Iddaily Mobile | Dari Anda Untuk Publik
Youtube Pilihan Iddaily: Pati berani!
       

01 November 2010

Siapa anggota DPR yang selingkuh?

Iman D. Nugroho

"Siapa yang selingkuh di DPR?" Tiba-tiba kalimat tanya itu menyeruak dari mantan anggota DPR pada jurnalis. Ha! Memang ada? "Ada kok, saya dengar malah ada pimpinan partai politik yang melakukan pembelaan atas hal itu."


Berita perselingkungan memang selalu menarik untuk menjadi bahan pembicaraan. Seperti kata orang-orang bule, sex and conflict adalah dua hal yang memancing rasa penasaran. Tapi, bukan untuk diberitakan.

Bagi pers, hal yang menyangkut pribadi, jelas tidak layak diberitakan. Kecuali (dengan bold dan italic), bila proses perselingkungan itu dilakukan dengan menggunakan properti milik rakyat.

Misalnya, perselingkungan itu dilakukan di kantor DPR, saat jam kerja. Wajib hukumnya untuk diberitakan. Atau, perselingkungan itu membuat rapat DPR jadi terbengkalai dan porak-porandalah jadwal kerja yang sudah diagendakan. Nah! Seret pelakunya ke pemberitaan.

Tapi,sejauh itu dilakukan dengan biaya sendiri, tidak mengganggu kepentingan publik dan jauh dari hal-hal lain yang merugikan negara, tidak layak untuk dijadikan berita. Tapikan dosa? Sorry, dosa atau tidak dosa, bukan urusan media massa.

Dari lokalisasi untuk Mentawai-Merapi

Daniel L. Rorong

Kepedulian pada bencana bisa datang di mana saja. Yang terjadi pekan lalu, di lokalisasi Kremil, Surabaya, adalah salah satunya. Mereka mengumpulkan dana untuk korban tsunami di Mentawai dari Merapi. Tampak pada gambar, salah satu anak yang memerankan korban letusan Gunung Merapi beradegan memakan roti di “tempat pengungsian”, sebagai bentuk solidaritas.

Persembahan seniman Surabaya untuk Si Burung Merak

Diana AV Sasa

Kepergian WS Rendra, tidak membuat seniman lupa. Seniman Surabaya misalnya, memilih Kompetisi Teater Indonesia 2010 dengan tema Tribute to WS Rendra, untuk mengenang Si Burung Merak itu.

Acara mulai digelar Senin ini (1/11) di Taman Budaya Jawa Timur, Genteng Kali 85, Surabaya. Acara yang diselenggarakan Lintas Masyarakat Teater Jawa Timur dan Dewan Kesenian Surabaya itu akan dibuka oleh Gubernur Jawa Timur Soekarwo dan dimeriahkan oleh permainan musik Bambu Wukir, Angin Timur, serta penampilan khusus repertoar puisi dari Bengkel Teater Rendra.

Bengkel Teater merupakan akar Rendra berteater sejak kembali dari Amerika pada tahun 1967. Ken Zuraida, istri almarhum, mengaku bahwa penyelenggaraan kegiatan ini adalah penghormatan bagi Rendra dan keluarga besar Bengkel Teater.

Nantinya dapat dilihat sejauh mana Rendra sebagai tonggak teater modern di Indonesia dimaknai oleh masing-masing peserta melalui karya-karyanya.

Kelompok music jazzrock Angin Timur yang sebagain personilnya adalah anak didik seniman jebolan Bengkel Teater, Sawung Jabo, mengaku bahwa metode proses berkesenian yang mereka jalani bersama Jabo sebagian besar menerapkan prinsip-prinsip pengajaran di Bengkel Teater.

Kompetisi yang diikuti oleh 44 kelompok teater dari seluruh Indonesia ini akan menjadi tonggak pertama penyelenggaraan kompetisi teater di Indonesia dalam skala nasional.

