02 April 2020

Jadi WNI di negara tertinggi Covid19



Mantan jurnalis Indonesia yang kini tinggal di AS, Maya Mandley menggambarkan bagaimana Amerika Serikat (AS) menghadapi #Covid19. Mulai langkah tegas pemerintahnya, aksi cuek anak mudanya, hingga tes gratis yang dilakukan. Berikut #NgobrolBareng Maya. Semoga bermanfaat.

05 December 2016

KARENA INI EIFFELKU DAN EIFFELMU

Tak sengaja memotret Menara Eiffel dengan gaya siluet, meskipun menaranya kelihatan kecil, dalam sebuah kunjungan ke Paris, awal Desember 2016 ini. Saya suka foto ini, gak tahu kenapa. Mungkin karena dua burung yang melintas di bagian atas foto. Menurut anda?

27 November 2016

MENOLAK PENGUBURAN MARCOS SEBAGAI PAHLAWAN FILIPINA


Penguburan diam-diam Presiden Ferdinand Marcos di Filipina, terus menuai protes. Jumat (25/11/2016), sebuah demonstrasi besar digelar di Luneta Park untuk menuntut Presiden Duterte membatalkan penguburan itu, dan memindah makam Marcos. Presiden Marcos dinilai bertanggungjawab pada pelanggaran HAM dan korupsi saat dia berkuasa, 1965-1986. Marcos terjungkal dengan gerakan People Power di Filipina di akhir periode rezimnya.

ID NUGROHO

23 November 2016

PRESIDEN DUTERTE DITUNTUT MENYELESAIKAN KASUS PEMBANTAIAN 32 JURNALIS


Anggota National Union of Journalists of the Philippines dan aktivis mahasiswa menuntut Presiden Filipina Rodrigo Duterte, segera menyelesaikan kasus pembantaian jurnalis, atau dikenal sebagai peristiwa "pembantaian Ampatuan", Rabu (23/11/2016). Dalam tragedi di Provinsi Maguindanao pada 2009 itu, sejumlah 32 jurnalis tewas ditembus peluru. Mampukah Pemerintah Duterte menyelesaikan kasus ini?

ID NUGROHO

22 November 2015

HILANGNYA KEBERIMBANGAN DALAM BERITA TERORISME

Ilustrasi: huffpost.com |
Berita tentang terorisme belakangan bertebaran di media, pasca serangan mematikan di Prancis, Lebanon, Irak dan yang paling baru di Mali, Afrika.

Sebagian besar hanya berisi informasi, komentar dan fakta-fakta dari satu sisi, tanpa konfirmasi dari sisi yang berseberangan, atau pihak yang dituduh melakukan serangan itu (baca: teroris).

Kemana prinsip keberimbangan dalam berita terorisme?

18 November 2015

SUASANA YANG DIINGINKAN ISIS SETELAH MELAKUKAN AKSI TERORISME

Photo: Muslim-academy.com |
Kondisi apa yang diinginkan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS setelah serangan ke Prancis, Beirut dan negara-negara lain di dunia?

Media VICE membuat analisa menarik soal ini.

Menurut mereka, selain ketakutan, ISIS menginginkan adanya penolakan dan diskriminasi pada muslim di wilayah tersebut.

Munculnya penolakan dan diskriminasi pada muslim akan memudahkan ISIS melakukan rekutmen pada generasi muda muslim, untuk bergabung dengan mereka.

16 November 2015

PRANCIS, ISIS DAN PERLAWANAN PADA TERORISME


Airmata belum mengering ketika tulisan ini dibuat. Airmata kesedihan yang tumpah karena aksi terorisme di beberapa tempat, di dua negara, pada pertengahan November 2015.

Di Paris, Prancis dan Beirut, Lebanon, 150 orang lebih tewas karena kebrutalan teroris. Di dua tempat itu juga, 300 orang lebih terluka karena aksi yang sama.

Dunia tersengat. Kesedihan keluarga-keluarga yang kehilangan orang-orang yang dicintai, anak-anak yang kehilangan orang tuanya, dan kemanusiaan yang terkoyak akibat aksi terorisme, kembali mewarnai media massa, dan memunculkan respon hampir di seluruh dunia.

