Iddaily Mobile | Dari Anda Untuk Publik
Youtube Pilihan Iddaily: Pramoedya Ananta Toer
       

11 Februari 2009

Rakyat Jatim Deklarasi Dukung Sultan Sebagai Calon Presiden

Iman D. Nugroho, Surabaya

Perwakilan masyarakat Jawa Timur dari 38 kabupaten/kota menggelar deklarasi mendukung Sultan Hamengkubuwono X sebagai calon Presiden RI dalam Pemilihan Umum (Pemilu) Presiden RI 2009 mendatang di Surabaya, Rabu (11/2) ini. Dalam deklarasi itu tertulis tekad masyarakat Jawa Timur untuk kembali menyatukan kekuatan rakyat yang selama ini dibangun dan mengajak Sri Sultan Hamengkubuwono X untuk merebut kembali kekuasaan ke tangan rakyat. Deklarasi itu dihadiri sekitar 6000-an massa perwakilan dari 38 kabupaten/kota di Jawa Timur.


Di hadapan seribuan massa Sri Sultan Hamengkubuwono X menegaskan bahwa perubahan di negara ini ditentukan oleh rakyat. “Rakyatlah yang menentukan perubahan tersebut,” kata Sultan. Lebih jauh Sultan menambahkan, pilihan rakyat Indonesia dalam pemilu presiden Juni mendatang akan mempengaruhi jalannya pembangunan di negeri ini untuk lima tahun mendatang. Untuk itu, Sultan, yang sudah menyatakan kesanggupannya maju sebagai calon presiden 2009-2014 pada Pisowanan Agung di Yogyakarta 28 Oktober 2008 lalu, mengingatkan rakyat untuk memenuhi persyaratan administrative agar tercatat sebagai pemilih yang legal sehingga hak suaranya dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Sultan meyakinkan, kesediaannya maju sebagai calon Presiden RI berdasarkan permintaan berbagai kalangan mulai dari Sabang hingga Merauke. Kesediaan itu dideklarasikan di Jogjakarta pada 28 Oktober lalu. Berbeda dengan calon presiden lain, Sultan mengusung motto restorasi, yakni penataan ulang terhadap kebijakan-kebijakan yang dinilai belum berpihak ke rakyat. Restorasi yang dimaksud antara lain meliputi bidang pertanian, perindustrian dan kebudayaan. Sultan, yang hadir di Surabaya dengan didampingi istri Kanjeng Ratu Hemas dan rombongan, juga mengatakan bahwa pada era otonomi daerah ini membangun bangsa haruslah berdasarkan pada keragaman kebudayaan untuk kemandirian manusia.

Tokoh pemuda angkatan 1998 yang juga ketua panitia penyelenggara Fitrajaya Purnama mengatakan masyarakat Jawa Timur harus menjadi bagian dari rakyat Indonesia yang sudah mulai menata diri untuk kebaikan Indonesia. Dengan semangat restorasi ala masyarakat Jepang, Fitrajaya meyakini, Indonesia pun akan menjadi jauh lebih baik. "Ini saatnya masyarakat Jatim untuk berkonsolidasi, melanjutkan konsolidasi yang sudah kita lakukan selama ini menuju Indonesia yang lebih baik," kata Fitrajaya.

Kehadiran Sri Sultan Hamengkubuwono X sebagai salah satu calon Presiden sempat memunculkan berbagai pernyataan, lantaran Sultan tidak berangkat dari partai politik. Padahal menurut regulasi di Indonesia, hanya partai politik dengan jumlah suara 20 persen yang berhak mencalonkan seseorang menjadi calon presiden atau calan wakil presiden. Bahkan, Sultan juga tidak berangkat dari Partai Golkar, partai yang selama ini menjadi tempatnya bernaung. Menyangkut hal ini Sri Sultan Hamengkubuwono X memilih untuk meninggu. "Saya memang tidak berangkat dari partai apapun, namun saya masih menunggu proses politik ini terus berjalan," katanya. Termasuk bila ada perwakilan partai Golkar yang akan menawarinya sebagai salah satu kandidat dalam konvensi Partai Golkar dalam Rapat Pimpinan Nasional Partai Golkar mendatang.

Agnes S Jayakarna berkontribusi menulis laporan ini untuk The Jakarta Post.


