23 November 2009

Ketika Hacker Berkumpul..

Iman D. Nugroho

Kristiono Setyadi menghempaskan tubuhnya di kursi bola “Yahoo”, Minggu (23/11/09) ini. Pelan-pelan, laptop yang masih “on” itu diletakkan di pangkuannya. Sementara mouse kecil dibiarkan menempel di sandaran kanan kursi bola berwarna ungu itu. “Tinggal sedikit lagi, proyek ini sudah selesai, sangat sederhana, tapi semoga bisa membantu netter saat menggunakan Yahoo Messenger,” katanya. Sejurus kemudian, ia kembali tenggelam dalam pembuatan program computer.

Sabtu-Minggu (22-23/11/09) ini adalah hari yang luar biasa bagi dunia programming internet di Indonesia. Bahkan di Asia Tenggara. Saat itulah, untuk pertama kali Yahoo, situs pencarian (search engine) menggelar Open Hack Day 2009 di Indonesia. Event ini adalah event pertama kali di Asia Tenggara. Kurang lebih, ada 300 hacker dan programmer yang mendaftar untuk memeriahkan acara ini, meski hanya puluhan orang dari berbagai negara yang bertahan untuk menyelesaikan programnya.

Kesempatan Jadi Terkenal

Selama 24 jam lebih, para hacker itu berada di ruang Mawar 1 dan Mawar 2 Balai Kartini, Kuningan Jakarta untuk mengerjakan program yang mereka buat. Di tempat yang sama, Yahoo menyediakan berbagai fasilitas pendukung. Mulai wifi internet, listrik, kursi bola untuk bersantai, makanan dan minuman yang tidak terbatas, hingga play station untuk yang ingin menghilangkan penat sejenak. “Hal yang paling mudah untuk menjelaskan semua hal ini adalah fun!,” kata Michael Smith Jr, Yahoo Developer Network.

Michael menjelaskan, apa yang dilakukan Yahoo kali ini adalah sebuah upaya ingin menjaring ketertarikan programmer Asia Tenggara. Yahoo melihat, banyak sekali programmer asal Indonesia yang memiliki kwlitas tinggi. Selain itu, acara ini sengaja digelar di Indonesia karena Indonesia merupakan salah satu negara besar di Asia Tenggara, dan sekaligus pasar yang besar untuk Yahoo. “Event-event yang sama juga akan digelar di berbagai negara di luar Indonesia,” jelasnya.

Bukan tidak mungkin, kata Michael, program-program yang dihasilkan oleh programmer Indonesia akan digunakan oleh Yahoo. Tapi paling tidak, pemenang Open Hack Day 2009 di Jakarta akan muncul namanya dalam list dan berita yang ada di Yahoo. Hal itu, menurut Michael merupakan sesuatu yang tidak ternilai bagi pada programmer atau hacker. “Dua hal itu akan menjadi ajang promosi, tidak hanya bagi Indonesia, melainkan untuk programmer atau hacker yang bersangkutan,” kata Michael.

Bukan tidak mungkin, para programmer Indonesia akan mendapatkan tempat, tidak hanya di tingkat nasional dan regional Asia Tenggara, melain juga sampai ke dunia internasional. Karena itu juga, hadiah bukan sesuatu yang dianggap penting oleh Yahoo dalam event ini. Bagi pemenang lomba Open Hack Day 2009, hanya disediakan hadiah berupa 25 jaket jenis Wind Breaker dan 5 tas laptop merk Targest. Michael menyadari hadiah-hadiah itu bukan “apa-apa”. Mengingat dalam event sebelumnya, yang digelar kerjasama Yahoo dan perusahaan telepon selula bertajuk Mobile Developer Award, hadiah yang disediakan sekitar USD 20.000.

Chat Plus Juaranya

Semangat itu juga yang mendasari sebagian besar hacker di event itu. Achmad Gozali, salah satu hacker menilai, kehadiran dirinya di Open Hack Day merupakan hal yang “mahal”. Selain bisa bertemu dengan hacker lain, di acara inilah dirinya bisa kembali meningkatkan keilmuannya sebagai hacker melalui diskusi-diskusi dengan hacker terkenal. Seperti Natali Ardianto dan Soni Ariyanto Kurniawan. “Selama ini saya hanya berdialog dengan mereka melalui chat, dan dalam event inilah kami bisa bertemu,” katanya.

Dua hacker dari luar Indonesia, Dominick NA. Danao asal Filipina dan Nazrul Kamaniddin asal Malaysia pun sama. Perjalanan jauh yang dilakukan dari negaranya untuk Open Hack Day 2009, sama sekali tidak didasari oleh perolehan hadiah. “Bertemu, berkumpul dan berdiskusi dengan kawan-kawan hacker di Indoensia adalah tujuan kami,” kata Dominic. Apalagi ini adalah kali pertama Dominic mengunjungi Jakarta.

Meski demikian, bukan berarti pada hacker tidak serius mengerjakan programnya. Achmad Gozali yang sehari-hari bekerja sebagai software enginer di media online terkemuka di Jakarta ini misalnya. Dengan teman satu timnya, Abdul Aziz, keduanya membangun system Alert untuk pengguna internet via handphone. Dalam system alert itu, penggunaka internet mobile akan mendapatkan lima topic: gempa, bursa, cuaca, event dan business news. “Pemenang Open Hack Day di AS hanya berhasil menggabungkan satu alert, kami menggabungkan lima alert sekaligus,” jelas Abdul Aziz.

Programer Natali Ardianto lain lain. Pria yang sehari-hari bekerja sebagai programmer freelance dan pemilik situs www.urbanesia.com itu memiliki program penggabungan chat mobile dengan geo location. Dengan program yang dimiliki, pengakses chat mobile bisa dengan mudah mendeteksi kawan-kawan mereka yang berada dalam satu jangkauan wilayah yang sama. “Hal ini memudahkan kita untuk mengetahui siapa kawan-kawan yang dekat dengan wilayah kita,” jelasnya.

Namun, program milik Kristiono Setyadi boleh jadi yang paling lengkap. Programer asal Yogjakarta ini menggabungkan banyak hal dalam software yang disebut Chat Plus. Mulai program penerjemah, penunjuk lokasi, hingga penyajian gambar dari kalimat yang tertulis di comment chat. “Misalnya anda chatting dengan orang German, bisa jadi anda akan kebingungan dengan bahasa yang dia gunakan, dia pun begitu, nah, dengan program Chat Plus itu semua akan teratasi,” jelasnya.

Bila persoalan bahasa sudah teratasi, dengan mudah pengguna Chat Plus akan mengetahui dengan pasti apa yang dibicarakan. Contohnya, ketika chatter asal Indonesia menyebut Monumen Nasional atau monas, maka dengan otomatis, gambar Monas secara otomatis akan keluar di layar. Dengan demikian, lawan bicara akan memahami dengan baik apa yang dimaksud. “Program yang saya buat ini lebih mementingkan pada penangkapan pesan dari chatter, terutama bila kita berchatting dengan orang asing,” katanya.

Chat Plus karya Kristiono Setyadi mengundang decak kagum dari peserta Open Hack Day. Termasuk pada juri dari berbagai negara yang hadir saat itu. Tidak salah hal itu membuat Chat Plus karya Kristiono terpilih menjadi The Best Hack dalam event itu. “Semoga ini menjadi semangat untuk kawan-kawan di luar Jakarta yang sering malu untuk datang ke event-event seperti ini,” katanya pemilik Kristiono-Setyadi.net ini.

2 comments: