Iddaily Mobile | Dari Anda Untuk Publik
Youtube Pilihan Iddaily: Riuh Bendera One Piece
       

17 Juli 2007

Bambu Runcing Pengungsi Porong



BAMBU RUNCING.
Isu adanya rencana pengusiran pengungsi dari lokasi pengungsian di Pasar Baru Porong, Sidoarjo membuat pengungsi bersiaga. Salah satunya dengan membuat bambu runcing. Bambu-bambu itu diletakkan di depan Posko Pengungsi di Pasar Baru Porong. Foto diambil, Selasa (17/7) ini.

12 Juli 2007

Solidaritas Untuk Aktivis Mahasiswa ITS


SOLIDARITAS.
Mahasiswa yang tergabung dalam Solidaritas Mahasiswa Untuk Mahasiswa ITS melakuan demonstrasi di Pengadilan Negeri Tata Usaha Negara (PTNU) Surabaya, Kamis (12/7) ini. Pada saat yang sama, sedang digelar sidang tuntutan mahasiswa pada Rektor ITS Priyo Suprobo, karena menjaduhkan skorsing karena aktivitas pembelaan mereka pada kasus lumpur Lapindo Brantas Inc.

Polisi Tembak Polisi Pengedar Narkoba

Seorang Polisi yang diidentifikasi sebagai pengedar narkoba jenis sabu-sabu, Bripda Ainur Rofiq, ditembak oleh anggota Satuan Narkoba Polwiltabes Surabaya, Kamis (12/7) pagi ini. Dua peluru yang disarangkan di paha dan lengan Bripda Ainur berhasil melumpuhkan polisi bertubuh gempal itu yang kini bertugas di Detasemen Markas Polda Jatim itu.

Penembakan Bripda Ainur Rofiq diawali dengan aksi pengejaran yang berliku. Kapolwiltabes Surabaya Kombes Anang iskandar menceritakan, pencarian Bripka Ainur adalah sosok yang sudah lama diincar polisi. Apalagi, pada bulan April tahun lalu, Ainur sempat berhasil lolos dari sergapan polisi dalam kasus yang sama. "Pada April lalu, tersangka sempat lolos dalam sergapan tim narkoba, namun pencarian tetap dilanjutkan," kata Anang.

Pada bulan Mei, Bripda Ainur Rofiq berhasil ditangkap dan diajukan ke pengadilan etik Polda Jawa Timur. Dalam persidangan itu Ainur divonis diberhentikan dengan tidak hormat. Namun, saat proses administrasi sedang berlangsung, tersiar kabar bahwa Bripda Ainur kembali beraktivtias mengedarkan narkoba. Polwiltabes pun memutuskan untuk menetapkan Ainur dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) kasus Narkoba.

Pada Juli ini polisi berhasil mengendus keberadaan Bripda Ainur di Sidoarjo. Tepatnya di daerah Sedati, di rumah salah satu teman wanitanya. Sejumlah tim berjumlah 25 petugas diturunkan dalam operasi itu. Setelah diintai, polisi memutuskan untuk melakukan penangkapan. Saat itu Ainur menyandera teman wanitanya dengan dua sangkur (pisau kecil). Negosiasi pun dilakukan. Pada awalnya, mengancam akan membunuh teman perempuannya bila polisi tetap menangkapnya.

Negosiasi yang berjalan alot itu berakhir sekitar pukul 05.00 WIB. Ketika itu Ainur yang kelelahan berusaha menerobos kepungan polisi dan berlari ke arah pemakaman yang tidak jauh dari tempatnya disergap. "Polisi berusaha mengejar, waktu akan ditangkap justru Bripda Ainur mengacungkan sangkur itu ke arah polisi, tembakan pun dilepaskan di kaki dan di tangan," jelas Anang.

Saat ini, Bripda Ainur Rofiq menjalani operasi pengangkatan peluru di RS. Bhayangkara, Surabaya. Saat tertangkap, di dalam rumah Ainur ditemukan barang bukti berupa 14 poket sabu-sabu. Ainur akan segera disidangkan di pengadilan sipil.

