12 January 2012

Sekedar pansus saja, mengapa harus menunggu petani merobohkan pagar?

Aduh, inginnya menulis yang baik-baik soal Indonesia. Tapi kenyataan di depan mata tidaklah demikian. Lihat saja, Kamis (12/1) ini. Bahkan untuk membuat Panitia Khusus (Pansus) agraria DPR saja, harus di petani marah, dan merobohkan pagar gedung DPR-RI. Sepertinya, jalinan hati DPR-Pemerintah-aparat hukum dan masyarakat bertambah jauh saja.


Gampangnya begini. Kasus agraria atau pertanahan itu kan bukan kali ini saja terjadi. Coba tarik ke belakang, begitu banyak kasus berbau agraria yang terjadi di Indonesia. Terlalu banyak untuk disebutkan satu persatu. Tapi (seperti kasus-kasus lain), penyelesaian kasus agraria juga tidak pernah tuntas.

Mesuji sepertinya bisa dijadikan puncak kasus agraria itu. Dan seperti banyak diberitakan, jiwa sudah melayang. Lho, kondisi sudah sedemikian porak poranda, masih saja belum dianggap penting. Perlu dirobohkan dulu pagar gedungnya, agar mau membentuk Pansus.

Payah,..

No comments:

Post a Comment