
13 Desember 2009
Hendrayana-Anggara untuk LBH Pers
Iman D. Nugroho
Hendrayana [kanan] dan Anggara [kiri] terpilih sebagai Direktur Eksekutif dan Wakil Direktur Eksekutif dalam Rapat Umum anggota LBH Pers, Sabtu [12/12/09] malam di Jakarta. Dalam rapat kali ini, dibentuk pula Dewan Pengawas LBH Pers yang akan mengawasi dan bekerja bersama LBH Pers.

12 Desember 2009
Siswa Lokalisasi Kremil Surabaya Peduli Prita Mulyasari
Press Release
Dukungan terhadap Prita Mulyasari semakin meluas. Jumat (11/12) siang, sejumlah 700an siswa TK-SD-SMP Bina Karya, Tambak Asri, Surabaya, mengumpulkan koin solidaritas untuk Prita yang kini menjadi terdakwa pencemaran nama baik Rumah Sakit (RS) Omni International.Pengumpulan uang koin oleh para siswa yang berlokasi di kawasan kompleks Lokalisasi Tambak Asri atau Lokalisasi Kremil ini, dilakukan dengan menyisihkan uang saku mereka setelah siswa diberikan pemahaman terhadap kasus Prita.
Pada aksi tersebut, para siswa mengumpulkan uang koin dengan dimasukkan ke dalam kotak yang terbuat dari kardus dan toples plastik yang bertuliskan, "Aksi Solidaritas TK-SD-SMP Bina Karya Surabaya, Help Free Prita, Koin untuk Keadilan”. Sejumlah 700an siswa rela antre untuk mengisi tempat koin yang telah disediakan oleh para guru.
"Kegiatan ini penting kami lakukan dalam rangka menumbuhkan rasa kepedulian siswa terhadap sesama," kata Kepala SMP Bina Karya, Siti Anifah, S.Pd. Di hadapan para siswa, sejumlah guru di sekolah tersebut menekankan arti pentingnya nilai kemanusiaan dan keadilan dalam rangka menegakkan hukum. Sosok Prita digambarkan sebagai ibu rumah tangga yang menjadi korban ketidakadilan hukum.
"Kami bersama dengan seluruh siswa di sekolah ini sangat mengharapkan pemerintah melakukan pembenahan birokrasi di kalangan penegak hukum guna menghindari terjadinya kasus serupa di kemudian hari," ujar Daniel Lukas Rorong, Humas Yayasan Pendidikan dan Kesejahteraan Bina Karya. Daniel yang juga koordinator aksi ini berharap agar Prita tidak terkecoh tawaran pihak RS Omni Internasional yang berencana akan mencabut gugatan perdatanya. Koin yang terkumpul diharapkan meringankan Prita untuk membayar gugatan Rp.204 juta yang dialamatkan kepadanya.
Usai mengumpulkan koin, siswa secara bersama-sama memanjatkan doa agar Prita secepatnya mendapatkan keadilan. Orasi dan pembacaan puisi pun dilakukan oleh para siswa di lokasi aksi di halaman SMP Bina Karya, Jalan Tambak Asri 133, Surabaya. Aksi teatrikal juga mewarnai aksi ini. Dalam aksi teatrikal digambarkan sosok Prita sedang menyerahkan koin yang terkumpul pada pihak Rumah Sakit Omni Internasional. Tapi koin itu pun ditolak secara kasar oleh pihak Omni.“Maaf, kami tidak menerima uang receh (uang koin),” tegas perwakilan pihak Omni sembari mendorong koin yang terkumpul dalam toples plastik.
*foto by Daniel Lukas Rorong

Pada aksi tersebut, para siswa mengumpulkan uang koin dengan dimasukkan ke dalam kotak yang terbuat dari kardus dan toples plastik yang bertuliskan, "Aksi Solidaritas TK-SD-SMP Bina Karya Surabaya, Help Free Prita, Koin untuk Keadilan”. Sejumlah 700an siswa rela antre untuk mengisi tempat koin yang telah disediakan oleh para guru.
