
Saya lalu menelpon nomor 0217941178 dengan meyakini bahwa huruf CS dalam pesan pendek itu kepanjangan dari Customer Service dan nomor tersebut adalah nomor telepon. Ternyata benar. Meski tidak ada yang mengangkat, kontak saya dijawab oleh mesin penjawab dengan menginformasikan bahwa saya telah menghubungi Detik.com.
Detik.com ? saya yang awam dunia telepon genggam dan mengerti setengah-setengah tentang dunia IT juga bertanya, kenapa kontak saya tersambung dengan Detik.com? Situs berita itu? Karena kontak saya tak berjawab (tidak ada yang mengangkat, meski kontak saya pada jam kerja) maka saya simpan pertanyaan saya.
Beberapa hari kemudia, saya menelpon kembali. Saya diterima oleh saudari Isma dan membenarkan bahwa nomor ini adalah nomor Detik.com. Kepada saya, Isma menjelaskan bahwa SMS 808 itu adalah program Promo Reload Voucher kerjasama antara Indosat dan Detik.com. 808 sendiri, lanjut Isma adalah Program iRing yang dikelola Indosat.
“SMS itu terkirim otomatis setiap kali Anda mengisi voucher sebesar 50 ribu,” jelasnya di ujung telepon. “Dan gratis,..” katanya menambahkan sebelum saya bertanya lagi. Saya heran, kenapa Isma menyusulkan kata gratis, padahal dalam pesan singkat disebutkan bahwa iRing itu bertarif Rp. 0,1/30 hari? “Meski tertulis tarif Rp. o,1 sebenarnya iring itu gratis Pak,” ujar Isma meyakinkan. Tapi bagimana saya bisa membuktikan bahwa iRing itu gratis? Isma tidak bisa menjawab.
Saya pun menyampaikan keberatan saya atas iRing itu. Masalahnya, bukan karena lagu itu tidak enak didengar atau tidak saya sukai, tetapi pemasangan iRing itu tidak pernah saya kehendaki, semurah apapun tarifnya. Andaikan tarifnya Rp. 0,0000001 sekalipun, pengeluaran itu tidak pernah saya kehendaki. Keberatan itu dijawab Isma dengan memberitahukan cara penghentian iRing. “Cukup tulis STOP lalu kirimkan ke 808, Pak,..”.
Isma sangat profesional dengan jawaban yang sangat fair. Tapi kenapa cara penghentian langganan iRing itu saya dapatkan dari Isma setelah saya menelponnya? Kenapa tidak bersamaan dengan SMS dari 808? Isma juga membenarkan bahwa setelah 30 hari kedepan, bila saya tidak menghentikan langganan, maka secara otomatis iRing itu diperpanjang dengan tarif Rp. 5.500. Artinya, diminta atau tidak, dikehendaki atau tidak, Indosat akan memperpanjang iRing saya.
“Anda kan yang mengaktifkan, Anda yang saya minta menghentikan iRing itu,” pinta saya. Namun Isma mengatakan bahwa saya harus melakukan sendiri, karena dia tidak bisa melakukannya. Ia hanya bisa berjanji akan menyampaikan keberatan saya kepada atasannya. Selebihnya, ia hanya memberikan alamat e-mail agar saya menuliskan keberatan saya. Alamat e-mail tersebut adalah [email protected] dan [email protected].
Penasaran dengan 808, saya mencoba googling dengan kata kunci 808 iring dan membuka beberapa temuan Google. Ternyata, saya bukan satu satunya pengguna kartu keluaran Indosat yang dikecewakan dengan program iRing 808 ini. Berikut ini URL dari Kompas.com yang berisi Surat Pembaca tentang kekecewaan yang sama :
http://www.kompas.com/suratpembaca/readtanggapan/9455 dan http://www.kompas.com/suratpembaca/read/9875
Dalam surat pembaca yang berjudul “Jasa I Ring 808 Indosat Tida Ada Etika Bisnis” yang ditulis oleh Dodi Masykur tersebut telah ditanggapi oleh Adita Irawati GH Corporate Communication PT Indosat dengan menyatakan permohonan maaf dan telah menghubungi Dodi Masykur sebagai penulis surat pembaca serta mengkonfirmasikan telah menonaktifkan iring pada tanggal 19 Agustus. Anehnya, Adita Irawati dalam tanggapannya tidak menyebutkan bahwa iRing itu telah dinonaktifkan secara umum/massal. Artinya, boleh jadi penonaktifan itu hanya pada telepon genggam Dodi Masykur saja. Lalu bagaimana dengan pelanggan kartu produk Indosat lainnya?
Surat Pembaca kedua (url kedua) juga bercerita setali tiga uang. Ibnu Eko Irawan dalam suratnya menerima iRing “Resah Tanpamu” dengan tari Rp.0,1 dan pulsanya terpotong secara otomatis setelah iRing tanpa dikehendaki itu “ngendon” di hape-nya selama seminggu. Bahkan dalam surat pembacanya, Ibnu menuliskan kata tanya “Inikah Indosat yang sudah sangat serakah dan tidak punya etika, tidak punya sopan santunn dan membuat promo yang menyesatkan yang akan selalu meraup untung dari promo ini dari pelanggan lainnya?” Dalam url surat pembaca itu, tak terlihat tanggapan dari pihak Indosat.
Googling saya berikutnya mengarah pada url http://www.iring808.com/iring pada bagian kiri bawah tertulis Powered by PT Agranet Multicitra Siberkom (PT yang berhubungan dengan Detik.com?).
Satu lagi url yang membuat saya semakin bertanya-tanya. Yakni http://iring.indosat.com/iring/overview/php dalam halaman itu disebutkan cara penonaktifan iRing dengan cara mengetik UNREG dan mengirimkan ke 808. Kenapa berbeda dengan keterangan Isma operator telepon dari Detik.com yang menyarankan saya mengetik STOP dan mengirimkan ke 808?.
Mungkin kedua cara itu sama-sama benar, tetapi saya sengaja tidak mencoba menonaktifkan iRing saya dengan kedua cara itu. Karena saya tidak pernah mengetik REG dan mengirimkan SMS saya ke 808. Karena saya merasa tidak pernah mengaktifkan, seharusnya Indosat atau Detik.com lah yang menonaktifkan iRing itu.
Melalui tulisan di blog ini, saya ingin bertanya kepada Indosat dan Detik.com, berapa besar keuntungan perusahaan Anda dalam bisnis iRing yang Anda jalankan dengan meninggalkan etika ini?