Iddaily Mobile | Dari Anda Untuk Publik
Youtube Pilihan Iddaily: Pramoedya Ananta Toer
       

23 November 2009

Ketika Hacker Berkumpul..

Iman D. Nugroho

Kristiono Setyadi menghempaskan tubuhnya di kursi bola “Yahoo”, Minggu (23/11/09) ini. Pelan-pelan, laptop yang masih “on” itu diletakkan di pangkuannya. Sementara mouse kecil dibiarkan menempel di sandaran kanan kursi bola berwarna ungu itu. “Tinggal sedikit lagi, proyek ini sudah selesai, sangat sederhana, tapi semoga bisa membantu netter saat menggunakan Yahoo Messenger,” katanya. Sejurus kemudian, ia kembali tenggelam dalam pembuatan program computer.

Sabtu-Minggu (22-23/11/09) ini adalah hari yang luar biasa bagi dunia programming internet di Indonesia. Bahkan di Asia Tenggara. Saat itulah, untuk pertama kali Yahoo, situs pencarian (search engine) menggelar Open Hack Day 2009 di Indonesia. Event ini adalah event pertama kali di Asia Tenggara. Kurang lebih, ada 300 hacker dan programmer yang mendaftar untuk memeriahkan acara ini, meski hanya puluhan orang dari berbagai negara yang bertahan untuk menyelesaikan programnya.

Kesempatan Jadi Terkenal

Selama 24 jam lebih, para hacker itu berada di ruang Mawar 1 dan Mawar 2 Balai Kartini, Kuningan Jakarta untuk mengerjakan program yang mereka buat. Di tempat yang sama, Yahoo menyediakan berbagai fasilitas pendukung. Mulai wifi internet, listrik, kursi bola untuk bersantai, makanan dan minuman yang tidak terbatas, hingga play station untuk yang ingin menghilangkan penat sejenak. “Hal yang paling mudah untuk menjelaskan semua hal ini adalah fun!,” kata Michael Smith Jr, Yahoo Developer Network.

Michael menjelaskan, apa yang dilakukan Yahoo kali ini adalah sebuah upaya ingin menjaring ketertarikan programmer Asia Tenggara. Yahoo melihat, banyak sekali programmer asal Indonesia yang memiliki kwlitas tinggi. Selain itu, acara ini sengaja digelar di Indonesia karena Indonesia merupakan salah satu negara besar di Asia Tenggara, dan sekaligus pasar yang besar untuk Yahoo. “Event-event yang sama juga akan digelar di berbagai negara di luar Indonesia,” jelasnya.

Bukan tidak mungkin, kata Michael, program-program yang dihasilkan oleh programmer Indonesia akan digunakan oleh Yahoo. Tapi paling tidak, pemenang Open Hack Day 2009 di Jakarta akan muncul namanya dalam list dan berita yang ada di Yahoo. Hal itu, menurut Michael merupakan sesuatu yang tidak ternilai bagi pada programmer atau hacker. “Dua hal itu akan menjadi ajang promosi, tidak hanya bagi Indonesia, melainkan untuk programmer atau hacker yang bersangkutan,” kata Michael.

Bukan tidak mungkin, para programmer Indonesia akan mendapatkan tempat, tidak hanya di tingkat nasional dan regional Asia Tenggara, melain juga sampai ke dunia internasional. Karena itu juga, hadiah bukan sesuatu yang dianggap penting oleh Yahoo dalam event ini. Bagi pemenang lomba Open Hack Day 2009, hanya disediakan hadiah berupa 25 jaket jenis Wind Breaker dan 5 tas laptop merk Targest. Michael menyadari hadiah-hadiah itu bukan “apa-apa”. Mengingat dalam event sebelumnya, yang digelar kerjasama Yahoo dan perusahaan telepon selula bertajuk Mobile Developer Award, hadiah yang disediakan sekitar USD 20.000.

Chat Plus Juaranya

Semangat itu juga yang mendasari sebagian besar hacker di event itu. Achmad Gozali, salah satu hacker menilai, kehadiran dirinya di Open Hack Day merupakan hal yang “mahal”. Selain bisa bertemu dengan hacker lain, di acara inilah dirinya bisa kembali meningkatkan keilmuannya sebagai hacker melalui diskusi-diskusi dengan hacker terkenal. Seperti Natali Ardianto dan Soni Ariyanto Kurniawan. “Selama ini saya hanya berdialog dengan mereka melalui chat, dan dalam event inilah kami bisa bertemu,” katanya.

