08 January 2015

CHARLIE HEBDO, PENYERANGAN TERKUTUK


EuroNews dan Agence Premiere Ligness

Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia menyampaikan duka cita yang mendalam atas kematian 12 korban penyerangan di kantor penerbitan Charlie Hebdo di Paris, ibukota Prancis.

AJI Indonesia mengutuk pembunuhan secara brutal, apapun alasannya. AJI menilai penyerangan terhadap Charlie Hebdo mengancam kebebasan berekspresi di seluruh dunia.

24 December 2014

SANTA YANG PALING MENYENANGKAN,..



Bagi sebagian orang, bisa jadi, "Santa-Santa" ini adalah Santa yang paling menyenangkan. Bagaimana tidak, video yang diunggah oleh akun Youtube bernama Gags Network, pada 12 Desember 2014 ini menyajikan "Santa" yang "topless". Bisa dibayangkan, bagaimana reaksi orang-orang yang menyaksikan para Santa ini secara langung. Penasaran, lihat saja,.. :))

07 December 2014

EH, KETEMU LAGI DENGAN DINOSAURUS


Setelah menunggu sepuluh tahun lamanya, akhirnya sutradara Steven Spielberg turun gunung untuk membuat kembali serial epic. Kali ini berjudul Jurassic World, sebagai "kelanjutan" dari Jurassic Park yang sempat dibuat Spielberg pada 1993 lalu.

12 August 2014

SUATU HARI DI BERLIN TIMUR


Bagaimana kehidupan masyarakat di Berlin Timur ketika komunisme masih berkuasa? Jawabannya ada di museum Deutsche Demokratische Republik atau DDR. Di museum ini pengunjung seakan dibawa pada suasananya ketika penduduk sosialis Berlin masih ada. Berikut ini laporannya.

11 August 2014

JEJAK NSA DI JERMAN


The Teufelsberg, atau dalam bahasa Jerman disebut "Bukit Setan" adalah sebuah tempat yang sempat digunakan lembaga intelijen AS (NSA) selama perang dingin, sebagai pusat aktivitas intelijen. Lokasi yang berada di bukit setinggi 80 meter (260 kaki) itu kini tidak lagi digunakan, dan dianggap sebagai tempat berbahaya. Berikut ini adalah sekelumit gambaran lokasi seluas 75 ribu meter persegi itu.

05 August 2014

DUKA TERSISA DI TEMBOK BERLIN


Duka seakan belum sepenuhnya hilang dari sisa-sisa Tembok Berlin, yang pernah dibangun pemerintah Jerman Timur. Meski di akhir cerita, sejak pengaruh Uni Soviet berkurang drastis, pada 9 November 1989, pemerintah di bawah Republik Demokratik Jerman memperbolehkan rakyat Jerman Timur (termasuk Berlin Timur) menyeberang ke Jerman Barat (termasuk Berlin Barat). Hal itu menciptakan keriuhan, dan berujung pada gerakan massal penghancuran tembok. Kejadian itu juga merupakan awal reunifikasi seluruh Jerman.

14 July 2014

DUKA PALESTINA, DUKA KEMANUSIAAN

Dengan alasan menyerang kantong-kantong militan, Israel terus menggempur wilayah Palestina. Korban sipil, termasuk anak-anak dan perempuan pun berjatuhan. Perintah PBB untuk mengakhiri serangan diabaikan. Solidaritas lintas kelompok, lintas agama dan lintas negara mulai menguat. Ini adalah video seruan untuk menghentikan serangan membabi buta itu.

23 June 2011

Mereka TKI-TKI yang 'menunggu' dieksekusi mati

*dok
Ini adalah nama-nama 28 TKI yang terancam dan sudah divonis mati oleh pengadilan luar negeri. TKI asal Jawa Timur yang paling banyakdihukum.

1. Sulaimah, asal Madura, negara tujuan Arab Saudi. Berdasarkan keterangan dwi Mardiyah, TKI Asal Dusun Karangsemanding Desa Sukorejo Kecamatan Bangsalsari yang dijebloskan selama 1 tahun dipenjara itu, dituduh membunuh majikannya dengan alasan sang majikan melakukan penyiksaan yang berlebihan.

