Iddaily Mobile | Dari Anda Untuk Publik
Youtube Pilihan Iddaily: Pati berani!
       

22 Februari 2010

Panggung Bagi Komik Indonesia

Press Release

Selama seminggu penuh, dari tanggal 22 Februari hingga 28 Februari, akan dilangsungkan Festival Komik Indonesia di Pasar Festival, Kuningan Jakarta. Acara ini akan dibuka secara resmi pada tanggal 23 Februari 2010 pk 14.00 oleh Fabianus Koesoemadinata (pengamat komik) dan Gerdi Wiratakusuma (komikus senior, pencipta tokoh Gina) di panggung area foodcourt Pasar Festival.

Di Festival Komik Indonesia ini, kami akan menyajikan arena bagi komik-komik Indonesia untuk tampil dan menjadi tuan rumah di negaranya sendiri, tidak lagi hanya sekedar pemanis belaka, atau berada di pinggir panggung, tidak lagi tenggelam atau ditenggelamkan di dunia perkomikan.

Masyarakat Indonesia banyak yang belum mengenal sejarah bangsanya sendiri, atau budaya dan alamnya sendiri. Begitu pula dengan komik dari negerinya sendiri. Padahal banyak sekali komikus dan illustrator Indonesia yang sangat berbakat akan tetapi lebih dikenal di luar negeri ketimbang di Indonesia.

Festival Komik Indonesia hadir untuk memberi ruang dan waktu lebih banyak bagi komik-komik Indonesia untuk dapat dikenal, sekaligus sebagai wujud apresiasi kami terhadap komik Indonesia yang tidak pernah lelah berkarya di negerinya sendiri mulai dari Si buta dari Goa Hantu, Panji Tengkorak, Mahabrata, Bharatayuda, hingga generasi baru seperti Benny-Mice, Mat Jagung, Lotif, dan lain sebagainya. Semua akan mendapat tempat di acara ini. Bahkan Hans Jaladara, komikus Panji Tengkorak, secara khusus hadir dan membuka stand di acara ini!

Selain pameran dan diskon buku komik, berbagai acara akan ikut meramaikan festival ini seperti temu komikus, bagi-bagi mobile comic gratis, talkshow, lomba menggambar dan mewarnai, kuis dan games komik, juga dimeriahkan dengan tampilnya band-band lokal seperti Original, Plug n Play, The En7oy, Anak Mamih, dll.

Acara ini diselenggarakan oleh Komunitas Penerbit Komik Indonesia (KPKI) dengan didukung oleh Pasar Festival, Perpustakaan Departemen Pendidikan Nasional, Museum Bank Mandiri, Erlangga for Kids, dan oleh komunitas-komunitas komik di Indonesia . Juga ada dukungan media partner dari Animonster, Women Radio dan Global Radio.

Kini saatnya pesta besar komik Indonesia dimulai!

| republish | Please Send Email to: [email protected] |

20 Februari 2010

Lagu "Terima Kasih" Jamrud untuk Gus Dur

Iman D. Nugroho | Youtube



Grup musik Jamrud menyuguhkan lagu "Terima Kasih" -new version- untuk Almarhum KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur yang meninggal dunia di penghujung tahun 2009 lalu. Dalam video klip lagu itu, Jamrud memasukkan penggalan-penggalan peristiwa hiruk pikuk meninggalnya Gus Dur di RSCM Jakarta.

| republish | Please Send Email to: [email protected] |

[ Think Sport ] Awasi Polisi Ini,..

Jojo Raharjo

Semakin ruwet saja dunia sepakbola Indonesia. Dan keruwetan itu semakin bertambah dengan kasus di Stadion Jatidiri, Semarang, Jum’at (19/2) kemarin. Seperti baru saya baca beritanya di Jawa Pos online, usai pertandingan Divisi Utama antara tuan rumah PSIS menjamu Mitra Kutai Kartanegara, seluruh perangkat pertandingan dibawa ke Poltabes Semarang atas perintah Kapolda Jateng Irjen Pol Alex Bambang Riatmodjo.

