Iman D. Nugroho (video)
Perjuangan rakyat Palestina jelas belum berakhir. Apalagi, pasca serangan terakhir pasukan Israel pada kapal pengangkut bantuan kemanusiaan belum lama ini, tidak membuat Israel jera, dan terus melancarkan aksinya di Jalur Gaza. Dan perjuangan ini tentu bukan "milik" Palestina saja. Berikut ini penggalan wawancara dengan Duta Besar Palestina di Jakarta, Faridz Mehdavi belum lama ini.
12 Juni 2010
10 Juni 2010
Bila pelatih asing membawa bendera negara

Sembilan dari 32 tim peserta Piala Dunia kali ini diarsiteki oleh pelatih asing. Ini menarik karena Piala Dunia erat kaitannya sebagai sebuah ajang untuk membumbungkan nasionalisme sebuah negara.
Tak jarang, selama even Piala Dunia yang berlangsung sebulan penuh, pertikaian politik tingkat nasional sampai perang antar kampung terhenti dulu demi mendukung tim nasional bertanding. Tapi bagaimana kalau tim nasional yang didukung ternyata dipimpin oleh pelatih asing?
Pertanyaan itu patut kita alamatkan kepada sembilan negara yang dipegang pelatih asing. Inggris, negara yang selalu mengagung-agungkan sebagai negara asal sepakbola sudah tiga Piala Dunia berturut-turut diarsiteki pelatih asing. Pada Piala Dunia 2002 dan 2006 mereka diarahkan oleh Sven Goran Eriksson dari Swedia dan kini tim ”Tiga Singa” dilatih Fabio Capello asal Italia. Adapun 8 tim lain yang dilatih coach asing yakni tuan rumah Afsel, Nigeria, Yunani, Ghana, Australia, Kamerun, Swiss dan Pantai Gading.
Dari sembilan pelatih asing itu Jerman dan Swedia patut berbangga karena menyumbangkan dua pelatih kawakan: Otto Rehhagel dan Ottmar Hitzfield masing-masing menukangi Yunani dan Swiss. Adapun Swedia, yang justru tak tampil di putaran final Piala Dunia karena tersisih di penyihan grup Eropa, patut bangga karena menempatkan dua dutanya. Lars Lagerback, pelatih timnas Swedia yang gagal mengantarkan negaranya ke putaran final, justru dipinang menangani Nigeria. Adapun Eriksson kini membesut Pantai Gading.
Selain empat pelatih dari Jerman dan Swedia, lima pelatih asing lain berasal dari Belanda (Pim Verbeek melatih Australia), Brazil (Carlos Alberto Parreira melatih Afsel), Italia (Capello melatih Inggris), Serbia (Milovan Rajevac melatih Ghana), dan Perancis (Paul Le Guen melatih Kamerun).
Mari sama-sama kita saksikan sebelum pertandingan dimulai, apakah mulut sembilan pelatih asing itu terbuka dengan benar saat menyanyikan lagu kebangsaan negara lain yang ditanganinya?
Analisa Wolrd Cup 2010 lain klik di sini.
08 Juni 2010
Bernyanyi-nyanyi di Taman Suropati
Iman D. Nugroho (video)
Taman di Jakarta, boleh juga. Salah satunya di Taman Suropati, Menteng, Jakarta Pusat. Pada Jumat, Sabtu atau Minggu, taman ini bak tempat berkumpulnya warga Jakarta yang merindukan semilir angin yang menggoyang rimbun daun. Belum lagi alunan musik akustik pengunjung yang memilih tempat ini sebagai tempat latihan. Nice,..
Taman di Jakarta, boleh juga. Salah satunya di Taman Suropati, Menteng, Jakarta Pusat. Pada Jumat, Sabtu atau Minggu, taman ini bak tempat berkumpulnya warga Jakarta yang merindukan semilir angin yang menggoyang rimbun daun. Belum lagi alunan musik akustik pengunjung yang memilih tempat ini sebagai tempat latihan. Nice,..