23 October 2015

MENEMBUS ASAP KUNING PALEMBANG DENGAN HELIKOPTER



Sumatera Selatan adalah salah satu provinsi di Indonesia yang terpapar asap kebakaran. Ini gambaran pemantauan di Palembang dan sekitarnya, melalui helikopter pada minggu ketiga Oktober 2015. Asap juga yang membuat helikopter ini gagal mendarat di lokasi kebakaran.

07 October 2015

KAPAL BARU KEPULAUAN SERIBU



Perhatian saya tertuju pada aktivitas pembuatan kapal di Pulau Kelapa Dua, Kepulauan Seribu Jakarta, saat mengunjungi pulau itu, awal Oktober 2015. Inilah pertama kali, saya menyaksikan bagaimana kapal kayu dibuat. Mulai pemotongan kayu, penataan rangka atau gading kapal, hingga merekatkannya dengan paku dan pasak kayu. Video ini adalah gambarannya.

ID Nugroho

06 October 2015

MENGINTIP PENYU-PENYU KELAPA DUA



Di Pulau Kelapa Dua, Kepulauan Seribu, penyu-penyu ditangkarkan. Pengunjung bebas melihat dan berinteraksi dengan mereka. Sayangnya, jumlah penyu yang makin sedikit, mulai dikeluhkan. Ini adalah gambaran suasana penangkaran penyu di pulau berjarak 3 jam dari pelabuhan Muara Angke Jakarta itu. Selamat menikmati.

ID Nugroho

26 September 2015

MINA 1990, MINA 2015

Jembatan di Mina | Foto URL RRI










Tak pernah cukup kata-kata sedih untuk menggambarkan tragedi di sela-sela pelaksanaan ibadah haji di Mina, Arab Saudi, 24 September 2015 ini. Sejumlah 717 orang dari berbagai negara (termasuk *34 orang dari Indonesia), meninggal dunia dalam rangkaian prosesi lempar jumrah itu.

27 February 2015

ISIS, AS, DAN CERITA YANG MENGHUBUNGKANNYA



Siapa tak kenal organisasi bernama Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS? Hampir seluruh dunia membicarakannya.

Dialah organisasi teroris beraliran Islam garis keras yang belakangan melambung namanya, setelah Al Qaeda berlalu.

Ada yang bilang, ISIS adalah reinkarnasi dari Al Qaeda di Irak, yang kocar-kacir setelah pimpinannya, Osama Bin Laden, disebut-sebut tewas oleh serangan pasukan AS.

01 November 2014

NGOCEH CUK KARAOKE TIME!


Bagi orang yang tinggal di kota besar seperti Jakarta, karaoke menjadi salah satu oase untuk bersantai sejenak. Ini adalah sekilas gambarannya.

12 August 2014

SUATU HARI DI BERLIN TIMUR


Bagaimana kehidupan masyarakat di Berlin Timur ketika komunisme masih berkuasa? Jawabannya ada di museum Deutsche Demokratische Republik atau DDR. Di museum ini pengunjung seakan dibawa pada suasananya ketika penduduk sosialis Berlin masih ada. Berikut ini laporannya.

20 May 2011

Kisah pelaut Indonesia yang setahun disandera di Somalia

Suatu malam di laut Arab. Octiansah dan lima temannya sedang bersiap beristirahat di kamar anak buah kapal (ABK) kapal ikan Jin Chun Tsai. Sepanjang hari, mereka bekerja di shift siang, sampai waktu oplosan tiba. Lima ABK lain, ganti bekerja malam itu. Tiba-tiba, terdengar dentuman meriam beberapa kali. Bersahutan dengan rentetan suara keras bak petasan dalam tradisi Betawi. Kapal telah dibajak!

16 April 2011

Kehidupan keras buruh nelayan Indonesia di laut Atlantik

Mereka hanya tidur dua sampai empat jam perhari. Bekerja sampai kantuk datang, tak jarang menarik pancing dengan mata tertutup. "Saat kantuk itulah, sering kecelakaan terjadi. Mulai jari putus, perut robek oleh pancing atau tercebur ke laut dan hilang," kata Endang, buruh nelayan.

02 March 2011

Kasus Pembunuhan Wartawan Reuters Ditutup

Committee to Protect Journalists (CPJ/Komite Perlindungan Wartawan) khawatir akan inskonsistensi penyelidikan resmi pemerintah Thailand dalam kasus terbunuhnya wartawan Reuters Hiro Muramoto, yang ditembak ketika meliput bentrokan antara demonstran anti-pemerintah dan aparat militer, 10 April 2010, di Bangkok.