"Kegiatan ini penting kami lakukan dalam rangka menumbuhkan rasa kepedulian siswa terhadap sesama," kata Kepala SMP Bina Karya, Siti Anifah, S.Pd. Di hadapan para siswa, sejumlah guru di sekolah tersebut menekankan arti pentingnya nilai kemanusiaan dan keadilan dalam rangka menegakkan hukum. Sosok Prita digambarkan sebagai ibu rumah tangga yang menjadi korban ketidakadilan hukum.
"Kami bersama dengan seluruh siswa di sekolah ini sangat mengharapkan pemerintah melakukan pembenahan birokrasi di kalangan penegak hukum guna menghindari terjadinya kasus serupa di kemudian hari," ujar Daniel Lukas Rorong, Humas Yayasan Pendidikan dan Kesejahteraan Bina Karya. Daniel yang juga koordinator aksi ini berharap agar Prita tidak terkecoh tawaran pihak RS Omni Internasional yang berencana akan mencabut gugatan perdatanya. Koin yang terkumpul diharapkan meringankan Prita untuk membayar gugatan Rp.204 juta yang dialamatkan kepadanya.
Usai mengumpulkan koin, siswa secara bersama-sama memanjatkan doa agar Prita secepatnya mendapatkan keadilan. Orasi dan pembacaan puisi pun dilakukan oleh para siswa di lokasi aksi di halaman SMP Bina Karya, Jalan Tambak Asri 133, Surabaya. Aksi teatrikal juga mewarnai aksi ini. Dalam aksi teatrikal digambarkan sosok Prita sedang menyerahkan koin yang terkumpul pada pihak Rumah Sakit Omni Internasional. Tapi koin itu pun ditolak secara kasar oleh pihak Omni.“Maaf, kami tidak menerima uang receh (uang koin),” tegas perwakilan pihak Omni sembari mendorong koin yang terkumpul dalam toples plastik.
*foto by Daniel Lukas Rorong
11 Desember 2009
Penghargaan Jurnalistik untuk Liputan Isu Perburuhan 2009
Iman D. Nugroho | Press Release
Penghargaan Jurnalistik untuk Liputan Isu Perburuhan kembali digelar AJI Indonesia. Jumat (11/12 ini, AJI Indonesia mengumumkan nominasi dan pemenang kompetisi karya jurnalistik untuk liputan isu perburuhan. Kegiatan yang mendapatkan dukungan dari American Centre for International Labor Solidarity (ACILS), Friedrich Ebert Stiftung (FES) dan International Labour Organization (ILO) ini ditujukan bagi karya jurnalistik cetak/online, radio, televisi, dan foto.
Jumlah karya yang masuk pada tahun ini adalah 149 karya: 85 karya kategori cetak, 13 kategori televisi, 33 foto, dan 18 karya jurnalistik radio. Satu kategori baru ditambahkan pada tahun ini yaitu, foto. Semua karya yang masuk terlebih dahulu melalui proses seleksi administrasi untuk memeriksa kelengkapannya serta kesesuaian tema dan bentuk karya yang disyaratkan dalam pengumuman sebelumnya. Selanjutnya dewan juri yang terdiri dari enam orang praktisi jurnalistik, ACILS, dan FES, memilih nominasi dan menentukan pemenang masing-masing kategori.
Dari 85 karya cetak/on-line yang masuk, dewan juri memilih 9 karya sebagai nominasi pemenang. Penilaian didasarkan pada gagasan berita, komposisi struktur, bahasa dan teknik penyajian, etika, serta isi tulisan. Untuk Pemenang Kategori cetak/on line disabet oleh karya berjudul Janji Kosong Broker TKI ke Korea, karya Sudrajat [Koran Tempo] sebagai juara pertama. Lalu, Govt Respons too Late to Stop Child Labor; NTT to Fall Down Deeper into Crises this Year; Analyst Warns; Crisis Sends School-Age Children to Work karya Ridwan Max Sijabat [The Jakarta Post], sebagai juara kedua. Dan, Geliat Buruh bertahan hidup di Kota Makmur oleh Ayu Prawitasari dari Solopos, Solo.
