Iddaily Mobile | Dari Anda Untuk Publik
Youtube Pilihan Iddaily: Pramoedya Ananta Toer
       

08 September 2009

Atmosphere: Yang Melengkapi

Syarif Wadja Bae

Seperti sempurnanya lagu yang kau nyanyikan,
sajak itu begitu mengendap jauh kedalam cahaya mata rasa.
Untuk keseratus kalinya peraduan itu terus membuat kita berkaca pada laut dan tanah.
Semoga kita tak saling mencuri kemurnian.
Sudah terlalu banyak novel yang menulis tentang penghianatan.

Belajar Untuk Menikmati Televisi

Maya Mandley

Masih kuat di ingatanku, waktu awal-awal aku datang di AS, aku masih struggle dengan bahasa Inggrisku. Pelajaran bahasa mulai SMP ini, seperti tidak berbekas. Tantangan terbesarku saat pertama kali datang di negara besar ini adalah listening comprehension, alias kemampuan untuk mengerti si bule ngomong. Tak heran, bila di awal-awal, acara favoritku cuma tayangan olahraga. Selain emang hobby nonton olahraga, juga karena aku gak perlu ngerti apa yang diomongin sang komentator. Bagiku itu gak penting. Tanpa itu pun, aksi para atlet di layar TV, cukup jelas maksudnya.


Tapi karena mantan orang media, mau gak mau aku harus tetap memantau apa yang terjadi di dunia. Meski kadang isinya cuma perang dan janji manis politikus. Jadi meski aku masih struggle dengan listening comprhension, aku usahakan tetap memantau berita di stasiun TV lokal. Nggak sombong nih, channel favoritku adalah channel 2 alias CBS. Gak ada alasannya sih. Cuma waktu pencat-pencet cari channel, kebetulan channel ini muncul pertama. Dan pada waktu itu anchornya lumayan ganteng (ehem!). Jadilah sejak itu aku jadi fans setia channel yang emang ada di nomor 2 di remote ini.

Bicara soal TV, Saluran TV di AS menggunakan cable dengan beragam pilihan program, tergantung paket yang dipilih untuk langganan. Nggak beda jauh dengan Jakarta kan? Memang tak semua rumah tangga memiliki cable, karena harus berlangganan. Sepengetahuanku hanya 15 channel yang bisa dinikmati tanpa berlangganan TV cabel. Tapi umumnya, hampir semua rumah tangga berlangganan cabel. Apalagi sejak 12 Juni kemarin, semua channel TV sudah masuk digital. Meski begitu, pemerintah memiliki program untuk membantu rumah tangga yang tak mampu berlangganan kabel, untuk meng-convert TV mereka ke program digital.

Sebenarnya selain CBS, ada 2 channel lain yaitu ABC dan NBC yang format berita nasionalnya sama. Selain di dalam ruangan, mereka juga siaran langsung dari luar studio dengan melibatkan masyarakat umum. Biasanya mereka juga mengundang entertainer untuk menghibur pemirsa secara langsung. Aku sendiri setelah sekian lama cuma jadi fans lewat TV, baru pada tahun 2008 sempat ikutan jadi fans secara langsung. Artinya aku ikutan jadi penonton langsung di siaran live. Karena memang acara di tempat terbuka di luar studio itu terbuka untuk umum.

Fans yang kebanyakan tourist dari luar kota NY, tak lupa membawa berbagai poster unik dan menarik, dengan harapan bisa dilihat teman, saudara atau siapa pun di kampung halaman mereka. Tentu saja para fans dadakan ini harus ikut pengarah lapangan. Seperti saat bertepuk tangan atau disuruh teriak-teriak biar rame. Malah pernah ada warga Indonesia di NY yang ikutan jad penonton live lengkap dengan pakaian adat daerah kita. Seperti dari Padang, Batak dan Jawa. Satu diantara mereka sempet diwawancarai salah satu anchor.

Senang juga sih ada warga Indonesia yang berani mengenalkan salah satu budaya kita lewat TV nasional Amerika meski itu cuma kurang dari satu menit. Aku sendiri saat jadi fans dadakan itu sempet melihat secara langsung beberapa aktor dan aktris yang kebetulan diwawancara. Yang aku ingat waktu itu, Antonio Banderas dan Cameron Diaz. Waktu itu mereka sedang promo film terbaru mereka Shrek 3. Baru kali itu aku ketemu bintang sekelas Hollywood. Jangan ditanya antusias orang Amerika sendiri pada bintang pujaan mereka.