10 Februari 2009

Rintis Program Magang ke Kurikulum

Press Release

Babak baru dimulai oleh ITS dengan PT Garuda Maintenance Facilities (GMF) AeroAsia. Selasa(10/2), ITS dan PT GMF AeroAsia menandatangani nota kesepahaman di bidang pendidikan, penelitian, dan pengembangan.PT GMF menyediakan kesempatan bagi para lulusan ITS, magang para mahasiswa ITS serta menyedikan fasilitas untuk penelitian bagi civitas akdemika ITS. “Ini adalah hal baru bagi kita. Biasanya ITS dikenal di bidang kelautan dan dipermukiman. Sekarang sudah mulai rambah udara,”terang Rektor ITS Prof Ir Priyo Suprobo MS Phd usai menandatangani MoU di rektorat ITS.


Probo sangat bangga dengan kesempatan yang diberikan kepada ITS untuk membantu Industri maintenance bidang penerbangan. Karenanya, ITS siap menyediakan fasilitas jika dibutuhkan oleh perusahan yang berbasis di Bandara Soekarno Hatta Jakarta. ”Kami juga siap jika suatu saat PT GMF AeroAsia membutuhkan lahan misalkan untuk mendirikan tempat pusat training maintenance di kampus ITS ,” tambah Probo.
Selain itu Probo juga berharap jika bentuk kerjasama ini tidak hanya bermanfaat bagi ITS dan PT GMF AeroAsia saja. ”Semoga kerjasama ini bisa menghasilkan manfaat tidak hanya bagi kedua belah pihak tapi yang utama bagi bangsa Indonesia,” ulas Probo.

Sebagai pusat Maintenance, repair and Overhaul (MRO) kaliber dunia, bentuk kerjasama ini merupakan sebuah sarana membantu dunia pendidikan sekaligus lahan pencarian karyawan yang efektif dan efisien bagi PT GMF AeroAsia. ”Kerjasama ini selain bentuk kepedulian pendidikan juga merupakan sebuah cara yang dilakukan perusahaan kami untuk mencari karyawan yang harus dipersiapkan selama lima belasa tahun kedepan,” ungkap Richard Budihadianto, Direktur Utama PT GMF AeroAsia.

Dari kerjasama ini diharapkan kualitas salah satu anak perusahaan Garuda Indonesia (Garuda Indonesia Group) bisa meningkat dan ketersediaan SDM bisa terpenuhi serta lebih baik. ”Saat ini perushaan kami termasuk dari 40 besar MRO terbaik sedunia, harapannya kedepan melalui kerjasama ini bisa ditingkatkan lagi kualitasnya,”ujar Richard.

Dalam nota kesepahaman (MoU) yang telah ditandatangani, kerjasama ini selain menguntungkan PT GMF AeroAsia juga menyediakan banyak keuntungan bagi ITS. ”Melalui kerjasama ini, para civitas akdemika ITS kami fasilitasi untuk melakukan magang atau penelitian terutama bagi mahasiswanya. Selain itu kita juga menyediakan peluang lulusan ITS untuk menjadi karyawan di perusahaan kita,” ungkap Richard.

Richard juga menekankan pentingnya dunia penerbangan bagi Indonesia saat ini dan dimasa yang akan datang.”Sebagai negara kepulauan yang besar mutlak diperlukan sebagai alternatif transportasi, akan tetapi sampai saat ini jumlah pesawat tebang di Indonesia secara keseluruhan tidak lebih dari seribu buah” tambah Richard.

Hal tersebut disebutkan Richard sangat sedikit sekali dibandingkan dengan Amerika Serikat yang jumlah pesawat terbang komersialnya saja mencapai lima belas ribu buah.
Sementara itu, program magang ini juga tengah menjadi program rintisan bagi jurusan Teknik Industri ITS. ”Kami sedang menggodok agar program magang ini bisa dimasukkan ke dalam kurikulum 2009 ini,”terang Koordinator Pilot Project Program Magang Teknik Industri Dr Maria Anityasari.

Saat ini tengah diusulkan agar program magang dapat diekuivalenkan dengan dua SKS kerja praktek, lima SKS tugas akhir, dan 3 SKS mata kuliah topik industri. Menurut Maria, jika hal ini gol maka tidak hanya mahasiswa yang diuntungkan. Melainkan institusi dan perusahaan pun ikut diuntungkan. ”Selama ini mahasiswa yang mau magang harus cuti dulu, berarti waktu kuliah merak otomatis molor,”terangnya.

Selain itu jarak antara pengalaman magang dengan waktu lulus mereka terlalu lama. Sehingga, sertifikat magang yang mereka peroleh tidak banyak memberikan nilai tambah. Selain itu, tugas akhir yang mereka kerjakan benar-benar menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh industri itu sendiri. ”Tugas akhir sekarang kan banyak yang teoritik, kalau dengan sistem ini, mereka benar-benar punya masalah real yang harus dipecahkan,”tambahnya.