Dua hacker dari luar Indonesia, Dominick NA. Danao asal Filipina dan Nazrul Kamaniddin asal Malaysia pun sama. Perjalanan jauh yang dilakukan dari negaranya untuk Open Hack Day 2009, sama sekali tidak didasari oleh perolehan hadiah. “Bertemu, berkumpul dan berdiskusi dengan kawan-kawan hacker di Indoensia adalah tujuan kami,” kata Dominic. Apalagi ini adalah kali pertama Dominic mengunjungi Jakarta.

Meski demikian, bukan berarti pada hacker tidak serius mengerjakan programnya. Achmad Gozali yang sehari-hari bekerja sebagai software enginer di media online terkemuka di Jakarta ini misalnya. Dengan teman satu timnya, Abdul Aziz, keduanya membangun system Alert untuk pengguna internet via handphone. Dalam system alert itu, penggunaka internet mobile akan mendapatkan lima topic: gempa, bursa, cuaca, event dan business news. “Pemenang Open Hack Day di AS hanya berhasil menggabungkan satu alert, kami menggabungkan lima alert sekaligus,” jelas Abdul Aziz.

Programer Natali Ardianto lain lain. Pria yang sehari-hari bekerja sebagai programmer freelance dan pemilik situs www.urbanesia.com itu memiliki program penggabungan chat mobile dengan geo location. Dengan program yang dimiliki, pengakses chat mobile bisa dengan mudah mendeteksi kawan-kawan mereka yang berada dalam satu jangkauan wilayah yang sama. “Hal ini memudahkan kita untuk mengetahui siapa kawan-kawan yang dekat dengan wilayah kita,” jelasnya.

Namun, program milik Kristiono Setyadi boleh jadi yang paling lengkap. Programer asal Yogjakarta ini menggabungkan banyak hal dalam software yang disebut Chat Plus. Mulai program penerjemah, penunjuk lokasi, hingga penyajian gambar dari kalimat yang tertulis di comment chat. “Misalnya anda chatting dengan orang German, bisa jadi anda akan kebingungan dengan bahasa yang dia gunakan, dia pun begitu, nah, dengan program Chat Plus itu semua akan teratasi,” jelasnya.

Bila persoalan bahasa sudah teratasi, dengan mudah pengguna Chat Plus akan mengetahui dengan pasti apa yang dibicarakan. Contohnya, ketika chatter asal Indonesia menyebut Monumen Nasional atau monas, maka dengan otomatis, gambar Monas secara otomatis akan keluar di layar. Dengan demikian, lawan bicara akan memahami dengan baik apa yang dimaksud. “Program yang saya buat ini lebih mementingkan pada penangkapan pesan dari chatter, terutama bila kita berchatting dengan orang asing,” katanya.

Chat Plus karya Kristiono Setyadi mengundang decak kagum dari peserta Open Hack Day. Termasuk pada juri dari berbagai negara yang hadir saat itu. Tidak salah hal itu membuat Chat Plus karya Kristiono terpilih menjadi The Best Hack dalam event itu. “Semoga ini menjadi semangat untuk kawan-kawan di luar Jakarta yang sering malu untuk datang ke event-event seperti ini,” katanya pemilik Kristiono-Setyadi.net ini.

Apapun Pak SBY, Sejarah Sudah Mencatat Hukum Indonesia Telah Tercoreng

Iman D. Nugroho

Senin (23/11/09) malam, Presiden SBY akan mengumumkan sikapnya atas persoalan dua "jagoan" KPK, Bibit-Chandra. Secara jujur, pandangan publik atas sikap SBY ini tidak seberapa signifikan. Publik hanya mau tahu, apakah Bibit-Chandra akan dibebaskan atau tidak. Selain itu sejarah sudah mencatat bahwa (oknum) polisi, (oknum) kejaksaan dan mafia kasus sudah pernah "mengotori" hukum di Indonesia.

Presiden SBY bisa saja mengatakan penyesalannya atas kasus Bibit-Chandra yang meresahkan masyarakat, dan meminta penyelesaian kasus itu melalui jalur di luar pengadilan. Entah berupa deponeering atau abolisi. Di sisi lain, Presiden juga bisa memilih untuk mempercayakan polisi-kejaksaan untuk meneruskan kasus ini, dengan alasan dirinya tidak mau mengintervensi dunia hukum. Meski kata "hukum" yang dimaksud di sini adalah hukum yang tercemari dengan aksi makelar kasus.

