Press Release
Bagi media yang minim personel, jangan takut berpartisipasi dalam NU Jatim Badminton Cup: Turnamen Antar Media se-Jatim 2009. Pasalnya nama tim yang dapat didaftarkan sebagai peserta tidak hanya dari awak redaksi – seperti jurnalis, wartawan, reporter, kameramen, dan fotografer – saja. Pekerja di bidang lain yang menunjang operasionalisasi perusahaan media dan perwakilan perusahaan media juga bisa didaftarkan.
Ini berarti, kalau stok pemain atau calon pemain dari awak redaksi sangat minim, media yang bersangkutan dapat mendaftarkan pemain dari bidang/bagian lain. Misalnya, iklan, sirkulasi, percetakan, penyiar, teknisi, hingga petugas keamanan alias satpam. “Yang penting tidak ngebon dan dapat menunjukkan tanda pengenal dari perusahaan media yang bersangkutan yang sah dan masih berlaku,” ujar Sekretaris Panitia Mujib Anwar, Senin (13/4).
Pentingnya hal itu disampaikan, agar semua dari 52 perusahaan media, perwakilan perusahaan media, dan lembaga/organisasi profesi kewartawanan di Jatim yang di undang dalam turnamen memperebutkan piala bergilir Ketua PWNU Jatim, tropy, dan uang tunai sebesar Rp 7.750.000 ini tidak salah paham. “Makanya masalah ini harus dijelaskan sejak awal,” jelasnya.
Terpisah, Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim, KH M.H Mutawakkil Alallah SH MM berharap 52 perusahaan media, perwakilan perusahaan media, dan lembaga/organisasi profesi kewartawanan di Jatim dapat berpartisipasi untuk suksesnya acara tersebut. “Jika sukses, kami ingin NU Jatim Badminton Cup ini nantinya menjadi event tahunan,” tegasnya.
Kata KH Mutawakkil, selain menjadi rangkaian acara peringatan hari lahir (Harlah) NU ke-83 pada bulan Juni mendatang, NU Jatim Badminton Cup: Turnamen Antar Media se-Jatim 2009 ini juga merupakan upaya lembaga yang dipimpinnya untuk membangun kerja sama dan silaturrahmi yang harmonis dengan perusahaan atau lembaga media. Selain itu, lewat ajang ini, olahraga bulutangkis diharapkan lebih membumi di tengah masyarakat – khususnya Jatim. “Tentunya lewat sosialisasi dan pewartaan yang dilakukan media,” imbuhnya.
KH Mutawakkil juga berharap, lewat turnamen bulutangkis ini, dapat menjadi stimulus dan pendorong bagi perusahaan/lembaga media dan organisasi lembaga profesi kewartawanan untuk lebih memperhatikan, memberdayakan, dan mengapresiasi pebulutangkis-pebulutangkis yang dimiliki agar lebih berprestasi.
Sekadar mengingatkan, NU Jatim Badminton Cup: Turnamen Antar Media se-Jatim 2009 akan dilaksanakan selama tiga hari, 1 – 3 Mei mendatang di Gedung Bulutangkis PWNU Jatim, Jln Masjid Al Akbar Timur 9 Surabaya (depan Masjid Nasional Al Akbar Surabaya). Media perusahaan/lembaga media dan organisasi lembaga profesi kewartawanan yang di undang berpartisipasi dapat mendaftarkan tim pemainnya untuk menjadi peserta, 1 – 18 April 2009 dengan membayar biaya pendaftaran Rp 25.000 untuk setiap tim.
14 April 2009
11 April 2009
Panwaslu Memeriksa Santri Sukowono
Rumi Madinah
Panwas Pemilu Kabupaten Jember, Jawa Timur mencium keterlibatan salah satu unsur perangkat Pemilu dalam kasus mobilisasi massa saat dilakukan pencontrengan di tempat pemungutan suara (TPS) 14 Desa Sukowono, Kecamatan Sukowono, Kabupaten Jember. Pemeriksaan hari ini dilakukan pada 21 santri diduga berusia di bawah umur dan ikut mencontreng pada Pemilu Legislatif 9 April lalu.
Periksaan oleh Panwaslu Jember itu dilakukan Sabtu(11/4) ini. Ketua Panwaslu Kabupaten Jember, Agung Purwanto mengatakan, dugaan kecurangan ini terjadi saat puluhan santri datang ke TPS sekitar pukul 10.30 WIB. Mereka bersama-sama melakukan pemungutan suara di TPS 14. Agung menjelaskan, salah satu saksi mencurigai sebagai pemilih fiktif, karena diperkirakan usianya masih belum 17 tahun. Hal itu bisa dilihat dari wajah mereka yang tampak seperti anak-anak berusia 13-15 tahun.
Saat Panwas menanyakan identitas puluhan santri itu dan mereka tidak bisa menunjukkan identitasnya.
Tetapi, Rombongan santri itu hanya menunjukkan formulir C-4. Dari 21 orang santri tadi, delapan orang sudah terlanjur melakukan pemungutan surat suara. Agung memperkirakan adanya keterlibatan salah satu unsur penyelenggaran Pemilu di tempat itu yang terlibat. Sejauh ini ia masih melakukan pemeriksaan terhadap ke-21 orang tadi. Sementara, pemeriksaan yang dilakukan kali ini difokuskan pada ke-21 santri. "Hingga saat ini masih fokus pada santri," katanya.
