Iddaily Mobile | Dari Anda Untuk Publik
Youtube Pilihan Iddaily: Pramoedya Ananta Toer
       

23 April 2009

PMII Memprotes Perdagangan Mangan

Rumi Madinah

Puluhan aktivis yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Jember berunjuk rasa di depan kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Jember, Rabu(23/4)ini. Mereka memprotes SK Disperindag Kabupaten Jember, terkait keluarnya surat izin usaha penambangan mangan di Kecamatan Silo, Kabupaten Jember. Para mahasiswa sempat terlibat aksi saling dorong dengan aparat kepolisian di depan pintu masuk kantor Disperindag.


Puluhan mahasiswa yang menggunakan ikat kepala dari daun itu, menuntut agar Kepala Disperindag Haryanto keluar menemui mereka. Namun petugas Disperindag hanya mengizinkan satu orang perwakilan mahasiswa masuk ke dalam kantor. Karena tidak menemukan solusi, akhirnya, mahasiswa yang marah itu menyegel dengan sepatu kets. Mahasiswa juga menempatkan dua poster di pintu gerbang.

Dalam pernyatannya, ketua PMII Jember Abdurrahman Bin Auf mengatakan, ijin tambang yang diberikan kepada sejumlah perusahaan itu merupakan pengkhianatan terhadap kepentingan rakyat. Pasalnya, hal itu tidak sesuai dengan analisis dampak lingkungan (Amdal) yang ada. Penambangan, hanya akan semakin memperpanjang kesengsaraan masyarakat. Pasalnya, selain akan musim kemarau yang panjang, musim hujan akan selalu disertai dengan banjir. Karena itu, Abdurrahman mendesak eksekutif dan legislatif untuk menertibkan penambangan liar di Jember….

Dalam selebaran yang mereka bagikan, PMII menyatakan memenolak alih fungsi hutan untuk kepentingan kelompok tertentu. PMII juga menuntut agar surat keputusan Kepala Disperindag tentang kuasa pertambangan eksploitasi bagan galian, dan SK tentang kuasa penambangan dan pengangkutan dan penjualan bahan galian mangan dicabut. Mereka juga menolak proyek industrialisasi dan investasi di negara-negara dunia ketiga, yang efeknya tak menguntungkan rakyat. Karena itu, PMII juga mendesak kepada pemerintah agar mengembalikan orientasi pembangunan di Jember sesuai dengan Peraturan Pemerintah nomor 26 tahun 2007 tentang rencana tata ruang wilayah nasional.

Aksi unjuk rasa ini dilanjut ke Gedung DPRD Jember. Di tempat itu, mereka ditemui dia anggota komisi A DPRD Kabupaten Jember, Lukman Yasir dan Sucipto. Kedua anggota DPRD Jember itu menyetujui dan mendukung gerakan mereka untuk mencabut SK Disperindag.

21 April 2009

ITS Berhasil Loloskan Semua Tim KRI-KRCI 2009

Press Release

Ajang pertarungan Kontes Robot Indonesia dan Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRI-KRCI) 2009 bakal kembali digelar. Dalam ajang ini, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya berhasil meloloskan semua tim robotnya di semua divisi untuk mengikuti seleksi regional. Seperti tahun sebelumnya, sebelum bertarung ke tingkat nasional, akan dilakukan penyisihan lebih dulu di tingkat regional. Penyisihan dibagi dalam empat regional.


Regional I dilaksanakan tanggal 2-3 Mei di Politeknik Caltex Riau, Regional II tanggal 9-10 Mei 2009 di Universitas Indonesia (UI), Regional III tanggal 12-13 Mei 2009 di Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Regional IV tanggal 16-17 Mei 2009 di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.

Pada seleksi tahap II berupa pengiriman video dari 73 laporan kemajuan KRI dan 231 laporan kemajuan KRCI, akhirnya ditetapkan yang lolos ke seleksi regional sebanyak 67 tim untuk KRI dan 185 tim KRCI. Dengan rincian untuk Regional I sebanyak 13 tim KRI dan 35 tim KRCI, untuk Regional II ada 19 tim KRI dan 57 tim KRCI. Sedangkan untuk Regional III sebanyak 13 tim KRI dan 38 tim KRCI, serta untuk Regional IV sebanyak 22 tim KRI dan 55 tim KRCI.

Selain itu, tahun ini juga akan dipertandingkan satu kategori baru, Kontes Robot Seni Indonesia (KRSI). Yakni robot harus bisa menunjukkan aktivitas seni secara otomatis. Ada 12 tim KRSI yang dinyatakan lolos bertarung di tingkat nasional pada 6-7 Juni mendatang.

“KRSI yang masih bersifat pertandingan ekshibisi ini langsung dipertandingkan di tingkat nasional, tanpa ada seleksi regional,” jelas Ir Wiratno Argo Asmoro MSc, ketua panitia seleksi KRI-KRCI 2009 Regional IV.

