Iddaily Mobile | Dari Anda Untuk Publik
Youtube Pilihan Iddaily: Pati berani!
       

13 Juni 2010

Match of the day : Australia mencari kompensasi…

Jojo Raharjo

Sepanjang Minggu petang sampai Senin dinihari, kita bakal disuguhi tiga pertandingan fase Grup Piala Dunia, masing-masing satu laga Grup C yakni Aljazair vs Slovenia (18.30 WIB) dan dua game Grup D Serbia vs Ghana (21.00 WIB) dan Jerman vs Australia (01.30 WIB Senin dinihari). Untuk “match of day” kita bicarakan saja partai ketiga: duel tim panser melawan “The Soceroos”.


Bagi lebih dari 20 juta penduduk Australia, Piala Dunia 2006 di Jerman merupakan mimpi buruk. Perjuangan keras Harry Kewell dan kawan-kawan yang tampil apik sejak pra kualifikasi dan penyisihan Grup F harus terhenti di perdelapanfinal akibat permainan licik Italia, yang kemudian menjadi juara dunia.

Tim asuhan Guus Hiddink sukses menemani Brasil lolos dari Grup F setelah membekap Jepang 3-1, keok 0-2 dari Brazil dan imbang 2-2 melawan Kroasia.

Nah, di detik-detik terakhir melawan Italia di babak 16 besar, saat skor masih 0-0, pemain Italia Fabio Grosso terjatuh setelah “bersentuhan” dengan Lucas Neill. Wasit menjatuhkan penalti dan eksekusi Fransesco Totti di menit 95 mengakhiri perjalanan Australia di Piala Dunia kedua yang mereka ikuti setelah sebelumnya pada 1974.

Kekecewaan empat tahun silam hendak dibayar Australia kali ini. Sayangnya, belum apa-apa sudah harus bertemu juara dunia tiga kali Jerman. Mampukah tim yang kembali diasuh meneer Belanda, kali ini diarsiteki Pim Verbeek, berbuat lebih baik dibandingkan empat tahun lalu? Semua ditentukan pada laga perdana. Bagaimanapun, langkah emas tahun lalu ditentukan dari kemenangan atas Jepang di pertandingan awal.

Begitu pula kali ini, apapun hasil melawan Jerman, akan sangat mempengaruhi nafas mereka selanjutnya. Untuk tiga match ini, saya menebak Aljazair kalah tipis dari Slovenia, Serbia bermain sama kuat dengan Ghana, dan Jerman menang tipis atas Australia.

*Jojo Raharjo, reporter Espira di Jakarta.

12 Juni 2010

Match of the day : Rooney adalah kunci...

Jojo Raharjo

Sepanjang Sabtu petang sampai Minggu dinihari, kita bakal disuguhi tiga pertandingan fase Grup Piala Dunia, masing-masing dua laga Grup B yakni Korsel vs Yunani (18.30 WIB) dan Argentina vs Nigeria (21.00 WIB) serta satu partai Grup C Inggris vs Amerika Serikat (01.30 WIB Minggu dinihari).


Untuk “match of day” kita bicarakan saja partai ketiga: duel antara tim “football” Inggris melawan tim “soccer” Amerika Serikat yang sangat menentukan karena dua tim ini dianggap sebagai kekuatan terkuat Grup C, dengan mengesampingkan Aljazair dan Slovenia .

Tim Inggris datang ke Afrika Selatan menanggung harapan berat jutaan penggila bola pendukung tim ”Tiga Singa” itu. Mereka berharap, Steven Gerrard dkk mampu mengubah mitos Inggris yang dikenal memiliki liga sepakbola paling dinamis dan terbanyak diminati warga bumi, namun melempem untuk urusan tim nasional. Sampai sekarang, Inggris baru tercatat sekali menjuarai Piala Dunia, itupun saat digelar di kandang mereka, 44 tahun silam.

Materi Inggris bisa dibilang idaman, tentu minus David Beckham dan Rio Ferdinand yang mendadak cedera. Capello masih akan memilih apakah David James atau Robert Green di bawah mistar, sementara 4 pemain belakang kemungkinan diisi Glen Johnson, John Terry, Ledley King, dan Ashley Cole.

Di tengah ada duo Gerrard dan Frank Lampard, Joe Cole dan Shaun Wight Phillips atau Aaron Lennon, dengan menduetkan Wayne Rooney dan Peter Crouch di depan. Nah, untuk urusan serang-menyerang inilah si bengal Rooney akan menjadi kunci Inggris sekaligus mimpi buruk penjaga gawang tim Abang Sam.

