Iddaily Mobile | Dari Anda Untuk Publik
Youtube Pilihan Iddaily: Pati berani!
       

13 Agustus 2008

Pemkab Sidoarjo Ajak ITS Kembangkan Bioetanol

Press Release

Keseriusan ITS dalam hal pengembangan energi menarik minat Pemkab Sidoarjo. Melalui penandatangan MoU Rabu(13/8), Pemkab mengajak ITS dalam pengembangan energi alternatif, bioetanol. Penandatanganan kerjasama ini dilakukan oleh Bupati Sidoarjo, Drs Win Hendarso Msi dengan rektor ITS Prof Ir Priyo Suprobo MS PhD di Pendopo Delta Wibawa, Sidoarjo.


Dalam sambutannya, Probo menyatakan masalah energi merupakan salah satu fokus riset di ITS. Dalam Dies ITS ke 48 November nanti juga mengangkat tema Bersama ITS Membangun Bangsa Melalui Kemandirian Energi. ”Peran ITS dalam kerjasama ini adalah pengembangan bioetanol,”tuturnya. Mulai dari pengembangan bahan baku, proses destilasi etanol hingga mencapai kadar 95 persen, hingga penyempurnaan desain teknis kompor yang lebih akrab dengan penggunanya.

Sementara itu, pengadaan dan pembuatan kompor serta penyediaan etanol yang ada sekarang ini, dan yang dibagikan, dilakukan oleh Koperasi Serba Usaha Manunggal Sejahtera, Jakarta.

Probo juga menegaskan, sesuai kadiah ilmiah, maka pengembangan bioetanol ini tentunya harus memenuhi unsur fisibilitas, baik dalam hal teknis maupun ekonomis. ”Segi teknisnya, ITS akan mengerahkan pakar di bidang kimia, biologi hingga mesin untuk melakukan kajian pengembangan secara terintegrasi,”ujarnya.

Salah satunya adalah berupaya menjadikan produksi etanol yang selama ini masih negatif energi menjadi minimal zero energi. ”Lebih baik lagi kalau bisa sampai menjadi plus energi,”imbuhnya. Dari sisi desain, masih banyak yang perlu diperbaiki. Salah satunya adalah mengembangkan desain kompor yang dapat diatur besar kecilnya nyala api.

Serta bagaimana mekanisme pengisian bioetanol ke dalam kompor yang masih menyala. Desain yang ada saat ini belum mencakup kedua hal tersebut. Meskipun demikian, aspek teknis baru akan fisibel apabila secara ekonomis kajian teknis tersebut dapat dipertimbangankan efisiensi biayanya.

Oleh karenanya, Probo mengharapkan kerjasama ini mutlak dikembangkan karena mempunyai sifat yang strategis dalam usaha mencapai kemandirian energi. Dengan demikian, maka hasil riset yang dihasilkan akan dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah. ”Bukan sekedar fenomena blow up sesaat seperti yang terjadi pada blue energy,”ujarnya.

Bupati Sidoarjo Win Hendarso tak kalah apresiatif dalam menanggapi kerjasama ini. Win menyatakan, angka ketergantungan masyarakat terhadap energi dari bahan tak tergantikan seperti minyak dan gas masih cukup tinggi. ”Program konversi minyak tanah ke gas juga belum bisa berjalan lancar. Tabungnya sudah punya, mau mengisi lagi ada kelangkaan,”lanjutnya.

Karenanya, Win menyimpan harapan pada program pengembangan bioetanol sebagai sumber energi alternatif untuk mengatasi kelangkaan energi. Apalagi, di beberapa negara maju seperti Brazil, bioetanol sudah lazim digunakan sebagai bahan bakar.MoU Pemkab Sidoarjo dan ITS ini merupakan kerjasama dalam pengembangan bio etanol menuju desa mandiri energi di Kabupaten Sidoarjo.

Lingkup kerjasama dalam MoU ini mencakup empat hal. Pertama, pembuatan feasibility study yang hasilnya dapat dipakai sebagai landasan perwujudan program pengembangan kompor bio etanol. Kemudian pelatihan budidaya tanaman bahan dasar bio etanol. Ketiga, penelitian dan pengembangan proses produksi bio etanol. Dan terakhir adalah pemanfaatan bio etanol.

12 Agustus 2008

Tim ITS Maritime Challenge Mampu Kalahkan Prancis

Press Release

Setelah bertarung selama seminggu (27 Juli – 3 Agustus) di ajang Atlantic Challenge di Jakobstad, Finlandia, tim ITS Maritime Challenge (MC) akhirnya tiba kembali di Surabaya, Minggu (10/8), setelah menempuh penerbangan selama 20 jam.