Setelah wasit Dedy Wahyudi dari Denpasar meniup peluit panjang tanda pertandingan berakhir, belasan aparat berpakaian preman menguntit wasit dan dua asistennya serta pengawas pertandingan ke ruang ganti. Usai berganti pakaian, keempatnya diangkut dengan mobil polisi ke Polwiltabes Semarang untuk menjalani pemeriksaan. Selain wasit Dedy Wahyudi, ikut pula diciduk asisten wasit I Fajar Riyadi (Yogya), asisten wasit II Sutopo (Surabaya), dan Penagwas Pertandngan Khairul Agil.

Kapolda mencurigai wasit bertindak tidak adil saat memimpin laga yang dimenangkan PSIS 2-0 itu. "Mereka akan saya periksa, banyak keputusan yang tidak adil selama babak pertama. Ini bisa membuat pemain berkelahi di lapangan dan berpotensi rusuh. Setelah pertandingan, mereka diperiksa," ujar Kapolda dengan raut muka marah.

Kapolres Semarang Selatan AKBP Nurcholis saat dihubungi Jawa Pos mengatakan, wasit diperiksa karena dicurigai menerima suap sehingga keputusannya banyak menguntungkan PSIS. "Kami sedang interogasi, kenapa kok mudah sekali dia mencabut kartu merah dan banyak keputusan lain yang tidak adil. Barangkali saja dia menerima suap, kami akan dalami itu," papar Nurcholis.

Untuk Anda yang sedang terheran-heran dengan kasus ini, jangan dulu terlalu kaget. Mari kita buka kembali rekam jejak Alex Bambang Riatmodjo yang menjadi orang nomer satu di Mapolda Jateng sejak November 2008. Pada 12 Februari 2009, pemain Persis Solo Nova Zaenal dan pemain asing Gresik United Bernard Momadao ditahan di rumah tahanan Poltabes Surakarta setelah ditetapkan sebagai tersangka melanggar pasal 351 ayat (1) jo pasal 352 KUHP.

Keduanya ditangkap di lapangan saat berkelahi dalam pertandingan Divisi Utama di Stadion R Maladi, Solo yang disaksikan Kapolda Jawa Tengah Irjen Alex Bambang Riatmodjo. Setelah menjalani serangkaian sidang melelahkan hampir setahun, Nova Zaenal dan Bernard Mamadou akhirnya dijatuhi hukuman enam bulan penjara dengan masa percobaan satu tahun.

Weeeiittss.. bisakah Anda bayangkan dua kejadian itu? Wasit yang dianggap tidak fair memimpin pertandingan diciduk ke kantor polisi, demikian pula dua pemain bola yang berkelahi di lapangan harus diproses Berita Acara Pemeriksaan (BAP) polisi dan menjadi pesakitan di pengadilan. Ingatan saya tiba-tiba melayang pada peristiwa 25 Juni 1997 saat Mike Tyson dua kali menggigit kuping Evander Holyfield di ronde ketiga dalam perebutan sabuk juara dunia tinju kelas berat dunia.

Saya membayangkan, seandainya pertarungan Tyson dan Holyfield digelar di Stadion Manahan Solo atau di Lapangan Simpang Lima Semarang dan disaksikan Kapolda Jateng Alex Bambang Riatmodjo, bisa jadi setelah menciak telinga lawannya, Mike Tyson segera menjalani proses verbal di polsek terdekat.

Bukan dua kejadian itu saja Kapolda Alex bertindak terlalu jauh dalam pertandingan sepakbola Liga Indonesia. Ketua Komisi Disiplin PSSI, Hinca Panjaitan, sewot bukan kepalang saat ada intervensi pihak luar di sela-sela pentas Liga Super antara PSIS menjamu Persijap Jepara pada 15 Februari 2009. Komdis menilai hukum pertandingan sepakbola bersifat universal, memiliki aturan tersendiri yang tidak bisa dicampuri pihak luar.

Sebelum pertandingan antara PSIS melawan Persijap Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol. Alex Bambang Riatmodjo berdiri di lapangan dan berbicara di hadapan penonton, wasit, ofisial pertandingan, dan pemain dengan mikrofon. Ia mengingatkan kepada pemain, ofisial tim, dan penonton supaya jangan melakukan tindakan kekerasan di lapangan,..next click here.

| republish | Please Send Email to: [email protected] |