Iddaily Mobile | Dari Anda Untuk Publik
Youtube Pilihan Iddaily: Pati berani!
       

17 Maret 2008

Laptop Murah Untuk Sivitas Akademika

Iman D. Nugroho
Press Release

Laptop sudah menjadi kebutuhan sehari-hari di lingkungan sivitas akademika. Berdasarkan hal itu pula ITS melakukan penandatanganan MoU dengan Acer Indonesia untuk memberikan laptop dengan harga terjangkau untuk para sivitas akademika ITS. Hanya dengan menunjukkan kartu mahasiswa ataupun tanda pengenal staf ITS dapat mendpaatkan harga khusus. ’’Dapat harga yang affordable, murah. Tapi bukan murahan,’’ Presiden Direktur Acer Indonesia Jason Lim.


Jason menyatakan kerjasama ini dilakukan dengan 30 universitas di Indonesia. ’’Untuk Surabaya universitas pertama adalah ITS,’’terangnya. Pemberian harga dan produk spesial kepada sivitas akademika ITS ini merupakan salah satu dari wujud kerjasama ini. ITS dinilai sebagai institut yang mumpuni dan terbesar di wilayah Indonesia Timur.

"ITS kampus wireless, mahasiswa dengan notebook berarti sudah membuka diri terhadap dunia luas,’’tambahnya. Jason menyatakan kerjasama dengan universitas ini merupakan bentuk komitmen Acer kepada bangsa. Saat ini salah satu bentuk kerjasama yang dilakukan adalah tentang produk Acer sendiri. Apalagi, Acer menempati posisi marketshare tertinggi di Indonesia sebesar 35 persen. Sementara untuk peringkat dunia menduduki posisi kedua tertinggi.

Sudah tiga tahun berturut-turut ini Acer mengkampanyekan e-learning kepada masyarakat luas. Kerjasama semacam ini adalah tindak lanjut dari pembudayaan e-learning tersebut.

Dia berharap ke depan, Acer dan ITS dapat mengembangkan kerjasama di bidang lain, seperti pengembangan software ataupun laboratorium multimedia. ’’Kita akan coba jajaki bidang mana saja yang dapat dikerjasamakan,’’lanjutnya. Hal senada juga diungkapkan oleh Pembantu Rektor IV Eko Budi Djatmiko.

Eko menegaskan saat ini meninggalkan IT adalah hal yang sangat tidak mungkin. Dirinya mencontohkan jurusan-jurusan yang ada di ITS. ’’Yang berbasis IT sekarang tidak hanya Teknik Informatika saja. Beberapa jurusan juga mulai menggabungkan IT dengan ilmu-ilmunya,’’tandasnya.

Untuk ke depannya, pengembangan software adalah salah satu yang akan dijajaki dengan Acer ’’Mungkin bisa nanti kita mengembangkan desa IT. Di Jogjakarta kan sudah ada desa animasi,’’tegasnya.

127 Ton BBM Oplosan Disita

Iman D. Nugroho

Sejumlah 127 ton bahan bakar minyak (BBM) oplosan ilegal disita dari sebuah gudang penimbunan di Porong, Sidoarjo. Penemuan itu adalah penemuan BBM oplosan terbesar di Jawa Timur pada tahun 2008 ini. Salah satu oknum TNI dikabarkan terlihat. Sayangnya, Polisi enggan mengarahkan penyelidikan ke arah itu.


Pengungkapan kasus BBM oplosan itu terungkap Sabtu ((8/03) lalu. Ketika itu penyelidik dari Polwiltabes Surabaya menindaklanjuti laporan warga tentang adanya gudang penyimpanan BBM di Porong Sidoarjo. Setelah digeledah dan diperiksa, Polisi menemukan adanya aktivitas ilegal pengoplosan BBM dari olie bekas. "Ada pengoplosan BBM di sini, menggunakan olie bekas," kata Kapolwiltabes Surabaya, Anang Iskandar, Senin (17/03) ini.

