31 March 2011

Stop penggunaan handuk dan sisir bergantian!

Bagi Haris Maulana (17), menjalani perawatan wajah di klinik ternama merupakan pengalaman pertamanya. Seumur hidup, baru kali ini, anak panti asuhan KH. Ahmad Dahlan ini menikmati yang namanya facial. “Jangankan perawatan di klinik, untuk perawatan wajah sendiri saja saya nggak seberapa peduli,” ujar Haris sebelum menjalani pemasangan masker peel off.


Haris adalah salah satu dari 20 anak panti asuhan KH. Ahmad Dahlan yang diundang untuk menjalani perawatan wajah secara gratis di klinik dr.J yang berada di kawasan Raya Ngagel ini, Kamis (31/3) pagi. Selain Haris, masih ada teman-temannya yang juga mendapat kesempatan menikmati facial.

Haris yang juga siswa SMK Berdikari ini termasuk pasien yang mengalami problem jerawat komedonal. Menurut Novi, beauty therapist dr.J, penanganan untuk pasien seperti Haris, stepnya diantaranya cleanser, ekstrasi komedo, HF (high frekuensi) untuk membunuh kuman, pemasangan masker peel off (untuk jerawat) dan diakhiri dengan pemakaian sunblock untuk melindungi kulit dari terik matahari yang mengandung sinar ultraviolet.

Merawat kulit?

Tak hanya mendapatkan perawatan kulit secara gratis, namun anak-anak panti asuhan ini juga diberi pemahaman, cara merawat kulit dan rambut yang benar. Acara yang khusus ditujukan buat anak-anak panti asuhan dengan mengundang perwakilan penghuni panti asuhan KH. Ahmad Dahlan ini memang sengaja digelar untuk memberi pemahaman tentang pentingnya perawatan kulit dan rambut secara benar pada anak- anak kurang beruntung tersebut.

Dalam seminar yang bertajuk “Berbagi Kasih dan Peduli Kesehatan Kulit dan Rambut Anak-Anak Panti Asuhan” ini, hadir sebagai narasumber dr. Juli Karijati Njoto, Owner dr.J Health and Beauty Clinic yang beralamat di kawasan Raya Ngagel ini.

Mengapa anak panti asuhan? “Karena dari hasil pengamatan kami, anak-anak yang tinggal di panti asuhan, kebanyakan dari mereka kurang memahami merawat kulit dan rambut mereka secara benar,” ungkap dr. Juli pada rekan-rekan media yang hadir.

Menurut dr. Juli, hal ini dikarenakan tidak adanya biaya, kurangnya pengetahuan atau bisa juga karena faktor ketidakpedulian mereka untuk merawat kulit dan rambut mereka sendiri. Mantan Kepala Puskesmas Wire, Tuban, Jawa Timur (1997-2000) ini juga menjelaskan permasalahan pada usia remaja, seperti kulit berminyak dan berjerawat, ketombe, rambut rontok dan bau badan.

“Ironisnya, tak sedikit dari anak-anak panti asuhan yang sering bertukar handuk, sikat gigi dan sisir. Padahal, kebiasaan buruk ini rentan penularan penyakit,” jelas dr.Juli yang juga Humas Perdesti (Perhimpunan Dokter Estetik Indonesia) Pusat (2009-2012) ini.

Diakhir acara, anak-anak kurang beruntung tersebut, selain mendapatkan perlengkapan sekolah, juga mendapatkan bingkisan kasih berupa krim Sunblock, handuk, gunting kuku, sikat, pasta gigi, sampo, dan sabun cuci muka. Tak ketinggalan, paket sembako untuk kebutuhan panti tersebut. | Daniel Rorong

No comments:

Post a Comment