Iddaily Mobile | Dari Anda Untuk Publik
Youtube Pilihan Iddaily: Pramoedya Ananta Toer
       

11 Januari 2011

Gayus dan gedung baru DPR yang paling porno

Oleh Iman D. Nugroho

Tulisan ini terilhami twit bos Detikcom @budionodarsono. Dalam ocehannya, Budiono mempertanyakan hal yang membuat rakyat sengsara. Apakah pornografi, atau korupsi. Entah mengapa, tiba-tiba terbayang sosok koruptor pajak Gayus Tambunan dan gedung baru DPR.


Bagiku, Gayus dan gedung baru DPR itu adalah dua hal paling porno belakangan ini. Karena, dalam dua kasus itu terpampang dengan jelas hal yang paling memalukan untuk negeri ini. Simak saja.

Kalau Gayus adalah pejabat pajak yang korup dan suka memainkan pajak perusahaan besar, semua orang sudah tahu. Eh, orang yang sama ini juga yang secara terang-terangan menyuap polisi dan bisa melenggang ke Bali dan Makau. Bila hukum adalah "alat vital" Indonesia, justru hal itu tidak dihormati oleh gayus. Kevitalannya tidak dihargai.

Dilecehkan, dipermainkan dan ditunjukkan keburukannya. Apa sebutan paling pas untuk orang yang tidak menghargai "alat vital", selain porno? Yup! Apa yang dilakukan Gayus adalah kepornoan.

Partner porno Gayus salah satunya ya polisi. Tidak semuakan? Jelas! Seperti juga bintang porno lain, Gayus pun hanya mengajak orang tertentu untuk berporno ria. Tidak hanya polisi, pengusaha yang enggan membayar pajak juga partner kepornoannya.

Dewan Porno, Rek!
Nah, yang kedua, gedung baru DPR, juga tidak kalah porno. Ini gedung akan dibangun ketika rakyat sedang susah. Susah cari makan, harga cabe Rp.100 ribu/kg, premium akan dilarang untuk motor, sekolah mahal, dll. Soal biaya, porno banget! Untuk konsultan pembangunan gedungnya saja, memakan biaya Rp. 1,8 miliar.

Kata Ketua DPR dari Partai Demokrat Marzuki Alie dan wakilnya dari PKS, Anis Matta, seluruh fraksi di DPR sudah setuju dengan rencana pembangunan gedung 37 lantai itu. Konon, katanya ada kolam renang dan sauna, meski belakangan hal itu dibantah habis. Hebatnya, pemerintah juga ikut-ikutan berpornoria dengan menyetujui anggaran pembangunan gedung porno itu.

Kembali ke pertanyaan Budiono Darsono. Jawaban saya ketika itu: Prilaku koruptif yang porno!

Nggak sulit kok menulis lagu,..

Oleh: Sandy Priyanto

Mengaransemen dan menulis lagu yang membingungkan, sebenarnya bisa diatasi dengan beberapa trik. Nah, Recording Club akan berbagi Song Writing Technique atau teknik menulis lagu. Penasaran?


Harus diingat, semua sistem tone membangun sebuah struktur yang hirarkis. Selalu ada satu tone saja atau "tonic" yang sangat stabil/tetap. Sedangkan tone lainnya memiliki hubungan erat atau menjadi bagian yang tak terpisahkan.

Kumpulan tone ini disebut dengan istilah "stable". Aplikasi dari sistem ini adalah pembentukan kord dasar, yang familier pula dengan istilah "triad". Meski secara struktur dapat dibolak-balik penempatannya, namun tetap saja hanya ada satu tone yang menjadi starter atau acuan dasar.

Ada tiga jenis tone "stable" yang kita kenal , yaitu 1 , 3 dan 5 (do, mi, sol). Dengan keterangan sebagai berikut : 1 (do) yang lebih dikenal sebagai starter, memiliki tingkat kestabilan lebih kuat dibandingkan 5 (sol). Sedangkan 5 (sol) mempunyai tingkat kestabilan yang lebih baik dibanding 3 (mi).

Unstable

Tone lainnya yang mempunyai jarak yang jauh dari tonic disebut sebagai "unstable", artinya adalah sebuah tone yang tidak mampu berdiri sendiri dan biasanya memiliki fungsi untuk membentuk nuansa.

Beberapa jenis tone "unstable" adalah 6 , 2 , 4 , 7 (la, re, fa, si). Perlu diingat pula bahwa tone major sclae seperti 4 (fa) dan 7 (si), memiliki jarak setengah langkah (half step) daripada diatonic tone lainnya.

Mengapa ada definisi tone "stable" seperti 1, 3, 5 (do, mi, sol) . Hal ini disebabkan karakter tone "unstable" memiliki kecenderungan untuk berubah secara langsung ke tone "stable" (atau pada hakekatnya mengandung unsur/energi melodic).

Karena itu, bila diamati lebih jauh maka, 2 (re) cenderung ke 1 (do) ; 4 (fa) cenderung ke 3 (mi) ; 6 (la) cenderung ke 5 (sol) ; untuk 7 (si) sedikit berbeda karena mengandung satu setengah langkah dari tonic. Hingga kecenderungannya berubah naik ke tonic. Ini merupakan contoh "natural" diatonic tone di dalam major.