07 January 2011

Ketika hidup berubah dalam 24 jam

Maya Madley | AS | Lama juga absen dari Iddaily. Selain coba back to school, juga karena belum ada topik yg menggelitik sampai pagi ini waktu lihat berita. Mungkin, berita ini sudah sampai di tanah air. Tentang gelandangan berumur 53 tahun, Ted Williams, yang hidupnya berubah dalam hitungan 24 jam!


Aku bukanlah pencinta YouTube. Tapi, berita-berita aneh YouTube sering aku dapatkan lewat TV atau media online. Hanya kalo tergelitik saja aku mencoba mencari linknya dan melihat sendiri. | klik video di sini |

Lewat Youtube juga, nasib seorang gelandangan bersuara emas terangkat derajatnya. Cerita itu berawal dari pertemuan jurnalis dari media online Colombus Dispatch Ohio, Doral Chenoweth III. Tiga minggu lalu, Doral mengupload video Williams yang sedang bernyanyi.

Hebatnya, video itu begitu memesona banyak pihak, hingga memunculkan kehebohan karena suara indah Williams. Bahkan, tiga TV nasional (NBC, CBS dan ABC) terus memberitakan betapa sering video itu diklik oleh pengunjung YouTube. Air mataku tak bisa kutahan.

Bangkit dari drugs

Ted Williams yang rendah hati menjawab pertanyaan reporter tv dengan polos. Termasuk bercerita tentang kebiasaannya ngedrugs yang telah membuat hidupnya menyimpang selama 20 tahun lebih.

Dua tahun lalu, Williams mulai menjauhi barang haram yang menghancurkan karirnya sebagai penyiar radio di era 90-an itu. Selain wawancara dimana-mana, Williams juga dapat banyak tawaran pekerjaan yang mengandalkan 'God gifted voice' nya itu.

Mulai dari pembaca acara di lapangan basket, voice over iklan dan tentu saja penyiar radio. Semua tawaran itu lengkap dengan semua fasilitas, termasuk fasilitas rumah. Bicara soal rumah, Ted Williams mengaku kesulitan naik pesawat dari Colombus, Ohio ke New York karena dia tidak punya KTP.

Williams memang tinggal di jalanan. Untung ada homeshelter, yang membuat Williams punya KTP, dan terbang NY untuk wawancara dan tentu saja melihat kembali kampung halaman dan bertemu sang ibu yang sudah puluhan tahun tak pernah bertemu.

Jujur, aku berharap Ted Williams tidak 'kaget' dengan perubahan mendadaknya, seperti yang pernah dialami Susan Boyle, penyanyi jalanan yang "lupa" jatidirinya setelah terkenal usai mengikuti Britain's Got Talent. Semoga..

21 June 2010

Di AS, semua bicara bola,..

Maya Mandley

Kalau menyebut Football pada orang Amerika, pasti maksudnya olahraga football yang bolanya lonjong dan mainnya lebihi banyak dilempar daripada ditendang. Sementara football yang dimaksud orang Eropa adalah bola bundar yang cara mainnya ditendang atau disundul. Apapun istilahnya, yang jelas deman piala dunia mulai merambah warga Amerika.



Seingatku, kebanyakan orang Amerika gak begitu kenal dengan sepakbola (soccer). Pada Piala Dunia 2006, "demam" Piala Dunia belum seberapa terasa. Hanya sports bars yang pelanggannya kebanyakan imigran saja yang ramai.

Sementara bar-bar olahraga lain, layar televisinya tak begitu banyak menyiarkan siaran sepakbola. Sedangkan media cetak, juga tak punya kolom khusus memberitakan perkembangannya. Apalagi untuk jadi headlines di koran nasional. Jauh deh!

Demam Afrika

Tapi Piala Dunia 2010 di Afrika selatan kali ini, terasa begitu beda. Demamnya terasa di sports-sports bars, di siaran berita televisi, bahkan di headlines koran lokal maupun nasional.

Seperti New York Post yang punya kolom khusus World Cup. Juga di New York Times atau Daily News. Salah satu teman Amerika ku di status Facebooknya pada satu hari bertanya, dimanakah bar di NYC yang dia bisa 'squeze' untuk nonton piala dunia.

