Iddaily Mobile | Dari Anda Untuk Publik
Youtube Pilihan Iddaily: Pramoedya Ananta Toer
       

14 Juni 2009

PENS-ITS Wakili Indonesia ke Jepang

Press Release

Memasuki hari kedua pertarungan Kontes Robot Indonesia, Kontes Robot Cerdas Indonesia, dan Kontes Robot Seni Indonesia (KRI-KRCI-KRSI) 2009 di Grha Sabha Pramana UGM, Jogjakarta, Minggu (14/6), terlihat semakin sengit.
Terutama di ajang KRI yang mengambil tema Bersama Kita Bisa Meraih Kemenangan. Mulai dari babak perdelapan final, hampir semua tim yang bertarung mampu menunjukkan keunggulannya. Sehingga juri pun berkali-kali kesulitan menentukan pemenang.


Namun, di babak ini pula langkah Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya yang diwakili tim Bolokulowo harus menghentikan langkahnya karena kalah cepat oleh tim Patriot milik tuan rumah UGM. Tim Bolokulowo hanya mampu menempuh perjalanan sampai check point 2, sedangkan tim Patriot sudah mampu mendekati check point 3.
Sementara laju Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) ITS yang diwakili tim D4=S1 terus mulus melaju ke babak-babak berikutnya mengalahkan lawan-lawannya. Hampir di semua pertarungan, tim D4=S1 selalu mampu mencapai goal atau memukul ketiga bedug dengan sempurna.

Pertarungan paling sengit terjadi di babak perempat final antara tim Patriot (UGM) melawan tim Zhafarul Zero Hepta (Universitas Muhammadiyah Malang). Karena posisi saat retry di check point 3 sama-sama dianggap meragukan, sehingga juri berunding cukup lama. Hingga akhirnya diputuskan pertarungan keduanya harus diulang. “Karena posisi kedua tim terlihat sangat meragukan, maka kami putuskan untuk melakukan tanding ulang atas kesepakatan bersama,” tutur Wahidin Wahab, ketua tim dewan juri KRI yang berasal dari UI.

Pada pertandingan ulang pun, kesengitan tak juga reda. Berkali-kali kedua tim sama-sama melakukan retry saat di check point 2, sehingga memancing sorak sorai penonton yang ikut tegang menyaksikan. Hingga pada akhirnya, tim Patriot berhasil menuju garis akhir dan memukul ketiga bedug. Sehingga tim Patriot berhak maju ke babak semifinal. Ketegangan terus berlanjut saat semifinal yang mempertemukan tim phi_cool (Universitas Brawijaya Malang) melawan tim Patriot (UGM) dan tim D4=S1 (PENS-ITS) melawan tim Shiraru (Universitas Pendidikan Indonesia Bandung).

Dalam laga semifinal pertama, tim Patriot mampu lebuh dulu memukul ketiga bedug dan berhak melaju ke final. Sementara tim D4=S1 kembali berhasil memukul ketiga bedug dengan sempurna, meski sempat mengalami retry di check point 3 karena robot manual terpeleset. Dengan demikian, final mempertemukan tim Patriot melawan tim D4=S1. Kondisi ini semakin seru karena supporter dari kedua tim yang paling mendominasi arena dan berkali-kali perang yel-yel.

Puncak serunya pertandingan sangat terasa saat final berlangsung. Mengingat kedua tim selalu bertarung ketat mengalahkan musuh-musuhnya sejak awal. Tim D4=S1 yang biasanya selalu mulus mencapai goal, dalam final ini sempat mengalami error pada robot traveler saat akan memukul bedug. Sedang tim Patriot sudah semakin mendekati di belakangnya.

Untungnya tim D4=S1 segera sigap melakukan retry, sehingga robot tim D4=S1 berhasil mencapai goal dengan memukul ketiga bedug secara sempurna. Dengan berhasilnya mencapai goal lebih dulu di detik ke-52, tim D4=S1 dari PENS-ITS akhirnya dinyatakan sebagai juara I dan berhak mewakili Indonesia di ajang internasional ABU Robocon 2009 di Tokyo, Jepang, Agustus mendatang.

Sementara itu, pada ajang KRCI divisi Expert Battle yang juga berlanjut, robot ITS G.A.AssAssin akhirnya juga terhenti karena macet di start. Untuk divisi ini, robot Dewo dari Universitas Neeri Surabaya (Unesa) berhasil menjadi juara pertama mengalahkan robot tuan rumah Djodja X-01. Sedangkan untuk juara I KRSI berhasil diraih robot Elit dari Institut Teknologi Nasional Malang. Robot SRI milik PENS yang terlihat sangat cantik hanya mampu menduduki posisi 3 karena menggunakan sensor kabel untuk menangkap alunan musik. Sedangkan robot Elit yang tanding dengan robot Marawis dari Universitas Bhayangkara (Ubhara) Surabaya menggunakan sensor telinga, sehingga mendapat nilai lebih tinggi.

13 Juni 2009

Menimba Sisa Minyak di Tangki Kereta Minyak

Iman D. Nugroho

Sekelompok anak-anak di sebuah tempat di Jawa Tengah menimba sisa minyak dari tangki KA Minyak milik Pertamina. Mereka menggunakan busa dan kayu panjang untuk mengambil minyak di dasar tangki dan memerasnya ke dalam botol plastik. Foto ini diambil Kamis (28/05) ini.