Apapaun pilihan Presiden SBY tidak banyak berpengaruh pada opini mayoritas publik dalam kasus ini. Secara transparan, publik sudah mengetahui, seseorang bernama Anggodo dan teman-temannya telah terekam pembicaraannya saat akan melakukan aksi penyuapan. Tidak hanya itu, dalam rakaman itu juga disebutkan keterlibatan petinggi polisi dan kejaksaan yang -menurut rekaman itu- mendukung gerakan Anggodo dkk.

Publik juga memahami, sejak kasus ini mencuat, Anggodo and the gank masih bisa menghirup udara bebas, dan menjadi bintang di berbagai stasiun tivi dalam talk show yang berkesudahan. Petinggi polisi dan kejaksaan pun sama. Tanpa malu dan ragu-ragu, mereka membuat jawaban atas semua tuduhan yang secara otomatis tertuju kepada mereka.

Jadi pak Presiden, apapun penjelasan Anda, tidak akan banyak membawa perubahan. Kecuali, secara tegas Anda meminta pihak-pihak yang secara hukum di bawah Anda (polisi dan kejaksaan) untuk stay away dari kasus ini, dan menjatuhkan sanksi atas mereka. Serta, meminta Bibit-Chandra untuk bebas.

Satu lagi, Anda pasti tahu kasus Bank Century. Nah, ada baiknya Anda bersiap-siap atas kasus ini. Dari berbagai informasi yang beredar, akan ada banyak orang di lingkaran pemerintahan yang tergigit (kecakot-Jawa) kasus ini. Bukan tidak mungkin, Anda akan dipaksa untuk kembali "turun tangan".

Semoga kata "turun tangan" tidak berganti menjadi "turun tahta" di kemudian hari,..

***

Pidato Presiden SBY soal Kasus Bank Century dan Bibit-Chandra

Bismillahirrahmanir rahim. Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Salam sejahtera bagi kita semua Saudara-saudara se-bangsa dan se-tanah air yang saya cintai dan saya banggakan.

Dengan terlebih dahulu memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, serta dengan memohon ridho-Nya, pada malam hari ini saya ingin menyampaikan penjelasan kepada seluruh rakyat Indonesia, menyangkut dua isu penting yang berkaitan dengan penegakan hukum dan keadilan di negeri kita.

Isu penting yang saya maksud adalah pertama, kasus Bank Century dan kedua, kasus Sdr. Chandra M. Hamzah dan Sdr. Bibit Samad Riyanto, yang keduanya telah menjadi perhatian masyarakat yang amat mengemuka.

Kedua isu ini juga telah mendominasi pemberitaan di hampir semua media massa, disertai dengan percakapan publik yang menyertainya, bahkan disertai pula dengan berbagai desas-desus atau rumor yang tidak mengandungi kebenaran.

Oleh karena itu, selaku kepala negara dan kepala pemerintahan, malam ini, saya pandang perlu untuk menjelaskan duduk persoalan, serta sikap pandangan dan solusi yang perlu ditempuh terhadap kedua permasalahan tersebut.

Dalam waktu dua minggu terakhir ini, saya sengaja menahan diri untuk tidak mengeluarkan pernyataan menyangkut Bank Century dan kasus Sdr. Chandra M. Hamzah dan Sdr. Bibit Samad Riyanto dengan alasan:

Kesatu, menyangkut kasus Bank Century selama ini saya masih menunggu hasil Pemeriksaan Investigasi yang dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), yang dilakukan atas permintaan DPR RI.

Saya sungguh menghormati proses itu dan saya tidak ingin mengeluarkan pernyataan yang mendahului, apalagi ditafsirkan sebagai upaya mempengaruhi proses audit investigatif yang dilakukan BPK.

Tadi sore saya telah bertemu dengan Ketua dan Anggota BPK yang menyampaikan laporan hasil pemeriksaan investigasi atas Bank Century. Dengan demikian, malam ini tepat bagi saya untuk menyampaikan sikap dan pandangan saya berkaitan dengan kasus Bank Century tersebut.

Kedua, menyangkut kasus hukum Sdr. Chandra M. Hamzah dan Sdr. Bibit Samad Riyanto, malam ini saya pandang tepat pula untuk menyampaikan sikap pandangan dan solusi paling tepat terhadap permasalahan itu.

Mengapa? Saudara-saudara masih ingat, pada tanggal 2 November 2009 yang lalu, dengan mencermati dinamika di lingkungan masyarakat luas yang antara lain berupa silang pendapat kecurigaan dan ketidakpercayaan atas proses penegakan hukum yang dilakukan oleh Polri dan Kejaksaan Agung, saya telah membentuk sebuah tim independen yaitu Tim Independen Verifikasi Fakta dan Proses Hukum Sdr. Chandra M. Hamzah dan Sdr. Bibit Samad Riyanto.