Untuk semua tone kromatik berlaku "unstable" karena memiliki kecenderungan untuk berubah ke jarak terdekat dari tone diatonic | klik www.digitalmusic-univ.com

10 Januari 2011

Tifatul keok soal RIM

Oleh: Iman D. Nugroho

Membaca sahut menyahut antara Menkominfo Tifatul Sembiring dan pendiri MTV Asia dan NuBuzz, Daniel Tumiwa di Twitter soal tuntutan (dan berbuah ancaman menutup layanan Blackberry Messenger-BBM) menarik juga. Betapa persoalan-persoalan yang dituntun Tifatul yang mewakili Indonesia, sudah semua dilaksanakan oleh RIM, produsen Blackberry.



Tif yang mminta RIM menghormati dan mematuhi Peraturan perundangan yg berlaku di Indonesia, terkait dg UU 36/1999, UU 11/2008 dan UU 44/2008 yang mensyaratkan dibukanya kantor di Indonesia. Apalagi, pelanggan RIM di Indonesia untuk Blackberry sudah lebih dari 2 juta orang.

Menurut Daniel, hal itu sudah dilakukan. "RIM sdh buka kantor 10 Oktober. BKKPM hadir. Dibuka olh Menteri Keuangan Kanada. Bpk Tidak hadir?" Tulis Daniel.

Begitu juga ketika Tif meminta. RIM membuka service center di Indonesia untuk melayani dan mudahkan pelanggan. Menurut Daniela, sudah ada lebih dari 30 service center di tahun 2011. Termasuk saat Tif meminta ada penyerapan tenaga kerja Indonesia secara layak dan proporsional. Menurut Daniel, di RIM Indonesia hanya ada dua orang bule, sisanya WNI.

Tif ngeyel, dan meminta RIM menggunakan software lokal Indonesia. Menurut Daniel, RIM bukan pembuat konten, tapi handset dan layanan. "Software is up to Indo Developers. Makanya DevConAsia di gelar di Bali."

Yang terpenting, adalah persoalan pornografia Tif meminta RIM memasang software blocking untuk situs porno, sebagaimana operator lain sdh memasangnya. Bagi Daniel, untuk mengeblok situs porno, dilakukan oleh konfigurasi browser. Jadi, itu menjadi urusan distributor. "App (aplikasai) porno dari awal sdh dilarang di App world. Done!" Jelasnya.

Untuk alasan Tif meminta RIM membangun bangun server/repeater di Indonesia, agar aparat hukum dapat melakukan penyelidikan pelaku kejahatan, termasuk koruptor, bisa diatasi dengan task force dan MOU tentang kebutuhan RI dan RIM.

KOMUNIKASI

Apa yang sebenarnya "terjadi"? Mengapa Tif begitu ngeyel mendesak RIM? Dalam sebuah diskusi di DPR, reporter sebuah media berbahasa Inggris terbitan Jakarta, mempunyai analisa menarik. Menurutnya, Tif sedang melakukan "komunikasi" dengan "massa"-nya melalui Twitter. Tif ingin menunjukkan bahwa dia konsisten dengan isu pornografi.

"Komunikasi ini penting, karena Tif sedang tidak populer di PKS, dan perlu membangun kembali konstituennya," kata kawan ini. Analisa itu baru bisa ketahuan kebenarannya di kemudian hari. Benarkah pak Tif? Apakah semua kengeyelan dengan berdalih "nasionalisme" dan anti pornografi itu hanya persoalan membangun lagi konstituen yang sudah meninggalkan anda?
Sent through BlackBerry®

09 Januari 2011

Hentikan Intimidasi Persidangan Ciketing

Oleh: Indriaswati Dyah Saptaningrum | Siaran Pers

Pada Kamis, 6 Januari 2011 sidang kasus kekerasan Ciketing digelar untuk ketiga kalinya, di Pengadilan Negeri Bekasi. Kasus yang berangkat dari kekerasan pada Minggu, 12 September 2010, dimana terjadi penusukan terhadap seorang Jemaat HKBP Pondok Timur Indah itu pada Kamis (6/1) mengagendakan pemeriksaan saksi.



Sebanyak 8 (delapan) Saksi dihadirkan yang keterangannya meringankan Terdakwa. Saksi merupakan Terdakwa lain untuk kasus yang sama.

Dalam peristiwa ini, ada 13 (tiga belas) orang yang dijadikan terdakwa. Mereka adalah Ismail, Ade Firman, Dede Tri Sutrisna, Panca Rano VID alias Rano, Khaerul Anwar, Nunu Nurhadi, Roy Karyadi alias Acong, Kiki Nurdiansyah, Supriyanto, Adji Achmad Faisal, Handoko als. Tolet, Hardoni Syaiful alias Doni, dan Murhali Barda (Ketua FPI Bekasi).

