Iddaily Mobile | Dari Anda Untuk Publik
Youtube Pilihan Iddaily: Pramoedya Ananta Toer
       

15 November 2010

Bukan cuma hari ini berbagi dengan si miskin

Iman D. Nugroho

Idul Adha selalu menggugah jiwa. Bukan cuma untuk menjalankan perintah agama, menyembelih kambing, sapi atau unta untuk yang mampu. Melainkan semangat berbagi untuk orang lain. Dan perlu terus diingat, semangat berbagi bukan cuma di hari ini. Tapi hendaknya sudah mengalir di nadi.

Dalam poin "tidak cuma hari ini" itulah, letak kelebihan yang sepertinya perlu terus kita ingat. Semangat Idul Adha, memang sebaiknya tidak hanya berakhir ketika hari raya umat Islam ini berlalu.

Melainkan menjadikannya teladan dan prilaku sehari-hari. Efeknya lintas agama, kelompok. Bahkan untuk orang yang tidak beragama sekali pun. Alangkah indahnya.

Bagaimana bentuknya? Ah, masihkah kita terjebak dengan persoalan teknis. Meng-Idul Adha-kan semua hari tidak berarti memotong kambing setiap hari.

Namun, meneruskan semangat berbagi kepada semua. Memang, tangan di atas lebih mulia ketimbang tangan yang di bawah, namun jauh lebih mulia bila kita jadikan seluruh tangan di "bawah" itu menjadi tangan di atas.

Mari berbagi! Tidak hanya saat Idul Adha, saja,...

12 November 2010

Celah baru Merapi mengarah ke Yogyakarta

Iman D. Nugroho

Letusan Gunung Merapi yang terjadi beberapa hari ini mengakibatkan terbentuknya celah baru. Celah itu mengarah ke selatan atau ke arah Yogyakarta, yang berada di sebelah selatan Gunung Merapi. "Meskipun mengarah ke Selatan, bukan berarti debu vulkanik dan awan panas akan secara otomatis mengarah ke selatan," kata Ketua Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Surono

Pikiran lain dalam kasus Gayus nonton tenis

Iman D. Nugroho

Apa yang salah dalam kasus Gayus Nonton Tenis? Banyak. Apa kesalahan terbesar dalam kasus itu? Tidak ada yang mengira, bahwa hal itu adalah kesengajaan, membuat Gayus terekspos nonton tenis, dan menjadi peluru tajam untuk mengantam beberapa orang, dan melupakan banyak persoalan penting yang belakangan menjadi bahan pembicaraan.


Ambillah contoh bahwa Gayus dan 'oknum' Brimob sedang berselingkuh. Hampir pasti, keduanya akan berusaha semaksimal mungkin untuk menyembunyikan perbuatannya pada siapa pun. Semua yang dilakukan ibarat kentut, ada baunya, tapi tidak akan ada yang bisa membuktikannya secara visual. Diam-diam dan terbungkus rapi.

Nah, yang terjadi dalam kasus Gayus nonton tenis ini sungguh di luar kebiasaan pasangan yang 'berselingkuh'. Keduanya, atau paling tidak salah satu di antaranya, hadir dalam sebuah event internasional, di mana banyak wartawan atau publik lain hadir, dan kemungkinan mengetahui hal itu.

Meski sudah mengenakan rambut palsu dan kacamata, namun pada bagian wajah, tidak benar-benar tersamarkan. Singkat kata, Gayus Tambunan pun diketahui telah keluar dari tahanan dan sedang nonton tenis di Bali.

Mengapa Gayus dan selingkuhannya bisa sebodoh itu? Pertanyaan yang lebih tepat, apakah Gayus dan selingkuhannya bisa sebodoh itu? Tidak! Karena untuk 'tupai' yang sangat piawai meloncat seperti Gayus, tidak akan mudah jatuh begitu sederhana. "Tapi Gayus ini adalah agen intelijen," kata seorang sumber di lingkaran Istana.