"Menyelidiki" posisi Ariel-Luna-Cut Tari

Coba jelaskan, di mana letak kesalahan Ariel "Peterpan", Luna Maya dan Cut Tari, dalam dua video porno yang disebut-sebut dibintangi ketiganya? Kalau memang tidak ada pelanggaran hukum, polisi harusnya mundur dari persoalan ini.
Kenapa mundur? Lihat saja Undang-undang Nomor 2 tahun 2002 tentang Polri. Di sana jelas tertulis, Polri berperan selaku pemelihara keamanan, ketertiban masyarakat (kamtibmas), penegak hukum, pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat. Nah, mana di antara tiga hal itu yang dilanggar oleh Ariel, Luna atau Cut tari, bila memang mereka benar-benar menjadi orang yang membintangi video porno itu.
Lalu, bagaimana dengan pasal-pasal pornografi yang bisa dikenakan pada video porno itu? Untuk membahas hal ini, sepertinya Unit Judi Susila -yang merupakan bagian dari Reserse dan Kriminal Polri-, bisa menjawabnya. Hanya saja, sejauh regulasi yang ada, tidak ada pasal-pasal yang bisa menjerat ketiga artis itu.
Menyebarluaskan
Sebut saja pasal 281, 282 atau 283 KUHP tentang kejahatan terhadap susila. Tiga pasa itu tidak pas untuk mereka. Pasal ini menjerat pihak-pihak yang menyiarkan. Tertulis seperti ini:
"Barang siapa dengan maksud untuk disiarkan, dipertunjukkan atau ditempelkan di muka umum, membikin tulisan, gambaran atau benda tersebut, memasukkannya ke dalam negeri, meneruskannya, mengeluarkannya dari negeri, atau memiliki persediaan, ataupun barang siapa secara terang-terangan atau dengan mengedarkan surat tanpa diminta, menawarkannya atau menunjukkannya sebagai bisa diperoleh, diancam dengan pidana penjara paling lama satu tahun enam bulan atau pidana denda paling tinggi empat ribu lima ratus rupiah.
Atau ayat dua yang penggalannya tertulis: ",..membikin, memasukkan ke dalam negeri, meneruskan mengeluarkannya dari negeri, atau memiliki persediaan, ataupun barang siapa secara terang-terangan atau dengan mengedarkan surat tanpa diminta, menawarkan, atau menunjuk sebagai bisa diperoleh, diancam, jika ada alasan kuat baginya untuk menduga bahwa tulisan, gambaran atau benda itu melanggar kesusilaan, dengan pidana paling lama sembilan bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah.
Semangat dalam KUHP itu adalah penyiaran dan penyebarluasan. Siapa pun yang ada di dalam video porno, harus dilihat kembali, apakah mereka dengan sengaja akan menyebarluaskan atau tidak?
UU Pornografi
Namun, bisa melompat ke UU Pornografi, celah itu sedikit terbuka. Dalam Pasal 24 polisi diberi akses untuk melakukan penyidikan, penuntutan dan pemeriksaan di sidang pengadilan terhadap produk yang mengandung pornografi. Hanya saja, tetap hal itu tidak bisa melupakan KUHP. Dan, tidak harus Ariel, Luna atau Cut Tari yang diperiksa.
Sebab, Pasal 26 UU yang disahkan tahun 2008 itu, hanya mengatur pemilik data, penyimpan data barang-barang yang dinilai mengandung unsur pornografi. Siapa pun bisa terkena pasal ini. Jadi, silahkan periksa perangkat elektronik Anda. Bila ada file-file yang berbau pornografi, maka Anda harus siap untuk diperiksa polisi.
Sebuah cerita tentang aquarium raksasa
Maya Mandley

Jakarta punya Ancol yang memberikan atraksi mamalia laut seperti lumba-lumba dan anjing laut. Juga di Seaworld. Katanya sih bagus, meski tiketnya mahal, dan tak semua orang bisa menikmatinya. Termasuk Aku :(
Nevermind. Di Amerika, semuanya terbayar sudah. Meski tidak punya sumber daya alam sekaya Indonesia, namun di hampir setiap negara bagian, AS punya seperti seaworld alias aquarium raksasa itu.
Eksport binatang
Aku pernah ke Seaworld di Orlando, negara bagian Florida. Di Seawolrd Florida, persis seperti Ancol. Banyak pertunjukan binatang. Pengunjung hanya dikenai satu tiket saja di depan utama, dan tinggal memilih mau melihat pertunjukan jam berapa, di setiap venue mana. Tanpa dikenai tiket tambahan.
Tapi, yang agak repot adalah first come first serve. Artinya kalo datangnya terlambat dalam sebuah pertunjukan, tidak kebagian tempat duduk. Apalagi kalo sudah agak siangan.
Untuk binatangnya, pengelola mendatangkan dari Brazil, Argentina, dan negara-negara tropis lain. Plus tenaga ahli untuk merawat para hewan laut tersebut. Meski ada yang sial seperti peristiwa ahli marine biologis di Seawolrd florida yang meninggal dunia diterkam Shamu (sejenis shark raksasa), yang selama ini jadi idola pertunjukkan. Hiiiiii,..
Sebuah aquarium di pulau Oahu Hawaii, juga luar biasa. Meski Tempatnya tak sebesar di Florida, dan tak ada pertunjukkan hewan sama sekali, namun tetap berkesan. Juga yang di Baltimore, negara bagian Maryland.
Yang ini lebih pada show saja. Itu pun khusus lumba-lumba. Harga tiketnya lumayan mahal. Sekitar USD 24.95 untuk orang dewasa dan USD 19.95 untuk anak-anak berusia 3-11 tahun. Kalau mau lihat lumba-lumba, bayar lagi.
Hutan tropis
Uniknya, aquarium ini terdiri dari lima lantai. Aquarium dibuat dari bawah sampai ke atas. Pengunjung bak masuk ke laut, dengan segala ornamennya. Termasuk ada yang menyelam. Nah, di lantai teratas didesain seperti hutan hujan tropis dan hewan-hewan uniknya. Di sinilah pertama kalinya aku melihat katak ungu, kuning dan hijau. Juga burung parrot yang indah.
National Aquarium di Baltimore ini sarana hiburan dan pendidikan yang sangat bagus. Apalagi untuk memperkenalkan marine biologis. Bayangkan saja, bila di setiap kota di Indonesia memiliki aquarium raksasa. Hmmm,..
Persiapan dan biayanya memang cukup besar. Tapi seandainya dikelola dengan baik, tanpa korupsi atau mark up tentunya, rasanya bisa deh. Dan yang pasti, isinya akan lebih beragam. Indonesia jelas sangat kaya dengan hewan dan sumber daya alam lainnya.

Siapa yang memprotes bila Indonesia disebut kaya akan sumber daya alam, termasuk kekayaan lautnya. Sayangnya, generasi berikutnya tak banyak yang tahu karena terbatasnya tempat untuk mengenalkannya.
Jakarta punya Ancol yang memberikan atraksi mamalia laut seperti lumba-lumba dan anjing laut. Juga di Seaworld. Katanya sih bagus, meski tiketnya mahal, dan tak semua orang bisa menikmatinya. Termasuk Aku :(
Nevermind. Di Amerika, semuanya terbayar sudah. Meski tidak punya sumber daya alam sekaya Indonesia, namun di hampir setiap negara bagian, AS punya seperti seaworld alias aquarium raksasa itu.
Eksport binatang
Aku pernah ke Seaworld di Orlando, negara bagian Florida. Di Seawolrd Florida, persis seperti Ancol. Banyak pertunjukan binatang. Pengunjung hanya dikenai satu tiket saja di depan utama, dan tinggal memilih mau melihat pertunjukan jam berapa, di setiap venue mana. Tanpa dikenai tiket tambahan.
Tapi, yang agak repot adalah first come first serve. Artinya kalo datangnya terlambat dalam sebuah pertunjukan, tidak kebagian tempat duduk. Apalagi kalo sudah agak siangan.
Untuk binatangnya, pengelola mendatangkan dari Brazil, Argentina, dan negara-negara tropis lain. Plus tenaga ahli untuk merawat para hewan laut tersebut. Meski ada yang sial seperti peristiwa ahli marine biologis di Seawolrd florida yang meninggal dunia diterkam Shamu (sejenis shark raksasa), yang selama ini jadi idola pertunjukkan. Hiiiiii,..
Sebuah aquarium di pulau Oahu Hawaii, juga luar biasa. Meski Tempatnya tak sebesar di Florida, dan tak ada pertunjukkan hewan sama sekali, namun tetap berkesan. Juga yang di Baltimore, negara bagian Maryland.
Yang ini lebih pada show saja. Itu pun khusus lumba-lumba. Harga tiketnya lumayan mahal. Sekitar USD 24.95 untuk orang dewasa dan USD 19.95 untuk anak-anak berusia 3-11 tahun. Kalau mau lihat lumba-lumba, bayar lagi.
Hutan tropis
Uniknya, aquarium ini terdiri dari lima lantai. Aquarium dibuat dari bawah sampai ke atas. Pengunjung bak masuk ke laut, dengan segala ornamennya. Termasuk ada yang menyelam. Nah, di lantai teratas didesain seperti hutan hujan tropis dan hewan-hewan uniknya. Di sinilah pertama kalinya aku melihat katak ungu, kuning dan hijau. Juga burung parrot yang indah.
National Aquarium di Baltimore ini sarana hiburan dan pendidikan yang sangat bagus. Apalagi untuk memperkenalkan marine biologis. Bayangkan saja, bila di setiap kota di Indonesia memiliki aquarium raksasa. Hmmm,..
Persiapan dan biayanya memang cukup besar. Tapi seandainya dikelola dengan baik, tanpa korupsi atau mark up tentunya, rasanya bisa deh. Dan yang pasti, isinya akan lebih beragam. Indonesia jelas sangat kaya dengan hewan dan sumber daya alam lainnya.
07 Juni 2010
Dua jempol untuk cara TransTV mencari bakat
Evi Yuniati
Salah satu program ajang pencarian bakat yang ditayangkan Trans TV setiap hari Sabtu - Minggu jam 20.00, menurut Saya bagus, kreatif dan beda dari ajang pencarian bakat lainnya yang hanya mengkhususkan pada oleh vokal. Bagaimana hasilnya?
Di ajang Indonesia Mencari Bakat (IMB) beragam bakat yang ditampilkan tidak hanya olah vokal tapi juga ada tari hingga memainkan alat musik. Tiap peserta menyuguhkan bakat unik yang dimiliki dan juga mewakili daerahnya masing-masing.
Jadi, benar-benar bakat yang dicari Indonesia. Usianya pun bervariasi mulai dari anak-anak hingga dewasa. Mereka berkompetisi untuk menunjukkan yang terbaik.
Ide kreatif ini mulai ditayangkan 7 Maret 2010 dengan meng-audisi peserta dari berbagai kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan dan Makassar. Peserta dari tiap daerah yang terpilih lanjut ke babak penyaringan berikutnya di Jakarta dan dibagi menjadi beberapa group.
Peserta terpilih dari seleksi group inilah yang berhak lanjut ke babak semifinal. Akhirnya di babak semifinal minggu ini (5/6/10 - 6/6/10) menyisakan 12 peserta yang masih terus berkompetisi sampai lahir bakat baru yang dicari Indonesia.
Proses perjalanan masing-masing peserta tidaklah mudah, untuk bisa terus bertahan sampai di babak semifinal tiap minggunya mereka harus terus menunjukkan yang terbaik dan harus tetap konsisten karena mereka inilah calon-calon entertaint yang diharapkan bisa membawa nuansa baru di ranah hiburan.
Hudson
Pokoknya acara IMB ini bakat-bakat yang ditampilkan para pesertanya membuat saya berdecak kagum mungkin juga masyarakat Indonesia lainnya. Menurut saya keunikan Hudson dengan aksi muka duanya, dandanan yang separuh perempuan separuh laki-laki dan busana yang dikenakan sangat mengesankan ditambah lagi dengan kemampuannya dalam menyanyi.
Anak-anak kecil sekarang yang begitu berpotensi dalam hal meliuk-liukkan tubuh seperti Fay Nabila dan Brandon membuat decak kagum penonton. Juga dengan adanya Lius dan Putri Ayu diharapkan bisa mengajak anak muda sekarang menyukai musik klasik yang identik dengan orang-orang tua.