11 Juli 2007

Oerip Soedarman dan Kebenaran di Tumpukan Buku Tua

Tangan lelaki renta itu sedikit bergetar ketika membolak-balik halaman buku setebal 7 cm itu. Mata dibalik kaca mata tebalnya memicing, saat dia membaca halaman perhalaman buku tersampul merah tua berjudul Staatblad Van Nederlandsch-Indie atau Lembaran Negara dari Hindia Belanda itu. Raut yang sudah terbalut guratan mendadak cerah. "Ini adalah bukti bahwa informasi tentang Provinsi Jawa Timur semua terungkap di buku ini," katanya.

Laki-laki itu itu adalah Ir. H. Oerip Soedarman. Pensiunan pegawai di pemerintahan provinsi Jawa Timur ini adalah salah satu ahli sejarah Jawa Timur yang tersisa. Selasa (10/7) ini, Sudarman menggelar jumpa pers di salah satu kantor pengacara kenalannya untuk meluruskan sejarah provinsi Jawa Timur. Bagi laki-laki yang juga keponakan pencipta lagu kebangsaan RI Indonesia Raya W.R. Soepratman itu, sudah bukan masanya lagi masyarakat dibingungkan hari lahir provinsi Jawa Timur. "Hari lahir Jawa Timur itu 1 Januari 1929," kata Soedarman.

Belakangan, hal pencarian hari lahir provinsi Jawa Timur sedang menjadi bahan pembicaraan di provinsi ini. Tidak tanggung-tanggung, Komisi A DPRD Jatim bahkan memutuskan untuk berangkat ke Belanda hanya untuk mencari kepastian tentang kelahiran provinsi Jawa Timur yang selama ini diyakini dalam tiga pilihan tanggal. Masa Kerajaan Singosari pada 28 Desember 1255, masa Kerajaan Mataram pada 14 Agustus 1636, masa Hindia Belanda pada 1 Januari 1929 dan masa setelah Kemerdekaan RI pada 19 Agustus 1945.

Soedarman tidak habis pikir atas rencana keberangkatan anggota DPRD Jawa Timur ke Belanda itu. Karena semua pertanyaan yang dicari anggota dewan sudah gamblang termuat dalam lembar negara pemerintah Kerajaan Belanda yang dikeluarkan ketika Belanda masih berkuasa. “Dalam Pasal I Staatblad Van Nederlandsch-Indie no.298 tahun 1928 jelas termuat het gewest oost-Java is een provincie atau daerah Jawa Timur adalah sebuah provinsi,” katanya. Malahan, dalam lembar negara yang dibuat di Cipanas Jawa Barat itu ditetapkan, pada pasal terakhirnya bahwa deze ordonnantie treedt in werking met ingang van 1 Januari 1929. Yang artinya, ordonansi ini mulai berlaku pada 1 Januari 1929.

Kepastian kelahiran provinsi Jawa Timur yang berhasil ditemukan oleh Soedarman adalah satu dari sekian fakta sejarah yang ditemukan. Hari kelahiran Pemerintahan Kota Surabaya dan RSU Dr.Soetomo adalah dua fakta sejarah lain yang berhasil dibuktikannya. Selain itu, laki-laki asli Surabaya ini juga berhasil menelusuri sejarah kelahiran lagu Indonesia Raya yang diciptakan WR. Soepratman. Fakta kelahiran lagu kebangsaan Indonesia itu akan dituangkan dalam bentuk buku yang akan dilaunching pada 17 Agustus 2007 mendatang.

Kedekatan Soedarman dengan buku tua berawal dari tugas kecil yang diberikan oleh Mantan Gubernur Jawa Timur Sunandar Priyosudarmo, ketika Soedarman masih bekerja sebagai pegawai negeri pada tahun 80-an. Ketika itu, Sunandar memintanya untuk mencari Hari kelahiran Pemerintahan Kota Surabaya di tumpukan buku tua di gudang buku yang terletak di bawah lonceng gedung Pemerintah Provinsi Jawa Timur. “Ketika saya masuk pertama kali, saya melihat bahwa di buku-buku tua itu tercatat banyak informasi yang terselip, termasuk hari kelahiran Pemerintahan Kota Surabaya yang ternyata lahir pada 1 April 1906,” kenangnya.

