| republish | Please Send Email to: [email protected] |
21 Mei 2010
Pencemaran di kebun sawit Malaysia?
Iman D. Nugroho
Dalam sebuah penerbangan dari Bandra Kuala Lumpur, Malaysia menuju Jakarta, awal Mei 2010, terlihat sebuah pemandangan mengenaskan. Sebuah bukit batu tampak dikelilingi oleh genangan air berbeda warna. Belum jelas betul, apakah air-air itu adalah salah satu bentuk pencemaran dari bahan kimia yang digunakan di perkebunan sawit? Atau hanya sebuah genangan air alami?
| republish | Please Send Email to: [email protected] |
| republish | Please Send Email to: [email protected] |
19 Mei 2010
Kandidat Perempuan dan Independen tampil beda
Iman D. Nugroho
Kehadiran kandidat perempuan dan kandidat independen dalam Pemilihan Walikota Surabaya 2010-2015 ini bisa jadi akan mengantar Surabaya ke dalam sejarah baru walikotanya.
Dua kandidat yang menjadi buah bibir itu adalah kandidat perempuan Tri Rismaharini (nomor 4) dan Fitradjaya Purnama (nomor 5). Dalam debat yang juga menandai kampanye hari pertama itu, Risma memunculkan figure keibuan, sementara Fitra menawarkan solusi sederhana dalam persoalan pelik yang dihadapi Surabaya. Tiga kandidat lain, Bagio F. Sutadi (nomor 1) , Fandi Utomo (nomor 2) dan Arif Afandi (nomor 3) tampil datar.
Perempuan
Nama Risma sempat mencuat ketika dirinya berhasil mengubah wajah Surabaya saat menjabat sebagai Kepala Dinas Pertamanan Pemerintah Kota Surabaya. Perempuan yang kini menjabat sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini yang mengubah Surabaya menjadi penuh bunga dan bertabur hijau taman kota.
Risma juga berhasil menggenjot Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Surabaya dalam waktu 2 tahun, dan orang yang mendesain system lelang melalui internat atau dikenal sebagai E-proc. “Saya sudah membuktikan kalau saya bisa,” kata perempuan yang menolak mengubah penampilan fisiknya dalam pencalonan walikota ini. Bila Risma terpilih, maka untuk pertama kali dalam sejarah, Surabaya akan dipimpin oleh Walikota Perempuan.
Independen
Aksi kandidat independen Fitradjaya Purnama juga membawa atmosfir berbeda dalam Pilkada Surabaya kali ini. Fitra yang diusung oleh beberapa elemen NGO di Surabaya, dengan didukung oleh Sultan Hamengkubowono IX ini tampil bak orator dalam demonstrasi di atas panggung debat kandidat. Terobosan ide Fitra yang “garis keras” tak jarang meniptakan aplaus panjang dari pengunjung.
“Ada satu cara yang bisa dilakukan dalam mengurangi kemacetan, yakni menggalakkan transportasi public dan melarang mobil berplat selain “L”, untuk masuk ke Surabaya,” kata aktivis tahun 90-an ini dalam debat kandidat itu. Bahkan, Fitra juga meminta masyarakat untuk menerima segala bentuk money politics yang beredar, namun tetap memilih dirinya dalam Pilkada Surabaya, mendatang.
Lulusan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya ini bahkan dengan tegas menyatakan dirinya tidak akan mundur selangkah pun bila nantinya gagal menjadi Walikota Surabaya. “Orang banyak mengira saya ingin jadi Walikota Surabaya, padahal cita-cita saya menjadi Presiden Indonesia, dan kalau toh saya gagal jadi Walikota, hal itu tidak akan menghalangi cita-cita saya,” kata organizer berbagai aksi massa dalam demonstrasi melawan Orde Baru ini.
| republish | Please Send Email to: [email protected] |
Kehadiran kandidat perempuan dan kandidat independen dalam Pemilihan Walikota Surabaya 2010-2015 ini bisa jadi akan mengantar Surabaya ke dalam sejarah baru walikotanya.

Perempuan
Nama Risma sempat mencuat ketika dirinya berhasil mengubah wajah Surabaya saat menjabat sebagai Kepala Dinas Pertamanan Pemerintah Kota Surabaya. Perempuan yang kini menjabat sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini yang mengubah Surabaya menjadi penuh bunga dan bertabur hijau taman kota.
