Iddaily Mobile | Dari Anda Untuk Publik
Youtube Pilihan Iddaily: Pramoedya Ananta Toer
       

27 April 2009

Kacong Melesat di Etape Penentuan

Rohman Arief

Etape penentuan Jelajah Malaysia 2009 telah dilaksanakan. Etape ketujuh yang menempuh Tanjung Malim menuju Genting, 117,0 km direbut pebalap asal Australia Timothy Roe (Saving and Loans) dengan waktu tempuh, 3 jam 01 menit 21 detik, Sabtu (25/4). Roe berhasil melepaskan diri dari kepungan dua climber, Ghader Mizbani (Tabriz Petrochemical) diurutran kedua disusul Jai Crawford yang juga rekan satu timnya. Hasil ini menempatkan Roe merebut Yellow Jersey yang selama ini dikuasai Mehdi Sorabi (Tabriz).


Sementara pebalap Polygon Sweet Nice Hari Fitrianto menempatkan diri sebagai pebalap Indonesia terdepan pada etape ketujuh kemarin. Dia menempatkan diri di posisi ke delapan tertinggal, 1 menit 59 detik. Hasil ini merupakan keberhasilan Kacong, sapaan pebalap asal Probolinggo, itu sebagai pebalap Indonesia.

Keberhasilan itu menempatkan dirinya melesat di posisi klasemen umum pebalap (General Classification by time). Dia mengumpulkan total waktu, 27.36’52”, atau tertinggal 2 menit 32. Sementara juara tahun lalu, Tonton Susanto tercecer di posisi ke-12 dan menempatkan dia di peringkat GC ke-10 dengan total waktu 27.37’32”.

Tentu hasil ini menggembirakan kubu Polygon Sweet Nice. “Memang kami tidak juara, tapi setidaknya pebalap kami menjadi yang terbaik bagi peserta asal Indonesia, dengan menempatkan Kacong sebagai pebalap terdepan,” aku Direktur Polygon Sweet Nice Harijanto Tjondrokusumo kemarin petang.

Masalahnya hasil ini sudah tidak memungkinkan untuk bergeser atau berubah. Sebab pada hari ini hanya melombakan nomor kriterium sepanjang 70.4 km di Kuala Lumpur. Tentu hanya keajaiban yang membuat Kacong gagal memertahankan posisinya. Dia cukup bertahan di rombongan terdepan, posisinya masih aman dari kejaran Mehdi yang kini terlempar di posisi ke-8 GC.

“Mudah-mudahan tidak ada hal-hal yang membuat kami gagal memertahankan ini. Hari ini menempuh etape flat dan dipastikan tidak banyak tantangan. Tinggal kami mendorong Sergey (Sergey Kudentsov) kembali untuk bertarung di garis depan etape terakhir ini,” imbuhnya.

Pada dua tahapan sebelumnya, Sergey berhasil menempatkan diri di posisi ketiga. Sementara medan flat adalah materi yang dikuasai pebalap Polygon Sweet Nice asal Russia itu. “Kami ingin seluruh pebalap membantu Sergey merebut etape. Karena untuk merebut green jersey (klasemen poin waktu) sudah tidak ada harapan,” tandasnya.

26 April 2009

Mega-Prabowo Meminta Tidak Ada Lagi Modus Politisasi Hukum

Iman D. Nugroho

Ketua DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri dan Ketua DPP Partai Gerindra Prabowo Subiyanto meminta tidak ada pihak-pihak yang menggunakan hukum untuk kepentingan politik. Seperti yang dialami aktivis Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Bogor, Minggu pagi ini. "Harus tidak ada modus menggunakan hukum untuk kelompok yang memiliki aspirasi politik yang berbeda," kata Wakil Ketua DPP Partai Gerindra, Fadli Zon usai mengikuti pertemuan antara Megawati-Prabowo di rumah Megawati di Jl. Teuku Umar, Jakarta, Minggu (26/4) ini.


Sinyalemen keras Mega-Prabowo Minggu ini dipicu oleh penangkapan Ketua DPP PPP Emron Pangkapi oleh tim satuan khusus Kejaksaan Agung (Kejagung) di Bogor Sabtu malam lalu. Emron dianggap terkait kasus penyalahgunaan kredit usaha tani (KUT) di Kabupaten Sungai Liat, Bangka Belitung pada 1999 lalu. Penangkapan itu menurut Fadli Zon diindikasikan karena PPP memiliki aspirasi politik yang berbeda dengan pemerintah. "Kalau hal ini diteruskan, maka akan mampu mencederai demokrasi di Indonesia," kata Fadli Zon.

Selain peristiwa penangkapan itu kata Fadli, pihak Partai Gerindra juga mengalami berbagai peristiwa teror dari pihak-pihak yang tidak diketahui. Seperti yang dialami Fadli Zon sendiri. Rumahnya diduga dibakar oleh orang yang tidak dikenal. Sejumlah 10 ribu buku miliknya yang ketika itu disimpan di rumah. Bahkan, anak terakhir Fadli Zon pun juga hampir menjadi korban dalam peristiwa itu. "Meski demikian, Ketua Partai Gerindra Prabowo tidak merasa gentar dengan hal itu dan terus meneriakkan hal-hal yang kami anggap benar," kata Fadli Zon.

