12 March 2017

SEPENGGAL KISAH CILIWUNG



Berhulu di Gunung Pangrango, sungai ini membelah Jakarta dan bermuara di Teluk Jakarta.

Ciliwung dibuat oleh Kapitein der Chinezen, kepala warga Cina di Betawi, Phoa Beng Gan. Belanda menyebut sungai ini dengan sebutan Molenvliet.

Pada 1699, air Ciliwung bisa diminum. Tapi pada 1740, dianggap tidak sehat karena segala sampah dan buangan air limbah rumah sakit.

Di masa sekarang, jumlah sampah di Ciliwung mencapai 300-400 ton per hari!

Mengecilnya kapasitas sungai, membuat Pemprov DKI Jakarta melakukan normalisasi Ciliwung.

Normalisasi artinya, pengerukan, pemasangan batu kali untuk pengerasan dinding sungai, pembangunan sudetan dan tanggul.

Warga yang tidak setuju, menggugat normalisasi. Hasilnya, PN Jakarta Pusat sempat meminta Pemprov DKI Jakarta menunda normalisasi.

Hingga kini, Ciliwung terus berkisah, seiring Jakarta yang terus tumbuh.

ID NUGROHO | *dari berbagai sumber | *musik Slank

No comments:

Post a Comment