Risma juga berhasil menggenjot Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Surabaya dalam waktu 2 tahun, dan orang yang mendesain system lelang melalui internat atau dikenal sebagai E-proc. “Saya sudah membuktikan kalau saya bisa,” kata perempuan yang menolak mengubah penampilan fisiknya dalam pencalonan walikota ini. Bila Risma terpilih, maka untuk pertama kali dalam sejarah, Surabaya akan dipimpin oleh Walikota Perempuan.
Independen
Aksi kandidat independen Fitradjaya Purnama juga membawa atmosfir berbeda dalam Pilkada Surabaya kali ini. Fitra yang diusung oleh beberapa elemen NGO di Surabaya, dengan didukung oleh Sultan Hamengkubowono IX ini tampil bak orator dalam demonstrasi di atas panggung debat kandidat. Terobosan ide Fitra yang “garis keras” tak jarang meniptakan aplaus panjang dari pengunjung.
“Ada satu cara yang bisa dilakukan dalam mengurangi kemacetan, yakni menggalakkan transportasi public dan melarang mobil berplat selain “L”, untuk masuk ke Surabaya,” kata aktivis tahun 90-an ini dalam debat kandidat itu. Bahkan, Fitra juga meminta masyarakat untuk menerima segala bentuk money politics yang beredar, namun tetap memilih dirinya dalam Pilkada Surabaya, mendatang.
Lulusan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya ini bahkan dengan tegas menyatakan dirinya tidak akan mundur selangkah pun bila nantinya gagal menjadi Walikota Surabaya. “Orang banyak mengira saya ingin jadi Walikota Surabaya, padahal cita-cita saya menjadi Presiden Indonesia, dan kalau toh saya gagal jadi Walikota, hal itu tidak akan menghalangi cita-cita saya,” kata organizer berbagai aksi massa dalam demonstrasi melawan Orde Baru ini.
| republish | Please Send Email to: [email protected] |
17 Mei 2010
Weesp, salah satu pertahanan terluar Amsterdam
Iman D. Nugroho (text/photo), Jacko Agun (video) Weesp
Sejak jaman pertengahan, Weesp sudah menjadi daerah yang penting di Belanda. Di kota ini, Amsterdam menempatkan salah satu pertahanan terluar dari serangan musuh. Masa berganti, kota ini pun seperti dilupakan. Mc Donalds pun tak ada di pusat kota.
Kastil Muiderslot adalah salah satu benteng pertahanan itu. Kastil yang namanya diadopsi dari bahasa Jerman "mui" atau mulut itu memang berada di mulut sungai Vecth dan kanal Rhine.
*Benteng dan meriam yang banyak tersebar di Weesp.
Hingga kini, kastil yang dibangun pada tahun 1280 ini masih tegak berdiri dan menjadi salah satu museum andalan kota Weesp. Bersama beberapa benteng kecil yang juga tersebar di sekitar sungai Vecth, terangkai sejarah heroik kastil dan benteng yang berjasa sebagai alat pertahanan.
Selain kastil dan benteng, kota berpenghuni 18 ribu jiwa ini juga dikenal sebagai kota kecil yang banyak memiliki jembatan di atas kanal. Jembatan ini bisa terbuka dan tertutup bila perahu berukuran besar melintas di bawahnya.
Dan yang tidak ketinggalan adalah Kincir Angin tradisional khas Belanda, yang juga banyak tersebar. Dahulu, kincir angin itu digunakan sebagai salah satu penggerak generator pengatur air kanal. Jaman juga yang membuat kincir angin itu menjadi peninggalan sejarah kota tempat coklat Van Houten diciptakan itu.
| republish | Please Send Email to: [email protected] |
Sejak jaman pertengahan, Weesp sudah menjadi daerah yang penting di Belanda. Di kota ini, Amsterdam menempatkan salah satu pertahanan terluar dari serangan musuh. Masa berganti, kota ini pun seperti dilupakan. Mc Donalds pun tak ada di pusat kota.
Kastil Muiderslot adalah salah satu benteng pertahanan itu. Kastil yang namanya diadopsi dari bahasa Jerman "mui" atau mulut itu memang berada di mulut sungai Vecth dan kanal Rhine.

Hingga kini, kastil yang dibangun pada tahun 1280 ini masih tegak berdiri dan menjadi salah satu museum andalan kota Weesp. Bersama beberapa benteng kecil yang juga tersebar di sekitar sungai Vecth, terangkai sejarah heroik kastil dan benteng yang berjasa sebagai alat pertahanan.