Aku sendiri sih cuek aja, alias jaim. Karena memang menurutku, tak ada yang istimewa untuk Cameron Diaz. Bedanya cuma nasib aja. Dia jadi aktres dan terkenal. Sementara Antonio Banderas emang ganteng dan macho. Ahh sayang Om Antonio is not on the market and I am taken too. So, aku cuma bisa mengaguni ke-machoan nya aja lewat film-film yang dibintanginya aja. Om Antonio, I am waiting for your next movie ! Cup... cup.. muah..muahhh ! (apaan sih,.. :)

Photo Corner: Low Angle, High Quality

Fully Syafi

Kali ini, bahasan kita sederhana saja. Yakni, bagaimana menciptakan foto low angle yang punya high quality. Dalam perayaan Nyadnya Kasada di Gunung Bromo 2009, hal itu paling banyak dilakukan. Memang, Gunung Bromo adalah obyek foto yang sudah "siap saja". Tapi, nggak okey dong memotret Bromo dengan gaya itu-itu saja. Dengan low angle ini lah, mungkin sedikit berbeda.

Lima Tahun Kematian Munir yang Terasa Getir

Iman D. Nugroho

Munir memang sudah dikuburkan. Namun kenangan soal pejuang hak asasi manusia (HAM) itu seakan tidak pernah hilang bagi sahabat, rekan kerja maupun orang-orang yang pernah dibelanya. Mungkin juga bagi musuh-musuhnya. Orang-orang yang tidak senang dengan sepak terjang sosok yang akrab dipanggil Cak Munir itu. Dan Senin (7/9) malam ini, kenangan soal Munir kembali dihadirkan dalam film berjudul Kiri Hijau Kanan Merah karya Dandhy Dwi Laksono.



Film ini berbeda dengan film tentang Munir atau liputan media televisi yang sudah-sudah. Sama sekali tidak ada kesan glamour di dalamnya. Kesan "hero" Cak Munir sengaja didekati dengan sisi kemanusiaan dalam kesehariannya. Menurut Dandhy, dirinya sengaja memunculkan sosok lain dari Munir. Orang yang sering dicap "kiri", ternyata dalam kesehariannya sangat "kanan". Dandhy memperkirakan, film ini akan menggetarkan orang-orang yang selama ini salah menilai Munir.

Apapun itu, Munir telah tiada. Dalam penerbangan ke Belanda, 7 September 2004 lalu, laki-laki kelahiran Batu Malang ini diracun. Keterlibatan orang-orang di lembaga Badan Intelijen Negara atau BIN sempat muncul dalam persidangan kasus Munir. Namun, proses hukum itu kandas. Hanya tiga orang, pilot Garuda Pollycarpus, eks direktur Garuda Indra Setiawan dan sekretaris Chief Pilot Rohainil Aini yang berhasil dipenjarakan.

Ironirnya, keputusan hukum itu tidak menjelaskan adanya konspirasi jahat untuk membunuh Munir. Tersangka lain, Muchdi PR, orang BIN yang didakwa terlibat dalam kasus pembunuhan berencana Munir, justru dibebaskan oleh Mahkamah Agung. Komite Aksi Solidaritas untuk Munir atau KASUM sangat menyesalkan keputusan MA itu. Dalam amar putusannya, MA menolak kasasi yang diajukan oleh Kejaksaan Agung. KASUM menilai, bebasnya Muchdi akan mempersulit proses investigasi konspirasi kasus pembunuhan Munir.

Apakah Muchdi terlibat? Direktur Kontras Usman Hamid meyakini adanya keterkaitan itu. Dan sebagai ahli hukum, Usman Hamid pun tidak gentar saat dirinya dipanggil polisi dalam kasus pencemaran nama baik oleh Muchdi gara-gara keyakinan itu. Dalam situs www.sahabatmunir.com, Usman tetap meyakini adanya keterlibatan Muchdi dalam kasus terbunuhnya Munir. Karena keterlibatan itu pula, Muchdi dicopot dari jabatannya sebagai Danjen Kopassus.

Reporter ANTEVE yang concern dalam persoalan Munir, Alam Burhanan menilai, bukan hal yang aneh bila Muchdi PR terlibat dalam kasus Munir. Karena dalam mindset tentara, Munir bisa digolongkan sebagai "musuh" negara. Dalam diskusi di AJI Jakarta usai pemutaran film Kiri Hijau Kanan Merah, Alam mengatakan dirinya pernah diancam Muchdi usai wawancara khusus. Muchdi mengatakan dirinya salah menilai Alam sebagai "temannya".