Sementara, ITS pun juga diuntungkan dengan sistem ini. ”Waktu tunggu lulusan semakin singkat, dan penyerapan lulusan ke dunia kerja semakin besar,”lanjutnya. Sedangkan pihak perusahaan, mereka mendapatkan solusi cepat untuk mengatasi permasalahan yang ada. ”Perusahaan juga membutuhkan fresh idea yang berasal dari mahasiswa2 kita,”lanjutnya. Dia berharap, rintisan ini dapat menjadi contoh bagi jurusan lainnya dan juga dapat diterapkan di institusi pendidikan lain.

Korban Gendam Tato Wajah Dilaser

DILASER. Korban gendam tato wajah asal Probolinggo mulai mendapatkan perawatan medis. Selasa (10/2/09) kemarin, dua korban Asmad dan Budi menjalani operasi laser di Surabaya Skin Centre (Pusat Kesehatan Kulit dan Laser) Surabaya. Melalui laser, tato yang menempel di wajahnya akan bisa dihilangkan. Biayanya tergolong fantastis, Rp.1,5 juta untuk 10 centimeter tato di wajahnya. Tentu saja, ada diskon khusus untuk keduanya.

Foto istimewa


09 Februari 2009

Massa Tuntut Kecurangan Pilkada Diusut Tuntas


Iman D. Nugroho, Surabaya

Sengketa pemilihan kepala daerah (pilkada) Gubernur Jawa Timur, terus berlanjut. Senin (9/2/09) ini, massa pendukung kandidat pilkada Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Pawaransa-Mudjiono atau KA-JI, menggelar demonstrasi di beberapa tempat untuk menuntut pelanggaran pilgub Jatim. Demonstrasi digelar di Markas Polisi Daerah Jawa Timur, Kantor Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) dan Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur. "Kita tidak peduli siapa yang menang atau kalah dalam pilkada Gubernur Jawa Timur, yang kita inginkan bagaimana pelaksanaan pilkada bisa terlaksana dengan adil dan demokratis," kata Taufik, salah satu koordinator lapangan demonstrasi.


Dalam demonstrasi di kantor KPU Jawa Timur, massa yang datang bergelombang terhenti di ujung jalan Tanggulangin, Surabaya. Sekitar 10 meter dari kantor KPU Jawa Timur. Kawat berduri polisi dan barikade pasukan pengendali massa Polda Jawa Timur memblokade massa yang akan mendekati gedung KPU Jawa Timur. Massa akhirnya memilih duduk-duduk di depan kawat berduri sambil terus berorasi dan menggelar poster protes atas pelaksanaan pilkada ulang di Madura yang penuh kecurangan. "KPU Palsu, Fiktif, KPU Di Mana Tanggung Jawabmu
," tulis massa dalam poster yang digelarnya. Dalam demonstrasinya orator massa yang menyebut dirinya Lembaga Penyelamat Anak Bangsa (LPAB) mengingatkan berbagai pelanggaran yang dilakukan KPU Jawa Timur.


Doni Adi Negara, salah satu koordinator lapangan mengatakan, para pendukung KAJI memiliki bukti-bukti pelanggaran yang dibuat oleh KPU Jawa Timur. Bukti-bukti itu sudah diserahkan kepada Panitia Pengawas Pemilu dan akan diteruskan ke Polisi. "Panwas sudah memastikan bahwa kasus ini akan diteruskan melalui jalur hukum, ini meyangkut kepastian hukum dan polisi sudah mengakuinya, dan akan memanggil KPU Jawa Timur," kata Doni. Doni yang juga aktivis Partai Patriot ini meyakinkan, bila kasus ini tidak diusut tuntas, maka pendukung KAJI akan menggelar demonstrasi dengan massa lebih besar.

Lima perwakilan demonstrasi yang diizinkan bertemu dengan staf KPU Jawa Timur menyam
paikan dokumen pelanggaran yang ditemukan dalam pilkada ulangan di dua Kabupaten, Bangkalan dan Sampang di Pulau Madura. Sayangnya, tidak ada satu pun anggota KPU Jawa Timur yang bisa ditemui. Demonstran hanya diterima oleh Ketua Bagian Umum KPU Jawa Timur, Danarto. "Tolong sampaikan ke anggota KPU Jawa Timur, semua data ini adalah data valid yang ditemukan di lapangan, ini menjadi catatan karena data ini pula yang akan dijadikan data pada pemilu pemilihan legislatif dan pemilihan presiden mendatang," kata Faridatul, salah satu perwakilan.

