08 August 2009

Pelajaran Pasca Penyergapan Teroris Temanggung

Iman D. Nugroho

Ada beberapa pelajaran yang bisa diambil usai penyergapan teroris di Temanggung, Jawa Tengah. Pelajaran yang membuat kita lebih waspada dan pada akhirnya tidak menyusahkan banyak orang. Dan yang tidak kalah penting, beberapa hal yang diungkapkan di bawah ini, bisa membebaskan kita dari jeratan hukum.


1. Jangan jadi teroris.
Ini poin paling penting. Pilihan aktivitas lain masih banyak. Misalnya, binaragawan, apoteker akan mendaftar sebagai polisi. Poin terakhir lebih afdol kalau memilih menjadi anggota Detasemen 88 Anti Teror. Kalau nggak terpilih, minimal jadi "polisi tidur".

2. Jangan Sombong
Kesombongan itu tidak baik. Lihat Noordin M. Top. Betapa sombongnya dia dengan memakai nama "TOP" di belakangnya. Hal ini menciptakan kebencian dari orang lain. Kalau namanya Noordin M "Slow", atau Noordin M. "Lumayan" (mirip Warung Lumayan-misalnya) atau Noordin M Ber (maksudnya "ember"), kan lebih berkesan humble (baca:sederhana). Gimana?

3. Jangan suka main "rahasia"
Ini lagi. Noordin M. Top ini sukanya main rahasia-rahasiaan. Sudah berapa lama dia dicari? Bukannya menyerahkan diri, malah umpet-umpetan. Mbok biasa saja. Misalnya, kalau memang dicari polisi dan nggak bisa datang (dengan alasan apapun), kan lebih baik kirim SMS. Toh Presiden SBY juga buka horline. Bilang saja,"Pak sorry, masih ada perlu dan nggak bisa datang." Atau pakai alasan yang lebih keren seperti, "Pak Kapolri, jangan pake nempel gambar gitu dong, aku kan malu." Atau apa kek,...

4. Konsisten
Ini soal chasing. Jangan suka ganti-ganti gaya. Kalau memang berambut pendek, ya pendek saja terus. Kalau berambut panjang, tetap saja seperti itu. Dan, kalau memang nggak cocok pake topi dan kacamata, nggak usah dipaksain. Kasihan yang lainkan! Jadi bingung mau pilih gambar yang mana. Bikin poster itu mahal, tau!

5. Jangan suka bohong
Kalau ditanya, lebih baik jujur. Bayangkan kalau Noordin M. Top itu jujur sama orang lain. Misalnya ketemu Polisi di Terminal Pulo Gadung dan ditanya,"Anda Noordin M. Top?" Jawab saja,"Iya pak, ada yang bisa saya bantu?" Pasti polisi itu langsung simpati (mungkin juga Mentari, Flexi atau Esia-RED), dan melindungi anda dari copet dan calo terminal. Enak to,...

ps. seperti biasa, abaikan artikel ini,..

:)

No comments:

Post a Comment