Agaknya, apapun keberatan atas kasus hukum Munir yang tidak tuntas, akan tetap tidak akan "terobati". Janji Susilo Bambang Yudhoyono kepada istri Munir, Suciwati untuk menuntaskan kasus Munir pun, belum terbukti hingga kini. Hal ini juga yang dikhawatirkan Pemimpin Redaksi The Jakarta Post, Endy M. Bayuni. Yakni, kekhawatiran Indonesia akan menjadi negara biadab.

06 September 2009

Susunan Menteri Kabinet SBY-Boediono

Siapa yang menduduki menteri dalam kabinet Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono? Berikut ini prakiraan Susunan Menteri Pasca masuknya PDIP dan Golkar ke dalam Koalisi. Bisa salah, tapi bisa juga benar. Nanti kita buktikan

Menteri Koordinator
1. Menko Politik Hukum dan Keamanan : Djoko Suyanto (TNI)
2. Menko Perekonomian : Purnomo Yusgiantoro (ITB)
3. Menko Kesra : Hatta Rajasa (PAN)


Pejabat Setingkat Menteri
4. Sekretaris Negara: Sudi Silalahi (TNI)
5. Sekretaris Kabinet: Andi Malarangeng (Partai Demokrat)
6. Kepala BIN: Sjafrie Sjamsoeddin (TNI)

Menteri Departemen
7. Menteri Dalam Negeri: Sutanto (mantan Kapolri)
8. Menteri Luar Negeri: Marty Natalegawa (Dubes RI di PBB)
9. Menteri Pertahanan: Theo L Sambuaga (Partai Golkar)
10. Menteri Hukum dan HAM: Andi Mattalata (Partai Golkar)
11. Menteri Keuangan: Raden Pardede (UI)
12. Menteri Pertambangan dan Energi: Djoko Santoso (TNI)
13. Menteri Perindustrian: Marzuki Alie (Partai Demokrat)
14. Menteri Perdagangan: MS Hidayat (Kadin)
15. Menteri Pertanian: Rahmat Pambudi (HKTI)
16. Menteri Kehutanan: Taufik Effendy (Partai Demokrat)
17. Menteri Perhubungan: Tedjo Edy Purdijantoro (TNI)
18. Menteri Kelautan dan Perikanan: Mohammad Jafar Hafsah (Partai Demokrat)
19. Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi: Teras Narang (PDI Perjuangan)
20. Menteri Pekerjaan Umum: Achmad Herwanto Dakdak (Birokrat/karier)
21. Menteri Kesehatan: Siti Fadilah Supari (P Demokrat/ Muhammadiyah)
22. Menteri Pendidikan Nasional: Gumilar Soemantri (Rektor UI)
23. Menteri Sosial: Gunawan Soemodiningrat (Teknokrat/karier)
24. Menteri Agama: Kurdi Mustofa (Tim Sukses/ NU)

Menteri Negara
25. Menteri Kebudayaan dan Pariwisata: Jero Wacik (Partai Demokrat)
26. Menteri Riset dan Teknologi: Andi Arief (Tim Sukses/Profesional)
27. Menteri Koperasi dan UKM: Pramono Anung (PDI Perjuangan)
28. Menteri Lingkungan Hidup: Adyaksa Dault (PKS)
29. Menteri Pemberdayaan Perempuan & Anak: Lily Wahid (PKB)
30. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara: Muhaimin Iskandar(PKB)
31. Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal: Arif Mudatsir Mandan (PPP)
32. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional: Prof. Dr. Didik J. Rachbini (PAN)
33. Menteri BUMN: Gita Wirjawan (Profesional)
34. Menteri Komunikasi dan Informasi: Suryadharma Ali(PPP)
35. Menteri Pemuda dan Olahraga: Zulkiflimansyah (PKS)
36. Menteri Perumahan Rakyat: Tifatul Sembiring (PKS)

37. Juru Bicara Presiden (Luar Negeri): Teuku Faizasyah (Deplu)
38. Juru Bicara Presiden (Dalam Negeri): Velix Wanggai(Papua)

Catatan:
Gubernur BI: Sri Mulyani Indrawati.
Ketua MPR: Taufik Kiemas.
Ketua DPR: Hayono Isman.
Ketua Fraksi Demokrat DPR: Anas Urbaningrum