Sementara itu Ketua Tim Pemenangan PDI Perjuangan, Cahyo Kumolo menjelaskakn, juga ada persoalan lain yang tak kalah dibicarakan Mega dan Prabowo. Yakni persoalan kasus Daftar Pemilih Tetap (DPT). Mega dan Prabowo sepakat agar DPT diperbaiki. "Bila tidak diperbaiki, maka akan semakin banyak kericuhan dalam pemilu mendatang," kata Cahyo Kumolo. Untuk memantapkan hal itu, Mega-Prabowo menginginkan adanya koalisi yang lebih besar. Untuk itu, pertemuan keduanya akan dilanjutkan Selama minggu depan.

Dalam pertemuan itu, bukan tidak mungkin akan hadir pula beberapa tokoh politik lain dari berbagai partai dan kelompok. "Bisa jadi, semua tokoh politik akan berkumpul pada saat itu, dan kita akan membuat koalisi yang lebih besar," kata Pramono Anung.

PKS Tak Masalahkan Bila SBY Tidak Memilih Calon yang Diusulkan

Iman D. Nugroho

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tidak mempermasalahkan bila Ketua Dewan Pembina yang juga Calon Presiden Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY tidak memilih calon wakil presiden yang diajukan partai itu. Asalkan, antara Partai Demokrat dan PKS tetap berada pada platform yang sama. Hal itu dikatakan Presiden PKS Tifatul Sembiring di sela-sela Musyawarah Majelis Syuro (MMS) PKS di Jakarta, Minggu (26/4) ini. "Yang pasti kesepakatan antara PKS dan Demokrat harus berdasarkan platform yang sama," kata Tifatul.



Meski demikian, Tifatul menceritakan, dari 39 anggota Dewan Syuro yang saat ini berkumpul di Jakarta, 21 orang diantaranya mengusulkan agar PKS memunculkan nama untuk calon wakil presiden yang akan mendampingi SBY dalam Pemilu Presiden pada Juli 2009 mendatang. Sementara sisanya, memutuskan untuk tidak mengirimkan calon wakil presiden. "Suasana sempat menghangat karena tidak ada kesamaan pendapat soal ini," kata Tifatul. Namun, jelasnya, hal itu tidak berarti musyawarah Majelis Syuro kali ini deadlock, karena masih ada waktu untuk membicarakan. "Yang pasti, keputusan harus keluar hari ini, bila tetap tidak ketemu, maka akan divoting," katanya.

Meski demikian, Presiden PKS Tifatul Sembiring meyakinkan bahwa akan lebih baik bila dalam pilpres mendatang, SBY memilih calon yang berasal dari partai politik. Tujuan strategis dari hal itu adalah untuk memperkuat alat politik dari partai tersebut dalam pilpres. "Karena itu, bagi ke 20 anggota Majelis Syuro merasa perlu untuk mendukung mantan Presiden PKS Hidayat Nurwahid untuk menjadi cawapres pendamping SBY," katanya. Terkait koalisi, PKS akan memutuskan 30 butir sebagai kesepakatan koalisi. "Namun, yang paling krusial adalah butir mengenai masalah ekonomi, bagaimana menurunkan angka pengangguran dan menurunkan angka kemiskinan. Kalau secara makro sudah baik, tapi sektor riil harus ditingkatkan. Hal-hal seperti ini yang harus ditampung dan tertulis dalam kontrak," jelas Tifatul.

Bagaimana bila SBY menolak Hidayat Nurwahid dan memilih calon lain? Tifatul menilai, apapun keputusan SBY, pasti akan meminta pertimbangan dengan partai-partai yang sudah berkoalisi dengan Partai Demokrat. "Saya yakin, PKS akan ikut diajak bicara sebelum Pak SBY mengeluarkan nama lain," katanya. Dan bila itu terjadi, PKS akan menerima, asalkan SBY dan Partai Demokrat tetap pada kesepakatan PKS dan Partai Demokrat. "Ada 10 agenda nasional, seperti bagaimana membangun kembali ekonomi, dan bagaimana menyelesaikan krisis, kalau itu masih sama dengan pratform PKS, sepertinya tidak masalah bagi kami," katanya.

Tidak seperti biasanya, PKS benar-benar menghindari adanya pengaruh "dari luar" atas anggota Musyawarah Majelis Syuro. Dalam acara kali ini, panitia musyawarah meminta seluruh peserta musyawarah untuk tidak membawa handphone dan menaruhnya di luar ruang rapat. "Kami ingin menghindari SMS atau telepon dukungan-dukungan dari pihak-pihak luar," katanya.

23 April 2009

Sergey Unjuk Gigi Jelajahi Malaysia

Rohman Arief

Pebalap anyar Polygon Sweet Nice Sergey Kudentsov mampu unjukgigi pada etape keempat, Jelajah Malaysia. Menempuh jarak 177, 5 km dari Pasir Mas menuju Kuala Terengganu, dilewati Sergey dengan catatan waktu 4 jam 09 menit, 21 detik dan menemptkannya di urutan ketiga, Rabu (22/4). Sementara juara etape direbutpebalap tuan rumah, Anuar Manan yang tergabung bersama Azad University Iran. Catatan yang dikumpulkan Manan sama dengan 106 pebalap yang masuk dalam rombongan besar terdepan.


