18 August 2008

Membantu Tukik Penyu Bertahan Hidup

Iman D. Nugroho

Hingga saat ini, kelestarian binatang penyu tetap menjadi pertaruhan. Masih banyaknya prilaku predator penyu membuat binatang yang menjadi simbol perdamaian dan simbol kealamian dunia itu semakin lama semakin menyusut jumlahnya. Manusia, adalah predator penyu paling utama.

Dalam catatan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Pro Fauna, setiap tahunnya, kurang lebih sekitar 1000-2000 ekor penyu dibunuh untuk dijual di pasar Indonesia. Puluhan lain tertangkap tidak sengaja oleh nelayan yang kemudian membunuhnya. Telur penyu, menjadi salah satu bagian dari kehidupan penyu yang paling banyak diperdagangkan. Selain itu, minyak penyu, souvenir terbuat dari penyu dan daging penyu juga ramai di pasaran sampai sekarang.

Regulasi penyelamatan binatang dilindungi (termasuk penyu) yang tegas diatur salam UU No. 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, tidak efektif. Perdagangan satwa dilindungi dalam bentuk apapun dengan ancaman hukuman penjara 5 tahun penjara dan denda Rp 100 juta tidak berarti apa-apa. “Karena itulah, perlu ada campur tangan manusia dalam menyelamatkan penyu,” kata Ketua Taman Nasional Meru Betiri (TMNB) Hary Subagiyadi pada The Jakarta Post.

Karena itulah di Pantai penyu Sukamade Banyuwangi, lokasi pendaratan penyu liar untuk bertelur terus dilakukan penetasan telur penyu semi alami. Telur-telur penyu yang ada di pantai berjarak 239 KM dari Ibukota Jawa Timur Surabaya itu diambil oleh petugas TNMB dan dijaga di lokasi penetasan. Mulai penyu jenis penyu sisik (Eretmochelys imbricata), penyu hijau (Chelonia mydas) hingga penyu lengkang (Lepidochelys olivacea).

Seperti yang terjadi Sabtu (16/08/08) malam ini. Seekor penyu sepanjang 1 M. mendarat di Pantai Sukamade untuk bertelur. Petugas yang sudah berjaga di pantai segera mengamankan 118 butir telur penyu itu dan dibawa ke pos TNMB. Proses pengambilan telur itu pun dilakukan dengan hati-hati. Petugas menggali sarang penyu dengan menggunakan tangan, dan mengambili telurnya. “Telur ini akan kami amankan di penetasan,” kata Slamet, petugas TNMB.

Di lokasi penetasan, seluas 10x5 meter telur-telur di ditanam di pasir pantai dan dijaga setiap hari. Masing-masing telur didata berdasarkan tanggal pengambilan. Penyu yang sudah menetas menjadi tukik (anak penyu) akan dimasukkan ke bak berisi air laut untuk dilepaskan. Ironisnya, kemungkinan hidup penyu tergolong kecil. Dari 1000 tukik penyu yang dilepaskan, hanya satu tukik penyu yang bertahan hidup menjadi penyu dewasa.










Telur Penyu Pantai Sukamade, Banyuwangi.














Penyu betina menuju ke laut usai bertelur di pantai Sukamade.











Tukik penyu yang menetas di penetasan alami Taman Nasional Meru Betiri, Sukamade.











Tukik penyu dilepas di laut lepas dari pantai Sukamade.














Tukik penyu berjalan ke laut lepas Samudera Hindia.

3 comments:

  1. Anonymous8:38 am

    Mas Iman, tukiknya lucu-lucu yo,.. bisa minta satu nggak? :)

    ReplyDelete
  2. Anonymous2:53 pm

    Mas, mau tanya nih... kalau mau melihat penyu bertelur di daerah ini, kapan ya waktu yang paling tepat?

    Thanks b4...

    Iqbal

    ReplyDelete
  3. Anonymous12:15 pm

    Bisa kapan saja,..tapi sepertinya bulan-bulan ini (agustus) rame kok,..good luck!

    ReplyDelete