Tim Independen ini, yang sering disebut Tim-8, bekerja selama dua minggu, siang dan malam, dan akhirnya pada tanggal 17 November 2009 yang lalu secara resmi telah menyerahkan hasil kerja dan rekomendasinya kepada saya.

Setelah selama lima hari ini jajaran pemerintah, termasuk pihak Polri dan Kejaksaan Agung saya instruksikan untuk merespons hasil kerja dan rekomendasi Tim-8, maka malam hari ini secara resmi saya akan menyampaikan kepada rakyat Indonesia, apa yang sepatutnya kita laksanakan ke depan.

Saudara-saudara

Sebelum saya masuk ke dalam inti permasalahan tentang bagaimana sebaiknya kasus Bank Century dan kasus Sdr. Chandra M. Hamzah dan Sdr. Bibit Samad Riyanto ini kita selesaikan dengan baik, saya ingin menyampaikan kepada segenap masyarakat luas, bahwa cara-cara penyelesaian terhadap kasus hukum yang memiliki perhatian publik luas seperti ini mestilah tetap berada dalam koridor konstitusi hukum dan perundang-undangan yang berlaku, seraya dengan sungguh-sungguh memperhatikan dan mendengarkan aspirasi dan pendapat umum.

Solusi dan opsi yang kita tempuh juga harus bebas dari kepentingan pribadi, kelompok, maupun golongan; tetap jernih dan rasional serta bebas dari tekanan pihak manapun yang tidak semestinya. Dan, di atas segalanya, kita harus tetap bertumpu kepada dan menegakkan kebenaran dan keadilan.

Rakyat Indonesia yang saya cintai,

Sekarang saya akan menjelaskan yang pertama dulu, yaitu sikap dan pandangan saya tentang kasus Bank Century.

Yang pertama-tama harus kita pahami adalah pada saat dilakukan tindakan terhadap Bank Century tersebut, situasi perekonomian global dan nasional berada dalam keadaan krisis. Hampir di seluruh dunia terjadi goncangan keuangan dan tidak sedikit pula krisis di dunia perbankan. Banyak negara melakukan tindakan untuk menyelamatkan perbankan dan perekonomian mereka.

Pada bulan November 2008 yang lalu apa yang dilakukan oleh pemerintah dan BI mestilah dikaitkan dengan situasi dan konteks demikian, sehingga tidak dianggap keadaannya normal-normal saja. Kita punya pengalaman sangat pahit dan buruk 10-11 tahun lalu ketika Indonesia mengalami rangkaian krisis yang menghancurkan perekonomian kita.

Dengan demikian kebijakan yang ditempuh untuk melakukan tindakan terhadap Bank Century yang di antaranya adalah tindakan hukum terhadap para pengelola Bank Century serta penyaluran dana penyertaan modal sementara, sesungguhnya bertujuan untuk mencegah terjadinya krisis perbankan bahkan perekonomian.

Meskipun ketika berlangsungnya proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh pihak-pihak yang memiliki kewenangan dan tugas untuk itu saya sedang mengemban tugas di luar negeri, tetapi saya memahami situasi yang ada di tanah air beserta rangkaian upaya untuk menyelamatkan perbankan dan perekonomian kita.

Tetapi, kini yang menjadi perhatian DPR RI dan berbagai kalangan masyarakat adalah:

Pertama, sejauh mana proses pengambilan keputusan dan tindakan penyaluran dana penyertaan modal sementara kepada Bank Century yang berjumlah Rp 6,7 triliun itu dinilai tepat atau proper?

Kedua, apakah ada pihak-pihak tertentu dengan kepentingannya sendiri dan bukan kepentingan negara meminta atau mengarahkan pihak pengambil keputusan dalam hal ini Menkeu dengan jajarannya dan BI, yang memang keduanya memiliki kewenangan untuk itu?

Ketiga, apakah penyertaan modal sementara yang berjumlah Rp 6,7 triliun itu ada yang bocor atau tidak sesuai dengan peruntukannya? Bahkan berkembang pula desas-desus, rumor, atau tegasnya fitnah, yang mengatakan bahwa sebagian dana itu dirancang untuk dialirkan ke dana kampanye Partai Demokrat dan Capres SBY; fitnah yang sungguh kejam dan sangat menyakitkan.

