06 March 2010

Kepala Perpustakaan Kabupaten Probolinggo diduga manipulasi keuangan

Kepala Badan Perpustakaan Kabupaten Probolinggo diduga melakukan banyak kegiatan yang menyedot anggaran APBD. Namun di luar rencana keuangan anggaran, hal ini berkaitan dengan keterlambatan laporan pertanggungjawaban tahun 2007/2008. Hingga banyak dana kegiatan yang dikurangi. Pada gilirannya akan digunakan sebagai alasan pembenar bagi serangkaian manipulasi data untuk pengeluaran sebenarnya .

Adapun dana yang sebenarnya tidak ada dalam rencana kegiatan anggaran, seperti perbaikan taman di sekeliling kantor, bangunan aula pertemuan tahap 2, pengadaan satu mesin mobil kijang yang dikabarkan rusak berat pada akhirnya diajukan sebagai mobil lelang kantor. Juga pengecatan ruangan seluruh kantor dan perbaikan gudang, dugaan dana intertain para juri lomba perpustakaan teladan tingkat Jatim yang pada akhirnya mentabihkan perpustakaan kabupaten probolinggo sebagai juara dua perpustakaan teladan se jawa timur, kegiatan pembukaan dan pencanangan GKSM (Gerakan Keluarga Senang Membaca) di alun-alun Kraksaan yang disinyalir banyak menyedot dana manipulasi tersebut.

Adapun untuk menambal biaya kegiatan yang tidak termaktub dalam rencana anggaran anggaran tersebut diambil dari manipulasi anggaran berupa pemotongan 30-40% uang dana pembelanjaan buku yang cair untuk pengadaan koleksi di perpustakaan. Sehingga jika benar-benar di cek di lapangan buku yang dibeli jumlah judul dan eksemplarnya, tidak sesuai. Begitu pun harganya yang banyak di markup mulai tahun 2008-sekarang,

Kegiatan pelaporan fiktif perjalanan dinas berupa perjalanan dinas luar kota baik pejabat pengguna anggaran (kepala), Kasie maupun staff ke Yogyakarta, Surabaya, Gresik dan kota lain dengan cara meminta rangkap dokumen yang lebih banyak dari jumlah petugas yang sebenarnya dilibatkan dalam kegiatan itu. Perjalanan dinas dalam kota dengan cara penugasan fiktif maupun berupa operasional kegiatan perpustakaan keliling yang fakta di lapangan melakukan kegiatan rata-rata satu mobil minimal di dua sampai empat tempat. Namun dalam pelaporan pertanggungjawabannya ditulis sehari satu sampai dua tempat saja.

Hal ini bisa terjadi dikarenakan setiap melakukan kegiatan duplikasi pelaporan perjalanan dinas perangkapan suratnya melebihi dari kebutuhan peng-LPJ-an yang sebenarnya cukup rangkap tiga saja di lapangan bisa sampai rangkap 8. Stok pelaporan ini bisa cukup “mengistirahatkan” pelayanan perpustakaan keliling. Dan selama bulan Januari hingga Maret 2008-sekarang sebenarnya tidak pernah melakukan kegiatan mobil perpustakaan keliling sama sekali. Begitu pula program kegiatan mobil perpustakaan keliling untuk anak-anak di PAUT dan TK yang bisa disingkat MPK-KIDS untuk periode selama tahun 2008 hingga 2009 tidak pernah sama sekali melakukan kegiatan ini.

Selanjutnya adalah belanja pengadaan peralatan pemeliharaan mobil dinas yang sebenarnya fiktif belaka alias tidak pernah terbeli. Termasuk manipulasi waktu kegiatan bimbingan teknis selama periode 2008-sekarang yang biasanya dilakukan sekali dalam setahun di bulan antara maret dan april, tertera dalam rencana anggarannya dilaksanakan selama tiga hari namun kenyataannya selalu dua hari saja. Dalam pengajuan tander proyek kegiatan banyak melibatkan CV milik orang dalam perpustakaan sendiri seperti CV Liana yang ternyata milik putera dari bendahara kantor.

*penulis enggan disebutkan namanya.

| republish | Please Send Email to: iddaily@yahoo.com |

No comments:

Post a Comment