Meski tak sesukses yang diharapkan, tim yang terdiri atas 17 mahasiswa ITS tersebut berhasil meraih peringkat tertentu dalam sejumlah lomba yang ada. Bahkan mereka mampu mengalahkan tim dari Prancis yang selama ini cukup disegani.

Pada event tahun ini, tim ITS MC sebagai satu-satunya wakil dari negara Asia berhasil meraih peringkat 4 pada lomba L'Esprit dan sailing race, dan pada beberapa lomba lainnya masing-masing masuk peringkat 5 besar. Sedangkan nomor lomba yang meleset dari yang ditargetkan adalah lomba Captain Gig, Jackstay Transfer dan Passage Race.

Kegagalan tersebut, menurut Humas ITS MC Ahmad Ali Ridloh, dikarenakan kondisi lomba berbeda dari yang dibayangkan selama ini. Contohnya pada lomba Captain Gig, tempat bersandar kapal untuk penjemputan tamu ternyata memiliki ketinggian lebih dari 1,5 meter dari permukaan air dan memiliki panjang kurang dari 2 meter. “Biasanya tempat bersandar tingginya sama dengan kapal dan panjangnya lebih dari setengah panjang kapal,” tutur cowok yang karib disapa Ridloh ini.

Diakui Ridloh, untuk lomba kali ini prestasi ITS MC lebih menurun sedikit dari sebelumnya, tetapi banyak ilmu dan pengalaman baru yang berguna untuk event selanjutnya.

Dijelaskannya, kendala yang dialami selama lomba di Finlandia adalah dinginnya cuaca dan kondisi kapal yang mengalami kerusakan-kerusakan kecil setelah digunakan untuk latihan dan lomba. Sehingga kondisi kru ITS MC kebanyakan kurang fit pada pagi harinya karena harus memperbaiki kapal dulu sampai tengah malam.

Namun, kondisi kapal Merdeka selama di Finlandia cukup baik. Tidak mengalami kebocoran seperti halnya pada tahun 2004 di Prancis. Hanya saja saat di Finlandia mast step (dudukan tiang layar) kurang bagus, sehingga mengalami kerusakan setelah dipakai. Juga ada satu dayung yang patah saat latihan.

Dikatakan Ridloh, menurut beberapa peserta dari tim lain (Rusia dan United Kingdom/UK), kapal Merdeka sebenarnya sudah tidak cocok lagi untuk perlombaan. “Kata mereka kapal Merdeka ini memang cocok untuk pejalanan jauh, tetapi tidak cocok untuk lomba karena berat dan perlu diremajakan lagi,” ujar mahasiswa Teknik Sistem Perkapalan ini mengutip pendapat tim lain.

Mereka menyarankan untuk mendapatkan hasil yang maksimal, tim ITS MC harus membuat kapal yang baru dan lebih ringan. “Dari lima gig (di UK, kami ambil satu yang paling cepat untuk dilombakan,” kata Gwen, salah satu kru tim dari UK saat itu.

Dari kegagalan itu, mereka memetik pelajaran baik dari sisi anggota tim maupun dari sisi kapal. Dari sisi tim, harus lebih ditingkatkan lagi kedisplinan dan profesionalitas dalam menghadapi sebuah lomba. “Kami terlalu fokus pada perlombaan saja, sehingga malah tidak mengistirahatkan diri sedikit pun dan itu berpengaruh saat turun lomba,” urai cowok asal Malang ini.

Sedang dari sisi kapal, desain keseluruhan kapal masih kurang pas digunakan untuk lomba-lomba yang berhubungan dengan dayung atau untuk jarak dekat yang butuh akselerasi cepat. “Ada kemungkinan kita akan merombak kapal Merdeka atau mencari supervisor lain untuk pembuatan kapal baru,” papar Ridloh.

Sebelumnya, supervisor untuk pembuatan kapal Merdeka yang dibuat pada tahun 2002 berasal dari Prancis. Untuk kapal baru, dipertimbangkan mencari supervisor dari UK yang dinilai cukup bagus.

Banyak sekali momen yang berkesan. Tetapi yang paling berkesan adalah ketika kapal dari tim Rusia, Belgia, dan Amerika Serikat (AS) mengalami kerusakan, mereka meminta pendapat dari tim ITS untuk membantu memperbaiki dan memberikan solusi. “Bukannya dari tim lain seperti Prancis, Irlandia, Finlandia atau yang lainnya. Kita tidak menyangka karana boat builder Indnesia masih memiliki reputasi yang baik di mata internasional,” ucanya bangga.

Tahun 2010, perhelatan dua tahunan ini bakal diselenggarakan di Quebec, Kanada sebagai tuan rumahnya. Tim ITS MC dipastikan akan berpartisipasi lagi dan berharap bisa memetik hasil yang lebih memuaskan ke depannya.

