05 February 2008

780 Korban Trafficking di Surabaya Gagal Diselamatkan

Sejumlah 780 perempuan dan anak-anak korban trafficking di Surabaya gagal diselamatkan. Kehadiran polisi di lokasi untuk menyelamatkan korban, tidak bisa masuk ke lokasi karena tidak disertai saksi pelapor. Padahal berdasarkan informasi dari salah satu korban yang berhasil menyelamatkan diri, di dalam gedung terdapat setidaknya 600 perempuan dan 180 anak-anak.

Kejadian itu berawal dari keterangan yang diberikan Tutik, 30, warga Yogyakarta. Tutik adalah salah satu korban trafficking yang berhasil melarikan diri Senin (28/1/08) malam. Tutik berhasil diselamatkan warga dan diserahkan ke Dinas Sosial Jawa Timur.

"Tutik menceritakan semuanya, termasuk ratusan korban yang ada di tempat penyekapan itu," kata seorang petugas Dinsos Jatim yang enggan disebutkan namanya.

Tempat yang sebutkan Tutik adalah di kawasan Jl. Tidar, Surabaya. Gedung di depan sebuah bank swasta itu dimiliki oleh PT. JKS dan PT. GS. Berdasarkan keterangan Tutik, petugas Dinsos Jatim melaporkan hal itu kepada Polresta Surabaya Selatan yang langsung melakukan penggerebekan.

Sialnya, ketika polisi melakukan penggerebekan, polisi tidak membawa Tutik sebagai saksi pelapor karena sudah pulang ke Yogyakarta. Penggerebekan itu pun gagal dilakukan. "Hingga saat ini, ratusan korban trafficking itu masih ada di gedung itu," kata sumber Dinsos Jawa Timur.

Ada dugaan, PT. JKS dan PT. GS yang merupakan pelaku trafficking sudah mencium gelagat akan digerebek polisi. Mereka akan segera memindahkan ratusan wanita dan anak-anak itu dengan menggunakan truk, mobil atau kendaraan massal lain. Hingga berita ini diturunkan, aktivis buruh dan polisi masih melakukan pemantauan di lokasi trafficking. Belum ada statement resmi dari polisi menyangkut kejadian ini.

No comments:

Post a Comment