Sumber ini mempercayai, Gayus di Bali bukan tanpa alasan. Yakni, seperti banyak dimuat beberapa media, Gayus bertemu dengan Ketua Umum Golkar, Aburizal Bakrie. Di medio yang sama, Aburizal juga ada di Pulau Dewata. Meski sumber ini tidak bisa menjelaskan apa yang sedang dibicarakan Aburizal dan Gayus. Aburizal membantah.

Taruhlah kata memang pertemuan itu memang ada, tetap saja tidak menjelaskan mengapa Gayus harus ada di ruang publik bertaraf internasional, seperti Commonwealth Bank Tournament of Champions 2010 di Nusa Dua, Bali? Suka tenis? Hmm,..terlalu sederhana. Bukan tidak mungkin, peristiwa sengaja diadakan. Oleh siapa?

Bukankah tidak semua pertanyaan harus terjawab. :)

10 November 2010

Pengintimidasi SARA pengungsi akan ditindak, pengungsi dilindungi

Aksi intimidasi bernuansa SARA yang dilakukan sekelompok orang pada pengungsi Merapi di Ganjuran, Bantul akan ditindak. Dan BNPB akan memberikan perlindungan penuh pada pengungsi tanpa memandang suku, agama, ras dan antar golongan. Hal itu dikatakan Ketua BNPB, Selasa (9/11) ini.


"Tidak boleh ada aksi apapun dalam penanganan pengungsi, karena ini bukan masalah penyebaran agama dan keperluan lain, selain kemanusiaan," kata Syamsul Maarif usai bertemu dengan perwakilan DPR, DPD dan DPRD di kantor BNPB Yogyakarta.

Stateman itu dikeluarkan pasca peristiwa demonstrasi sekelompok warga yang dilakukan di depan sebuah rumah ibadah yang juga digunakan sebagai lokasi pengungsian di Ganjuran, Bantul. Maksa memaksa pengungsi pindah lokasi pengungsian karena khawatir terjadi penyebaran agama. Syamsul mengaku akan melakukan pengecekan dan menjamin keselamatan pengungsi ataupun pihak yang memberikan tempatnya untuk mengungsi.

Kasus intimidasi pengungsi muncul di sela-sela kondisi fasilitas pengungsi yang memprihatinkan. Seperti fasilitas mandi cuci kakus (MCK) pengungsi yang kondisi fisiknya juga jauh dari ideal. Untuk itu, ke depan ini BNPB akan fokus urusan MCK. "Yang diperlukan saat ini bukan bantuan siap saji. Tapi MCK, karena kondisinya memprihatinkan. Di lokasi asrama haji, saja misalnya, 1MCK digunakan 75an orang," katanya.

Di beberapa tempat lain, kondisi fisik MCK juga tidak lebih baik. Selain kotor dan saluran macet, MCK banyak digunakan untuk mencuci, menyimpan bahkan membuang baju-baju kotor. Seperti yang terjadi di lokasi pengungsian Stadion Maguwoharjo, Klaten, DIY.

Sampai saat ini, jumlah total pengungsi mencapai lebih dari 320 pengungsi yang ada di beberapa wilayan. Di Sleman dan Kulon Progo, DIY misalnya, ada di 110 titik pengungsian dengan jumlah total 59 ribu lebih pengungsi.

Di Jateng, ada 468 titik yang terbadi di Klaten, Boyolali dan Magelang dengan jumlah total 260ribu pengungsi. "Total mencapai 320090 orang di 578 titik, dengan jumlah korban 151orang meninggal dunia," katanya. Syamsul juga berusaha mengumpulkan anggota keluarga yang tercerai berai karena mengungsi, melalui sistem informasi pengungsian yang masih dalam proses membuatan.

Sementara itu, kondisi merapi dikabarkan berangsur-angsur mereda, setelah mengeluarkan 140 juta m3 material. Dan sudah melampaui sejarah gunung Merapi yang sebelumnya juga menyemburkan material vulkanik. Tahun 2006, Merapi mengeluarkan 14 juta m3, kali ini meningkat 10 kali lipat.