Itu karena saking ramenya bar-bar di NYC untuk nobar (nonton bareng). Beritanya suasana nobar pun menghiasa media lokal. Tidak hanya itu, stasiun official televisi berskala nasional mengirimkan salah satu anchor nya untuk siaran langsung dari Afrika Selatan.

ESPN, ABC lengkap dengan ulasan sebelum dan setelah pertandingan dari para mantan pemain piala dunia terkenal. Ruud Gullit (Belanda), Jurgen Klinsman (Jerman), Steve McNamanan (Inggris) dan tentu saja Alexi Lalas (Amerika), yang berhasil membawa World Cup ke Amerika tahun 1998.

Pertandingan Amerika lawan Slovenia yang kontroversi menambah ramai demam piala dunia. Tak cuma pemerhati sepakbola, para celebiritis di twitternya juga ikutan komentar kalo Amerika bertanding. Termasuk Andi Roddick dan Serena Williams, dua pemain tenis terkenal Amerika.

08 June 2010

Sebuah cerita tentang aquarium raksasa

Maya Mandley

Siapa yang memprotes bila Indonesia disebut kaya akan sumber daya alam, termasuk kekayaan lautnya. Sayangnya, generasi berikutnya tak banyak yang tahu karena terbatasnya tempat untuk mengenalkannya.


Jakarta punya Ancol yang memberikan atraksi mamalia laut seperti lumba-lumba dan anjing laut. Juga di Seaworld. Katanya sih bagus, meski tiketnya mahal, dan tak semua orang bisa menikmatinya. Termasuk Aku :(

Nevermind. Di Amerika, semuanya terbayar sudah. Meski tidak punya sumber daya alam sekaya Indonesia, namun di hampir setiap negara bagian, AS punya seperti seaworld alias aquarium raksasa itu.

Eksport binatang

Aku pernah ke Seaworld di Orlando, negara bagian Florida. Di Seawolrd Florida, persis seperti Ancol. Banyak pertunjukan binatang. Pengunjung hanya dikenai satu tiket saja di depan utama, dan tinggal memilih mau melihat pertunjukan jam berapa, di setiap venue mana. Tanpa dikenai tiket tambahan.

Tapi, yang agak repot adalah first come first serve. Artinya kalo datangnya terlambat dalam sebuah pertunjukan, tidak kebagian tempat duduk. Apalagi kalo sudah agak siangan.

Untuk binatangnya, pengelola mendatangkan dari Brazil, Argentina, dan negara-negara tropis lain. Plus tenaga ahli untuk merawat para hewan laut tersebut. Meski ada yang sial seperti peristiwa ahli marine biologis di Seawolrd florida yang meninggal dunia diterkam Shamu (sejenis shark raksasa), yang selama ini jadi idola pertunjukkan. Hiiiiii,..

Sebuah aquarium di pulau Oahu Hawaii, juga luar biasa. Meski Tempatnya tak sebesar di Florida, dan tak ada pertunjukkan hewan sama sekali, namun tetap berkesan. Juga yang di Baltimore, negara bagian Maryland.

Yang ini lebih pada show saja. Itu pun khusus lumba-lumba. Harga tiketnya lumayan mahal. Sekitar USD 24.95 untuk orang dewasa dan USD 19.95 untuk anak-anak berusia 3-11 tahun. Kalau mau lihat lumba-lumba, bayar lagi.

Hutan tropis

Uniknya, aquarium ini terdiri dari lima lantai. Aquarium dibuat dari bawah sampai ke atas. Pengunjung bak masuk ke laut, dengan segala ornamennya. Termasuk ada yang menyelam. Nah, di lantai teratas didesain seperti hutan hujan tropis dan hewan-hewan uniknya. Di sinilah pertama kalinya aku melihat katak ungu, kuning dan hijau. Juga burung parrot yang indah.

National Aquarium di Baltimore ini sarana hiburan dan pendidikan yang sangat bagus. Apalagi untuk memperkenalkan marine biologis. Bayangkan saja, bila di setiap kota di Indonesia memiliki aquarium raksasa. Hmmm,..

Persiapan dan biayanya memang cukup besar. Tapi seandainya dikelola dengan baik, tanpa korupsi atau mark up tentunya, rasanya bisa deh. Dan yang pasti, isinya akan lebih beragam. Indonesia jelas sangat kaya dengan hewan dan sumber daya alam lainnya.