Polisi pun melakukan penyitaan 345 drum berukuran 200 liter, 25 buah tandon berukuran 1000 liter, 1 buah tanki 6000 liter dan 1 unit truk tanki berisi 25 ribu liter. Di dalam drum, tandon dan tanki itu masing-masing berisi olie bekas dan minyak tanah serta solar yang sudah dioplos. "BBM oplosan itu dipasarkan di wilayah Surabaya dan Sidoarjo, terutama untuk bahan bakar pabrik-pabrik yang ada di sekitar lokasi penemuan," kata Anang.

Sejauh ini polisi baru menetapkan dua tersangka, yakni Asrokim dan Syamsul Arifin. Dalam penyelidikan sementara terungkap, Asrokim membeli olie bekas dari Syamsul Arifin seharga Rp. 34,3 juta. Olie bekas yang sudah dibeli, kemudian dioplos di Porong sidoarjo. Ketika polisi memergoki aksinya, Asrokim sudah berhasil mengoplos 25 ribu liter, dan siap dipasarkan. "Tersangka tidak memiliki ijin pengoplosan, dari keterangan 5 saksi yang diperiksa, tampak adanya aktivitas ilegal dalam pengoplosan BBM ini," kata Anang.

Berdasarkan informasi yang dirangkum di lokasi, gudang pengoplosan BBM ini sebenarnya bukan gudang baru. Masyarakat di sekitar lokasi gudang pengoplosan pun mengetahui adanya aktivitas ilegal itu. "Yang saya tahu, gudang itu milik salah satu anggota TNI," kata salah satu warga disekitar lokasi. Ketika dikonfirmasi ke Anang Iskandar, Kapolwiltabes itu enggan menjawab. "Aduh, jangan ditanya ke arah sana,..janganlah,..jangan,.." kata Anang.

Aksi Kekerasan Petani Masih Terjadi

Aksi kekerasan terhadap petani, masih terus terjadi. Kali ini terjadi di Desa Kebonrejo, Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi Jawa Timur. Dari siaran pers yang diterima IDDaily, hingga saat ini polisi dari Polres Banyuwangi dan PT. PN XII UUS Malangsari masih melakukan aksi penganiayaan dan pengerusakan tempat tinggal anggota Margorukun Lestari.


Kasus yang menimpa anggota Margorukun Lestari itu tersebut memang bukan barang baru. Sudah setahun belakangan, presure terhadap aktivis petani terjadi di Banyuwangi. Komnas HAM yang sempat turun tangan dan melakukan investigasi serta memberikan saran-sarannya untuk tidak menempuh cara kekerasan dalam penyelesaian sengketa agraria, diabaikan oleh Polres Banyuwangi dan PTPN XII.

Melalui siaran persnya, anggota Mrgorukun Lestari meminta Pemerintah tidak lepas tangan dan bisa memberikan solusi yang tepat atas persoalan itu. Mereka juga meminta pemerintah untuk tidak bertindak hanya atas dasar formalitas alat bukti hak atas tanah. Sebab di luar itu juga ada masalah kemiskinan rakyat yang harus diatasi.

15 Maret 2008

Peserta Final Olimpiade Matematika Hadapi Alcombi

Menyisakan sebelas tim dari ketegori SMA dan dua belas tim kategori SMP, babak final Olimpiade Matematika ITS (OMITS) 2008 berlangsung seru. Di babak ini, para finalis ditantang untuk memecahkan tiga soal algoritma combinatorik (alcombi) dalam batasan waktu sepuluh menit. Dengan soal tersebut, mereka diuji kecekatan dan ketelitiannya dalam melakukan penalaran matematis.


Matematika tak hanya cukup dengan menghafal rumus saja, namun pemahaman akan penerapan kaidah matematika pada suatu kasus harus diperhatikan pula. Dan itulah yang ditunjukkan dalam babak final OMITS 2008, Minggu (9/3). Sebelas tim dari kategori SMA beradu strategi memecahkan soal alcombi yang diberikan dewan juri.

