Iddaily Mobile | Dari Anda Untuk Publik
Youtube Pilihan Iddaily: Pati berani!
       

04 Februari 2008

"Kami hanya bisa memantau tinggi air bengawan?"

Recovery Wilayah Banjir Bojonegoro Berlangsung Lambat

Langit yang putih dan rintik gerimis menghiasi Minggu (3/2/08) siang di Desa Kanor, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro. Jalanan sepi. Sawah dan tegalan yang membentang di desa itu, minim aktivitas. Penduduk memilih untuk diam di rumah, berkumpul dengan keluarga. "Bila kondisinya seperti ini, kami hanya bisa memantau tinggi air bengawan, kalau air mulai naik, kami akan kembali mengungsi," kata Eko Prayitno, penduduk Kanor.

Lebih sebulan lalu, Desa Kanor Bojonegoro menjadi kawasan terparah banjir yang merendam 15 kecamatan di kabupaten itu. Bersamaan dengan terendamnya kawasan yang dilewati sungai Bangawan Solo mulai Jawa Tengah hingga Jawa Timur, air memporak-porandakan Kanor.

Sejumlah 17 dam dan jembatan yang ada di Desa Kanor, jebol. Deras air merendam ribuan hektar sawah siap panen, rumah dan perabotan serta menghilangkan sekolah dan makam desa. Ribuan orang mengungsi. Beruntung, tidak ada korban jiwa di desa itu.

Memang, dibanding saat banjir, kondisi desa yang terletak 40 Km dari Kota Bojonegoro itu, sekarang jauh lebih baik. Namun, bekas-bekas banjir, yang oleh penduduk desa disebut kiamat kecil, masih menyengsarakan penduduk desa. Jalan desa kini tidak lagi nyaman dilewati. Sejumlah 17 dam dan jembatan yang rusak menjadi salah satu penyebabnya. Tanah kapur dan tanah liat yang digunakan untuk dam darurat, tidak ubahnya jebakan lumpur.

Sepeda motor, yang merupakan kendaraan utama penduduk desa ini, bagaikan melaju di jalur off-road. Tak jarang yang terjatuh, dan pengendaranya bergulingan di atas lumpur. Beberapa mobil angkutan pedasaan yang melintas, terjebak di atas dam. Tanahnya amblas. Pejalan kaki memilih untuk melintasinya dengan kaki telanjang. Lumpur merendam hingga setengah betis orang dewasa.

"Kalau hujan seperti sekarang, kondisinya bisa jauh lebih buruk, harusnya ini tanggung jawab Dinas Pekerjaan Umumkan," kata Eko Prayitno. Beberapa dam dan jalan yang rusak, masih diganti dengan jembatan darurat dari bambu. Jangankan mobil, sepeda motor pun harus bergantian ketika akan melintas di atas jembatan itu.

Hujan menjadi alert bagi penduduk Kanor. Ketika air mulai jatuh, penduduk pun kembali melirik kondisi sungai Bengawan Solo yang melintas di sisi barat desa. Bila air sungai mulai menunjukkan peningkatan volume, hal itu adalah tanda penduduk harus bersiap-siap menghadapi kondisi terburuk. Seperti Kamis pekan lalu. Ketika itu, tiba-tiba air di Bengawan Solo meninggi dan masuk ke jalan-jalan desa.

"Waktu itu, saya dan keluarga sudah deg-degan, jangan-jangan sebentar lagi arus deras akan datang," kata Tukul, warga Kanor yang tinggal di gang menuju ke Bengawan Solo. Dalam banjir sebuah lalu, rumah Tukul digenangi air hingga sebatas dada orang dewasa. Seluruh perabotannya rusak karena teredam air.

Penduduk Desa Kanor menyadari, kondisi geografis di tempat tinggalnya membuat banjir menjadi hal yang hampir mustahil untuk dihindari. Terutama, karena desa Kanor terletak di hilir sungai terpanjang di pulau Jawa itu. Penduduk percaya, banjir sebulan lalu disebabkan oleh dibukanya waduk Gajah Mungkur di Jawa Tengah. "Kalau waduk itu dibuka, air di Bengawan Solo akan semakin banyak, banjir tidak bisa dihindari, ya,..gimana lagi," kata Munir, penduduk Desa Kanor.

Karena itulah, penduduk pun pesimis dengan wacana perbaikan tanggul yang sempat muncul untuk menghindari banjir di Bojonegoro. Tanggul permanen, bagi penduduk tidak akan membawa perubahan berarti, bila air Bangawan Solo meluap. "Bahkan, tanggul akan menciptakan efek lebih buruk bila jebol, arus air yang tercipta akan lebih deras, kami khawatir akan ada korban jiwa," kata Munir.