Hasil ini menggambarkan mulai ada komunikasi antara pebalap baru dengan pebalap anyar. Masalahnya tiga etape yang sudah dilalui tidak berjalan mulus. Dimana Sergey belum bisa unjuk gigi seperti yang dihrapkan. Dengan masuknya pebalap asal Russia di posisi ketiga itu, menunjukkan performanya kian membaik.

“Tiga etape yang kami lalui memang tidak berjalan, karena tidak adanya komunikasi, dan Sergey juga butuh adaptasi dengan rekan-rekannya. Termasuk Roman Krasilnikov yang kondisinya juga belum 100 % fit,” terang Direktur Polygon Sweet Nice, Harijanto Tjondrokusumo, kemarin sore.

Dia menunjuk kerjasama antara Sergey dnegna dua pebalap lokal, Hari Fitrianto dan Herwin Jaya. Kedunya bahu-membahu membawa Sergey hingga 3 km menjelang finish. Beberapa ratus meter menjelang finish, Sergey berhasil melepaskan diri darikawnan pebalap. Sayangny konsentrasinya pecah, yang membuat Anuar Mananmencuri dari sebelahnya.

Dengan hasil ini Sergey saat ini duduk di posisi ke-27 General Classification by time (klasemen individu) dengan catatan waktu, 17.24'00”. Catatan ini jauh tertinggal 35'56” dengan pemilik Yellow Jersey, Mehdi Sorabi yang masih kukuh di posisi puncak. Sementara Hari Fitrianto meski hanya finish di posisi ke-38, dia naik satu strip di posisi GC, dengan total waktu, 16.51'29”. Waktu ini hanya terpaut 25 detik saja dengan Sorabi.

“Hari ini masih sama, menempuh medan flat, dengan jarak 204,8 km. Mudah-mudahan performa Sergey kembali bisa terulang seperti etape keempat kemarin,” ucap Harijanto. Pada etape kelima hari ini menempuh rute Kuala Terengganu menuju Kuantan dan sepenuhnya flat. Harijanto berharap cuaca panas tidak membawa pengaruh bagi seluruh pebalap.

Dirumahkan, 2 Kontributor El Shinta Lapor AJI Surabaya

Andreas Wijaksono

Martuji dan Sugiarto, keduanya kontributor El Shinta, Selasa (21/4) sore melapor ke AJI Surabaya karena merasa diperlakukan semena-mena oleh Kepala Biro El Shinta Surabaya, Lita Rafael. Keduanya mengaku dirumahkan sejak Selasa (14/4) pekan lalu. Laporan keduanya diterima langsung oleh Donny Maulana, ketua AJI Surabaya yang juga reporter radio BBC, dan Rangga Umara, anggota divisi advokasi AJI Surabaya sekaligus reporter Suara Surabaya.


Menurut keduanya, alasan manajemen merumahkan mereka karena Martuji dan Sugiarto alias Bejo dianggap kurang produktif dalam menghasilkan liputan. ”Alasan tersebut dilontarkan kepada kami berdua tanpa menunjukkan data yang akurat seperti rekap berita yang telah disiarkan.” keluh Martuji kepada AJI Surabaya.

Berdasarkan keterangan Tuji, sapaan akrab Martuji, manajemen El Shinta biro Surabaya hanya menyampaikan keputusan manajemen pusat pada keduanya. Tidak puas, Tuji segera mengkonfirmasi hal tersebut via SMS pada seorang pejabat El Shinta di Jakarta bernama Ramelan.

SMS balasan dari Ramelan justru mengatakan bahwa hal tersebut adalah wewenang biro Surabaya. Ia malah menyarankan Tuji untuk membicarakan hal itu pada Lita secara kekeluargaan.

Donny Maulana menyatakan AJI Surabaya siap mendampingi keduanya memperoleh hak-hak mereka. Namun Donny menyayangkan masih adanya manajemen media yang memperlakukan jurnalisnya dengan semena-mena. ”Ini adalah kasus klasik di dunia junalis yang juga buruh. Diperlakukan semena-mena oleh manajemen.” seru Donny.

Menurut Donny, seharusnya para jurnalis segera mengusahakan terbentuknya serikat pekerja di tempat media mereka berkerja. Di tingkat internal, serikat pekerja mampu memperjuangkan hak-hak jurnalis yang sengaja diabaikan manajemen. Serikat pekerja juga bisa meminimalisir perlakuan sewenang-wenang manajemen media terhadap jurnalisnya. Yaitu dengan merumuskan secara bersama antara serikat pekerja dengan manajemen tentang Kesepakatan Kerja Bersama atau KKB.

Dalam KKB, akan tertuang dengan jelas seluruh hak dan kewajiban serta sanksi masing-masing pihak jika melanggar kesepakatan tersebut.

Release by AJI Surabaya