Iddaily Mobile | Dari Anda Untuk Publik
Youtube Pilihan Iddaily: Pati berani!
       

03 April 2010

Malam Peduli Pers Indonesia Untuk Radio Erabaru

Press Release

Kami atas nama Fans Club Erabaru menggelar acara “Malam Peduli Pers Indonesia Untuk Radio Erabaru” dengan maksud sebagai solidaritas dan dukungan terhadap Radio Erabaru pada Sabtu, 3 Maret 2010.

Melalui Radio Erabaru kami telah belajar banyak tentang apa itu demokrasi dan hak-hak kami yang dilindungi dalam konstitusi. Melalui Radio Erabaru kami telah dipupuk rasa nasionalisme mendalam terhadap bangsa Indonesia, dimana kami mendapat ruang yang sama untuk berekspresi dan berkomunikasi dalam kombinasi budaya etnis Tionghoa dan nusantara melalui penyiarannya.

Radio Erabaru telah menemani kami selama 5 tahun. Selama itu pula, Radio Erabaru terus memperjuangkan haknya. Hak untuk menyampaikan informasi dan pendapat yang dilindungi dalam UUD 45, yang harus secara tragis dibredel oleh pemerintah Indonesia akibat intervensi asing, rejim Partai Komunis China (PKC).

Namun atas semangat menolak intervensi asing dan mempertahankan martabat dan kedaulatan bangsa Indonesia, Radio Erabaru mengudara kembali di frekuensi 1065 FM. Kami tersulut api demokrasi dan ingin memberi penghargaan tertinggi bagi Radio kesayangan kami 106.5 Erabaru FM melalui acara ‘Malam Keprihatinan Pers Indonesia Untuk Radio Erabaru,’ di halaman kantor Radio Erabaru 106.5 FM, Jl. Borobudur D1, Palm Hill, Bukit Senyum, Batam, Indonesia.

Kami berharap dapat memberi semangat dan dukungan moril buat pejuang-pejuang kami, agar pemerintah tidak lupa janji-janjinya untuk melindungi kebebasan pers di Indonesia. Kami prihatin atas kebebasan pers di Indonesia. Radio Erabaru dibredel di era demokrasi ini. Perjuangan demokrasi yang penuh tumpah darah, hari ini terasa sia-sia. Kami tidak menghendaki kemajuan bangsa yang semu dan peradaban yang penuh kekangan.

Harapan kami dari Fans Club Erabaru, Radio Erabaru tetap mengudara, Indonesia pasti jaya.

| republish | Please Send Email to: [email protected] |

Dari Sejarah, untuk Sejarah

Press Release

"Jangan sekali-kali melupakan sejarah." Itulah kalimat yang paling pas untuk menunjukkan semangat komunitas Kamera Lubang Jarum Indonesia (KLJI) Malang yang akan menggelar pameran di Pusat Kebudayaan Prancis (CCCL), Surabaya 8 – 17 April 2010 ini. Sebagai mana namanya, pameran yang di dalamnya menampilkan foto peninggalan sejarah berupa candi-candi di Malang dan sekitarnya itu diabadikan dengan kamera lubang jarum.

Di Indonesia, kamera lubang jarum dipelopori oleh Ray Bachtiar yang mulai giat melakukan berbagai eksperimennya pada 2002. Ray juga yang mendirikan Komunitas Lubang Jarum Indonesia. Di mancanegara, terdapat banyak komunitas pecinta kamera lubang jarum yang lebih dikenal dengan pinholic camera.Kamera ini bukanlah alat yang sempurna dengan teknik yang terukur, namun mampu menggiring penikmatnya untuk memasuki dimensi lain.

Karena itulah, kamera lubang jarum saat ini tak dapat dipisahkan dari sejarah fotografi di Indonesia, yang mana ia menjadi dasar pengajaran di Institut Seni Indonesia di Jogjakarta, yang melahirkan instruktur-instruktur tangguh dan banyak pengikut.

Dalam pameran kali ini, seluruh karya mengandalkan cahaya alami untuk merekam kekuatan gambar hitam putih di dalam kamera sederhana nan unik. Semuanya bisa dilihat dalam dua belas karya fotografer lubang jaruh. Yolanda Ayu M., Syarifuddin Siswanto (Wawan), Prima Satya N., rahmat basuki, Fiarfan, Dwi Noor (Dimas), agata Pritasari, Fitra Ardiansyah, Didik “Jefri” Hermanto, Mokhammad Rifay, Arif Yudhi S. dan Nur Hasan.

| republish | Please Send Email to: [email protected] |

02 April 2010

Mengenal si belang dari Sumatera

Frannoto | Story and Photo Harimau Sumatra, atau dalam bahasa latin disebut Panthera Tigris Sumatrae, adalah satu dari lima sub-spesies harimau (Panthera tigris) yang belum dinyatakan punah di dunia. Sebenarnya, ada delapan sub-spesies harimau. Tiga di antaranya telah dinyatakan punah. Yakni harimau Caspian (terdapat di Afganistan, Mongolia dan Rusia) yang dinyatakan punah tahun 1950. Juga Harimau Jawa terdapat di pulau Jawa, yang punah sekitar tahun 1972 dan Harimau Bali yang punah sejak tahun 1937.