12 Juni 2009

Iklan Clear Pasang Foto Anggota AJI Jakarta Tanpa Izin

Iman D. Nugroho

Iklan Shampoo Clear di Majalah Gatra edisi minggu kedua Juni ini, memajang foto dua anggota AJI Jakarta yang sedang berdemonstrasi di samping bola raksasa Mayday. Juga tampak bendera salah satu organisasi buruh. Sayang, semua itu tanpa izin yang bersangkutan.




08 Juni 2009

Kelompok Musisi Electro Prancis, Chinese Man Goyang Surabaya

Chinese Man, duo jagoan musik elektronik asal Prancis, siap menebar keunikan musik hip hop ala mereka yang diramu dengan asyik. Berbagai suara dan genre musik mereka mix dengan lincah dan akan merasuk ke gendang telinga publik Surabaya.. Menggoda kita untuk mengikuti irama yang mereka tawarkan.


Pusat Kebudayaan Prancis (CCCL) Surabaya, dalam rangka ‘Festival Musim Semi Prancis 2009’, mengundang kelompok musisi electro asal Prancis, Chinese Man, ke kota terbesar kedua di Indonesia ini. Di sini, kami didukung oleh Pemerintah Kota Surabaya dan bekerjasama dengan Globalappleworks dan Surabaya New Media Art Centre, yang menyelenggarakan festival ‘VIDEO:WRK’, untuk menampilkan Chinese Man, pada malam pembukaan festival video ini.

Konser “Groove Sessions” dari duo DJ hip hop ternama asal Prancis tersebut akan diselenggarakan pada Kamis, 11 Juni 2009, pk. 20.00 di Parkiran Balai Pemuda Surabaya. Selain Chinese Man, juga akan tampil sejumlah musisi electro asal Surabaya, Jakarta dan Jogjakarta. Acara terbuka untuk umum dan tidak dipungut biaya.

Chinese Man

Chinese Man adalah sebuah grup yang lahir pada 2004, di bawah naungan label Chinese Man Records, yang nantinya akan menjadi ‘senjata’ penuh bakat yang melanda ke segala penjuru.

Chinese Man telah tampil di banyak panggung regional, nasional dan sekarang internasional (sejumlah pertunjukan penuh sensasi di San Fransisco, Amerika Serikat pada 2006). Saat ini, mereka menjelajahi Asia. Album pertama Chinese Man, “The Groove Sessions” pada 8 Oktober 2007 telah menorehkan prestasi luar biasa pada festival du Printemps de Bourges, sebuah festival musim semi sebagai ajang pencarian bakat hip hop, dan pada festival Solidays 2008.

Duo musisi ini -dengan 4 tangan dan 2 piringan- membelokkan begitu banyak pidato politik, dialog film dan jazz roots, dalam sebuah ramuan suara yang menyingkirkan debu abstrak hip hop, lewat hentakan pengaruh dub, folk maupun elektro! Pada ‘Festival Musim Semi Prancis 2009’ di Surabaya, duo DJ, Zé Matéo bersama High Ku bersiap menawarkan irama menggelegar di udara terbuka!

03 Juni 2009

Prita Case is Violation of People Constitutional Right

Iman D. Nugroho

Non Government Organizations activist and journalist demand Attourney General Office (AGO) to release Prita Mulyasari, young mother who is facing legal cases for her oppinion of Omni International hospital which is writen on mailing list. The activists also demand AGO to erase all claims which are submited by Omni International. “The freedom of speech are be guaranteed by Indonesia Basic Law of 1945 chapter 28 F,” Margiyono, coordinator of the Alliance of Independent Jurnalis, Wednesday, June 3.



Prita Mulyasari is citizen of Tangerang City who is arrested by Tangerang AGO for Criminal Defamation case. Prita case started from her email which is containing her oppinion about the bad facilities of Omni International hospital of South Tangerang District of Banten Province. Omni Hospital is very angry with it and sued Prita by administrative and criminal sue. For it Prita was treatened by Information and Electronic Transaction Law number 11, especially Article number 27. According to law, Prita will imprisonmant for maximum for six year and Rp. 1 billion for penalthy fine.

According to Prita cases, AJI think the criminal defamation is still become big threat for the freedom of expresion in Indonesia. Many countries has been erased those kind of law, but in Indonesia, the offence of criminal defamation become more stonger by Information and Electronic Transaction Law. “Until now, we still encourage erasing of criminal defamation,” Margiono said.

Anggara of Indonesian Human Right and Legal Aid Assosiasion (PBHI) said there are no strong reasons for AGO to arrest Prita by the cases. It’s must be other additional requirements for AGO to do that like dissapear of the evidence and flee. “Prita will not do that, PBHI and others NGO are willing to become a guarantor for Prita,” Anggara said. Meanwhile, Sudaryatmo of Indonesia Consumer Agencies Foundation (YLKI) said according Indonesia Consumer Protection Law number eight of 1999 what Prita has done is legal. According to the law one of the basic rights of consumer is to complaints. “On these cases, Prita are just wanted to complaints what happened on Omni Hospitals, and it’s protected by the law,” he said.

Indonesian Blogger Enda Nasution said Prita Cases created fearness for blogger and other internet users. It also will make netter afraid to publish their experience and oppinion. Especially complaint which is contained bad experience for companies and other institutions. “I think these conditions are put Indonesian people to entered represive conditions with no freedom of expresion,” Enda Said.