05 November 2008

Obama Terus Unggul,..

Iman D. Nugroho, New York

Seperti yang sudah diperkirakan sebelumnya, Barack Obama unggul dalam pemilihan presiden AS, Selasa (4/11) ini waktu AS. Hingga pukul 21:15 waktu AS, Barack Obama dari Partai Demokrat unggul di tujuh negara bagian AS. Seperti Minnesota, Wisconsin, Illinois, Michigan, Pensylvania, New York, dan Maine, dengan perolehan suara 15,974,253. Sementara kandidat Partai Republik John Mc Cain, meski lebih unggul di 8 state, namun tetap berada di tempat kedua dengan perolehan suara 15,831,754 suara.


Mc Cain unggul di North Dakota, Wyoming, Oklhahoma, Kentucky, Tennesse, Alabama, Georgia dan South Carolina. Daerah-daerah itu terkenal dengan sebutan daerah konservatif dan kebanyakan dikuasai oleh Partai Republik. Hasil sementara itu tidak mengejutkan karena dalam pemilu presiden tahun 2004 juga George W. Bush juga menang di daerah yang sementara ini dimenangi oleh Mc Cain.

Pemilihan Presiden AS yang digelar Selasa (4/11) ini waktu AS seperti sebuah klimaks dari perjalanan politik negara yang akrab disebut Paman Sam itu. Hanya saja, pemilihan presiden yang disebut-sebut sebagai pemilu bersejarah bagi AS (karena memilih presiden berkulit hitam dan wakil presiden perempuan pertama kali) itu diwarnai dengan harapan dan kekecewaan. "Kita masih menunggu apakah Barack Obama akan bisa unggul di Florida dan Ohio, ini sulit dikatakan," kata Jerry Hagstrom, Senior Editor National Journal dalam briefing di Foreign Press Center di Washington DC dan New York.

Dalam pengamatan di beberapa polling site di New York, secara umum pemilihan presiden AS berlangsung baik. Meskipun di beberapa tempat, antrian memanjang. Namun hal itu tidak sempat membuat pelaksanaan pemilihan presiden AS tersendat. Seperti yang tampak dalam Election Distrik 62, 63, 65, 66, 67, 68, 70, 74, 75, 77, 82 dan 108 di New York. Sejak pagi, sekitar pukul 06.00 waktu setempat, masyarakat mulai berdatangan ke lokasi pemilihan presiden.

Beberapa sukarelawan yang ada di polling site memandu pemilih untuk mengikuti tahapan-tahapan yang sudah ditetapkan. "Masyakat harus mengantri sambil menunjukkan surat register yang sudah diberikan, lalu petugas akan mengecek nama dan menunjukkan ke bilik pemilihan yang ada, " kata Officer Flete, petugas polisi yang bertugas di Asembly 69 Manhattan.

Sayangnya, proses yang sudah tersistem dengan baik itu harus berhadapan dengan banyaknya pemilih yang kebanyakan memilih datang pagi hari. Bisa dibayangkan, polling site yang sempit menyisakan antian panjang. Seperti yang terjadi di election distrik 70 di New York. Di lokasi pemilihan yang dilakukan di Community Room itu, mencapai 15 meter, hingga ke luar gedung. Bahkan, ada beberapa wanita yang memutuskan untuk membatalkan pemberian suara karena menunggu terlalu lama.

Keadaan jauh lebih baik tampak di election distrik 82 yang dilaksanakan di sebuah sekolah dasar di New York. Pelaksanaan di aula itu membuat pengunjung bisa mengantri di dalam gedung. Lokasi pelaksanaan di sekolah itu juga memberi kesempatan pada ibu-ibu yang membawa anaknya ke lokasi pemberian suara. Anak-anak dibiarkan bermain di halaman sekolah, sementara orang tuanya memberikan suara.

Myra, warga California mengatakan dirinya sangat khawatir atas hasil Pilpres AS 2008 ini.Dalam benaknya banyaknya suara yang diberoleh Obama tidak berarti secara otomatis akan membuatnya menang dalam pemilihan presiden 2008 ini. "Seperti yang terjadi pada John Kerry, saat semua orang memastikan dia memang, tapi ternyata dia kalah dari George W. Bush," kata Myra. Bila itu terjadi kali ini, maka Myra memutuskan untuk tidak lagi percaya dengan sistem pemilu AS.

Yang yang sama dikatakan Beverly, warga New York. Meskipun ada kekhawatiran, namun dirinya menyatakan akan terus memberikan harapan pada Barack Obama. Dalam Pilpres AS 2008 ini, Beverly secara terbuka menyakan memilih Obama. "Saya memilih Obama, saya menilai dia adalah orang yang bisa menyelesaikan persoalan di AS," katanya. Dalam hal ekonomi misalnya. Beverly menilai, langkah Obama untuk menarik pasukan AS dari Iraq dan Afghanistan akan meminimalisir perngeluaran AS. "Uang yang biasa digunakan untuk pasukan AS di Iraq, akan bisa digunakan untuk membangun ekonomi AS," katanya.

No comments:

Post a Comment