Tema KRI tahun ini disesuaikan dengan ajang tingkat internasional ABU Robocon 2009 yang mengambil tema Travel Together for the Victory Drums. Pemenang KRI ini akan mewakili Indonesia di tingkat internasional tersebut yang akan dilangsungkan di Tokyo, Jepang pada 22 Agustus mendatang.

Untuk KRCI, agak berbeda juga dengan tahun-tahun sebelumnya. Bila sebelumnya KRCI terbagi atas divisi wheeled (beroda), legged (berkaki), serta expert single dan expert swarm. Tahun ini untuk divisi expert swarm diganti dengan divisi expert battle.

Tahun ini, ITS sendiri kembali mampu meloloskan semua tim robot yang diajukan di semua divisi atau kategori. Termasuk juga dari Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) dan Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS). Untuk bertarung di ajang KRI, ITS akan diwakili tim robot BOLOKULOWO. Sedang untuk KRCI divisi wheeled diwakili tim N-SEMBEL, divisi legged tim Turtle, divisi expert single tim Cy-clone, dan expert battle tim G.A._AssAssin.

Sedangkan PENS untuk KRI diwakili tim D4_SI, KRCI divisi wheeled tim KoM–PENS, divisi legged tim T-HEX'S, divisi expert single tim Al-'Adiyat, dan divisi expert battle tim Ghen_GR. Sementara dari PPNS hanya meloloskan untuk KRI yang diwakili tim CATAMARAN dan KRCI divisi wheeled diwakili tim SHOOKAKI. Selain itu, ITS juga berhasil meloloskan untuk KRSI yang diwakili tim Scylia. Sedang dari PENS diwakili tim SRI.

20 April 2009

Target Belum Sempurna, Semangat Tetap Menyala

Rohman Arief

Ambisi Polygon Sweet Nice masuk lima besar pada etape pertama Jalajah Malaysia belum berhasil. Menempuh Kuala Selangor-Ipoh dengan jarak, 176, 8 km, Minggu (19/4) direbut pebalap Bridgestone Anchor, Makoto Ijima dengan catatan waktu 3 jam 59 menit 55 detik. Ijima masuk bersama pebalap asal Iran, Amir Zargari yang tergabung dalam Tabriz Petrochemical. Dirombongan kedua 109 pebalap masuk dalam rombongan kedua secara bersamaan, terpaut 34 detik. Diantara peleton kedua inilah, seluruh pebalap Polygon Sweet Nice masuk bersamaan.


Pebalap Polygon Sweet Nice teratas yang masuk garis finish adalah Herwin Jaya yang berada di urutan ke-24. Disusul Jimmy Pranata (49), dan Hari Fitrianto (62). Sementara harapan Polygon Sweet Nice Sergey Kudentsov dan Roman Krasilnikov masuk diurutan ke-70 dan 53. Tentu hasil ini belum memuaskan bagi manajemen.

Direktur Polygon Sweet Nice Harijanto Tjondrokusumo menyatakan tahapan awal ini memang belum membawa hasil. "Kami melihat butuh penyesuaian antara pebalap baru dengan pebalap lama. Belum padunya strategi menyebabkan hasil di etape awal belum maksimal, terutama antara Sergey, Roman dan pebalap lokal" aku Harijanto. Hal lain yang menyebabkan belum maksimalnya strategi ini disebabkan komunikasi.

"Mudah-mudahan pada etape kedua hari ini kami bisa mewujudkan ambisi," terang Harijanto. "Seluruh pebalap sudah melihat kemampuan tim-tim yang belum pernah kami jumpai," imbuhnya. Polygon Sweet Nice belum pernah berjumpa dengan Saving and Loansdan Ride Sport Racing (keduanya Australia). Namun dari sejumlah komposisinya sudah berkali-kali berjumpa. Sebut saja Jai Crawford (Saving and Loans) pernah dijumpai saat berseragam Giant dan Trek Marcopolo.

Pada etape kedua hari ini menempuh jarak 199 km dari Ipoh menuju Sungai Petani. Pada etape kedua kali ini merupakan tantangan bagi seluruh pebalap. Pada tahapan kedua kali ini tidak jauh berbeda dengan etape pembuka, yakni medan flat. Sehingga Polygon Sweet Nice masih berharap pada dua sprinternya untuk mengeksekusi lintasan flat.

Namun cuaca diperkirakan lebih panas. Masalahnya start bakal dilangsungkan pukul 11.00 waktu setempat atau 10.00 WIB. "Kemarin diberangkatkan pukul 10.00 sudah terasa panas. Selama di perjalanan, banyak pebalap yang kehabisan stamina. Mudah-mudahan hari ini tidak sepanas kemarin," tandas Harijanto.


19 April 2009

Berlomba Jadi Calon Wakil Presiden, Kebodohan Berpolitik di Indonesia

Iman D. Nugroho

Dan tiba-tiba, berita tentang munculnya Partai Demokrat sebagai partai pemenang Pemilu 2009, menjadi pembuka perlombaan menjadi calon wakil presiden atau cawapres. Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat yang juga incumbent calon Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono menjadi sosok yang digadang-gadang untuk ditawari bakal cawapres. Kebodohan cara berpolitik kita,..