Selain kastil dan benteng, kota berpenghuni 18 ribu jiwa ini juga dikenal sebagai kota kecil yang banyak memiliki jembatan di atas kanal. Jembatan ini bisa terbuka dan tertutup bila perahu berukuran besar melintas di bawahnya.
Dan yang tidak ketinggalan adalah Kincir Angin tradisional khas Belanda, yang juga banyak tersebar. Dahulu, kincir angin itu digunakan sebagai salah satu penggerak generator pengatur air kanal. Jaman juga yang membuat kincir angin itu menjadi peninggalan sejarah kota tempat coklat Van Houten diciptakan itu.
| republish | Please Send Email to: [email protected] |
14 Mei 2010
Abraham dan Jadwal Sholat di Belanda
Iman D. Nugroho, Hilversum
Seorang laki-laki tua di Bussum, Netherlands, memiliki kebiasaan mulia; menyebarkan jadwal sholat lima waktu kepada setiap pendatang muslim di kota itu. “Saya hanya ingin saudara muslim tidak bingung ketika akan menjalankan ibadahnya,”
“Maaf, apakah di antara kalian ada yang muslim?” tanya, Bram, warga kota Bussum, North Holland, Sabtu lalu. Pertanyaan laki-laki berusia 70 tahun pada rombongan peserta kursus singkat Radio Netherlands Training Center (RNTC) ini sedikit mengejutkan.
Selama ini, masyarakat Belanda dikenal tidak mempersoalkan persoalan pribadi seperti agama. “Saya hanya ingin membagikan ini,” tambahnya, sembari memberikan selembar kertas.
Sekilas, lembaran kertas berukuran folio yang berisi tulisan arab dan latin berbahasa Belanda itu, memang tidak istimewa. Lebih mirip kertas stensil dengan huruf yang diketik dengan mesin ketik manual, plus beberapa coretan di dalamnya.
Namun, bila dibaca lebih detail, tulisan yang tertera di kertas itu sangat berharga bagi umat Islam. “Ini adalah jadwal sholat lima waktu hingga bulan Mei esok,” kata Bram.
Masjid Bussum
Jadwal yang dibagikan Bram, berasal dari Moskee Atakwa Bussum (Masjid Atakwa Bussum-Ind) yang terletak di pusat kota Bussum. Pengurus masjid itu secara berkala memperbaharui jadwal sholat lima waktu yang kerap kali berubah.
Seperti juga iklim Negara itu yang kerap kali berubah. Untuk umat Islam di Bussum saja, hal itu masih menjadi sesuatu yang membingungkan, apalagi untuk umat Islam pendatang.
Abraham tak bisa mengingat lagi, kapan dirinya memulai kebiasaan membagi-bagikan jadwal sholat itu. Namun, katanya, dirinya mengharapkan apa yang dilakukan itu tidak terlalu dipandang istimewa.
“Tidak masalah bagi Saya tentang agama yang berbeda,” kata laki-laki pensiunan guru ini. Dengan semangat itu jugalah, Bram juga mendapatkan support dari orang tua bekas muridnya yang sebagian beragama Islam. Para orang tua bekas murid Bram ini secara kebetulan adalah jamaah di masjid Atakwa.
“Orang tua mantad murid Saya itulah yang tidak pernah berhenti menyuport saya, dan mengabarkan bila jadwal sudah berubah atau diupdate,” terangnya. Saat itulah, Bram pergi ke masjid Atakwa untuk mengambil jadwal, dan memfotokopinya. Bila dirinya bertemua dengan sahabat-sahabat muslimnya, Bram selalu menawaran jadwal sholat baru itu.
Tindakan yang aneh
Bram menyadari, apa yang dilakukan ini tergolong aneh. Apalagi untuk ukuran orang Belanda, yang seringkali tidak mempedulikan hal agama. Di Negara ini, sekitar 40-an persen penduduknya menganut atheism (tidak mengakui adanya Tuhan). Sementara sisanya terbagi menjadi berbagai macam agama dan sekte-sektenya. Dua kelompok (atheism dan beragama) ini hidup saling berdampingan.
“Dan itu memunculkan sesuatu yang mungkin hanya terjadi di Belanda,” kata Bram memanding rasa penasaran. Yakni, adanya gereja yang berubah fungsi karena umatnya tidak ada. Di sebuah gereja Katolik di kota Bussum misalnya. Karena ketika mejadi gereja tidak banyak jemaah yang hadir, maka pemerintah setempat mengubahnya menjadi apartemen.