Masing-masing dari tim diberi waktu 90 menit untuk memecahkan tiga soal tersebut. Waktu yang disediakan itu sudah termasuk toleransi untuk menyalin uraian jawaban ke lembaran kertas dan lembaran mika. Jawaban di lembaran kertas nantinya akan diberikan ke dewan juri untuk dikoreksi, sedangkan lembaran mika dipersiapkan untuk sesi presentasi. Usai menjawab soal, peserta dilarang untuk ke luar, mereka dikarantina dalam satu ruangan.

Baru pada saat menjelang presentasi, tiap tim dipanggil secara bergantian untuk mempresentasikan jawaban mereka. Di sinilah bagaimana ketangkasan tiap tim terlihat. Selama sepuluh menit, mereka diberi kesempatan memamerkan strateginya dalam mengocek rumus dan angka.

Untuk diketahui alcombi merupakan permasalahan matematis yang membutuhkan penalaran dan analisis tajam. Secara detail, soal alcombi yang diberikan meliputi permasalahan segitiga dalam lingkaran, KPK dan FPB, serta soal kuadrat sempurna. Ketiga soal tersebut sama untuk tiap timnya. Sehingga untuk menghidari adanya kecurangan, panitia memisahkan mereka dan melakukan karantina usai mengerjakan soal.

Meski dari sekian peserta merasa optimis atas jawabannya, tapi ternyata ada saja kesalahan yang muncul yang diungkit oleh dewan juri. Bahkan, variabel tanpa keterangan pun disoroti oleh juri.

Saat presentasi dari tim SMA 1 Kharisma Bangsa Jakarta misalnya. Kendati mereka dengan jitu mampu menyelesaikan soal yang diberikan, tapi adanya beberapa rumus dengan variabel yang dianggap tak berhubungan menyebabkan juri pun memberondong mereka dengan bermacam pertanyaan. "Kalau ada variabel tambahan, mohon diberi keterangan. Sehingga tak menimbulkan kerancuan," ujar salah seorang juri.

Pengalaman yang sama juga dialami oleh tim dari SMA 1 Balikpapan. Mereka sempat diingatkan oleh tim juri agar berhati-hati dalam memahami kasus yang diuraikan soal. Karena, asumsi sekecil apa pun pasti akan mempengaruhi proses penyelesaiannya. "Terima kasih kepada dewan juri karena telah mengingatkan. Ketidaktelitian kami tak lepas juga dari tekanan waktu yang diberikan, apalagi soal yang diberikan juga standar olimpiade nasional," ujar salah seorang wakil SMA 1 Balikpapan yang masih duduk di kelas X itu.

Final OMITS 2008 untuk kategori SMA ini berlangsung hingga tengah hari. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan final untuk kelompok SMP. Dari total 23 finalis tersebut, nantinya akan dipilih sepuluh pemenang, dengan jatah lima terbaik bagi tiap kategorinya.

"Selain memperebutkan piala Menteri Pendidikan Nasioanal (Mendiknas), piala gubernur, dan piala rektor, khusus juara kategori SMA nanti bisa direkomendasikan untuk mendapat beasiswa prestasi dari ITS," tutur Firman Maghfirah Hidayah, Ketua Himpunan Mahasiswa Matematika ITS. HUMAS-ITS, 9 Maret 2008.

14 Maret 2008

Berangan-angan Merebut Hati Kaum Sarungan

Menjelang Pemilihan Gubernur Jawa Timur 2008

Iman D Nugroho

Pemilihan Gubernur Jawa Timur dan Wakilnya memposisikan Nahdliyin, sebutan untuk anggota Nahdlatul Ulama (NU), Jawa Timur sebagai rebutan. Hampir semua bakal calon gubernur dan wakil gubernur yang akan bertarung 23 Juli 2008 mendatang menggandeng tokoh-tokoh NU. Diharapkan, tokoh-tokoh NU itu akan menjadi vote getter.