Tapi jangan remehkan AS. Mereka punya 5 pemain yang berpengalaman mengecap Liga Premier yakni dua kiper Brad Guzan (Aston Villa), Tim Howard (Everton), Jonathan Spector (West Ham), Clint Dempsey (Fulham) dan Landon Donovan (eks Everton).

Jadi, siapa menang kali ini? Football atau Soccer?

Saya memperkirakan Yunani akan menang tipis dari Nigeria, Argentina menang lebih dari satu gol atas Nigeria demikian pula Inggris menang lumayan meyakinkan lawan AS.

*Jojo Raharjo, reporter Espira di Jakarta.

Perjuangan Palestina belum berakhir

Iman D. Nugroho (video)

Perjuangan rakyat Palestina jelas belum berakhir. Apalagi, pasca serangan terakhir pasukan Israel pada kapal pengangkut bantuan kemanusiaan belum lama ini, tidak membuat Israel jera, dan terus melancarkan aksinya di Jalur Gaza. Dan perjuangan ini tentu bukan "milik" Palestina saja. Berikut ini penggalan wawancara dengan Duta Besar Palestina di Jakarta, Faridz Mehdavi belum lama ini.



10 Juni 2010

Bila pelatih asing membawa bendera negara

Jojo Raharjo

Sembilan dari 32 tim peserta Piala Dunia kali ini diarsiteki oleh pelatih asing. Ini menarik karena Piala Dunia erat kaitannya sebagai sebuah ajang untuk membumbungkan nasionalisme sebuah negara.


Tak jarang, selama even Piala Dunia yang berlangsung sebulan penuh, pertikaian politik tingkat nasional sampai perang antar kampung terhenti dulu demi mendukung tim nasional bertanding. Tapi bagaimana kalau tim nasional yang didukung ternyata dipimpin oleh pelatih asing?

Pertanyaan itu patut kita alamatkan kepada sembilan negara yang dipegang pelatih asing. Inggris, negara yang selalu mengagung-agungkan sebagai negara asal sepakbola sudah tiga Piala Dunia berturut-turut diarsiteki pelatih asing. Pada Piala Dunia 2002 dan 2006 mereka diarahkan oleh Sven Goran Eriksson dari Swedia dan kini tim ”Tiga Singa” dilatih Fabio Capello asal Italia. Adapun 8 tim lain yang dilatih coach asing yakni tuan rumah Afsel, Nigeria, Yunani, Ghana, Australia, Kamerun, Swiss dan Pantai Gading.

Dari sembilan pelatih asing itu Jerman dan Swedia patut berbangga karena menyumbangkan dua pelatih kawakan: Otto Rehhagel dan Ottmar Hitzfield masing-masing menukangi Yunani dan Swiss. Adapun Swedia, yang justru tak tampil di putaran final Piala Dunia karena tersisih di penyihan grup Eropa, patut bangga karena menempatkan dua dutanya. Lars Lagerback, pelatih timnas Swedia yang gagal mengantarkan negaranya ke putaran final, justru dipinang menangani Nigeria. Adapun Eriksson kini membesut Pantai Gading.

Selain empat pelatih dari Jerman dan Swedia, lima pelatih asing lain berasal dari Belanda (Pim Verbeek melatih Australia), Brazil (Carlos Alberto Parreira melatih Afsel), Italia (Capello melatih Inggris), Serbia (Milovan Rajevac melatih Ghana), dan Perancis (Paul Le Guen melatih Kamerun).

Mari sama-sama kita saksikan sebelum pertandingan dimulai, apakah mulut sembilan pelatih asing itu terbuka dengan benar saat menyanyikan lagu kebangsaan negara lain yang ditanganinya?

Analisa Wolrd Cup 2010 lain klik di sini.


08 Juni 2010

Bernyanyi-nyanyi di Taman Suropati

Iman D. Nugroho (video)



Taman di Jakarta, boleh juga. Salah satunya di Taman Suropati, Menteng, Jakarta Pusat. Pada Jumat, Sabtu atau Minggu, taman ini bak tempat berkumpulnya warga Jakarta yang merindukan semilir angin yang menggoyang rimbun daun. Belum lagi alunan musik akustik pengunjung yang memilih tempat ini sebagai tempat latihan. Nice,..