketika salah satu pemain Malaysia melakukan pelanggaran dan harus mendapat kartu kuning, justru dipandang bukan pelanggaran. Ketika salah satu permain Malaysia melakukan hands ball, ternyata juga tidak dihitung sebagai pelanggaran.

Membuahkan Gol

Niat untuk membalas kekalahan rupanya sudah membayangi timnas Indonesia. Sedikit demi sedikit, Timnas memperbaiki mentalnya sebagai juara. Hanya saja, ritme permainan mereka tidak cukup bagus ketika di lapangan.

Semangat yang sempat pudar itu, agaknya kembali lagi ketika berada di negeri sendiri. Beberapa shoot yang luar biasa melesat dari pemain Timnas. Asyik menyerang, lini belakang Timnas melemah, sampai satu gol disumbangkan oleh Safee dari Malaysia.

Dari pengalaman itu, timnas Indonesia bermain lebih berhati – hati, dan kembali memperkuat lini belakang, Sehingga agak sulit ditembus. Sayangnya, kontrol pemain Indonesia sangat buruk. Empat kartu kuningpun dikantongi mereka.

Beberapa menit sebelum pertandingan berakhir, Nasuha dan M. Ridwan menyumbangkan gol untuk timnas Indonesia. Sehingga, skor terakhir adalah 2 untuk Indonesia, dan 1 untuk Malaysia. Setidaknya, walaupun tidak menjadi juara, tetapi Indonesia tetap kalah dengan terhormat dan tetap menang dengan permainan yang bersih.

Semoga ke depan lebih baik,..

*analisa olahraga lain di sini.