Hal itulah yang dilihat pengamat politik Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Kacung Marijan. Namun, kata Kacung, belum tentu pilihan merangkul tokoh NU akan menjadi jaminan bahwa calon gubernur-calon wakil gubernur itu akan menang. "Masih harus dilihat lagi, siapa sosok calon gubernur dan wakilnya itu, dan pertanyaan terpenting, apakah rakyat jawa timur percaya kepada mereka," katanya.

Perebutan suara NU itu tampak dari empat pasangan bakal calon gubernur dan wakil yang sempat muncul. Wakil Gubernur Jawa Timur, Soenaryo yang diusung Partai Golkar, menggandeng Ketua Pengurus Wilayah NU (PWNU) Jawa Timur Ali Maschan Moesa sebagai calon wakil gubernurnya.

Hal yang sama juga dilakukan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Soekarwo yang diusung Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Demokrat. Tokoh yang akrab disebut Pakde Karwo itu menggandeng Syaifullah Yusuf, Ketua Nasional Ansor. Ansor adalah organisasi kepemudaan di bawah NU.

Sementara Partai Kebangkitan Bangsa yang kemungkinan akan berkoalisi dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), memunculkan Bupati Kabupaten Mojokerto yang juga tokoh NU, Ahmady, sebagai calon gubernur. Hingga saat ini, Ahmady masih belum menemukan calon wakil gubernur yang akan mendampinginya.

Koalisi partai kecil yang ada di DPRD Jawa Timur, agaknya juga akan ikut "bermain" memunculkan calon gubernur dan wakil gubernurnya. Sosok Mantan Pangdam V Brawijaya, Djoko Soebroto disebut-sebut sebagai sosok yang akan didukung oleh partai kecil itu. Wakilnya, tak lain adalah salah satu tokoh PKB Nasional, Khofifah Indarparawangsa.

Kacung Marijan menilai, saat ini Nahdliyin sudah mengalami pergeseran kultur. Kalau dulu, kaum Nahdliyin selalu mengamini langkah politik kyai (pemimpin agama), tapi sekarang tidak lagi. "Nahdliyin bisa membedakan mana urusan agama, dan mana urusan politik, diawali tahun 1984, ketika NU kembali ke khitah dan keluar dari politik, maka saat ini pun tetap seperti itu. Apalagi, sekarang kaum Nahdliyin sudah pintar memilih," katanya.

Machmud Djujono, Ketua Tim Pilkada Gubernur pasangan Soenaryo-Ali Maschan Moesa memahami alasan Soenarjo memilih Ali Maschan Moesa. Machmud menyebut pasangan Soenarjo-Ali seperti gabungan nasionalis dan religius. "Ada juga yang menyebut gabungan antara kaum abangan dan kaum santri, seperti karakteristik masyarakat Jawa Timur," kata Machmud pada The Jakarta Post, Jumat (14/03/08) ini.

Ali, diharapkan menjadi vote getter dari konstituen Nahdliyin di Jawa Timur. Posisi Ali sebagai Ketua PWNU, menurut Machmud menjadi magnet bagi suara anggota NU di Jawa Timur. "Kami (tim Soenaryo-Ali) menyadari, banyak calon yang juga menggandeng tokoh NU, tapi jangan lupa, ketua PWNU itu Pak Ali, kami harap masyarakat memilih Pak Ali," kata Machmud.

Yang agak berbeda adalah pasangan calon yang didukung oleh Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan. PDI Perjuangan Jawa Timur memilih untuk melanjutkan kepercayaan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri yang merestui Ketua DPP PDI Perjuangan Soetjipto menjadi calon gubernur Jawa Timur. Sutjipto menggandeng tokoh Partai Golkar Jatim, Ridwan Hisyam sebagai calon wakil gubernurnya.