11 Agustus 2008

IDDAILY.NET Media Partner Diskusi Buku

Press Release

Newsblog www.iddaily.net menjadi media partner diskusi buku yang digelar di Toko Buku Togamas, DTC Surabaya Minggu, 17 Agustus 2008 ini. Dalam event itu, Webmaster WWW.IDDAILY.NET Iman D. Nugroho akan menjadi salah satu pembicaranya.


Dalam acara yang menghadirkan penulis novel Sirikit Syah, blogger buku senior Endah Sulwesi, dan Forum Lingkar Pena Arida Istiarti diselenggarakan oleh komunitas gila buku, Kubugil dalam rangka memperingati 63 tahun Indonesia merdeka.

Dalam forum ini juga akan dilakukan community building berupa pembentukan mailing list pecinta buku dan kontrak sosial serta pernyataan bersama untuk mengajak lebih banyak orang untuk membaca, meresensi,menulis, dan menerbitkan buku.

Yang menarik, dalam forum ini, akan membagikan bingkisan buku bagi 100 peserta yang pertamakali hadir dan doorprize buku-buku terbaru. Jangan sampai ketinggalan.

DPR Minta Izin PT. IMN Dicabut

Kasus Penambangan Emas Banyuwangi
By. Rizal

Komisi IV DPR RI menyoal pemberian izin eksplorasi emas di Gunung Tumpang Pitu, Dusun Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggrahan, Banyuwangi. Izin eksplorasi yang diberikan Bupati Banyuwangi Ratna Ani Lestari kepada PT Indo Multi Niaga (IMN), itu dianggap menyalahi prosedur.


Komisi IV DPR yang membidangi masalah Kehutanan menegaskan, eksplorasi penambangan emas di kawasan Hutan Lindung Gunung Tumpang Pitu, Banyuwangi oleh PT IMN harus mendapat izin dari Menteri Kehutanan MS Kaban dan DPR. Bila penambangan tetap dipaksakan tanpa rekomendasi, maka perusahaan tersebut melanggar UU No.41 Tahun 1999 tentang Kehutanan dan bisa dipidanakan.

"Jika tanpa ada rekomendasi Menteri Kehutanan dan Komisi IV DPR, maka penambangan emas di Banyuwangi yang dilakukan PT IMN jelas-jelas satu pelanggaran. Saya kira aparat penegak hukum bisa melakukan penindakan, karena telah melanggar undang-undang," kata Suswono, Wakil Ketua Komisi IV dari F-PKS di Jakarta, kemarin. Masalah penambangan, kata Suswono, seharusnya menjadi kewenangan Komisi VII DPR yang merupakan pasangan kerja dari Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro. Namun mengingat lokasi penambangan berada di kawasan Hutan Lindung (HL) Gunung Pitu Banyuwangi, maka Komisi IV ikut turun tangan.

Berdasarkan UU No.41 tahun 1999, menurut Suswono, jika kawasan HL digunakan untuk peruntukan lain seperti penambangan, pembangunan dan lain-lain tetap harus mendapatkan rekomendasi dari Menhut dan Komisi IV DPR. Rekomendasi diberikan setelah Tim Independen yang terdiri dari unsur departemen kehutanan, akademisi, LIPI, KLH, LSM, dan instansi terkait lainnya melakukan kajian.

"Rekomendasi dikeluarkan setelah ada hasil kajian Tim Independen, dan prosedur itu harus ditempuh PT IMN. Jika tidak bisa dipidanakan, dan penambangan dikatakan illegal," katanya.
PT IMN, lanjutnya, harus mengajukan izin pinjam pakai penggunaan kawasan HL Gunung Tumpang Pitu untuk peruntukan lain yang ditujukan ke Menhut. Dalam pengajuan izin pinjam pakai itu, PT IMN juga harus menyiapkan lahan atau areal pengganti dua kali lipat kawasan HL yang dijadikan lokasi penambangan.

Setelah izin dari PT IMN diajukan, maka Menhut akan menyampaikannya ke
Komisi IV untuk dibahas pada saat Rapat Kerja (Raker). Kemudian, Tim HL Komisi IV dan Dephut akan meninjau lokasi penambangan. Selanjutnya, Komisi IV dan Menhut merekomendasikan pembentukan Tim Independen untuk melakukan kajian, apakah PT IMN layak diberikan izin melakukan eksplorasi penambangan emas di Banyuwangi.

Namun hingga kini, Komisi IV belum menerima pengajuan izin pinjam pakai dari PT IMN. Menhut, ungkap Suswono, belum pernah melaporkan izin yang diajukan PT IMN untuk melakukan penambangan emas di kawasan HL Gunung Tumpang Pitu Banyuwangi. "Jika tahapan dan prosedur tersebut tidak dilakukan, maka Pemkab Banyuwangi harus mencabut izin penambangan yang telah diberikan. Bupati bisa dipidana bila ternyata melakukan kerjasama dengan PT IMN. Kami kira izin yang telah diberikan berbau KKN," tandas Wakil Ketua Komisi IV DPR ini.