Salah satu pelanggaran yang terdapat di data itulah munculnya 51 suara tambahan di beberapa TPS, dari jumlah suara yang digunakan dalam putaran 1 dan putaran 2. Juga ada ratusan nama dan alamat yang sama di daftar pemilih tetap (DPT). "Bagaimana mungkin ada nama dan alamat yang sama persis dan ada di daftar DPT yang ada di berbagai TPS yang berbeda, ini harus diusut," kata Faridatul.

05 Februari 2009

ITS Dipercaya Bina 50 Desa Pesisir Perbatasan

Press Release

Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya telah dipercaya oleh Badan Koordinasi Keamanan Laut (Bakorkamla) untuk membantu membina desa-desa di pesisir Indonesia, terutama di wilayah perbatasan negara.


Program kerjasama berdasarkan MOU yang ditandatangani awal Desember 2008 lalu, itu secara resmi telah diluncurkan oleh Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Bakorkamla, Laksamana Madya TNI Budhi Hardjo, pada 3 Februari lalu di Desa Batu Belubang, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Kerjasama ini diwujudkan melalui keikutsertaan ITS dalam kegiatan-kegiatan Program Pemberdayaan dan Pembinaan Masyarakat Pesisir. Nantinya, ITS melalui dosen dan mahasiswanya, diharapkan untuk berperan aktif menjadi penyuluh dalam kegiatan-kegiatan penyuluhan dan pelatihan untuk masyarakat pesisir.

“Selain itu, nantinya temuan-temuan dosen ITS dalam bidang Teknologi Tepat Guna (TTG) diharapkan juga dapat diterapkan atau digunakan di desa-desa sasaran,” jelas Prof Ir Djauhar Manfaat MSc PhD, Dekan Fakultas Teknologi Kelautan (FTK) ITS.
Untuk tujuan itu, dosen-dosen penemu ini diharapkan juga akan dilibatkan guna membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir.

Rencananya, ada sekitar 50 desa yang akan menjadi sasaran pembinaan yang tersebar di beberapa provinsi. Di antaranya Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Bali, Nusa Tenggara Timur, dan dua pulau di Mindanau Selatan. Desa-desa yang terpilih memang terletak pada daerah-daerah perbatasan antara Indonesia dan negara-negara tetangga.

Ini sesuai dengan tugas utama dari Bakorkamla sendiri. Yakni untuk mengkoordinasi pelaksanaan tugas dan fungsi keamanan, keselamatan kapal dan penegakan hukum di laut di Indonesia. Badan ini beranggotakan sekitar 12 pemangku kepentingan (stakeholders), antara lain Departemen Kelautan dan Perikanan, Departemen Perhubungan, Departemen Pertahanan, Departemen Keuangan, Departemen Hukum dan HAM, Departemen Luar Negeri, Mabes TNI, Mabes TNI AL, Mabes Polri dan lain-lainnya. Badan ini diketuai oleh Menko Polhukam dan dalam pelaksanaan hariannya dikepalai oleh Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar).

Program Pemberdayaan dan Pembinaan Masyarakat Pesisir ini merupakan salah satu program utama Bakorkamla di tahun 2009. Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan kesejahteraan, pengetahuan dan keterampilan masyarakat pesisir melalui berbagai bidang kegiatan yang bersifat konstruktif maupun pembinaan SDM sesuai skala prioritas.

Selain itu, juga untuk meningkatkan pengetahuan pengembangan usaha mata pencaharian alternatif, dan memantapkan potensi dan usaha pengelolaan sumber daya laut yang dimiliki oleh masyarakat setempat.

“Waktu pelaksanaan program di 50 desa ini direncanakan bisa berlangsung mulai Februari hingga Oktober 2009 mendatang,” ujar Djauhar. Jenis-jenis kegiatannya antara lain berupa ceramah dan penyuluhan, bakti kesehatan dan sosial, memberikan bantuan atau pengadaan atau rehabilitasi khususnya bantuan peralatan TTG, membantu budidaya misalnya ikan, rumput laut, kerang mutiara, serta memberikan pelatihan.

Menurut Djauhar, dengan adanya program pembinaan bagi desa pesisir perbatasan ini diharapkan juga mampu mengembalikan rasa nasionalisme masyarakat setempat agar tidak lagi tertarik untuk mengais rezeki di negeri tetangga yang berbatasan. Sebab mereka sudah bisa memberdayakan sendiri sumber-sumber alam yang dimiliki untuk meningkatkan kesejahteraan perekonomiannya. (HUMAS-ITS, 5 Februari 2009)