Agung mengatakan jika terbukti ada tindak pelanggaran yang melibatkan salah satu unsure penyelenggara pemilu, maka ia tidak akan segan-segan menerapkan undang-undang 10 tahun 2008 tentang tindak pidana pemilu. Diberitakan sebelumnya, Panitia pengawas kecamatan (Panwascam) Sukowono menemukan 21 santri di salah satu pesantren setempat yang diduga berusia dibawah umur (belum 17 thn) melakukan pemungutan surat suara di tempat pemungutan suara (TPS) 14 di Desa Sukowono, Kecamatan Sukowono.
Panwas Pemilu Kabupaten Jember, Jawa Timur mencium keterlibatan salah satu unsur perangkat Pemilu dalam kasus mobilisasi massa saat dilakukan pencontrengan di tempat pemungutan suara (TPS) 14 Desa Sukowono, Kecamatan Sukowono, Kabupaten Jember. Pemeriksaan hari ini dilakukan pada 21 santri diduga berusia di bawah umur dan ikut mencontreng pada Pemilu Legislatif 9 April lalu.
Periksaan oleh Panwaslu Jember itu dilakukan Sabtu(11/4) ini. Ketua Panwaslu Kabupaten Jember, Agung Purwanto mengatakan, dugaan kecurangan ini terjadi saat puluhan santri datang ke TPS sekitar pukul 10.30 WIB. Mereka bersama-sama melakukan pemungutan suara di TPS 14. Agung menjelaskan, salah satu saksi mencurigai sebagai pemilih fiktif, karena diperkirakan usianya masih belum 17 tahun. Hal itu bisa dilihat dari wajah mereka yang tampak seperti anak-anak berusia 13-15 tahun.
Saat Panwas menanyakan identitas puluhan santri itu dan mereka tidak bisa menunjukkan identitasnya.
Tetapi, Rombongan santri itu hanya menunjukkan formulir C-4. Dari 21 orang santri tadi, delapan orang sudah terlanjur melakukan pemungutan surat suara. Agung memperkirakan adanya keterlibatan salah satu unsur penyelenggaran Pemilu di tempat itu yang terlibat. Sejauh ini ia masih melakukan pemeriksaan terhadap ke-21 orang tadi. Sementara, pemeriksaan yang dilakukan kali ini difokuskan pada ke-21 santri. "Hingga saat ini masih fokus pada santri," katanya.
Agung mengatakan jika terbukti ada tindak pelanggaran yang melibatkan salah satu unsure penyelenggara pemilu, maka ia tidak akan segan-segan menerapkan undang-undang 10 tahun 2008 tentang tindak pidana pemilu. Diberitakan sebelumnya, Panitia pengawas kecamatan (Panwascam) Sukowono menemukan 21 santri di salah satu pesantren setempat yang diduga berusia dibawah umur (belum 17 thn) melakukan pemungutan surat suara di tempat pemungutan suara (TPS) 14 di Desa Sukowono, Kecamatan Sukowono.
Kata-kata Ini Untukmu
Syarif Waja Bae
Tenggelamlah dalam samudra bening.
Dan berikan tanda disana. Tanpa merusak beningnya.
Terserah, apa yang kau rangkai disana.
Tetaplah hati-hati karena itu.. samudra. walau bening.
Tenggelamlah dalam samudra bening.
Dan berikan tanda disana. Tanpa merusak beningnya.
Terserah, apa yang kau rangkai disana.
Tetaplah hati-hati karena itu.. samudra. walau bening.
09 April 2009
Pemilu di Legian, Bali dan di Porong, Sidoarjo
Iman D. Nugroho dan Akbar Insani

Sejumlah warga Legian, Kuta Bali menunggu giliran memberikan suaranya dalam Pemilu Legislatif, Kamis (9/4/09) ini. Pemilu di Pulau Dewata itu berlangsung lancar, meski diwarnai dengan sengketa Daftar Pemilih Tetap (DPT). Senada, di Porong, Sidoarjo Pemilu juga berlangsung dalam. Seperti tampak pada gambar, seorang warga Porong mengamati partai dan foto calon legislatif di TPS 3,
desa Besuki, Porong. TPS 3 di desa Besuki ditempatkan di tengah - tengah jalan tol besuki tepat ditengah tengah pemukiman
korban lumpur.


desa Besuki, Porong. TPS 3 di desa Besuki ditempatkan di tengah - tengah jalan tol besuki tepat ditengah tengah pemukiman
korban lumpur.
07 April 2009
Keluarga Korban Minta TNI-AU Memperbaharui Pesawat
Rumi Madinah
Meski merelakan kepergian almarhum Letnan Dua (Letda) Richie Desi Pratika dalam kecelakaan pesawat foker 27 di Bandung, Senin kemarin, namun pihak keluarga meminta TNI AU memperbaharui pesawat yang digunakan latihan. Hal itu penting mengingat pihak keluarga tidak menginginkan terjadi kejadian serupa dikemudian hari. Hal itu dikatakan ayah almarhum Richie Desi Pratika, Sugeng Iriyanto.