Keempat, sejauh mana para pengelola Bank Century yang melakukan tindakan pidana diproses secara hukum, termasuk bagaimana akhirnya dana penyertaan modal sementara itu dapat kembali ke negara?

Saudara-saudara,

Saya sungguh memahami munculnya sejumlah pertanyaan kritis itu yang tentunya memerlukan penjelasan dan klarifikasi dari pihak-pihak terkait. Saya pun memiliki kepedulian dan rasa ingin tahu sebagaimana yang dialami oleh masyarakat kita. Saya juga ingin, keempat pertanyaan kritis menyangkut kasus Bank Century yang saya sebutkan tadi juga mendapatkan jawaban yang tegas dan benar.

Dengan telah saya terimanya hasil pemeriksaan investigasi BPK atas kasus Bank Century sore tadi, pemerintah akan segera mempelajari dan pada saatnya nanti saya akan meminta Sdri. Menteri Keuangan dengan jajarannya, bersama-sama dengan pihak BI, untuk memberikan penjelasan dan klarifikasinya. Saya sungguh ingin keterbukaan dan akuntabilitas dapat kita tegakkan bersama. Saya juga ingin semua desas-desus kebohongan dan fitnah dapat disingkirkan dengan cara menghadirkan fakta dan kebenaran yang sesungguhnya.

Terhadap pemikiran dan usulan sejumlah anggota DPR RI untuk menggunakan Hak Angket terhadap Bank Century, saya menyambut dengan baik agar perkara ini mendapatkan kejelasan serta sekaligus untuk mengetahui apakah ada tindakan-tindakan yang keliru dan tidak tepat.

Bersamaan dengan penggunaan Hak Angket oleh DPR RI tersebut saya juga akan melakukan sejumlah langkah tindakan internal pemerintah berangkat dari hasil dan temuan Pemeriksaan Investigasi BPK tersebut.

Dan yang tidak kalah pentingnya adalah percepatan proses hukum bagi para pengelola Bank Century dan segera dapat dikembalikannya dana penyertaan modal yang berjumlah Rp 6,7 triliun itu kepada negara. Saya telah menginstruksikan Jaksa Agung dan Kapolri untuk melaksanakan tugas penting ini.

Saudara-saudara,

Pada bagian kedua ini saya akan menyampaikan sikap pendapat dan langkah tindakan apa yang perlu dilakukan menyangkut kasus hukum Sdr. Chandra M. Hamzah dan Sdr. Bibit Samad Riyanto.

Sejak awal proses hukum terhadap dua pimpinan KPK non-aktif ini telah menimbulkan kontroversi pro dan kontra di kalangan masyarakat. Kecurigaan terhadap kemungkinan direkayasanya kasus ini oleh para penegak hukum juga tinggi. Dua hari yang lalu saya juga mempelajari hasil survey oleh lembaga survey yang kredibel, yang baru saja dilakukan, yang menunjukkan bahwa masyarakat kita memang benar-benar terbelah.

Di samping saya telah mengkaji laporan dan rekomendasi Tim-8, saya juga melakukan komunikasi dengan dua pimpinan Lembaga Tinggi Negara di wilayah justice system yaitu Sdr. Ketua Mahkamah Agung dan Sdr. Ketua Mahkamah Konstitusi.

Saya juga melakukan komunikasi dengan segenap pimpinan KPK dan tentu saja saya pun telah mengundang Kapolri dan Jaksa Agung untuk mencari solusi terbaik atas kasus ini. Di luar itu, saya juga patut berterima kasih kepada para pakar hukum yang lima hari terakhir ini sejak Tim-8 menyampaikan rekomendasinya juga memberikan sumbangan pemikiran kepada saya.

Dalam kaitan ini sesungguhnya jika kita ingin mengakhiri silang pendapat mengenai apakah Sdr. Chandra M. Hamzah dan Sdr. Bibit Samad Riyanto salah atau tidak salah, maka forum atau majelis yang tepat adalah pengadilan. Semula saya memiliki pendirian seperti ini.
Dengan catatan proses penyidikan dan penuntutan mendapatkan kepercayaan publik yang kuat. Dan tentu saja proses penyidikan dan penuntutan itu fair, objektif, dan disertai bukti-bukti yang kuat.

Dalam perkembangannya justru yang muncul adalah ketidakpercayaan yang besar kepada pihak Polri dan Kejaksaan Agung sehingga telah masuk ke ranah sosial dan bahkan ranah kehidupan masyarakat yang lebih besar. Oleh karena itu faktor yang saya pertimbangkan bukan hanya proses penegakan hukum itu sendiri, tapi juga faktor-faktor lain seperti pendapat umum, keutuhan masyarakat kita, azas manfaat, serta kemungkinan berbedanya secara hakiki antara hukum dengan keadilan.

Sebelum memilih opsi atau konstruksi penyelesaian kasus ini di luar pertimbangan faktor-faktor non-hukum tadi, saya juga menilai ada sejumlah permasalahan di ketiga lembaga penegak hukum itu, yaitu di Polri, Kejaksaan Agung, dan KPK. Permasalahan seperti ini tentu tidak boleh kita biarkan dan harus kita koreksi, kita tertibkan, dan kita perbaiki.

Oleh karena itu, solusi dan opsi lain yang lebih baik, yang dapat ditempuh adalah pihak kepolisian dan kejaksaan tidak membawa kasus ini ke pengadilan dengan tetap mempertimbangkan azas keadilan, namun perlu segera dilakukan tindakan-tindakan korektif dan perbaikan terhadap ketiga lembaga penting itu yaitu Polri, Kejaksaan Agung, dan KPK.

Solusi seperti ini, saya nilai, lebih banyak manfaatnya dibanding mudharatnya. Tentu saja, cara yang ditempuh tetaplah mengacu kepada ketentuan perundang-undangan dan tatanan hukum yang berlaku.

Saya tidak boleh, dan tidak akan memasuki wilayah ini, karena penghentian penyidikan berada di wilayah Lembaga Penyidik (Polri), penghentian tuntutan merupakan kewenangan Lembaga Penuntut (Kejaksaan), serta pengenyampingan perkara melalui pelaksanaan asas oportunitas merupakan kewenangan Jaksa Agung.

Tetapi sesuai dengan kewenangan saya, saya menginstruksikan kepada Kapolri dan Jaksa Agung untuk melakukan penertiban, pembenahan dan perbaikan di institusinya masing-masing berkaitan dengan kasus ini. Demikian pula, saya sungguh berharap KPK juga melakukan hal yang sama di institusinya.

Rakyat Indonesia yang saya cintai dan saya banggakan, jika pada akhirnya, insya Allah, kasus Sdr. Chandra M. Hamzah dan Sdr. Bibit Samad Riyanto ini dapat kita selesaikan, tugas kita masih belum rampung. Justru kejadian ini membawa hikmah dan juga pelajaran sejarah, bahwa reformasi nasional kita memang belum selesai, utamanya reformasi di bidang hukum. Kita semua, para pencari keadilan, juga merasakannya.

Bahkan kalangan internasional, yang sering fair dan objektif dalam memberikan penilaian terhadap negeri kita, juga menilai bahwa sektor-sektor hukum kita masih memiliki banyak kekurangan dan permasalahan. Sementara itu, prestasi Indonesia di bidang demokrasi, penghormatan kepada HAM dan kebebasan pers mulai diakui oleh dunia. Demikian juga pembangunan kembali perekonomian pasca krisis 1998 juga dinilai cukup berhasil.

Sementara itu, dunia juga menyambut baik peran internasional Indonesia pada tahun-tahun terakhir ini yang dinilai positif dan konstruktif. Oleh karena itu, sebagaimana yang telah saya sampaikan kepada seluruh rakyat Indonesia, bahwa lima tahun mendatang penegakan hukum dan pemberantasan korupsi tetap menjadi prioritas pemerintah.

Bahkan dalam program 100 hari, saya telah menetapkan gerakan Pemberantasan Mafia Hukum sebagai prioritas utama. Kita sungguh serius. Agar masyarakat bisa hidup lebih tentram, agar keadaan menjadi lebih aman dan tertib, agar perekonomian kita terus berkembang, dan agar citra Indonesia di mata dunia bertambah baik, maka reformasi di bidang hukum harus benar-benar sukses, dan korupsi harus berhasil kita berantas.

Khusus untuk menyukseskan gerakan Pemberantasan Mafia Hukum, saya sedang mempersiapkan untuk membentuk Satuan Tugas, di bawah Unit Kerja Presiden, yang selama dua tahun ke depan akan saya tugasi untuk melakukan upaya Pemberantasan Mafia Hukum.

Saya sungguh mengharapkan dukungan dan kerja sama dari semua Lembaga Penegak Hukum, dari LSM dan Media Massa, serta dari masyarakat luas. Laporkan kepada Satgas Pemberantasan Mafia Hukum jika ada yang menjadi korban dari praktik-praktik Mafia Hukum itu, seperti pemerasan, jual-beli kasus, intimidasi dan sejenisnya.

Dalam kaitan ini, saya menyambut baik rekomendasi Tim-8 dan juga suara-suara dari masyarakat luas agar tidak ada kasus-kasus hukum, utamanya pemberantasan korupsi, yang dipetieskan di KPK, atau juga di Polri, dan Kejaksaan Agung.

Kalau tidak cukup bukti hentikan, tetapi kalau cukup bukti mesti dilanjutkan. Hal ini untuk menghindari kesan adanya diskriminasi dan tebang pilih dalam pemberantasan korupsi. Apalagi kalau pemeti-esan ini berkaitan dengan praktik-praktik Mafia Hukum tadi.

Akhirnya, saudara-saudara, marilah kita terus melangkah ke depan, dan bekerja lebih gigih lagi untuk menyukseskan pembangunan bangsa.

Kepada jajaran Polri, Kejaksaan Agung, KPK, dan Lembaga-Lembaga penegak hukum dan pemberantas korupsi lainnya, teruslah berbenah diri untuk meningkatkan integritas dan kinerjanya. Bangun kerja sama dan sinergi yang lebih baik, dan hentikan disharmoni yang tidak semestinya terjadi.

Kepada masyarakat luas di seluruh tanah air marilah kita lebih bersatu lagi, dan cegah perpecahan di antara kita. Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh.

Semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, senantiasa membimbing perjalanan bangsa kita ke arah yang benar.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

22 November 2009

Hacker Asia Tenggara Gunakan Fasilitas Yahoo di Jakarta

Iman D. Nugroho

Apa yang terjadi di Jakarta Sabtu-Minggu (21-22/11/2009) cukup membanggakan. Di kota inilah, tepatnya di Balai Kartini, puluhan hacker dari berbagai negara membuat program. Tidak hanya itu, Yahoo, salah satu situs besar dunia memfasilitasi semuanya dalam Open Hack Day. Event ini tergolong luar biasa, mengingat inilah pertama kalinya Yahoo menggelar Open Hack Day di Asia Tenggara. Event serupa terakhir digelar di London, Inggris. progam yang dianggap paling jago, akan diaplikasikan di Yahoo, sekaligus mencantumkan nama creatornya. "This is fun, and probably it will open opportunity to Indonesian programers to entering global world," kata Michael Smith Jr dari Yahoo Asia Tenggara.


















Keterangan Foto:

1. SERIUS. Hacker serius membuat programnya dengan menggunakan aplikasi Yahoo.com.
2. ISTIRAHAT. Aktivitas yang berlangsung 2 hari nonstop membuat peserta kelelahan dan beristirahat di "kursi yahoo".
3. GAMES. Untuk yang bosen, bisa main games.
4. PRESENTASI. Di akhir acara, mereka mempresentasikan programnya.

[ Atmosphere ] Keruh

Syarief Wadja Bae

bagai sua hujan dalam selokan
mereka tak takut karma sejarah
tentang bohong mereka pada kahanan
tinggal riwayat yang disiram comberan
berselimut daki dalam rupa dasi
dengan kemasan basi

Tuhan redupkan lampu
dalam kalbu dan hidup mereka
hanya naif dan latah
dalam alinea munafik yang panjang
padahal Tuhan tak pernah pergi
dari nadi
seolah tak ada cermin
sementara
disana ada penyair
yang menjadi Dewa
penyair yang tak pernah
ke pasar dan terminal

saban hari di kampus-kampus
semakin banyak Mahasiswa
yang belajar menjadi buaya
tanpa peduli pada air mata ibu
yang mereka injak berkali-kali

seperti binatang jalang
yang riang menjahit orasi
dalam ramai
dengan keserakahan

apa ini kado untuk generasi ?
kado kalatida dan kalabendu
yang dikencingi pupa

November 2009

*Puisi lain, klik di sini.

21 November 2009

[ Think Sport ] Berharap Pada Pak Kumis

Jojo Raharjo

Saat saya menulis artikel ini, tepat satu bulan satu hari kita memiliki Menteri Olahraga yang baru. Andi Alfian Mallarangeng, mantan jurubicara dan orang di lingkaran ring satu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, mendapat reward atas pengabdiannya selama lima tahun terakhir. Anto, begitu panggilan lelaki berpenampilan charming dan dandy itu, menggantikan Adhyaksa Dault, yang sudah mengorbankan kursi sebagai anggota dewan terpilih dari Sulawesi Tengah demi menuntaskan masa jabatan Menteri Negara Pemuda dan Olahraga pada Kabinet Indonesia Bersatu jilid pertama.