22 June 2011

Eksekusi mati juga baru dilaksanakan di AS


Eksekusi mati juga baru dilaksanakan di Texas, AS. Department Hukum dan Kriminal Huntsville Texas, mengeksekusi narapidana yang menembak tiga penduduk, belum lama ini. Dua orang korban meninggal, dan seorang lagi luka parah. Eksekusi dilaksanakan dengan suntikan mati.| AP via Yahoonews

Ruyati tidak dipancung?

Informasi mengejutkan beredar di Blackberry Messenger. Menurut BBM yang entah dikirim oleh siapa itu, hukuman pancung (penggal kepala-red), dilakukan hanya untuk terpidana mati laki-laki dan dilakukan di depan khalayak. Tujuannya, agar menjadi pelajaran bagi masyarakat lain. Untuk terpidana mati perempuan, eksekusi dilakukan dengan ditembak dari arah belakang (punggung) ke titik jantung dari jarak kurang lebih tiga meter. Apakah itu berarti Ruyati tidak dipancung? Entahlah. | Iman D. Nugroho via BBM

20 June 2011

Sejenak "ngobrol" dengan Ruyati sebelum dipancung

Ruyati binti Sapubi | dok
Ini cuma soal Ruyati binti Sapubi, Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Bekasi yang lehernya putus karena dipancung pemerintah Arab Saudi. Sebelum menjalani hukuman yang dilakukan pada Sabtu (18/6) lalu itu, Iddaily.net berkesempatan untuk ‘bertemu’ dan ‘mewawancarai’ perempuan asal Bekasi berusia 55 tahun itu. ‘Wawancara’ berlangsung tegang, sampai petugas penjara Arab Saudi memintanya untuk kembali ke sel.

16 June 2011

Vandalisme di dunia hockey

Aksi vandalisme terjadi dalam dunia hockey. Kali ini di Vancouver. Aksi tim hockey Vancouver Canuck yang jelek hingga kalah dalam pertandingan melawan Boston Bruins, menciptakan kemarahan fansnya, Kamis (15/6) waktu setempat. Sekitar 100 ribu orang fans itu mengamuk di jalanan dan membakari mobil-mobil yang kebetulan ada di lokasi yang dilewati massa. Sampai saat ini, pemerintah masih berusaha 'menjinakkan' tim yang marah itu. | Reuters via Yahoo News

13 June 2011

Manusia terpendek dari Filipina

Warga Filipina, Junrey Balawing, yang memiliki tinggi 59.93 CM ini dideklarasikan menjadi orang bertubuh terpendek. Tampak Junrey sedang berpose di kota Sindangan, Zamboanga Del Norte Filipina Selatan, pada 11 Juni 2011 | AFP via Yahoonews

20 May 2011

Kisah pelaut Indonesia yang setahun disandera di Somalia

Suatu malam di laut Arab. Octiansah dan lima temannya sedang bersiap beristirahat di kamar anak buah kapal (ABK) kapal ikan Jin Chun Tsai. Sepanjang hari, mereka bekerja di shift siang, sampai waktu oplosan tiba. Lima ABK lain, ganti bekerja malam itu. Tiba-tiba, terdengar dentuman meriam beberapa kali. Bersahutan dengan rentetan suara keras bak petasan dalam tradisi Betawi. Kapal telah dibajak!

02 May 2011

Kematian yang ditunggu selama 10 tahun itu,..

Tidak terbayangkan, masyarakat bisa begitu gembira saat mendengar kabar kematian Osama Bin Laden. Sayangnya, sorak sorai itu tidak memastikan terorisme akan terhapus di kemudian hari.

Pidato Barack Obama atas kematian Osama bin Laden



video by NBC News via Youtube

22 March 2011

Perut pelaku video sex menjadi bukti kepalsuan



Mantan Deputi Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim ini seakan-akan tidak pernah luput dari kasus. Setelah dipenjara karena kasus korupsi yang dituduhkan, lalu berlanjut dengan kasus sodomi, kali ini Anwar dinilai telah merekam adegan seksnya dengan seorang perempuan yang bukan istrinya.

04 March 2011

CPJ minta SBY selidiki penyerangan wartawan Papua

Committee to Protect Journalists (CPJ) mendesak Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono melakukan penyelidikan yang benar-benar independen terhadap penyerangan Banjir Ambarita wartawan di Jayapura, Provinsi Papua.