Masyarakat, jelas Bram, tidak masalah dengan hal itu. Yang penting apa yang dilakukan pemerintah itu juga disetujui oleh rakyat setempat. “Saya sendiri Kristen Protestan dan bahkan sempat hampir menjadi pendeta. Tapi saya tidak masalah dengan itu semua,” kata Bram. Seperti juga, ketika Bram merasa perlu mendistribusikan jadwal sholat kepada warga muslim yang dikenalnya.
Melarang Tower
Hubungan antar agama di Eropa sempat mengalami beberapa masalah yang merusak kerukunan antar agama. Belum lama, Pemerintah Swiss dikritik karena melarang pembangunan tower masjid.
Keputusan itu dianggap diskriminatif kepada masyarakat muslim yang ada di negeri itu. Sebelumnya, sebuah media di Denmark, juga menuai kontroversi karena memuat karikatur yang diumpamakan dengan Nabi umat muslim, Muhammad. Hal itu memicu demonstrasi berdarah di beberapa Negara.
Namun, apa yang dilakukan Abraham, bisa jadi menjadi masa depan yang lebih baik bagi kehidupan beragama di Eropa. Terima kasih, Bram,..
| republish | Please Send Email to: [email protected] |
Seorang laki-laki tua di Bussum, Netherlands, memiliki kebiasaan mulia; menyebarkan jadwal sholat lima waktu kepada setiap pendatang muslim di kota itu. “Saya hanya ingin saudara muslim tidak bingung ketika akan menjalankan ibadahnya,”

Selama ini, masyarakat Belanda dikenal tidak mempersoalkan persoalan pribadi seperti agama. “Saya hanya ingin membagikan ini,” tambahnya, sembari memberikan selembar kertas.
Sekilas, lembaran kertas berukuran folio yang berisi tulisan arab dan latin berbahasa Belanda itu, memang tidak istimewa. Lebih mirip kertas stensil dengan huruf yang diketik dengan mesin ketik manual, plus beberapa coretan di dalamnya.
Namun, bila dibaca lebih detail, tulisan yang tertera di kertas itu sangat berharga bagi umat Islam. “Ini adalah jadwal sholat lima waktu hingga bulan Mei esok,” kata Bram.
Masjid Bussum
Jadwal yang dibagikan Bram, berasal dari Moskee Atakwa Bussum (Masjid Atakwa Bussum-Ind) yang terletak di pusat kota Bussum. Pengurus masjid itu secara berkala memperbaharui jadwal sholat lima waktu yang kerap kali berubah.
Seperti juga iklim Negara itu yang kerap kali berubah. Untuk umat Islam di Bussum saja, hal itu masih menjadi sesuatu yang membingungkan, apalagi untuk umat Islam pendatang.
Abraham tak bisa mengingat lagi, kapan dirinya memulai kebiasaan membagi-bagikan jadwal sholat itu. Namun, katanya, dirinya mengharapkan apa yang dilakukan itu tidak terlalu dipandang istimewa.
“Tidak masalah bagi Saya tentang agama yang berbeda,” kata laki-laki pensiunan guru ini. Dengan semangat itu jugalah, Bram juga mendapatkan support dari orang tua bekas muridnya yang sebagian beragama Islam. Para orang tua bekas murid Bram ini secara kebetulan adalah jamaah di masjid Atakwa.
“Orang tua mantad murid Saya itulah yang tidak pernah berhenti menyuport saya, dan mengabarkan bila jadwal sudah berubah atau diupdate,” terangnya. Saat itulah, Bram pergi ke masjid Atakwa untuk mengambil jadwal, dan memfotokopinya. Bila dirinya bertemua dengan sahabat-sahabat muslimnya, Bram selalu menawaran jadwal sholat baru itu.
Tindakan yang aneh

“Dan itu memunculkan sesuatu yang mungkin hanya terjadi di Belanda,” kata Bram memanding rasa penasaran. Yakni, adanya gereja yang berubah fungsi karena umatnya tidak ada. Di sebuah gereja Katolik di kota Bussum misalnya. Karena ketika mejadi gereja tidak banyak jemaah yang hadir, maka pemerintah setempat mengubahnya menjadi apartemen.