Bersamaan dengan sidang Murhali Barda, di ruang lain disidangkan juga Adji Achmad Faisal, orang yang diduga kuat melakukan penusukan terhadap Asian Lumban Toruan, salah satu korban. Kemudian di ruang sidang lainnya juga disidangkan Ade Firman, orang yang diduga melakukan pemukulan terhadap Pdt. Luspida Simanjuntak.

Persidangan Murhali Barda, yang didampingi penasihat hukum dari FPI, Munarman dkk, merupakan sidang yang mendapat antusias penonton paling banyak. Hampir semua massa dari Kongres Umat Islam Bekasi (KUIB) yang datang ke Pengadilan menyaksikan jalannya persidangan Murhali Barda.

Ketua FPI Bekasi ini didakwa JPU melakukan perbuatan penghasutan untuk melakukan kekerasan sebagaimana diatur dan diancam Pasal 160, Pasal 170 dan Pasal 335 KUHPidana dengan ancaman maksimal adalah 6 (enam) tahun penjara.

Selama persidangan yang dipimpin Ketua Majelis Hakim, Wasdi Permana SH., MH., terus terdengar teriakan dari pengunjung, namun tidak satu kali pun ditertibkan Hakim atau pun oleh Polisi yang menjaga. Padahal aparat Kepolisian cukup banyak yang datang, dan ada di semua ruang sidang.

Ini jelas membahayakan, karena saksi korban dari HKBP menjadi enggan datang ke persidangan. Apalagi tidak ada jaminan keselamatan selama dia menyampaikan kesaksian di persidangan, dan setelah persidangan usai.

ELSAM memandang bahwa suasana persidangan yang dipenuhi teriakan dan lontaran kalimat cemoohan melanggar prinsip Peradilan bebas dan adil, karena hal itu akan mengganggu konsentrasi dan kebebasan Hakim, JPU.

Termasuk juga Terdakwa dan Penasehat Hukumnya. Selain itu, hal ini juga menunjukkan bahwa otoritas pengadilan, dalam hal ini Majelis Hakim tidak mampu untuk menjaga keamanan dan ketertiban sidang serta kewibawaan pengadilana.

Persidangan akan dilanjutkan pada Senin, 10 Januari 2011 dan Kamis, 13 Januari 2011. Kemungkinan saksi korban dalam hal ini Jemaat HKBP Pondok Timur Indah akan kembali diusahakan untuk hadir dalam persidangan oleh Jaksa Penuntut Umum. | foto oleh klikm.com
Sent through BlackBerry®

08 Januari 2011

ISTRI PRAM DAN JALAN HIDUP YANG SEPI

Meninggalnya istri pujangga Pramoedya Ananta Toer, Hj Muthmainah Thamrin, Sabtu (8/1) ini di usia 82, mengingatkan kembali tentang kehebatnya sosok seorang istri.

Apalagi, istri dari suami yang memilih untuk konsisten di jalan sunyi, jalan seorang pejuang.

07 Januari 2011

Liga Politik Indonesia vs KoruPSSI

Oleh: Iman D. Nugroho

Tetap saja, kompetisi bola yang sempat dikritik karena terlalu politis, karena Partai Golkar "penguasa" PSSI mewarnai Timnas Indonesia, kembali bernuansa politik. Liga Politik Indonesia (LPI) yang bertikai dengan PSSI menjelang dibuka di Solo, Jateng, kembali kental nuansa politiknya.


Terutama ketika Presiden SBY dan Menpora Andi Malarangeng memilih untuk memihak LPI ketimbang menengahinya. Dan SBY pun, akhirnya memastikan diri untuk hadir dalam acara pembukaannya. Wow! Mulailah berbagai praduga bermunculan. SBY telah memanfaatkan pertikaian LPI vs PSSI.

Harris Rusly Moti dari Petisi 28 menilai, kedongkolan orang terhadap Nurdin Halid, yang dicacimaki karena mempolitisasi Timnas dalam AFF, kayaknya bakal surut gara-gara SBY dan Andi Malaranggeng ikut-ikutan numpang popularitas di atas kedongkolan orang atas Nurdin.

"Polarisasi Kartel Cikeas vs Kartel Epicentrum makin menusuk masuk hingga di sepak bola. Bola pun di Parpol-kan," tulis Moti dalam pesan singkat.

Ada benarnya. Karena sebagai Presiden RI, harusnya SBY menjadi penengah yang benar-benar netral dan fair. Artinya, memposisikan LPI dan PSSI sama. Bila ada yang keliru, dan berbau-bau koruptif, langsung disikat. Lihat saja PSSI. Sudah perlu berapa bukti lagi yang perlu disuguhkan untuk membuktikan ada korupsi di PSSI?

Soal LPI, UU Sistem Olahraga Nasional dan PP Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) jelas-jelas saling bertentangan. Bukannya diselesaikan, tapi malah ditumpangi. Apakah SBY sudah mempertimbangkan kemungkinan sanksi dari FIFA, karena jelas tidak diperkenankannya pemerintah turut campur (PSSI atau LPI)?

Ah, sepakbola kok terus dipolitisir,..
Sent through BlackBerry®