23 August 2009

Ketika Malaysia Kembali Mengklaim Karya Asli Indonesia

Iman D. Nugroho

Entah. Terserempet setan dari mana, tiba-tiba iklan wisata Malaysia yang diberi judul "Enigmatic Malaysia" memuat Tari Pendet sebagai tarian asli Malaysia. Banyak pihak, terutama dari Indonesia, khususnya seniman Bali, memprotes hal itu. Sayangnya, hingga saat ini Pemerintah Indonesia tidak mengeluarkan nota protes mengenai hal itu. Nasionalisme Malaysia tampaknya "berlebihan", hingga merembet ke negara tetangganya,Indonesia.


Klaim lagu Rasa Sayange dan Reyog Ponorogo oleh Malaysia, sepertinya belum cukup. Kali ini Tari Pendet Bali menjadi sasaran Malaysia. Benarkah seperti itu? Soal originalitas memang rumit. Hanya saja, The Free Encyclopedia Wikipedia menuliskan, tapi Pendet berasal dari Bali, Indonesia. Bukan dari Malaysia. Berikut kutipan selengkapnya:

Tari Pendet pada awalnya merupakan tari pemujaan yang banyak diperagakan di pura. Tarian ini melambangkan penyambutan atas turunnya dewata ke alam dunia. Lambat-laun, seiring perkembangan zaman, para seniman Bali mengubah Pendet menjadi "ucapan selamat datang", meski tetap mengandung anasir yang sakral-religius.

Pendet merupakan pernyataan dari sebuah persembahan dalam bentuk tarian upacara. Tidak seperti halnya tarian-tarian pertunjukkan yang memerlukan pelatihan intensif, Pendet dapat ditarikan oleh semua orang, pemangkus pria dan wanita, kaum wanita dan gadis desa.

Tarian ini diajarkan sekedar dengan mengikuti gerakkan dan jarang dilakukan di banjar-banjar. Para gadis muda mengikuti gerakkan dari para wanita yang lebih senior yang mengerti tanggung jawab mereka dalam memberikan contoh yang baik.

Tari putri yang memiliki pola gerak yang lebih dinamis dari tari Rejang yang dibawakan secara berkelompok atau berpasangan, ditampilkan setelah tari Rejang di halaman pura dan biasanya menghadap ke arah suci (pelinggih) dengan mengenakan pakaian upacara dan masing-masing penari membawa sangku, kendi, cawan dan perlengkapan sesajen lainnya.

No comments:

Post a Comment