Masyarakat, jelas Bram, tidak masalah dengan hal itu. Yang penting apa yang dilakukan pemerintah itu juga disetujui oleh rakyat setempat. “Saya sendiri Kristen Protestan dan bahkan sempat hampir menjadi pendeta. Tapi saya tidak masalah dengan itu semua,” kata Bram. Seperti juga, ketika Bram merasa perlu mendistribusikan jadwal sholat kepada warga muslim yang dikenalnya.
Melarang Tower
Hubungan antar agama di Eropa sempat mengalami beberapa masalah yang merusak kerukunan antar agama. Belum lama, Pemerintah Swiss dikritik karena melarang pembangunan tower masjid.
Keputusan itu dianggap diskriminatif kepada masyarakat muslim yang ada di negeri itu. Sebelumnya, sebuah media di Denmark, juga menuai kontroversi karena memuat karikatur yang diumpamakan dengan Nabi umat muslim, Muhammad. Hal itu memicu demonstrasi berdarah di beberapa Negara.
Namun, apa yang dilakukan Abraham, bisa jadi menjadi masa depan yang lebih baik bagi kehidupan beragama di Eropa. Terima kasih, Bram,..
| republish | Please Send Email to: [email protected] |
Mobil pertama berplat Amerika-ku!
Maya Mandley, New Jersey
Hmmm,.. Sejak pertama menginjak AS, cita-cita ingin punya mobil sendiri seperti tak terhapuskan. Saat itu, Honda CRV seperti menjadi bayangan yang suatu saat harus teraih. The dream come true!
SUV itu selalu Aku jadikan patokan untuk 'menaklukkan' kerasnya hidup di negara yang sekarang dipimpin Barrcak Obama itu. Selama hampir tujuh tahun berada di Amerika, pada awal bulan Mei 2010, aku bisa membeli kendaraan sendiri. Yeeeee! Meski bukan Honda CRV seperti impianku, tapi mobil jenis SUV lain bermerk Oldsmobile Bravada keluaran General Motor.
Mobil keluaran tahun 1999 itu dibeli dari teman suamiku. Sebelum memberi cek seharga USD 2000 itu, suamiku melakukan cek mobil yang akan dibeli lewat situs resmi bernama CarFax. Ini penting untuk orang yang membeli tidak melalui dealer resmi. Plus, harus mengeluarkan USD 37 sebelum minta data kondisi mobil tersebut.
Undang-undang perlindungan konsumen meregulasi hal itu. Dari laporan Car Fax terlihat riwayat mobil tersebut. Siapa pemilik pertama, apakah pernah mengalami kecelakaan atau apakah sedang jadi jaminan bank. Bahkan Car Fax mengeluarkan jaminan seandainya laporan yang dikeluarkan itu tidak benar. Mereka akan mengganti sesuai dengan harga mobil.
Asuransi
Setelah cek diberikan kepada penjual, tahap berikutnya mendaftarkannya di asuransi. Tak peduli mobil baru atau bekas. Yang membedakan adalah claim asuransinya. Sepanjang pengetahuanku ada 2 macam, yaitu full coverage dan liability.
Full coverage artinya pihak asuransi akan mengganti semua kerugian, bila terjadi sesuatu. Sementara liability hanya pihak lain (bila terjadi kecelakaan) saja yang diganti. Besarnya asuransi terganjung jenis asusransi yang dipilih. Urusan asuransi pun selesai.
Tahap berikutnya melakukan registrasi atau mendapatkan STNK di kantor DMV (Divisions of Motor Vehicles), untuk mendapatkan plat nomor. Untuk tahap ini, surat-surat yang dibutuhkan adalah title atau BKKB (Bukti kepemilikan kendaraan bermotor) yang sudah ditanda tangani penjual untuk dialih namakan ke pemilik yang baru.
Kartu asuransi sementara, SIM calon pemilik mobil dan uang untuk membayar biaya-biayanya juga tidak bisa ditolak. Plus, pajak penjualan yang besarnya 7% untuk New Jersey, tempat tinggalku. Proses ini hanya makan waktu 1 jam, tergantung lamanya antrian. Tidak ada calo dalam proses ini!
Plat nomor
Soal plat nomor, bila membeli tidak lewat deales, maka plat nomor bisa langsung bisa didapat dan dipasang di mobil. Bila lewat dealer, butuh satu minggu untuk pengurusan plat nomor secara kolektif. Tapi deales diberi hak untuk mengeluarkan plat sementara yang biasanya dibuat dari kertas biasa dan ditempel di jendela belakang.