Seperti diketahui, kawasan HL Gunung Tumpang Pitu menyimpan cadangan bijih emas sekitar 9.600 ribu ton dengan kadar emas rata-rata 2,39 ton. Sedangkan jumlah logam emas sekitar 700 ribu ton, dan kapasitas produksinya diperkirakan mencapai 1.577 ton per tahun. Luas eksplorasi direncanakan mencapai 11.621,45 hektar, dengan tahap awal 700 hektar yang akan dieksplorasi dan sisanya 10.921,45 hektar dilakukan secara bertahap. Adapun perusahaan yang memegang izin penambangan di lokasi tersebut adalah PT IMN yang dahulu bernama PT Indo Multi Cipta (IMC), setelah berhasil merebut dari PT Hakman Platina Metalindo pada 2005.

Pada 16 Pebruari 2007, Bupati Banyuwangi secara resmi memberikan izin eksplorasi penambangan di areal seluas 11.621,45 hektar melalui Surat Keputusan Nomor: 188/05/KP/429.012/2007. PT IMN merupakan anak perusahaan PT Newmont Minahasa Raya (IMR) dengan kepemilikan saham 20 persen. PT IMN masih memiliki kewajiban mengurus izin administrasi di antaranya, izin pinjam pakai kawasan hutan lindung dari Dephut, persetujuan Menhut dan DPR, menyediakan lahan pengganti, mengurus
surat kuasa pertambangan eksplorasi dari Bupati Banyuwangi, serta izin pemanfaatan ruang dan surat persetujuan kelayakan lingkungan dari Gubernur Jawa Timur.

Sementara itu masyarakat dan sejumlah elemen di Banyuwangi seperti Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia di Muncar menolak rencana penambangan tersebut. Mereka kwatir tragedi di Buyat, Minahasa Selatan di Sulawesi Utara bakal terulang di Banyuwangi, jika penambangan PT IMN diizinkan.

10 Agustus 2008

Kapal Palangkaraya Tenggelam di Perairan Gresik, 27 ABK Terapung-apung

Iman D. Nugroho

Kapal KM. Palangkaraya pengangkut sembako jurusan Gresik-Pulau Bawean, Jawa Timur tenggelam di perairan Gresik, Sabtu-Minggu (9-10/08/08) dini hari sekitar pukul 23.00 sampai 01.00 WIB. Syahbandar Pelabuhan Gresik mengatakan sejumlah 27 anak buah kapal (ABK) termasuk Kapten kapal dikabarkan terapung-apung di laut. "Hingga saat ini, Syahbandar masih melakukan pencarian," kata Nursalim, Syahbandar Pelabuhan Gresik.


Menurut Nuralim, KM Palangkaraya berlayar dari Pelabuhan Gresik ke Pulau Bawean pada Sabtu sore ini. Namun, ketika sampai 25 mil menjelang PUlau Bawean, kapal bermuatan sembako dan bahan bangunan itu menghadapi gelombang laut ketinggian 5 meter. Saat itu, kapal yang memiliki ABK sejumlah 27 orang itu terombang ambing dan miring. Air laut yang masuk ke kapal membuat kapal itu oleng dan akhirnya miring.

Tenggelamnya KM. Palangkaraya dilaporkan pertama kali oleh KM Caraka Jaya Niaga 13 dan KM Caraka Jaya Niaga 17 yang berlayar dari Surabaya menuju Kalimantan. Melalui radio, kedua kapal itu mengabarkan telah menolong beberapa ABK KM Palangkaraya yang terombang-ambing. "Dua kapal itu membawa ABK yang berhasil diselamatkan menuju ke Pelabuhan Gresik, Minggu ini," kata NUrsalim.

Nursalim mengatakan, hingga Minggu sore ini, ada 24 ABK yang berhasil diselamatkan oleh kapal yang melintas di lokasi kecelakaan. Sementara tiga ABK lain, masih dikabarkan hilang. "Kabarnya sudah 24 orang selamat, dan tiga masih hilang, namun ini masih kita check kebenarannya," kata Nursalim. Syahbandar Pelabuhan Gresik masih terus melakukan pencarian, dan meminta kapal-kapal lain yang melintas di sekitar lokasi tenggelamnya kapal untuk ikut melakukan pencarian.

Tingginya ombak di perairan sekitar Jawa Timur minggu lalu juga menenggelamkan tiga kapal di perairan Jawa Timur. Sejumlah 4 orang tewas dalam kecelakaan itu.