Sejak saat itu, kehidupan Soedarman seakan tidak bisa lepas dari buku-buku tua. Mulailah ia mencari buku-buku tua peninggalan ayahnya, Oerip Hasan Sengari. Dari penelusurannya itu dirinya mendapatkan fakta-fakta sejarah baru yang terabaikan atau bahkan belum terungkap. “Salah satunya asal mula lagu Indonesia Raya yang diciptakan oleh W.R Soepratman,” katanya.

Uniknya, dalam penelusuran tentang lagu Indonesia Raya itu, pensiunan Pegawai Negeri tahun 1994 ini mengetahui bahwa awal terciptanya lagu itu dari sebuah rasa “marah” W.R. Soepratman atas tantangan seorang penulis di majalah Timbul terbitan Solo Jawa Tengah. Selama dua tahun, mulai 1926 hingga 1928, W.R. Soepratman mencipta lagu itu. “Hingga kemudian dinyanyikan pertama kali pada 28 Oktober 1928, meskipun setelah itu dilarang untuk dinyanyikan, lengkapnya baca saja pada buku saya,” katanya setengah berpromosi.

Soedarman menilai, keengganan orang untuk mempelajari sejarah melalui buku-buku tua, disebabkan oleh dua hal. Pertama adalah tidak ada minat baca, dan yang kedua biasanya terletak pada keterbatasan berbahasa asing. Sebagian besar, buku-buku tua yang dibaca Soedarman adalah buku-buku berbahasa Belanda. “Nah, kebetulan waktu saya kecil masih ada pelajaran bahasa Belanda, karena itulah saya bisa berbahasa Belanda,” katanya.

Dalam kasus kelahiran provinsi Jawa Timur misalnya, anggota DPRD Jatim lebih memilih untuk datang ke Belanda dan bertanya tentang ada atau tidaknya lembaran-lembaran sejarah tentang hal itu. Padahal, bila mau, anggota DPRD Jawa Timur itu bisa mencari semua hal tentang Jawa Timur melalui perpustakaan yang ada di Jawa Timur dan Jakarta. Buku tentang Jawa Timur yang ditemukan oleh Soedarman misalnya, tergolong lengkap.

Tidak hanya keputusan Ratu Belanda tentang Jawa Timur, namun di buku itu juga ada pembagian wilayah di Jawa Timur oleh Belanda yang dijelaskan dalam bentuk peta kuno. Plus, nama-nama penguasa Jawa Timur. “Orang tidak tahu sejarah Gubernur Jawa Timur pertama kali, W.Ch, Hardeman. Dia adalah mantan Repala Residen Surabaya,” kata Soedarman.

Karena ketekunannya itu juga, Soedarman sempat diminta bergabung dengan Tim Sejarah Provinsi Jawa Timur. Tim ini yang mencari sejarah lengkap Jawa Timur. Salah satunya sejarah tentang RSUD Dr.Soetomo. “Semua tentang hal itu ada, bahwa, ketika saya mencari kelahiran RSUD Dr.Soetomo, saya malah menemukannya di Perpustakaan Nasional Jakarta,” katanya.

Perjuangan Pengungsi Lumpur “Minoritas” Belum Berakhir

Feature Hari Penduduk se-Dunia, 11 Juli 2007

Teks foto: Potret pengungsi lumpur minoritas yang masih bertahan di lokasi pengungsian Pasar Baru Porong Sidoarjo hingga saat ini.

-------------------------

Nirina Lavenia Kuswoyo hanya bisa terdiam ketika Meliya Prihatin ,24, ibunya, mulai mencopoti popok yang dikenakan bayi berusia 3 bulan itu. Dibantu Nyonya Kariyono, yang juga nenek Nirina, Meliya membuka bungkus popok bayi yang baru dibelinya dan langsung mengenakan pada Nirina. "Ya beginilah, bayi yang lahir di pengungsian ikut-ikut merasakan kesengsaraan yang dirasakan orang tuanya," kata Nyonya Karoyono sambil tersenyum kecut.