Uniknya, untuk mobil yang bukan mobil baru, DMV mengeluarkan semacam surat perintah agar mobil yang baru aku beli itu diinspeksi dalam waktu 14 hari, setelah plat dikeluarkan. Inspeksi bisa dilakukan di kantor DMV atau di bengkel swasta yang punya izin.
Dengan biaya USD 45-50/inspeksi akan keluar stiker khusus yang di tempel di sebelah kiri kaca depan mobil. Dalam stiker itu dijelaskan sampai kapan mobil itu harus di inspeksi lagi, yang biasanya 2 tahun kemudian. Finally, setelah 6,5 tahun di Amerika dan hanya jadi penumpang atau pelanggan mass transit, kembali punya mobil!
| republish | Please Send Email to: [email protected] |
.jpg)
SUV itu selalu Aku jadikan patokan untuk 'menaklukkan' kerasnya hidup di negara yang sekarang dipimpin Barrcak Obama itu. Selama hampir tujuh tahun berada di Amerika, pada awal bulan Mei 2010, aku bisa membeli kendaraan sendiri. Yeeeee! Meski bukan Honda CRV seperti impianku, tapi mobil jenis SUV lain bermerk Oldsmobile Bravada keluaran General Motor.
Mobil keluaran tahun 1999 itu dibeli dari teman suamiku. Sebelum memberi cek seharga USD 2000 itu, suamiku melakukan cek mobil yang akan dibeli lewat situs resmi bernama CarFax. Ini penting untuk orang yang membeli tidak melalui dealer resmi. Plus, harus mengeluarkan USD 37 sebelum minta data kondisi mobil tersebut.
Undang-undang perlindungan konsumen meregulasi hal itu. Dari laporan Car Fax terlihat riwayat mobil tersebut. Siapa pemilik pertama, apakah pernah mengalami kecelakaan atau apakah sedang jadi jaminan bank. Bahkan Car Fax mengeluarkan jaminan seandainya laporan yang dikeluarkan itu tidak benar. Mereka akan mengganti sesuai dengan harga mobil.
Asuransi
Setelah cek diberikan kepada penjual, tahap berikutnya mendaftarkannya di asuransi. Tak peduli mobil baru atau bekas. Yang membedakan adalah claim asuransinya. Sepanjang pengetahuanku ada 2 macam, yaitu full coverage dan liability.
Full coverage artinya pihak asuransi akan mengganti semua kerugian, bila terjadi sesuatu. Sementara liability hanya pihak lain (bila terjadi kecelakaan) saja yang diganti. Besarnya asuransi terganjung jenis asusransi yang dipilih. Urusan asuransi pun selesai.
Tahap berikutnya melakukan registrasi atau mendapatkan STNK di kantor DMV (Divisions of Motor Vehicles), untuk mendapatkan plat nomor. Untuk tahap ini, surat-surat yang dibutuhkan adalah title atau BKKB (Bukti kepemilikan kendaraan bermotor) yang sudah ditanda tangani penjual untuk dialih namakan ke pemilik yang baru.
Kartu asuransi sementara, SIM calon pemilik mobil dan uang untuk membayar biaya-biayanya juga tidak bisa ditolak. Plus, pajak penjualan yang besarnya 7% untuk New Jersey, tempat tinggalku. Proses ini hanya makan waktu 1 jam, tergantung lamanya antrian. Tidak ada calo dalam proses ini!
Plat nomor
Soal plat nomor, bila membeli tidak lewat deales, maka plat nomor bisa langsung bisa didapat dan dipasang di mobil. Bila lewat dealer, butuh satu minggu untuk pengurusan plat nomor secara kolektif. Tapi deales diberi hak untuk mengeluarkan plat sementara yang biasanya dibuat dari kertas biasa dan ditempel di jendela belakang.
Uniknya, untuk mobil yang bukan mobil baru, DMV mengeluarkan semacam surat perintah agar mobil yang baru aku beli itu diinspeksi dalam waktu 14 hari, setelah plat dikeluarkan. Inspeksi bisa dilakukan di kantor DMV atau di bengkel swasta yang punya izin.
Dengan biaya USD 45-50/inspeksi akan keluar stiker khusus yang di tempel di sebelah kiri kaca depan mobil. Dalam stiker itu dijelaskan sampai kapan mobil itu harus di inspeksi lagi, yang biasanya 2 tahun kemudian. Finally, setelah 6,5 tahun di Amerika dan hanya jadi penumpang atau pelanggan mass transit, kembali punya mobil!
| republish | Please Send Email to: [email protected] |