Meski demikian, tidak serta merta status Merapi sudah diturunkan. Hingga saat ini, status Merapi masih 'Awas'. Termasuk soal status daerah berbahaya yang masih ditetapkan dalam radius 20 KM. Penetapan itu berarti pula status pengungsi yang secara resmi hanya bila pengungsi itu adalah penduduk dari daerah di dalam 20 KM itu.

Pengungsi mencapai 283 ribu orang

Iman D. Nugroho

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan, bila dalam letusan Merapi sebelum-sebelumnya jumlah pengungsi hanya 10-30 ribu orang, namun saat ini jumlah pengungsi mencapai 283 ribu orang. Dan hal itu membuat banyak tempat dan fasilitas yang diperlukan. "Seperti air minum, tempat tinggal dan MCK. Hendaknya (pengungsi) tetap bersabar, percayalah, pemerintah bekerja sekuat tenaga," kata Presiden SBY di depan para pengungsi Stadion Maguwoharjo, Sleman, Jawa Tengah.


Lebih jauh SBY mengatakan, akan lebih baik bagi pengungsi untuk tetap tinggal di penampungan sampai situasi normal. Sampai situasi benar-benar normal. "Ini lebih baik dr pada kembali, namun belum tentu aman, tolong sekali lagi, ikuti apa yang disampaikan pemerintah, juga TNI dan polri," katanya.

Kalau ada masalah, menyangkut fasilitas, logistik atau yang lainnya, katanya, akan lebih baik disampaikan kepada pihak yang berwenang. Dan sudah menjadi kewajiban, pihak yang berwenang itu langsung merespon dengan tidak membeda-bedakan penganan. "Tak peduli apa profesinya, harus adil," tegasnya sembari mengucapkan terima kasih kepada semua pihak di Jateng dan DIY, juga pada BNPB, TNI, polri, relawan dan semua pihak yang sudah turut serta menangani pengungsi.

Dalam kesempatan itu, SBY menyesalkan adanya informasi yang menyesatkan tentang Gunung Merapi, di saat pemerintah dan masyarakat sedang serius berjuang untuk pengungsi. Karena itu, SBY mengajak masyarakat untuk hanya mempercayai informasi yang dikeluarkan oleh lembaga resmi pemerintah.

"Jangan sampai ada berita yang menyesatkan. Karena belakangan ada berita yang menakutkan dari pihak yang tidak bertanggungjawab. Dengarkan pihak resmi dari pemerintah. Juga untuk wartawan, tolong beritakan informasi resmi," katanya.

Kunjungan Presiden SBY dilakukan setelah beberapa jam sebelumnya, istri Presiden Ani Yudhoyono juga megunjungi tempat yang sama. Dengan didampingi oleh Gubernur DIY, Ratu Hemas, Mensesneg Sudi Silalahi, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Sosial Salim Segaf al Jufri, Menteri Koordinasi Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono dan beberapa staf ahli, SBY masuk ke Stadion Maguwo Harjo melalui Pintu Timur.

Menurut SBY, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah bekerja keras sekuat tenaga, untuk menyelamatkan masyarakat yang tinggal di lereng Merapi. Meskipun tetap saja ada yang meninggal dunia saat gunung itu memuntahkan wedus gembelnya. Namun, pekerjaan BNPB untuk menyelamatkan dan mengamankan seluruh penduduk terus dilakukan.

Pengerukan Lahar Dingin Kali Code

Iman D. Nugroho

Lahar dingin diperkirakan masih menjadi persoalan. Salah satunya, banjir di Kota Yogyakarta akibat meluapnya sungi Kali Code karena material Gunung Merapi. Untuk mengurai pendangkalan itu Rabu (10/11) ini dilakukan pengerukan. Lokasi pengerukan dilakukan di dekat jembatan Sayidan Kelurahan Wirogunan, Kota Yogyakarta oleh Kimpraswil Kota Yogyakarta.