Saya juga suka dengan penampilan Rumingkang, group tari asal Bandung ini ditiap minggunya mengenakan kostum yang berbeda-beda, cerah dan perpaduan modern dan tradisionalnya ada. Begitu juga perpaduan dalam tariannya sehingga menjadikan tari tradisional kontemporer.
Juga keahlian Belda, peserta dari Bali yang menunjukkan bakatnya dalam Fire Dance terlihat keren ditunjang dengan kostum dan dandanan yang berbeda-beda di tiap minggunya. Sampai alat musik khas Kupang, Sasando juga bisa dinikmati di ajang ini dan dimainkan langsung oleh putra Kupang, Berto.
Berharap pihak Trans TV bisa terus melanjutkan program ini untuk menggali lagi potensi atau bakat-bakat yang dimiliki putra putri Indonesia. (vie)
Salah satu program ajang pencarian bakat yang ditayangkan Trans TV setiap hari Sabtu - Minggu jam 20.00, menurut Saya bagus, kreatif dan beda dari ajang pencarian bakat lainnya yang hanya mengkhususkan pada oleh vokal. Bagaimana hasilnya?
Di ajang Indonesia Mencari Bakat (IMB) beragam bakat yang ditampilkan tidak hanya olah vokal tapi juga ada tari hingga memainkan alat musik. Tiap peserta menyuguhkan bakat unik yang dimiliki dan juga mewakili daerahnya masing-masing.
Jadi, benar-benar bakat yang dicari Indonesia. Usianya pun bervariasi mulai dari anak-anak hingga dewasa. Mereka berkompetisi untuk menunjukkan yang terbaik.
Ide kreatif ini mulai ditayangkan 7 Maret 2010 dengan meng-audisi peserta dari berbagai kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan dan Makassar. Peserta dari tiap daerah yang terpilih lanjut ke babak penyaringan berikutnya di Jakarta dan dibagi menjadi beberapa group.
Peserta terpilih dari seleksi group inilah yang berhak lanjut ke babak semifinal. Akhirnya di babak semifinal minggu ini (5/6/10 - 6/6/10) menyisakan 12 peserta yang masih terus berkompetisi sampai lahir bakat baru yang dicari Indonesia.
Proses perjalanan masing-masing peserta tidaklah mudah, untuk bisa terus bertahan sampai di babak semifinal tiap minggunya mereka harus terus menunjukkan yang terbaik dan harus tetap konsisten karena mereka inilah calon-calon entertaint yang diharapkan bisa membawa nuansa baru di ranah hiburan.
Hudson
Pokoknya acara IMB ini bakat-bakat yang ditampilkan para pesertanya membuat saya berdecak kagum mungkin juga masyarakat Indonesia lainnya. Menurut saya keunikan Hudson dengan aksi muka duanya, dandanan yang separuh perempuan separuh laki-laki dan busana yang dikenakan sangat mengesankan ditambah lagi dengan kemampuannya dalam menyanyi.
Anak-anak kecil sekarang yang begitu berpotensi dalam hal meliuk-liukkan tubuh seperti Fay Nabila dan Brandon membuat decak kagum penonton. Juga dengan adanya Lius dan Putri Ayu diharapkan bisa mengajak anak muda sekarang menyukai musik klasik yang identik dengan orang-orang tua.
Saya juga suka dengan penampilan Rumingkang, group tari asal Bandung ini ditiap minggunya mengenakan kostum yang berbeda-beda, cerah dan perpaduan modern dan tradisionalnya ada. Begitu juga perpaduan dalam tariannya sehingga menjadikan tari tradisional kontemporer.
Juga keahlian Belda, peserta dari Bali yang menunjukkan bakatnya dalam Fire Dance terlihat keren ditunjang dengan kostum dan dandanan yang berbeda-beda di tiap minggunya. Sampai alat musik khas Kupang, Sasando juga bisa dinikmati di ajang ini dan dimainkan langsung oleh putra Kupang, Berto.
Berharap pihak Trans TV bisa terus melanjutkan program ini untuk menggali lagi potensi atau bakat-bakat yang dimiliki putra putri Indonesia. (vie)