05 August 2011

Apa kabar Exxon Mobil di Blok Cepu

PT Pertamina EP Cepu, anak perusahaan dari PT Pertamina (Persero) dan Mobil Cepu Ltd., anak perusahaan dari Exxon Mobil Corporation sebagai kontraktor BPMIGAS untuk Blok Cepu, serta Badan Kerja Sama Blok Cepu (BKS), meneruskan proyek pengembangan produksi penuh Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu, Jawa Timur.


Proyek tersebut telah menganugerahi kontrak Engineering, Procurement, and Construction (EPC) untuk Fasilitas Pengolahan Produksi (Production Processing Facilities). Ini merupakan kontrak pertama dan terbesar yang diberikan dari keseluruhan lima kontrak EPC Banyu Urip.

“Ini merupakan langkah yang berarti dalam pengembangan produksi penuh Lapangan Banyu Urip,” kata Terry S. McPhail, President and General Manager afiliasi ExxonMobil di Indonesia “Kami bekerja sama dengan BPMIGAS, Pertamina, dan mitra kami yang lain untuk mengelola sumber daya yang dimiliki Banyu Urip menjadi produksi penuh, dengan pendekatan yang sigap dan ekonomis.”

Presiden Direktur PT Pertamina EP Cepu, Amril Thaib M. mengungkapkan, “Kami percaya penganugerahan kontrak ini akan mempercepat pengembangan full-field production dari Lapangan Banyu Urip dan memperkuat ketahanan energi bagi pasar Indonesia. Kami mengutamakan dukungan pada percepatan proyek Banyu Urip ini.”

Pengembangan fasilitas full-field production ini direncanakan dapat memproduksi 165.000 barrel minyak per hari. Fasilitas tersebut mencakup 49 sumur pada 3 anjungan sumur, sebuah fasilitas pengolahan pusat ( Central Processing Facility/CPF), dan pipa sepanjang 95 kilometer untuk mengalirkan minyak ke sebuah fasilitas penyimpanan dan alir-muat terapung (Floating Storage and Offloading/FSO) bermuatan maksimal 1,7 juta barrel. Kapal tangker akan mengangkut minyak dari FSO tersebut ke pasar domestik dan dunia.

Dengan target penyelesaian 36 bulan untuk semua kontrak EPC, produksi penuh akan terjadi segera setelah kurun waktu tersebut—bergantung pada waktu pengesahan peraturan. Proyek ini direncanakan dapat menghasilkan kurang lebih 450 juta barrel minyak.

Press Release

No comments:

Post a Comment