Melalui tulisan ini, sekali lagi saya mendeklarasikan diri sebagai orang yang sangat bodoh dalam dunia politik. Tapi, untuk menilai apa yang sedang terjadi di Indonesia belakangan, agaknya tidak perlu keahlian itu. Karena yang tampak di depan mata, sungguh bukan sebuah permainan politik tingkat tinggi. Hanya perlombaan eker-ekeran memunculkan sosok yang paling pas untuk jabatan tertentu. Dan yang paling mutakhir adalah posisi bakal cawapres.

Sejauh yang saya tahu, ada beberapa nama yang muncul belakangan. Sebut saja Yusuf Kalla, Sri Mulyani, Hidayat Nur Wahid hingga pengusaha Chairul Tandjung. Dan yang paling akhir, Amien Rais menawarkan calon wapres dari Partai Amanat Nasional (PAN). Kalau anda tahu nama-nama lain, mungkin bisa menambahi sendiri. Benar-benar aneh! Aneh! Bagaimana orang-orang yang pada awalnya "bermusuhan", kemudian menjadi sangat berharap untuk dipilih.

Untuk hal yang satu ini, saya memberikan nilai lebih pada tokoh-tokoh politik yang berani mengibarkan bendera sendirian. Mungkin, kecil kemungkinan mereka akan kalah, tapi paling tidak menjadi gelombang sendiri! Terlepas dari gelombang lain, apalagi merengek-rengek untuk diajak dalam satu kendaraan. Di mana harga diri? Ini politik rek, tidak dikenal harga diri dalam kamus politik! Ah, siapa bilang. Tetap saja hal itu dikenal dan harus menjadi salah satu ukuran dalam kehidupan berbangsa ini.

Jadi, bagaimana memandang pada perengek itu? Sederhana saja. Kalau anda termasuk orang-orang yang memilih mereka, mungkin waktunya beristighfar. Atau paling tidak terus mendoakan, agar mereka segera tersadar. Oops,..bangun dari tidur! Mereka harus dibangunkan dari tidur agar tidak cuma mengejar kekuasaan melalui politik. Guys,..politik lebih dari sekedar kekuasaan. Ini penting.

Tapi, harga beras adalah jauh lebih penting!

:)

Berdiri Menatap Luka

Iman D. Nugroho

Berdiri di sini sepi sekali
Sendirian menantang badai sambil memicingkan mata, silau melihat bendera yang lusuh
Lenganku terluka
Duri tajam di bunga mawar yang aku berikan kepadamu sore tadi, masih terasa perih
Saat keringatku mengaliri luka itu, kudengar detak jantungku berdetak kencang
Tak usah bingung
Semua tentangmu selalu membuat jantungku berdetak keras
Tak tahu mengapa,..


Tepat di bawah telapak kakiku juga ada luka
Dugaanku, kerikil di atas aspal di depan kampus biru itu penyebabnya
Ingatkah?
Saat itu aku mengejarmu
Kau yang menangis berusaha meninggalkanku
Sejuta kata yang aku siramkan padamu tak ada guna
Kau terus berlari
Aku memilih mengejarmu

Begitu sering kelopak mataku berkedip tak sengaja
Katanya, ada seseorang berkata-kata tentangku
Aku harap itu kau
Kau,..
Entah, aku yakin kau sedang membicarakanku
Berbicara tak harus berkata-kata
Rasanya, hatimu selalu menyebut namaku
Apa tak kau rasakan hal yang sama?

Berdiri di sini terbungkus dingin
Hatiku membeku tanpa alasan yang aku tahu
Tiba-tiba saja hatiku membatu
Batu yang terpahat berupa-rupa
Rupa suka, rupa duka, rupa nirwana dan angkara
Oops, juga rupa asmara

Awan tiba-tiba memeluk tanpa bicara
Mengurung, menyesakkan kesadaran religiku
Dia pasti tahu, meski tak sering aku terpaku dalam sujudku, namun rindu padanya tak pernah terhapus sekejap pun
Aku juga tahu kau tak peduli
Kau tak lagi percaya, ketika aku mengajakku meniti tangga menuju langit
Barangkali karena kau sering terbang ke sana
Begitu seringnya aroma langit terbawa olehmu, walau kau terus mengaku sedang berdosa
Kau dan langit seperti dua sisi yang berpekat erat
Seperti pahala dan dosa
Seperti setan, manusia dan malaikat-Nya

Sepi ini membuatku tetap berdiri
Menatap ibumu yang menantiku
"Kau tak lagi peduli," katamu

Haruskah luka ini aku jadikan bukti?
Mungkin ada baiknya aku biarkan menganga, untuk membuatku selalu bisa menikmati rasa perihnya.

Berdiri di sini tak lagi sepi
Ada luka yang selalu menemani

JAKARTA
2009