12 November 2010

Pikiran lain dalam kasus Gayus nonton tenis

Iman D. Nugroho

Apa yang salah dalam kasus Gayus Nonton Tenis? Banyak. Apa kesalahan terbesar dalam kasus itu? Tidak ada yang mengira, bahwa hal itu adalah kesengajaan, membuat Gayus terekspos nonton tenis, dan menjadi peluru tajam untuk mengantam beberapa orang, dan melupakan banyak persoalan penting yang belakangan menjadi bahan pembicaraan.


Ambillah contoh bahwa Gayus dan 'oknum' Brimob sedang berselingkuh. Hampir pasti, keduanya akan berusaha semaksimal mungkin untuk menyembunyikan perbuatannya pada siapa pun. Semua yang dilakukan ibarat kentut, ada baunya, tapi tidak akan ada yang bisa membuktikannya secara visual. Diam-diam dan terbungkus rapi.

Nah, yang terjadi dalam kasus Gayus nonton tenis ini sungguh di luar kebiasaan pasangan yang 'berselingkuh'. Keduanya, atau paling tidak salah satu di antaranya, hadir dalam sebuah event internasional, di mana banyak wartawan atau publik lain hadir, dan kemungkinan mengetahui hal itu.

Meski sudah mengenakan rambut palsu dan kacamata, namun pada bagian wajah, tidak benar-benar tersamarkan. Singkat kata, Gayus Tambunan pun diketahui telah keluar dari tahanan dan sedang nonton tenis di Bali.

Mengapa Gayus dan selingkuhannya bisa sebodoh itu? Pertanyaan yang lebih tepat, apakah Gayus dan selingkuhannya bisa sebodoh itu? Tidak! Karena untuk 'tupai' yang sangat piawai meloncat seperti Gayus, tidak akan mudah jatuh begitu sederhana. "Tapi Gayus ini adalah agen intelijen," kata seorang sumber di lingkaran Istana.

Sumber ini mempercayai, Gayus di Bali bukan tanpa alasan. Yakni, seperti banyak dimuat beberapa media, Gayus bertemu dengan Ketua Umum Golkar, Aburizal Bakrie. Di medio yang sama, Aburizal juga ada di Pulau Dewata. Meski sumber ini tidak bisa menjelaskan apa yang sedang dibicarakan Aburizal dan Gayus. Aburizal membantah.

Taruhlah kata memang pertemuan itu memang ada, tetap saja tidak menjelaskan mengapa Gayus harus ada di ruang publik bertaraf internasional, seperti Commonwealth Bank Tournament of Champions 2010 di Nusa Dua, Bali? Suka tenis? Hmm,..terlalu sederhana. Bukan tidak mungkin, peristiwa sengaja diadakan. Oleh siapa?

Bukankah tidak semua pertanyaan harus terjawab. :)

2 comments:

  1. Yuppp... bisa jadi meskipun ketum golkar telah membatahnya, namun masyarakat saat ini tidak terlalu "bodoh" untuk dikibuli..

    ReplyDelete
  2. Bukan hanya pertemuan itu Win, tapi apakah itu hanya urusan Aburizal-Gayus, ada operasi intelijen lain?

    ReplyDelete