15 February 2011

A letter for Mr. President Yudhoyono

In memory of Indonesian Domestic Workers Day. We urge the Indonesian government: to establish a law for the protection on domestic workers, to vote for a Convention, supplemented by A Recommendation for domestic workers at the ILC in June 2011 in Geneva and to ratify the Convention Today is Indonesian Domestic Workers Day.


It is the day to remember the death of Sunarsih, a 14-year-old domestic worker who was assaulted by her employer into death in 2001, in the city of Surabaya. It is the day to remember, not only Sunarsih, but millions of Indonesian domestic workers who are under exploitation and abuses locally and abroad.

We urge the government of Indonesia to establish a national law to protect millions of domestic workers and cooperate with destination countries to ensure the protection of migrant domestic workers.

Indonesia is a country with one of the largest number of domestic workers in all Asia. This includes 10 million local domestic workers in Indonesia and six million migrant domestic workers abroad. Their work has been an integral part of thriving economies in the world. Every day, they work around the clock to send billions of remittance home. Yet, until now, Indonesian domestic workers remain the most exploited, by the malpractice of employment agencies, bad employers and discriminatory policies and society.

We urge the government of Indonesia, in cooperation with governments of destination countries, to take affirmative measures to stop the exploitation of domestic workers. We urge the governments especially to take measures to stop abusive practices by employment agencies. We urge the government of Indonesia to restart the discussion at its parliament on the draft law on the protection on domestic workers.

With the organizing and mobilizing effort of domestic workers around the world, the International Labour Organization (ILO) will have its second and last round of discussion on decent work for domestic workers in the coming International Labour Conference in June this year.

Tripartite bodies of its Member States will make a decision on the adoption of an ILO Convention supplemented by a Recommendation on domestic workers. Domestic workers are workers. They should enjoy equal rights as other workers do. We urge the government of Indonesia to vote “yes” on the adoption of the international instrument and ratify it as soon as it is adopted.

Domestic workers are large in number. Protection on domestic workers ensures protection for a big population and a just and harmonious society.

In Solidarity,

Mrytle Witbooi

Chair, International Domestic Workers Network (IDWN)

14 February 2011

Statement for Indonesia's Domestic Workers Day

On 15 February 2011 the death of 14-year old domestic worker Sunarsih ten years ago in Indonesia will be commemorated by women workers, migrant and local domestic workers, women’s rights advocates and labour support groups all over Asia.


Committee for Asian Women (CAW) joins JALA PRT, TUNAS MULIA and all domestic workers organisations in Indonesia in remembering Sunarsih, whose cruel death at the hands of her employers brought an early end to a promising life. Sunarsih is honoured in what is now known as Indonesia’s National Day for Domestic Workers.

The country’s domestic workers population has steadily increased by millions in the last decade notably in terms of domestic workers leaving Indonesia for work in the Middle East, East Asia and Europe.

None of them are legally protected under Indonesian law or international statutes. Hundreds of thousands of domestic workers continue to live in invisible, slave-like, and dangerous working conditions in Indonesia and abroad.

In the context of international efforts to adopt labour standards for domestic work through an ILO Convention, Indonesia’s government intended to discuss a possible national legislation in parliament but by the end of 2010 this has not reached its preliminary stages. Likewise in the ILO’s 99th session Indonesia did not support a Convention on Domestic Work citing effects to its economy.

As one of Asia’s largest population of employed domestic workers locally and overseas, Indonesia is in a unique position to lead the region towards a safe, secure and progressive working environment for millions of women working in households throughout the world.

In fact the overwhelming number of Indonesians affected by issues and concerns as domestic workers must constitute the highest national priorities. Hence the appeal for protective national legislation is not only relevant but urgent.

Committee for Asian Women and the Asian Domestic Workers Network likewise call on the Indonesian government to support the adoption of a comprehensive ILO Convention on Domestic Work at the 2011 Session of the International Labour Conference in Geneva.

An international standard provides universal legal recognition of domestic workers rights wherever they are employed and therefore strengthens Indonesia’s protective mechanisms towards its citizens.

Committee for Asian Women and the Asian Domestic Workers Network strongly support domestic workers in their struggle for decent working conditions, safe and healthy occupational standards, their rights to sexual and reproductive health, and their right to organise. We salute the millions of working women who daily brave the turmoil of household labour and risking life and limb to provide for their families and their county’s economic stability.

In Solidarity,
Lucia Victor Jayaseelan
Executive Coordinator

*press release