Bersimpuh Di Pusara Sunan Bonang


Suasana makam salah satu penyebar Islam di tanah Jawa, Sunan Bonang atau Raden Makdum Ibrahim di Tuban, Jawa Timur, Minggu (3/2/08). Sunan Bonang adalah anak dari Sunan Ampel dengan Nyi Ageng Manila. Puteri Adipati di Tuban. Sunan Bonang lahir Lahir pada 1465 M dan meninggal dunia 1525 M. Salah satu temuan dari sunan yang konon berdarah China ini adalah alat karawitan bernama bonang. Ada kontroversi menyangkut makam Sunan Bonang. Makam yang asli Sunan Bonang, disebut-sebut berada di Desa Bonang, Lasem, Jawa Tengah. Namun, karena cinta para murid (santri) Sunan Bonang, kain kafannya dimakamkan di dua tempat, Pulau Bawean dan Tuban, Jawa Timur. Namun, hal itu tidak mengurangi kekhusyukan umat Islam yang ingin mendoakannya.


03 Februari 2008

Kepiting Raksasa di Atas Klenteng

Entah mengapa, tiba-tiba perahu milik seorang perantauan Thionghoa di tanah Jawa itu tidak bisa melanjutkan perjalanan. Saat layar dikembangkan dan dayung dikayuh, perahu itu malah berputar-putar di sekitar Pantai Tuban, Jawa Timur. Dua abad lalu, Pantai Tuban masih dipenuhi oleh rawa-rawa dan kepiting liar.

Sang perantau ini pun mengambil batang-batang jiamsi (ramalan syair).Ia meminta Dewa Kwan Sing Tie Koen (Dewa Kebijaksanaan) memberi petunjuk tentang semua fenomena aneh itu. "Apakah Dewa ingin aku menetap di sini?" tanya sang perantau sebelum memulai menggoyang-goyang jiamsi.

Tiga kali proses meramal, hasilnya tetap sama. "Akhirnya, sang perantau itu pun memutuskan untuk tinggal di Pantai Tuban, Jawa Timur dan membangun klenteng yang diberi nama Kwan Sing Bio atau klenteng Dewa Kebijaksanaan," kata Hendra Susanto, rohaniawan di Klenteng Kwan Sing Bio pada The Jakarta Post, Sabtu (2/2/08)

Tuban terletak 90 Km wilayah barat Surabaya. Sejak dulu, wilayah ini merupakan wilayah yang penting, karena terletak di tepi pantai dan sebagai pelabuhan utama jaman Kerajaan Mojapahit. Ketika era Islam mulai masuk, Tuban pun menjadi salah satu titik penting. Anggota Wali Songo yang merupakan penyebar Islam di Jawa, Sunan Bonang atau Maulana Makdum Ibrahim, dimakamkan di belakang Masjid Jami' alun-alun kota.

Klenteng Kwan Sing Bio yang melegenda itu terletak di sebelah barat kota Tuban. Tempat ibadah umat Tri Dharma yang dikenal dengan sebutan klenteng Kepiting itu menjadi salah satu trade mark. Hendra Susanto menceritakan, proses pembangunan klenteng Kwan Sing Bio bukan proses yang mudah.

Dengan tertatih-tatih klenteng itu mulai dibangun di atas rawa-rawa yang penuh kepiting. Tanaman liar dibabat. Tanah diratakan, seiring tumpukan kayu yang ditata menjadi klenteng. Kepiting liar yang merupakan mahkluk hidup asli wilayah itu dijadikan ciri khas klenteng Tri Dharma Kwan Sing Bio.

Di tempat seluas lebih dari lima hektar itu, Klenteng Kwan Sing Bio dibagi menjadi beberapa bagian. Tempat pemujaan dan doa, yang juga merupakan bangunan tertua klenteng, terletak di bagian depan. Di sampingnya berdiri tempat pembelajaran bahasa Mandarin, peramal jiamsi dan kantor sekretariat.

Di bagian tengah dibangun hall, bersebelahan dengan taman berarsitektur Thiongkok, plus danau kecil dan jembatan yang melintas di atasnya. Paling belakang, yang juga bangunan paling luas, berdiri tempat serbaguna. Yang sekaligus menjadi tempat menginap. Hingga kini proses pembangunan masih berlangsung.

Kepiting adalah simbol khas klenteng Kwan Sing Bio. "Pas sekali, karena ajaran Tri Dharma mempercayai kepiting sebagai hewan yang dipilih dewa untuk melindungi mereka yang berada di Tuban," kata Hendra. Penghormatan kepada mahkluk laut seperti kepiting ditunjukkan dengan tidak pernahnya umat Konghucu, Tao dan Budha menyajikan kepiting sebagai sesembahan kepada dewa.

Keunikan lain menyangkut kepiting, tampak dari bentuk kota Tuban yang mirip dengan bentuk Kepiting dengan dua capit. "Capit Pertama letaknya di Klenteng Tjoe Ling Kiong (Dewi Laut) di Alun-Alun Kota, capit kedua di Klenteng Kwan Sing Bio," kata Hendra sambil menggambar peta Kota Tuban. Di dua klenteng itu, juga terdapat dua mata air tawar. Hal yang unik karena keduanya terletak di wilayah pantai.