Untuk memperkuat visi kompetisi, dihadirkan 5 orang juri yang masing-masing masih berproses dalam kelompok teater masing-masing. Mereka adalah Rahman Sabur (Payung Hitam Bandung), Dindon WS (Teater Kubur, Jakarta), Joko Bibit Santoso (Teater Ruang), (Afrizal Malna, pengamat) dan Rusdi Zaki (pengamat, akademisi).
Sent trough BlackBerry®

31 Oktober 2010

Ketika harus menghadapi preman perumahan

Iman D. Nugroho

Cerita ini mungkin sangat biasa untuk sebagian orang, namun sangat menyentak untuk sebagian orang lain. Aku, termasuk golongan yang kedua. Bagaimana bisa, preman menjadi sangat berkuasa di sebuah daerah, bahkan lebih berkuasa dari satpam dan polisi sekalipun?

Singkat cerita, waktu untuk pindah rumah pun tiba. Keluarga Andi, sebut saja begitu, menyewa mobil pick up dan mengangkut semua barang-barang miliknya di rumah kontrakannya di Tangerang Selatan, untuk pindah ke rumah barunya di kawasan Jombang, juga di Tangerang Selatan.

"Tolong didampingi ya, karena satpamnya biasa meminta uang Rp.350 ribu, sebagai ongkos pindahan," kata Anisa, istri Andi. "Saya sih biasanya ngeyel, tidak mau membayar, tapi Mas Andi malas ribut, dan memilih untuk membayar," tambahnya.

Entah bagaimana awalnya, satpam di perumahan barunya sangat berkuasa, bahkan untuk meminta uang dari penghuni barunya. Tidak hanya itu, ketika pihak developer melakukan pembangunan pun, satpam di perumahan yang sama meminta uang. Bila truk baru bata melintas dengan membawa batu bata misalnya, uang "pajak" yang diminta dihitung perbatu bata.

Sebelumnya, hal yang sama dialami keluarga Andi saat melakukan pengeboran air di rumahnya. Pihak satpam pun meminta sejumlah uang senilai Rp.150 ribu. Penduduk yang lain pun, sampai kini masih belum "berani" pindah rumah dengan membawa kasur spring bed dan sofa, karena palakan yang tidak masuk akal dari sang satpam.

Ternyata, tidak cuma satpam, preman kampung sekitar pun berkolaborasi dengan sang satpam untuk meminta uang. Dengan dalih ongkos kuli angkut untuk barang yang baru datang, preman-preman itu menebar keresahan bila ada penolakan. "Kalau tidak memakai kuli angkut dari kami (preman kampung-red), nanti malam pasti kita 'kerjain'," kata preman itu pada sopir pick up yang disewa Andi.

Dengan berat hati, Andi pun merogoh kocek untuk membayar preman kuli angkut itu, dan langsung membuat preman yang mengenakan topi dan jaket seragam organisasi berbasis kedaerahakan di Jakarta itu pergi. Tidak lama berselang, datang lagi preman kuli angkut, melakukan hal yang sama. "Sudah (diberiakan) tadi," katanya.

Sampai kapan premanisme perumahan itu akan terus terjadi?

30 Oktober 2010

1001 selimut untuk Merapi dan Mentawai

1001 SELIMUT untuk MERAPI dan MENTAWAI

Transmania

Karena kami yakin 1 SELIMUT
yg kami sumbangkan dg segenap hati dapat menghangatkan para pengungsi di dinginnya lantai-lantai pengungsian yang harus mereka jalani.

Awalnya kami akan menunggu terkumpul 1001 Selimut untuk kemudian kami kirimkan ke relawan Transmania di lokasi bencana..

Namun setelah menerima sms tadi sore kami mempercepat pengiriman selimut berapapun jumlah yg terkumpul tanpa harus menunggu banyak krn sms tersebut membuat hati kita semakin trenyuh dg keadaan saudara-saudara kita disana.

Hari ini, Sabtu, 30 Oktober 2010 pukul 12.00 WIB kami akan mengirimkan selimut ke lokasi bencana, bila teman-teman ingin berpartisipasi agar jumlah selimut yg kami kirim semakin bertambah banyak, kami nantikan donasi Rp. 20 rb teman-teman untuk 1 selimut bagi pengungsi.

Kami sediakan pin amal transmania bagi para donatur yg telah berpartisipasi dlm aksi 1001 SELIMUT untuk MERAPI dan MENTAWAI ini.

Informasi No Rek donasi;
Era Laras - Transmania Jakarta
Hp :083891116360
Borzag - Transmania Jakarta
0818994667
Arief - Transmania Palembang
Hp :085764447574
Tria - Transmania Makassar
Sent trough BlackBerry®