Anto terlahir di Makassar, 14 Maret 46 tahun lalu sebagai anak walikota Pare Pare termuda. Ayahnya, Andi Mallarangeng menjabat walikota pada usia 32 tahun dan meninggal dunia pada usia 36 tahun, ketika Andi yunior berusia 9 tahun. Sejak itu, ibunya, Andi Asni Patoppoi dan kakeknya, Andi Patoppoi, mantan Bupati Grobogan, Jawa Tengah dan juga Bupati Bone, Sulawesi Selatan yang membesarkannya.

Kakeknya ini adalah salah seorang tokoh pemuda Sulawesi Selatan yang berhasil membujuk raja-raja di Sulawesi Selatan untuk mendukung dan menyerahkan kedaulatannya kepada Republik Indonesia yang diproklamasikan pada 17 Agustus 1945. Dari ayah dan kakeknya, ia belajar tentang semangat keindonesiaan yang mengatasi semangat kedaerahan, dari mereka pula ia belajar tentang nilai-nilai kedaerahan yang memperkaya nilai-nilai keindonesiaan. Dan dari ibunya belajar tentang hidup sebagai suatu perjuangan.

Andi Alifian Mallarangeng meraih gelar Doctor of Philisophy di bidang ilmu politik dari Northern Illinois University (NIU) Dekalb, Illinois, Amerika Serikat pada tahun 1997. Di universitas yang sama, ia meraih gelar Master of Science di bidang sosiologi. Sedangkan gelar Drs Sosiologi diraihnya dari Fisipol Universitas Gajah Mada, Yogyakarta pada tahun 1986.

Apa yang telah Anda rasakan pada sebulan pertama kepemimpinan pria berkumis ini? Ia sudah meresmikan lebih dari tiga ratus atlet dan ofisial yang akan berusaha memperjuangkan –istilah Anto- ”mengibarkan bendera merah putih sebanyak-banyaknya” di Laos? Sesuai target SBY, Andi berkali-kali mengulang bahwa kontingen Indonesia harus meraih posisi tiga besar di Sea Games bulan depan itu.

Di olahraga paling digandrungi di negeri ini, Anto, tak kunjung merestui pencalonan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022. Ia selalu beralasan, “Bentuk dulu tim nasional yang tangguh.” Posisi ini berbeda dengan pendahulunya, Adhyaksa Dault, yang hadir pada launching Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022 di Pacific Place, 9 Februari 2009 lalu. “Ini bukan hanya mimpi. Karena orang yang paling miskin adalah mereka yang tidak lagi mampu bermimpi,” kata Adhyaksa saat itu...

Mungkin, sikap Anto ada benarnya. Pekan lalu, timnas senior kembali gagal meraih kemenangan perdana di Prakualifikasi Piala Asia. Dalam partai yang ditonton 35 ribu pendukung Tim Garuda, Boaz Salossa dan kawan kawan berbagi angka satu dengan Kuwait. Dalam partai itu, sebuah billboard resmi terpasang di sisi timur lapangan, bertuliskan situs resmi pencalonan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia, www.wcindonesia2022.com. Sebuah iklan website yang hingga kini sama sekali tak bisa dibuka.

Andi Alfian Mallarangeng, suami Vitri Cahyaningsih dan ayah tiga orang anak bernama Gemilang Mallarangeng, Gemintang Kejora Mallarangeng dan Mentari Bunga Rantiga Mallarangeng yang pernah meraih Man of the Year Majalah MATRA (2002), Future Leader of Asia, Majalah Asia Week (1999), Bintang Jasa Utama RI (1999), dan Percy Buchman Prize (1995) itu tetap optimis menjalani masa jabatannya yang kurang empat tahun sebelas bulan. Dan, sampai sejauh ini, kita belum menemukan alasan untuk tidak menemukan alasan untuk tidak mendukungnya. | Pancoran, 21 November, 2009 |

*Analisa olahraga lain, klik di sini.

20 November 2009

Kemiskinan Masih menjadi Pekerjaan Rumah SBY-Boediono

Fully Syafi

Selain problem makelar kasus pengadilan, hal kemiskinan tetap menjadi pekerjaan rumah yang belum terselesaikan oleh pemerintahan Susilo Bambang-Boediono. Bagi anak-anak, kemiskinan berarti kurangnya asupan gizi dan kurang gizi. Seperti tampak pada gambar, seorang anak di Surabaya yang dirawat di RS Dr. Soewandhi Surabaya karena kurang gizi.