Untuk kategori Foto masing-masing dimenangkan oleh karya berjudul Fashion Victims karya Afriadi Hikmal [Jakarta Globe], Si Tono Pencetak Batubata karya Raden Yusuf Hidayat [Batam Pos, Batam] dan Pentingnya Buruh Bersatu karya Danu Kusworo [Harian Kompas]. Sementara pada kategori radio, karya berjudul Buruh Ambil Alih Pabrik karya Andreas Ronny [KBR68H, Jakarta] menyabet juara pertama. Di urutan dua dan tiga, Nestapa di Terminal 4 TKI karya Irvan Imamsyah [KBR68H, Jakarta] dan PHK Buruh Migran Selama Krisis Keuangan Global karya Sri Lestari [BBC Siaran Indonesia].
Sementara kategori televisi disabet karya berjudul PHK Tak Selamanya Berujung Petaka oleh Utami Dewi dan Ubaidilah [TPI], TKW Terzalimi oleh Yolinda Puspita Rini [Trans7] dan TKI Qatar karya Elly Husin dan Vicci Fatalaya [RCTI].
Penghargaan Jurnalistik untuk Liputan Isu Perburuhan kembali digelar AJI Indonesia. Jumat (11/12 ini, AJI Indonesia mengumumkan nominasi dan pemenang kompetisi karya jurnalistik untuk liputan isu perburuhan. Kegiatan yang mendapatkan dukungan dari American Centre for International Labor Solidarity (ACILS), Friedrich Ebert Stiftung (FES) dan International Labour Organization (ILO) ini ditujukan bagi karya jurnalistik cetak/online, radio, televisi, dan foto.
Jumlah karya yang masuk pada tahun ini adalah 149 karya: 85 karya kategori cetak, 13 kategori televisi, 33 foto, dan 18 karya jurnalistik radio. Satu kategori baru ditambahkan pada tahun ini yaitu, foto. Semua karya yang masuk terlebih dahulu melalui proses seleksi administrasi untuk memeriksa kelengkapannya serta kesesuaian tema dan bentuk karya yang disyaratkan dalam pengumuman sebelumnya. Selanjutnya dewan juri yang terdiri dari enam orang praktisi jurnalistik, ACILS, dan FES, memilih nominasi dan menentukan pemenang masing-masing kategori.
Dari 85 karya cetak/on-line yang masuk, dewan juri memilih 9 karya sebagai nominasi pemenang. Penilaian didasarkan pada gagasan berita, komposisi struktur, bahasa dan teknik penyajian, etika, serta isi tulisan. Untuk Pemenang Kategori cetak/on line disabet oleh karya berjudul Janji Kosong Broker TKI ke Korea, karya Sudrajat [Koran Tempo] sebagai juara pertama. Lalu, Govt Respons too Late to Stop Child Labor; NTT to Fall Down Deeper into Crises this Year; Analyst Warns; Crisis Sends School-Age Children to Work karya Ridwan Max Sijabat [The Jakarta Post], sebagai juara kedua. Dan, Geliat Buruh bertahan hidup di Kota Makmur oleh Ayu Prawitasari dari Solopos, Solo.
Untuk kategori Foto masing-masing dimenangkan oleh karya berjudul Fashion Victims karya Afriadi Hikmal [Jakarta Globe], Si Tono Pencetak Batubata karya Raden Yusuf Hidayat [Batam Pos, Batam] dan Pentingnya Buruh Bersatu karya Danu Kusworo [Harian Kompas]. Sementara pada kategori radio, karya berjudul Buruh Ambil Alih Pabrik karya Andreas Ronny [KBR68H, Jakarta] menyabet juara pertama. Di urutan dua dan tiga, Nestapa di Terminal 4 TKI karya Irvan Imamsyah [KBR68H, Jakarta] dan PHK Buruh Migran Selama Krisis Keuangan Global karya Sri Lestari [BBC Siaran Indonesia].
Sementara kategori televisi disabet karya berjudul PHK Tak Selamanya Berujung Petaka oleh Utami Dewi dan Ubaidilah [TPI], TKW Terzalimi oleh Yolinda Puspita Rini [Trans7] dan TKI Qatar karya Elly Husin dan Vicci Fatalaya [RCTI].