02 Februari 2008

17 Perguruan Tinggi Indonesia Masuk Dalam Top 5000 World Universities

Unair Menempati urutan ke-557 Rich Files Indicators

Universitas di dalam negeri terus memperbaiki diri. Setelah sebelumnya hanya memasukkan 14 universitas dalam Top 5000 World Universities, kali ini 17 universitas di Indonesia masuk dalam jajaran daftar universitas terkemukan di dunia. Tidak hanya itu, kenaikan peringkat ditunjukkan oleh beberapa universitas. Seperti Unair, UGM, ITB, IPB, ITS, Unhas, Universitas Gunadarma, dan Poltek Elektronika Negeri Surabaya sebagai pendatang baru.

Tidak hanya itu, Unair, yang sebelumnya berada dalam jajaran empat besar perguruan tinggi terbaik di Indonesia versi Times Higher Education Supplement (THES) pada akhir tahun 2007, sekarang posisi Universitas Airlangga masuk dalam Top Webometrics Rankings of World Universities. Semuanya dimuat dalam publikasi Webometrics dalam Top 4000 World Universities.

Untuk regional ranking of South East Asia, Unair yang semula berada di peringkat ke-95, kali ini akan lompat hingga peringkat ke-75. Bahkan untuk world ranking, Unair berhasil menanjak hingga 863 tingkat. Hal itu dikatakan Direktur Sistem Informasi Unair, dr. Dripa Sjabana, M.Kes, Jumat (1/2/08) ini.

Menurut Dripa, publikasi yang dikeluarkan oleh Webometrics, sebenarnya belum menunjukkan ranking sebuah Perguruan Tinggi secara keseluruhan. Namun arahnya lebih kepada pemanfaatan Information and Communication Technologies (ICT) melalui keberadaan institutional web domains. "Melalui cybermetric indicators, Webometrics menilai penggunaan dan pemanfaatan sains dan teknologi yang ada pada Perguruan Tinggi dunia," terang Dripa.

Seperti diketahui, tahun lalu Universitas Airlangga masih tertinggal di peringkat ke-97, kemudian berhasil naik dua tingkat pada Juli 2007. Namun tahun ini, Unair malah menggeser posisi Thaksin University Thailand yang sebelumnya di peringkat ke-72. Sementara University of The Philippines Manila yang sebelumnya di posisi ke-63 Asia Tenggara, kini berada di bawah dominasi Unair.

“Jadi dalam setahun ini world ranking Unair bisa melonjak hingga 1415 tingkat,” kata dr Dripa. Lebih jauh, dalam ranking yang dikeluarkan oleh organisasi riset yang bermarkas di Spanyol itu, Unair terlihat lebih tajam untuk rich files indicators.

Bahkan untuk indikator ini, Unair mampu mengungguli capaian perguruan tinggi terbaik di beberapa negara Asia, termasuk University of The Philippines Diliman (terbaik Filipina), Universiti Sains Malaysia (terbaik Malaysia), UGM (terbaik Indonesia), dan Ho Chi Minh City University of Natural Sciences (terbaik Vietnam).

Dalam score yang dikumpulkan, untuk rich files indicators ini Unair berhasil di peringkat ke-557 dunia. Artinya Unair meroket naik hingga 4774 tingkat dari tahun sebelumnya. Indikator ini menunjukkan kekayaan file milik Unair yang terekam dari berbagai search engine dunia.

01 Februari 2008

Akhir Januari di Areal Lumpur Lapindo


Demonstrasi Korban Lumpur.
Korban lumpur Lapindo di Porong Sidoarjo kembali bergerak. Rabu (30/1) ini, mereka menggelar demonstrasi di depan Pendopo Sidoarjo untuk menuntut PT. Minarak Lapindo Jaya (perusahaan milik Lapindo Inc) membayar sisa pembayaran 80 persen.



Anak dan penjemuran kerupuk.
Bagi 2000-an pengungsi korban lumpur Lapindo di Pasar Baru Porong, mengolah makanan dari nasi basi adalah salah satu solusi untuk memperkaya menu dan menambah penghasilan. Nasi basi itu dijemur, kemudian diolah kembali menjadi kerupuk. Foto diambil Kamis (31/1/08) ini.


Pompa Baru Spilway.
Proses pembuangan lumpur Lapindo ke Kali Porong terus dilakukan. Kali ini, Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) menyiapkan pompa baru yang akan dipasang di sebelah barat pompa lama. Pembuangan lumpur ke Kali Porong sempat dikritik karena memunculkan sedimentasi di sungai itu. Foto diambil Kamis (31/1/2008)


Taman Kanak-kanak.
Bagi anak-anak di pengungsian, proses belajar mengajar harus tetap berlangsung. Salah satunya melalui taman kanak-kanak yang ada di lokasi pengungsian Pasar Baru Porong Sidoarjo. Di tempat itu, mereka bermain dan bernyanyi layaknya di taman kanak-kanak yang ada di tempat lain.